MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah
oleh
Indrawan Fadhil Pratyaksa 16314063
Muhammad Dzaki Ibrahim 16314099
Sy. Zumri Arza 16314019
PRAKATA
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul Fenomena Pergaulan Bebas di Institut Teknologi Bandung
dengan baik dan lancar. Latar belakang kami membuat karya tulis ilmiah ini yaitu
mencari penyebab terjadinya pergaulan bebas di ITB. Adapun tujuan penulis
membuat karya tulis ilmiah ini adalah ingin mengetahui tingkat bebas tidaknya
pergaulan mahasiswa di lingkungan ITB. Kami sadar bahwa selesainya karya tulis
ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. ayah dan Ibu tercinta yang selalu mendukung terselesaikannya karya tulis ini,
2. para teman dan sahabat yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada
penulis.
Karya tulis ini ditulis berdasarkan pengamatan di lapangan, hasil survei dengan
kuesioner, dan hasil studi pustaka mengenai pergaulan bebas. Dalam penulisan
karya tulis ilmiah terdapat hambatan yaitu sulitnya menentukan waktu yang tepat
untuk mengerjakan karya tulis ilmiah. Berbagai upaya telah dilakukan penulis
untuk mendapatkan hasil terbaik dalam karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa
karya tulis ini tak lepas dari kesalahan dan kekurangan dikarenakan kemampuan
ii
penulis yang terbatas. Oleh karena itu penulis sangat menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca guna kesempurnaan karya tulis ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat serta dapat memperbaiki
kualitas pergaulan untuk masa mendatang.
iii
ABSTRAK
Karya tulis ilmiah yang berjudul Fenomena Pergaulan Bebas di Institut Teknologi
Bandung ini membahas tentang pergaulan bebas di ITB, pergaulan yang melanggar
norma dan aturan yang berlaku. Secara fakta, pergaulan bebas mamang sudah
mewabah di lingkungan mahasiswa saat ini, bahkan menimbulkan efek negatif yang
merugikan. Melalui karya tulis ilmiah ini, kami ingin mencari penyebab terjadinya
pergaulan bebas di Institut Teknologi Bandung. Dalam perumusan masalah, akan
dibahas mengenai tindak pergaulan bebas dan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pergaulan bebas. Adapun tujuan kami membuat karya tulis ilmiah ini
adalah untuk mengetahui tingkat bebas tidaknya pergaulan mahasiswa di lingkungan
kampus dan untuk mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan
bebas mahasiswa. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penyusunan karya tulis
ilmiah ini bahwa tingkat pergaulan bebas di ITB tergolong sedang, dan pergaulan
bebas merupakan perilaku yang tidak mengenal batas, tidak sesuai dengan norma
agama dan norma susila serta menimbulkan dampak yang bersifat negatif. Contoh
dampak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas yaitu mabuk-mabukan, penggunaan
narkoba, seks bebas, clubbing (disko malam), tawuran, dls. Pada intinya pergaulan
bebas sudah sepatutnya dihindari karena tidak memberikan nilai positif bagi
mahasiswa dan lingkungan yang dapat merusak kualitas dari generasi penerus bangsa.
iv
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah ............................................ 1
1.1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.1.2 Ruumusan Masalah ....................................................................... 2
1.2 Ruang Lingkup Kajian ..................................................................... 2
1.3 Tujuan Peneletian dan Manfaat ........................................................ 3
1.4 Anggapan Dasar ............................................................................... 4
1.5 Hipotesis ........................................................................................... 5
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ........................................... 5
1.6.1 Metode ........................................................................................... 5
BAB III
PEMBAHASAN ..................................................................................... 16
3.1 Pemahaman Mahasiswa ITB tentang Pergaulan Bebas ................... 16
3.2 Kondisi Pergaulan Bebas di ITB ....................................................... 17
3.3 Dampak Pergaulan Bebas terhadap Mahasiswa Secara Umum ....... 18
3.4 Dampak Adanya Pergaulan Bebas bagi Individu Mahasiswa .......... 21
3.5 Penyebab Adanya Pergaulan Bebas di ITB....................................... 22
3.6 Jenis Pergaulan Bebas di ITB ........................................................... 24
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.1.1 Latar Belakang Masalah
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda zaman
sekarang yang terjerumus ke dalam dunia perzinahan (free sex). Hal ini
disebabkan terlalu bebasnya mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya
adalah kurangnya pemahaman mahasiswa saat ini terhadap batas-batas pergaulan
antara pria dan wanita. Selain itu didukung oleh arus modernisasi yang telah
mendunia dan lemahnya keimanan seseorang yang mengakibatkan masuknya
budaya asing tanpa melalui proses seleksi yang baik. Kita telah mengetahui bahwa
sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, hampir seluruh kebudayaan
yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini tentunya
bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan
pancasila. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari
pergaulan bebas. Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah
menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa
sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran.
