Anda di halaman 1dari 68

jilid

3
FIQIH ISLAM
CARA MUDAH MEMAHAMKAN FIQIH KEPADA ANAK

Penyusun : Nurul Ihsan Berikut ini kutipan ketentuan


sanksi pidana atas
Narasumber ahli : DR. KH. Bakrun Syafi’i Lc. MA. pelanggaran Hak Cipta dalam
Editor : Arif Anggoro, S.S. Undang-Undang RI no. 19
tahun 2002.
Ilustrator : Uci Ahmad Sanusi & Wawan
Penata letak : Yuyus Rusamsi Ayat (1)
Barangsiapa dengan sengaja
Desain cover : Muchlis Umar dan tanpa hak melakukan
perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat
ISBN : 978-602-268-453-4 (jil.3)
(1) atau Pasal 49 ayat (1) dan
ayat (2) dipidana dengan
Penerbit : PT Luxima Metro Media pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu)
bulan dan/atau denda paling
sedikit Rp 1.000.000,00 (satu
juta rupiah), atau pidana
penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 5.000.000.000,00
PT. Luxima Metro Media
(lima miliar rupiah).
Kantor Operasional :
Jl. Kalisari III No. 28a, Pasar Rebo, Jakarta Timur – 13790 Ayat (2)
Barangsiapa dengan sengaja
Telp. / Faks. : 021-29378394 menyiarkan, memamerkan,
www.penerbitluxima.co.id mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu
email : luxima_media@yahoo.co.id Ciptaan atau barang hasil
pelanggaran Hak Cipta atau
Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
Cetakan Pertama : Februari 2019 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
PE NG A N TA R PE N U L I S

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Segala puji dan syukur kami panjatkan hanya ke hadirat Allah Azza wa Jalla. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw.

Alhamdulillah, hanya dengan izin-Nya, penulis, Penerbit Luxima Metro Media, tim kreatif
di studio jasa penerbitan buku anak www.cbmagency.com, bersama tim lainnya berhasil
mewujudkan salah satu mimpi besar kami, yaitu menerbitkan salah satu karya fenomenal
kami di tahun ini, seri buku Fiqih Islam: Cara Mudah Memahamkan Fiqih kepada Anak.

Buku ini adalah seri fiqih anak terlengkap pertama yang diterbitkan di Indonesia. Di dalam 24
buku seri ini, setiap pembahasannya dilengkapi dengan gambar yang dapat memudahkan
anak untuk memahami panduan-panduan fiqih.

Fiqih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas
persoalan hukum di berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi,
bermasyarakat, maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya.

Buku fiqih Islam bergambar ini mengambil sumber utama dari kitab Fiqih Sunnah karya
Sayyid Sabiq yang kemudian kami olah dan proses sedemikian rupa menjadi rangkaian
buku berkonsep picture book dengan tampilan full color, full gambar, dan minor teks.

Dengan berbagai keunggulannya, kami berharap buku ini dapat bermanfaat dan
berkontribusi lebih maksimal untuk menambah khazanah literasi anak bertema fiqih yang
bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kami juga berharap buku ini bisa menjadi
salah satu panduan utama yang komprehensif bagi keluarga muslim di Indonesia untuk
memahami fiqih Islam dengan cara yang lebih mudah dicerna, ringan, ringkas, dan praktis.

Karya ini merupakan sekian langkah kecil sekaligus upaya pengabdian fil ilmi kami. Semoga
Allah swt. mencatatnya sebagai bagian amal saleh yang ikhlas. Hanya kepada Allah kami
bergantung dan Dialah sebaik-baik Zat untuk dimintai pertolongan.

Bandung, 28 Oktober 2018

Nurul Ihsan
Penyusun
iv daftar isi

Pengantar Penyusun .................................................................................................................... iii