Masa awal perkuliahan adalah masa bagi para mahasiswa beradaptasi dengan
lingkungan yang baru, tentunya lingkungan barunya tersebut sangat berbeda
dengan lingkungannya pada masa SMA. Pada masa ini juga para mahasiswa
mulai mencari jati dirinya sendiri. Terkadang ketika mencari jati dirinya tersebut,
mahasiswa terjerumus ke jalan yang salah karena pengaruh lingkungan tempat
tinggal yang tidak baik.
Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki
tingkat pergaulan bebas yang tinggi. Hal ini disebabkan jumlah penduduk di kota
Bandung didominasi oleh orang-orang berusia muda. Banyaknya usia-usia muda
dan tempat-tempat hiburan yang terbuka mengakibatkan pergaulan bebas
merupakan hal yang biasa di Kota Bandung.
Latar belakang kami membuat laporan ini adalah ingin mengetahui bahaya
pergaulan bebas di kalangan remaja pada zaman ini, khususnya para mahasiswa di
Institut Teknologi Bandung. Serta mencari tahu penyebab yang membuat para
remaja dapat melakukan hal tersebut. Melalui pertanyaan-pertanyan yang begitu
1.1.2
Rumusan Masalah
1.5 Hipotesis
Pergaulan di kalangan mahasiswa ITB harus dijalankan berdasarkan tata nilai dan
norma yang berlaku sehingga terhindar dari pergaulan bebas. Selain itu, seluruh
mahasiswa ITB diharapkan lebih baik dalam mengatur kegiatan atau aktivitas
kemahasiswaannya.
BAB II
DASAR TEORI PERGAULAN BEBAS
Oleh karena itu manusia hidup dalam masyarakat, maka tingkah lakunya tidak
saja merupakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan fisik lingkungannya,
melainkan juga merupakan penyesuaian diri terhadap tuntutan dan tekanan sosial
orang lain. Pada waktu seseorang masih bayi atau kanak-kanak, orang tuanya
memberikan tuntutan terhadapnya agar anaknya menerima nilai-nilai dan
memiliki pola tingkah laku yang baik. Penerapan di sekolah, anaknya
6
Konsep adaptasi yang berasal berasal dari biologi itu dalam ilmu-ilmu sosial
(khususnya psikologi) diberi nama baru: adjustment. Baik adaptasi maupun
adjustment kita terjemahkan dengan proses penyesuaian diri terhadap
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Proses penyesuaian diri itu
merupakan reaksi terhadap tuntutan-tuntutan terhadap dirinya. (Abu
Ahmadi, 2004 : 155)
Pergaulan (ijtima) seorang pria dengan sesama pria atau seorang wanita dengan
sesama wanita tidak memerlukan peraturan. Sebab, pergaulan sesama jenis tidak
akan menimbulkan masalah ataupun melahirkan berbagai interaksi yang
mengharuskan adanya seperangkat peraturan. Pengaturan kepentingan di antara
keduanya hanyalah memerlukan sebuah peraturan (nizham) karena faktanya
mereka hidup bersama dalam satu negeri, sekalipun mereka tidak saling bergaul.
Adapun pergaulan antara pria dan wanita atau sebaliknya, maka itulah yang
menimbulkan berbagai masalah yang memerlukan pengaturan dengan suatu
peraturan (nizham) tertentu. Pergaulan pria wanita itu pula yang melahirkan
berbagai interaksi yang memerlukan pengaturan dengan suatu peraturan
10
2. Faktor Keimanan
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama
hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup.
Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Melalui
agama, individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Tetapi pada remaja yang tidak sadar akan pentingnya agama atau keimanan yang
mereka miliki akan sangat mudah begi mereka untuk terpengaruh pergaulan
bebas. Mayoritas remaja pada saat ini tidak terlalu mengkhawatirkan tentang
masalah keimanan atau agama, padahal kebanyakan para remaja yang terjerumus
ke dalam pergaulan bebas adalah para remaja yang pengetahuan agamanya
rendah. Hal ini sangat dirasakan di kalangan pelajar atau remaja yang berada di
Indonesia dengan maraknya kasus-kasus pergaulan bebas yang terjadi.
3. Faktor Kebudayaan
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau
yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Terkait dengan kebudayaan,
11
12
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian terpenting dan mendasar dari kehidupan manusia.
Sejak dilahirkan manusia sudah berada dalam lingkungan baru dan asing baginya.
Berasal dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan
sendirinya. Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik, sementara
lingkungan yang buruk akan membentuk sifat dan perilaku yang buruk pula.
Persepsi lingkungan adalah interpretasi tentang suatu pengaturan (setting) oleh
individu, didasarkan latar belakang budaya, nalar dan pengalaman individu
tersebut. Setiap orang dapat mempunyai gambaran yang berbeda sesuai proses
persepsi masing-masing.
13
Ada beberapa tipe mahasiswa yang sering kita jumpai. Ada tipe mahasiswa yang
hanya fokus di bidang akademik saja tanpa mengikuti kegiatan-kegiatan
organisasi di kampus, atau sering disebut dengan istilah mahasiswa K3
(Kampus,Kantin,Kos). Biasanya mahasiswa seperti ini mempunyai aktivitas yang
cukup baik tetapi dia tidak mempunyai pengalaman dalam berorganisasi dan
bersosialisasi.
Ada juga mahasiswa yang hanya aktif di organisasi kampus tetapi kurang
begitu memperhatikan nilai akademiknya. Menurut kami sebaiknya kita
sebagai mahasiswa bisa menjadi tipe mahasiswa yang bisa menyeimbangkan
antara kegiatan organisasi di kampus dengan pencapaian nilai Akademik yang
cukup. Kehidupan mahasiswa yang keras inilah merupakan pembelajaran
bagi pembentukan sifat mahasiswa yang tetap semangat tanpa mengenal kata
putus asa. Tetaplah jadi mahasiswa yang penuh semangat dan berprestasi
demi masa depan yang cerah walaupun untuk mencapi semua itu
membutuhkan kerja keras.
(http://blog.umy.ac.id/tutorialblogging/2010/12/04/lika-liku-kehidupanmahasiswa/)
14
15
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang kami peroleh dari 50 responden mahasiswa ITB melalui
pengisian kuesioner, 30 mahasiswa ITB menyatakan bahwa pergaulan bebas
merupakan pergaulan yang tidak mengikuti aturan atau norma, yang berada di luar
batas dari pergaulan yang seharusnya. Beberapa mahasiswa ITB mengatakan
pergaulan bebas merupakan pergaulan yang negatif dan hanya melakukan
kegiatan yang bersifat hura-hura atau senang-senang saja. Ada juga beberapa
mahasiswa yang mengatakan bahwa pergaulan bebas ialah pergaulan yang tidak
mempedulikan lingkungan di sekitarnya sehingga membuat individu lain merasa
tidak nyaman dengan perilaku tersebut.
16
Gambar 3.1
17
Dampak buruk pergaulan bebas secara umum terhadap mahasiswa tersebut sangat
merugikan kehidupan mahasiswa di masa mendatang. Dampak buruk dari adanya
pergaulan bebas akan saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut di
antaranya.