Daftar Isi ............................................................................................................................................ iv
Mandi .................................................................................................................................................. 1
Hal-hal yang Mewajibkan Mandi .............................................................................................. 2
Hal-hal Haram Bagi Orang Junub ............................................................................................. 5
Mandi yang Disunnahkan ........................................................................................................... 7
Rukun-rukun Mandi ...................................................................................................................... 13
Sunnah-sunnah Mandi ................................................................................................................. 15
Cara Perempuan Mandi ............................................................................................................... 18
Hal-hal Seputar Mandi .................................................................................................................. 19
Tayamum ........................................................................................................................................... 26
Sebab-sebab Tayamum ............................................................................................................... 31
Jenis-jenis Debu untuk Tayamum ............................................................................................ 37
Cara Bertayamum .......................................................................................................................... 38
Ibadah Setelah Tayamum ............................................................................................................ 40
Hukum dan Fungsi Tayamum .................................................................................................... 41
Hal Pembatal Tayamum ............................................................................................................... 42
Mengusap Perban dan Sejenisnya ........................................................................................... 44
Waktu Wajib Mengusap Perban ................................................................................. .............. 47
Pembatal Pengusapan Perban .................................................................................................. 49
Cara Shalat Orang yang Hadats ................................................................................................ 50
Mengenal Haid ................................................................................................................................ 52
Mengenal Nifas ............................................................................................................................... 56
Yang Haram Ketika Haid dan Nifas .......................................................................................... 58
Mengenal Istihadah ....................................................................................................................... 59
Profil Tim Kreatif .............................................................................................................................. 61
Daftar Pustaka ................................................................................................................................. 63
MANDI 1

PENGERTIAN MANDI
Mandi adalah aktivitas membasahi seluruh tubuh dengan
air. Mandi termasuk salah satu bagian syariat Islam.

Firman Allah swt., “...Jika kamu junub, maka mandilah....”


(al-Maidah [5]: 6)

Firman Allah swt., “...Sungguh Allah menyukai orang yang


bertobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”
(al-Baqarah [2]: 222)

Rasulullah saw. pernah berkata


kepada Aisyah binti Abi Hubaisi r.a.,
“Tinggalkanlah shalat pada hari-hari
selama kamu haid, lalu mandilah
dan lakukanlah shalat.”
(HR Bukhari dan Muslim)
2 HAL-HAL YANG MEWAJIBKAN MANDI

SAAT MASA NIFAS DAN HAID


BERAKHIR
Setelah seorang wanita melahirkan dan setelah selesai haid,
ia diwajibkan mandi.

Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita


setelah melahirkan.

Haid adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita


yang berumur lebih dari sembilan tahun, bukan karena
darah yang keluar setelah melahirkan atau karena
penyakit.
HAL-HAL YANG MEWAJIBKAN MANDI 3

KEMATIAN
Hukum memandikan jenazah adalah fardu kifayah, yaitu
suatu kewajiban yang jika telah dilakukan oleh sebagian
umat, kewajiban itu sudah gugur bagi semua umat.

Jika seorang muslim meninggal, jenazahnya wajib


dimandikan.
Jenazah yang wajib dimandikan adalah
jenazah orang Islam, bukan jenazah orang
kafir, juga bukan jenazah orang Islam yang
terbunuh syahid.
4 HAL-HAL YANG MEWAJIBKAN MANDI

SESEORANG YANG MASUK ISLAM


Abu Hurairah r.a. bercerita bahwa Tsumamah al-Hanafi
menjadi tawanan perang, kemudian Tsumamah al-Hanafi
masuk Islam dan dibebaskan.

Tsumamah al-Hanafi lalu diperintahkan pergi ke taman Abu


Thalhah untuk mandi. Tsumamah al-Hanafi lalu mandi dan
melaksanakan shalat dua rakaat.

Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh baik keislaman saudara


kalian ini.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
HAL-HAL HARAM BAGI ORANG JUNUB 5

AKTIVITAS IBADAH YANG HARAM


DILAKUKAN ORANG JUNUB
Ada beberapa aktivitas ibadah yang diharamkan bagi
orang yang sedang junub.

• Shalat
• Thawaf
• Menyentuh atau membawa mushaf Al-Qur’an
• Membaca Al-Qur’an
• Berdiam diri di dalam masjid
6 AIR
HAL-HAL
MUTLAK
HARAM BAGI ORANG JUNUB

BERDIAM DI MASJID
Ummu Salamah r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw.
memasuki halaman Masjid Nabawi dan bersabda,
“Sesungguhnya masjid tidak boleh didiami oleh orang yang
haid, tidak juga orang yang junub.” (HR Ibnu Majah)

Namun, orang yang junub dan haid masih diperbolehkan


jika hanya melewati masjid.
MANDI YANG DISUNNAHKAN 7

MANDI JUMAT
Abi Said r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi orang yang
bermimpi basah. Begitu juga dengan siwak. Dan (dianjurkan
juga) untuk memakai wewangian jika ia mampu.”
(HR Bukhari dan Muslim)

Waktu sunnah mandi Jumat berakhir ketika shalat Jumat


sudah dilakukan.

Jika orang mandi setelah shalat Jumat, ia tidak lagi


mendapatkan pahala sunnah mandi Jumat.
8 MANDI YANG DISUNNAHKAN

MANDI PADA HARI RAYA IDUL FITRI


DAN IDUL ADHA
Para ulama sepakat bahwa mandi pada hari raya Idul Fitri
dan Idul Adha adalah sunnah.

Albani mengatakan, “Dalil paling baik untuk kesunnahan


mandi pada hari raya adalah hadis yang diriwayatkan oleh
Baihaqi. Ia berkata bahwa ada seorang yang bertanya
kepada Ali bin Abi Thalib r.a. tentang mandi. Ali menjawab,
‘(Mandilah) untuk hari Jumat, hari Arafah, hari raya Idul
Adha, dan Idul Fitri.’”
MANDI YANG DISUNNAHKAN 9

MANDI SETELAH MEMANDIKAN


JENAZAH
Menurut sebagian besar ulama, orang yang memandikan
jenazah disunnahkan untuk mandi.

Abu Hurairah r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda,


”Barang siapa memandikan jenazah, hendaklah ia mandi.
Dan barang siapa membawa jenazah, berwudhulah.”
(HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Baihaqi)
10 MANDI YANG DISUNNAHKAN

MANDI KETIKA MENGENAKAN KAIN


IHRAM
Menurut sebagian besar ulama, orang yang akan
melaksanakan ihram, baik untuk ibadah haji maupun umrah,
disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu.
MANDI YANG DISUNNAHKAN 11

KETIKA MASUK KE KOTA MEKAH


Disunnahkan bagi orang yang akan memasuki kota Mekah
untuk mandi terlebih dahulu.

Ibnu Mundzir berkata, ”Mandi saat akan memasuki kota


Mekah adalah sunnah. Hal ini disepakati oleh sebagian
besar ulama. Namun, orang yang tidak melakukannya tidak
usah membayar denda.”

Ada juga sebagian ulama menyatakan bahwa orang yang


tidak mandi cukup menggantinya dengan wudhu.



12 MANDI YANG DISUNNAHKAN

KETIKA WUKUF DI ARAFAH


Orang yang akan melaksanakan wukuf di Arafah
disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu.

Malik bercerita bahwa Abdullah bin Umar r.a. mandi


terlebih dahulu saat akan melaksanakan ihram, ketika akan
memasuki kota Mekah, dan pada saat wukuf di Arafah.
(HR Malik)
RUKUN-RUKUN MANDI 13

NIAT MANDI
Mandi yang sesuai dengan aturan syariat harus diawali
dengan niat dan membasuh seluruh anggota tubuh.

Niat adalah aktivitas murni hati. Niat adalah pembeda


antara praktik ibadah dan kebiasaan.

Niat tidak perlu diucapkan atau dilafalkan. Niat cukup


diucapkan dalam hati.

14 RUKUN-RUKUN MANDI

MEMBASUH SELURUH ANGGOTA


TUBUH
Hakikat mandi adalah membasuh seluruh tubuh dengan air.

Firman Allah swt.,

“Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati


shalat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu
sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu
hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali
sekedar melewati saja....” (an-Nisa [4]: 43)
SUNNAH-SUNNAH MANDI 15

MEMULAI DENGAN MEMBASUH


TANGAN TIGA KALI DAN
MEMBASUH KEMALUAN
Aisyah r.a. bercerita bahwa setiap kali Rasulullah saw. mandi
junub selalu memulai dengan membasuh kedua tangan.
Setelah itu, Rasulullah saw. membasuh kemaluannya.
(HR Bukhari dan Muslim)


16 SUNNAH-SUNNAH MANDI

BERWUDHU DENGAN SEMPURNA


Sebelum mandi kita disunnahkan berwudhu dengan
sempurna, yaitu berwudhu seperti wudhu yang dilakukan
pada saat akan melaksanakan shalat. Namun, jika kita mandi
pakai bak mandi, kita bisa menunda membasuh kaki hingga
kita mandi.

Maimunah r.a. bercerita, ”Aku pernah mengambilkan air


untuk mandi Rasulullah. Beliau lalu membasuh kedua
tangan, membasuhnya dua atau tiga kali, lalu membasuh
kemaluan beliau, lalu berkumur-kumur dan membersihkan
hidung dengan air, lalu membasuh wajah dan kedua
tangan beliau, lalu membasuh kepala tiga kali, kemudian
membasahi seluruh tubuh....” (HR Bukhari, Muslim, Abu
Dawud, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
SUNNAH-SUNNAH MANDI 17

MENGGUYUR KEPALA TIGA KALI


DAN MEMBASAHI SELURUH TUBUH
Mengguyur kepala tiga kali sambil membilasi rambut
hingga air meresap ke dalam kulit kepala.