1. Nilai akademik yang menurun akan menyebabkan mereka sulit untuk lulus dari
Institut Teknologi Bandung yang nantinya juga akan menyebabkan mereka
tertunda semakin lama untuk memasuki dunia pekerjaan. Turunya nilai
akademik juga dapat berpengaruh pada kondisi psikologis para mahasiswa
berupa tekanan mental sehingga menyebabkan hilangnya niat belajar para
mahasiswa. Niat belajar yang hilang ini lama-kelamaan akan membuat para
mahasiswa jadi malas-malasan daalm kuliah sehingga sering bolos dan masa
18
19
bebas dan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti terkena penyakit HIV dan
hamil di luar nikah
20
bebas yang tidak bermanfaat sehingga mereka akan masuk ke dalam jenis
pergaulan bebas tersebut.
7. Pergaulan bebas dapat menimbulkan pudarnya nilai keimanan seseorang. Hal
ini dikarenakan pergaulan bebas tersebut sudah sangat jelas tidak sesuai dengan
kaidah ajaran seluruh agama di dunia contohnya berhubungan intim di luar
nikah. Jika orang tersebut sudah melakukan perbuatan yang dianggap
menyenangkan oleh mereka maka mereka akan kecanduan melakukan hal-hal
seperti itu, sehingga mereka tidak memikirkan lagi mana yang benar dan mana
yang salah. Oleh karena itu, sangat penting untuk seorang individu khususnya
mahasiswa atau remaja untuk memilki keimanan yang kuat agar dapat
menahan godaan dari pergaulan bebas.
21
Institut Teknologi Bandung masih dalam batasan yang baik atau tidak
mengganggu mayoritas mahasiswa yang ada di Institut Teknologi Bandung.
Gambar 3.2
Gambar 3.3
23
Menurut data yang kami dapat dari hasil kuesioner kami, kami mendapatkan
bahwa sebanyak 20 mahasiswa Institut Teknologi Bandung menganggap bahwa
jenis pergaulan bebas yang paling banyak ialah disko malam (clubbing) yaitu
salah satu fenomena pergaulan bebas yang populer akibat adanya arus globalisasi.
Clubbing tidak mengherankan menjadi mayoritas jenis pergaulan bebas yang ada
di kalangan mahasiswa Institut Teknologi Bandung karena banyaknya tempat
hiburan malam yang ada di Kota Bandung menyebabkan fenomena clubbing
tersebut. 16 mahasiswa mengatakan jenis pergaulan bebas yang ada di Institut
Teknologi Bandung adalah mabuk-mabukkan, hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya jenis pergaulan bebas clubbing tersebut, karena di tempat hiburan malam
pasti tersedia minuman-minuman yang memabukan. Mabuk-mabukkan sendiri
dalam Islam adalah sesuatu yang sangat dilarang karena meminum sesuatu yang
memabukkan sehingga dianggap haram. 14 mahasiswa mengatakan jenis
pergaulan bebas yang ada di Institut Teknologi Bandung adalah seks bebas, seks
bebas ini adalah salah satu jenis pergaulan bebas yang sangat berbahaya kepada
24
para pelakunya terlebih lagi apabila dilakukan saat masa-masa kuliah saat ini,
dengan adanya seks bebas hal yang paling berbahaya adalah jika terkena penyakit
yang sangat fatal dan tidak ada obatnya yaitu AIDS.
Gambar 3.4
25
Aktivitas pribadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung di luar kampus tidak bisa
dikontrol oleh pihak Institut Teknologi Bandung. Hal ini dikarenakan aktivitas
pribadi mahasiswa di luar kampus merupakan aktivitas yang bukan tanggung
jawab pihak Institut Teknologi Bandung. Jadi dalam hal ini, mahasiswa bebas
melakukan aktivitas apa saja yang mereka inginkan.
26
27
dididik oleh lingkungan sekitarnya sejak kecil. Lingkungan sekitar ini terdiri dari
Orangtua sebagai faktor primer, dan lingkungan sekolah, guru-guru, teman
bermain sebagai faktor sekunder.
Rata-rata mahasiswa Institut Teknologi Bandung mempunyai pola pikir yang baik
dalam memecahkan suatu masalah. Hal ini dikarenakan hanya mahasiswa yang
mempunyai akademik yang baik yang dapat diterima di Institut Teknologi
Bandung. Dengan akademik yang baik, maka akan berimbas pada pola pikir
mahasiswa sehingga mempunyai pola pikir yang baik.