Setelah itu, basahi seluruh tubuh dengan cara membasahi


tubuh bagian kanan terlebih dahulu. Kegiatan ini dilanjutkan
dengan membersihkan ketiak, rongga-rongga di dalam
telinga, lubang pusar, jari-jari, dan menggosok seluruh
tubuh yang bisa digosok.


18 CARA PEREMPUAN MANDI

CARA PEREMPUAN MANDI SAMA


DENGAN CARA LAKI-LAKI MANDI
Ketika mandi, perempuan tidak perlu membuka kepang
rambutnya jika ia yakin air bisa meresap ke dalam kulit
kepalanya.

Ummu Salamah r.a. bercerita bahwa ada seorang wanita


datang dan bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai
Rasulullah, aku adalah perempuan yang memiliki rambut
penuh dengan kepang (gimbal). Apakah aku harus
melepasnya saat mandi junub?”

Rasulullah saw.
menjawab,”Cukup bagimu
membasuhnya dengan
air sebanyak tiga kali, lalu
siramlah seluruh tubuhmu.
Dengan begitu kamu telah
bersuci.” (HR Muslim, Abu
Dawud, dan at-Tirmidzi)
HAL-HAL SEPUTAR MANDI 19

BOLEH SATU KALI MANDI UNTUK


DUA HAL
Kita diperbolehkan melakukan satu kali mandi untuk dua
hal sekaligus, misalnya mandi untuk pergi shalat jumat
dan hari raya Idul Fitri atau Idul Adha. Syaratnya, kita harus
meniatkan mandi untuk keduanya, yaitu niat mandi pergi
shalat jumat dan niat mandi pergi shalat hari raya.

Rasulullah saw. bersabda, ”Sesungguhnya segala perbuatan


itu tergantung pada niat. Setiap orang akan mendapatkan
apa yang ia niatkan....” (HR Bukhari dan Muslim)


20 HAL-HAL SEPUTAR MANDI

MANDI WAJIB TANPA BERWUDHU


Jika ada orang yang sudah mandi karena junub tetapi ia
tidak melakukan wudhu, boleh baginya tidak berwudhu.
Mandi yang ia lakukan sudah menggantikan wudhunya.

Aisyah r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. tidak berwudhu


selesai mandi. (HR Abu Dawud, an-Nasa’i, at-Tirmidzi,
dan Ibnu Majah)
Abu Bakar Ibnu Arabi berkata, ”Tidak
ada ulama yang menentang bahwa
wudhu sudah bisa terwakili dengan
mandi. Niat bersuci dari junub sudah
mewakili bersuci dari hadats....”
HAL-HAL SEPUTAR MANDI 21

ORANG JUNUB ATAU HAID BOLEH


MENCUKUR RAMBUT, MEMOTONG
KUKU, ATAU PERGI KE PASAR
Tidak ada larangan bagi orang yang junub atau haid untuk
mencukur rambut, memotong kuku, atau pergi ke pasar.
Atha’ berkata, ”Orang yang junub boleh melakukan bekam,
memotong kuku, mencukur rambut, meski ia belum
berwudhu.” (HR Bukhari)


22 HAL-HAL SEPUTAR MANDI

BOLEH MANDI BERSAMA DI SATU


TEMPAT MANDI
Kita diperbolehkan mandi bersama orang lain di dalam satu
tempat mandi selama tidak saling melihat aurat masing-
masing dan orang-orang di luar tidak melihat aurat mereka.

Rasulullah saw. bersabda, ”Seorang lelaki tidak boleh melihat


aurat lelaki lain dan seorang perempuan dilarang melihat
aurat perempuan lainnya.”
(HR Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dam Ibnu Majah)
HAL-HAL
JENIS-JENIS
SEPUTARNAJIS
MANDI 17
23

MENGELAP ANGGOTA TUBUH


SETELAH MANDI ATAU BERWUDHU
Mengelap anggota tubuh dengan handuk atau sapu tangan
setelah mandi atau berwudhu tidaklah dilarang, baik pada
musim dingin maupun pada musim panas.


24 HAL-HAL SEPUTAR MANDI

AYAH BOLEH MANDI MEMAKAI SISA


AIR YANG DIGUNAKAN BUNDA
Ayah boleh mandi memakai sisa air yang digunakan bunda.
Begitu pula sebaliknya, bunda boleh mandi memakai sisa
air yang digunakan ayah. Ayah dan bunda boleh juga mandi
bersama dalam satu tempat.

Aisyah r.a. juga pernah mandi bersama Rasulullah saw. di


satu bak mandi.
HAL-HAL SEPUTAR MANDI 25

LARANGAN MANDI TELANJANG DI


KERAMAIAN
Kita tidak boleh mandi telanjang di keramaian karena
membuka aurat adalah perbuatan terlarang. Adapun mandi
telanjang di tempat yang sepi masih diperbolehkan.

Rasulullah saw. pernah mandi dengan ditutupi kain oleh


Fatimah.

26 TAYAMUM

ARTI TAYAMUM
Tayamum adalah bersuci dengan debu. Tayamum dilakukan
dengan mengusapkan debu ke wajah dan kedua tangan
dengan niat untuk melaksanakan shalat atau ibadah lainnya.

Firman Allah swt.


“...maka bertayamumlah kamu dengan debu
yang baik (suci); usaplah wajahmu dan
tanganmu dengan debu itu. Sungguh Allah Maha
Pemaaf, Maha Pengampun.”
(an-Nisa [4]: 43)
TAYAMUM 27

LANDASAN PENSYARIATAN
TAYAMUM
Abu Umamah r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda,
”Bumi, semuanya, dijadikan untukku sebagai masjid dan suci.
Di mana pun seseorang dari umatku (harus melaksanakan
shalat) karena waktunya tiba, ia sudah dalam kondisi suci.”

Tayamum merupakan praktik yang disyariatkan sebagai


pengganti wudhu dan mandi dalam kondisi tertentu atau
kondisi darurat.


28 TAYAMUM

KEDUDUKAN TAYAMUM SEBAGAI


KEISTIMEWAAN NABI SAW.
Tayamum adalah sebuah keistimewaan yang diberikan Allah
swt. kepada umat Nabi Muhammad saw.
Jabir r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw.
bersabda, ”...bumi dijadikan masjid dan
alat bersuci untukku, maka siapa pun
dari umatku yang harus melaksanakan
shalat karena tiba waktunya, maka
shalatlah....”
(HR Bukhari dan Muslim)
TAYAMUM 29

ALASAN DISYARIATKANNYA
TAYAMUM
Aisyah r.a. bercerita, suatu ketika ia keluar bersama
Rasulullah saw. Namun, ketika tiba di Baida’ kalung Aisyah
putus. Rasulullah saw. berusaha mencari kalung itu bersama
para sahabat beliau. Pada saat itu, mereka tidak memiliki
persediaan air. Di tempat itu juga tidak ditemukan sumber
air. Lalu turunlah firman Allah swt. tentang perintah
tayamum, yaitu surah al-Maidah [5]: 6.
30 TAYAMUM

ALASAN YANG MEMBOLEHKAN


BERTAYAMUM
Tayamum bisa dilakukan baik untuk menyucikan diri dari
hadats besar maupun hadats kecil. Tayamum bisa juga
dilakukan saat melakukan perjalanan atau bermukim
dengan beberapa sebab, seperti tidak ada air, sakit atau
terluka, atau ada air, tetapi sangat dingin.
SEBAB-SEBAB TAYAMUM 31

TIDAK ADA AIR


Tayamum boleh dilakukan jika tidak ada air atau ada air,
tetapi air itu tidak cukup untuk bersuci.

Abu Dzar r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw.


bersabda,”Sungguh debu itu suci dan menyucikan, bagi
orang yang tidak menemukan air selama sepuluh tahun.”
(HR Abu Dawud, an-Nasa’i, Tirmidzi, dan Ahmad)

Akan tetapi, sebelum bertayamum, kita harus mencari air


terlebih dahulu. Jika kita sudah yakin bahwa air benar-benar
tidak ada atau ada air, tetapi di tempat yang sangat jauh,
kita tidak wajib mencarinya.


32 SEBAB-SEBAB TAYAMUM

SAKIT JIKA TERKENA AIR


Jika tubuh seseorang sakit atau terluka dan ia takut jika
bersuci memakai air akan menyebabkan sakit atau lukanya
akan semakin parah, ia diperbolehkan untuk bertayamum.