Pola pikir yang baik ini yang membuat mayoritas mahasiswa Institut Teknologi
Bandung terhindar dari pergaulan yang kurang baik seperti pergaulan bebas. Hal
ini dibuktikan dari survei (Gambar 3.2) yang telah menjelaskan bahwa mayoritas
mahasiswa Institut Teknologi Bandung tidak terganggu dengan adanya pergaulan
bebas di Institut Teknologi Bandung. Hal ini dikarenakan mayoritas mahasiswa
Institut Teknologi Bandung telah menyikapi fenomena pergaulan bebas ini dengan
baik dan benar.
28
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil dan analisis penelitian kami terhadap mahasiswa Institut Teknologi
Bandung mengenai fenomena pergaulan bebas di Institut Teknologi Bandung
terdapat beberapa simpulan, sebagai berikut.
1. Mayoritas mahasiswa Institut Teknologi Bandung sudah memahami makna
dari pergaulan bebas.
2. Kondisi pergaulan bebas di Institut Teknologi Bandung tergolong dalam
kategori biasa.
3. Lingkungan tempat tinggal dan kampus sangat berpengaruh terhadap
timbulnya pergaulan bebas.
4. Sikap mahasiswa Institut Teknologi Bandung dalam menghadapi fenomena
pergaulan bebas tergolong baik
5. Faktor yang paling sering menyebabkan pergaulan bebas terhadap mahasiswa
Institut Teknologi Bandung meliputi :
a. lingkungan,
b. teman,
c. keluarga.
6. Pergaulan bebas secara umum memberikan banyak dampak yang buruk bagi
mahasiswa Institut Teknologi Bandung.
29
4.2 SARAN
Dari hasil simpulan di atas, penulis menyarankan kepada para mahasiswa ITB
untuk lebih berhati-hati dalam memilih jenis pergaulan yang ada di sekitar
lingkungannya. Dalam hal ini para mahasiswa harus tetap waspada karena dengan
adanya pergaulan bebas yang ada di lingkungan sekitarnya para mahasiswa akan
terkena beberapa dampak yang buruk yaitu menurunnya prestasi akademik dan
non-akademik, menurunnya moral dan keimanan mahasiswa, dan kondisi
kesehatan yang terganggu. Oleh karena itu para mahasiswa disarankan untuk
memilih teman atau pergaulan yang baik sehingga tidak mengganggu kegiatan
dan prestasi belajar mahasiswa masing-masing.
30
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka Buku.
Ahmadi, H. Abu. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
An-Nabhani, Taqiyuddin. 2007. Sistem Pergaulan dalam Islam. Jakarta: HTI
Press.
Gerungan, W.A. 1996. Psikologi Sosial. Bandung: PT. Eresco.
Poedjawijatna, I.R. 1982. Etika : Filsafat Tingkah Laku. Jakarta: PT. Bina.
Pustaka Internet.
Surya Anglingdharma. 2011. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pergaulan
Untuk Remaja, http://automotifsurya.blogspot.com/2011/04/tentang-makalahglobalisasi-terhadap_02.html (diakses 19 November 2014).
Yoga. 2010. Lika - Liku Kehidupan Mahasiswa,
http://blog.umy.ac.id/tutorialblogging/2010/12/04/lika-liku-kehidupanmahasiswa/.html (diakses 19 November 2014).
31
LAMPIRAN
32
RIWAYAT HIDUP
Nama
Jenis kelamin
: Laki-laki
: Indonesia
Status perkawinan
: Belum menikah
: 181 cm, 70 kg
Agama
: Islam
Alamat lengkap
Nomor HP
: 085781719364
: indrawanpratyaksa@yahoo.com
Pendidikan Formal
33
Nama
Jenis kelamin
: Laki-laki
: Indonesia
Status perkawinan
: Belum menikah
: 172cm, 55 kg
Agama
: Islam
Alamat lengkap
Nomor HP
: 089649794951
: dzakibaim@gmail.com
Pendidikan Formal
34
Nama
Jenis kelamin
: Laki-laki
: Indonesia
Status perkawinan
: Belum menikah
: 172 cm, 56 kg
Agama
: Islam
Alamat lengkap
Nomor HP
: 081256189174
: zumriarza@gmail.com
Pendidikan Formal
35