Pada masa Rasulullah saw. ada seorang yang terluka


terkena batu. Kebetulan saat itu, ia akan mandi wajib. Ketika
mandi lukanya terkena air dan menyebabkan ia meninggal.
Padahal kata Rasulullah saw. orang itu diperbolehkan untuk
bertayamum atau membalut lukanya dengan kain pembalut
kemudian diusap saat bersuci, selanjutnya ia membasuh
anggota tubuh lainnya.
SEBAB-SEBAB TAYAMUM 33

AIR SANGAT DINGIN YANG BISA


MEMBAHAYAKAN JIKA DIGUNAKAN
Jika air sangat dingin dan orang yang akan memakainya
khawatir akan berdampak negatif jika menggunakannya, ia
diperbolehkan untuk bertayamum.


34 SEBAB-SEBAB TAYAMUM

ADA AIR, TETAPI BERISIKO


DENGAN KESELAMATAN DIRI
Tayamum juga diperbolehkan ketika seseorang mengetahui
keberadaan air, tetapi ia tidak berani untuk mengambilnya
karena alasan keselamatan diri, keluarga, harta, atau teman.
Bisa juga karena alasan lain, misalnya ada musuh yang ia
takuti dan musuh itu menghalangi dirinya dari keberadaan
air, atau ada hewan buas.
SEBAB-SEBAB TAYAMUM 35

ADA AIR, TETAPI DIBUTUHKAN


UNTUK HAL YANG LEBIH PENTING
Tayamum juga diperbolehkan ketika ada air, tetapi air itu
dibutuhkan untuk minum atau keperluan lainnya, seperti
untuk minum hewan, keperluan masak, membersihkan
najis, dan lain-lain. Dalam keadaan seperti itu, seseorang
diperbolehkan bertayamum dan menyimpan air yang ada.

Imam Ahmad r.a. berkata, ”Beberapa sahabat melakukam


tayamum dan menyimpan air mereka untuk persediaan dan
untuk kesehatan mereka.”
36 SEBAB-SEBAB TAYAMUM

ADA AIR, TETAPI TAKUT


KETINGGALAN WAKTU SHALAT
Jika ada seseorang yang bisa menggunakan air, tetapi ia
khawatir waktu shalat akan habis jika ia berwudhu atau
mandi terlebih dahulu, ia boleh bertayamum lalu melakukan
shalat. Ia juga tidak perlu mengqadha atau mengganti
shalatnya di lain waktu.
JENIS DEBU UNTUK TAYAMUM 37

JENIS DEBU YANG BOLEH


DIGUNAKAN UNTUK TAYAMUM
Tayamum bisa dilakukan dengan debu yang suci dan semua
jenis tanah, seperti pasir, batu, atau kapur.

Firman Allah swt., “...maka bertayamumlah dengan debu


yang baik (suci)....” (al-Maidah [5]: 6)

38 CARA BERTAYAMUM

BERNIAT TAYAMUM
Orang yang melakukan tayamum harus melakukan niat
terlebih dahulu.

Setelah itu, mengucapkan basmalah dan memukulkan


kedua tangannya ke debu yang suci.

Selanjutnya, mengusapkan debu itu ke wajah sebanyak dua


kali, lalu mengusap kedua tangannya sampai ke siku.
CARA BERTAYAMUM 39

CARA RASULULLAH BERTAYAMUM


Disunnahkan bagi orang yang bertayamum untuk
mengibaskan kedua tangannya, lalu meniupnya agar
debunya hilang dan tidak mengenai wajah.

Rasulullah saw. bersabda, ”Kamu cukup memukulkan kedua


tanganmu ke debu, lalu kamu tiup, kemudian kamu usapkan
ke wajah dan kedua tanganmu hingga siku.”
(HR Daruquthni)


40 IBADAH SETELAH TAYAMUM

IBADAH YANG BOLEH DILAKUKAN


SETELAH TAYAMUM
Tayamum adalah pengganti wudhu dan mandi besar ketika
tidak ada air.

Hal-hal yang boleh dilakukan setelah tayamum sama


dengan hal-hal yang boleh dilakukan setelah wudhu dan
mandi, misalnya shalat atau menyentuh Al-Qur’an.
HUKUM DAN FUNGSI TAYAMUM 41

HUKUM DAN FUNGSI TAYAMUM


SAMA DENGAN WUDHU
Tayamum bisa dilakukan tanpa harus menunggu shalat
tiba. Dengan satu kali tayamum, kita bisa melaksanakan
banyak shalat fardhu atau shalat sunnah. Hukum dan fungsi
tayamum sama dengan wudhu.
Abu Dzar bercerita bahwa Rasulullah
saw. bersabda, “Sesungguhnya debu
adalah (alat) bersuci untuk seorang
muslim, bahkan jika ia tidak pernah
menemukan air selama sepuluh tahun.
Jika ia menemukan air, maka basahilah
seluruh tubuhnya karena itu adalah
kebaikan.”
42 HAL-HAL PEMBATAL TAYAMUM

SEMUA YANG MEMBATALKAN


WUDHU JUGA MEMBATALKAN
TAYAMUM
Semua yang membatalkan wudhu juga membatalkan
tayamum karena tayamum adalah pengganti wudhu.
Tayamum juga batal jika telah mendapatkan air atau orang
yang semula tidak bisa menggunakan air sudah bisa
menggunakan air lagi.
HAL-HAL PEMBATAL TAYAMUM 43

MENDAPATKAN AIR SETELAH


SELESAI SHALAT
Jika seseorang shalat dengan tayamum, lalu ia mendapatkan
air atau ia bisa menggunakan air setelah selesai shalatnya,
ia tidak wajib mengulangi shalatnya, meskipun masih ada
waktu untuk melaksanakan shalat lagi.

Rasulullah saw. berkata kepada orang yang tidak


mengulangi wudhu dan shalatnya, ”Kamu telah melakukan
sunnah dan shalatmu cukup.” (HR Abu Dawud, an-Nasa’i,
Daruquthni, Darimi, Baihaqi, dan Ibnu Hajar)
44 MENGUSAP PERBAN DAN SEJENISNYA

LANDASAN DISYARIATKANNYA
MENGUSAP PERBAN
Disyariatkan untuk mengusap pembalut atau kain sejenisnya
yang melekat di tubuh orang sakit. Jabir r.a. bercerita, ”Ada
seorang lelaki yang kepalanya terkena batu dan terluka.
Lelaki itu kemudian bermimpi basah. Ia bertanya kepada
teman-temannya, apakah ia boleh bertayamum? Mereka
serempak menjawab, ’Tidak ada tayamum selama kamu
masih bisa menggunakan air.’ Lelaki itu akhirnya terpaksa
mandi dan ia pun meninggal.”
MENGUSAP PERBAN DAN SEJENISNYA 45

Ketika mengetahui peristiwa tersebut, Rasulullah saw.


bersabda, ”Mereka telah membunuhnya. Semoga Allah
membalas mereka. Mengapa mereka tidak bertanya terlebih
dahulu jika tidak tahu? Bukankah obat kebodohan adalah
bertanya? Lelaki itu cukup dengan tayamum, atau lukanya
dibalut dengan kain, kemudian diusap (saat bersuci),
lalu ia membasuh anggota tubuh lainnya.”
(HR Abu Dawud, Ibnu Majah, Daruquthni, dan
Ahmad)


46 MENGUSAP PERBAN DAN SEJENISNYA

HUKUM MENGUSAP PERBAN


Hukum mengusap pembalut luka ketika wudhu atau mandi
adalah wajib. Hal itu dilakukan sebagai pengganti dari
mengusap atau membasuh anggota tubuh yang sakit.
WAKTU WAJIB MENGUSAP PERBAN 47

MEMBASUH ANGGOTA TUBUH


YANG LUKA
Orang yang terluka atau patah salah satu anggota
tubuhnya, kemudian ingin berwudhu atau mandi, ia wajib
membasuh anggota tubuhnya tersebut.

Jika ia khawatir anggota tubuhnya yang sakit itu akan lebih


terasa sakit, ia boleh mengusap perbannya saja.
48 WAKTU WAJIB MENGUSAP PERBAN

MENGUSAP PEMBALUT LUKA


Jika dengan mengusap ia masih takut, luka tersebut
sebaiknya dibalut atau diberi gips, kemudian ia bisa
mengusap pembalut luka tersebut.

Untuk memasang pembalut luka atau gips tidak diatur


waktunya. Memasang pembalut juga tidak disyaratkan
dalam keadaan suci. Pembalut bisa diusap kapan saja sesuai
kebutuhan.
PEMBATAL PENGUSAPAN PERBAN 49

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN


PENGUSAPAN PERBAN
Tidak boleh lagi mengusap perban atau pembalut luka jika
perban sudah dilepas atau terlepas dari tempatnya atau
terpisah dari anggota tubuh yang sakit meskipun tidak
terjatuh.


50 CARA SHALAT ORANG YANG HADATS

TETAP SHALAT DALAM KONDISI


APA PUN, MESKI TIDAK MAMPU
BERSUCI
Orang yang tidak mampu bersuci karena tidak ada air dan
debu untuk bertayamum, bisa melakukan shalat dalam
kondisi apa pun juga. Para sahabat pernah shalat tanpa
berwudhu karena pada saat itu mereka tidak mendapatkan
apa pun untuk bersuci. Rasulullah saw. tidak memerintahkan
mereka untuk mengulangi shalatnya lagi.


CARA SHALAT ORANG YANG HADATS 51

SEBAB TURUNNYA AYAT TAYAMUM


Aisyah r.a. bercerita bahwa ia meminjam kalung dari Asma.
Tiba-tiba kalung itu hilang. Rasulullah saw. mengutus
orang-orang untuk mencari kalung itu. Ketika tiba waktu
shalat, mereka shalat tanpa berwudhu, kemudian mereka
bertemu Rasulullah saw. untuk menceritakan hal tersebut.
Dari peristiwa itu kemudian turun ayat tentang perintah
tayamum.


52 MENGENAL HAID

APAKAH HAID ITU?


Haid adalah darah yang keluar dari rahim dinding seorang
perempuan ketika telah menginjak masa balig. Waktu haid
sekitar 1 sampai dengan 15 hari, tetapi biasanya waktu haid
sekitar 6 sampai dengan 7 hari.

Dengan seizin Allah, darah haid pada perempuan yang


hamil berubah menjadi makanan bagi bayi yang ada di
dalam kandungannya. Begitu pula bagi perempuan yang
menyusui, Allah swt. mengubah darah haid menjadi air
susu yang menjadi makanan bayi, sehingga selama hamil
dan menyusui, biasanya kaum perempuan tidak mengalami
haid.
MENGENAL HAID 53

WAKTU PERMULAAN HAID


Biasanya haid tidak terjadi di bawah umur sembilan tahun.
Jika seorang perempuan mengeluarkan darah sebelum
berusia sembilan tahun, itu bukanlah darah haid, melainkan
darah penyakit atau darah yang rusak.


54 MENGENAL HAID

WARNA DARAH HAID


Darah disebut sebagai haid jika memiliki warna hitam,
merah, agak kekuning-kuningan, dan kotor.

Fatimah binti Abi Hubaisi bercerita bahwa Rasulullah


saw. bersabda kepadanya, ”Jika darah itu adalah darah
haid, ia berwarna hitam dan mudah dikenali (oleh kaum
perempuan). Jika seperti itu, janganlah kamu melaksanakan
shalat. Jika tidak seperti itu, berwudhu dan shalatlah. Itu
tidak lebih dari sekadar keringat.” (HR Abu Dawud, an-
Nasa’i, Hakim, dan Baihaqi)
MENGENAL HAID 55

MASA HAID
Tidak ada batasan waktu dalam haid. Namun, jika ada
kebiasaan masa haid yang terjadi sebelum-sebelumnya,
hal itu bisa dijadikan acuan untuk menentukan masa haid.
Jika tidak ada kebiasaan yang bisa dijadikan acuan, yang
harus diperhatikan adalah hitungan dari awal keluarnya
darah. Darah haid berbeda dengan darah lainnya dan hal itu
mudah dikenali oleh kaum perempuan.


56 MENGENAL NIFAS

ARTI NIFAS
Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan seorang
perempuan karena melahirkan bayi.

Hukum yang berlaku pada nifas adalah sama seperti haid.


Mengenai hal-hal yang diperbolehkan, diharamkan, atau
diwajibkan pada haid berlaku sama juga pada nifas.

MENGENAL NIFAS 57

MASA NIFAS
Tidak ada batasan waktu untuk masa nifas. Masa maksimal
darah nifas adalah empat puluh hari. Akan tetapi, jika
seorang perempuan melahirkan lalu darahnya berhenti
mengalir seusai melahirkan, atau anak itu dilahirkan tanpa
mengeluarkan darah, berarti masa nifas telah usai.

Setelah masa nifas selesai, ia wajib melaksanakan kembali


shalat, puasa, dan ibadah lainnya.


58 YANG HARAM KETIKA HAID DAN NIFAS

HAL-HAL YANG DIHARAMKAN BAGI


ORANG YANG HAID DAN NIFAS
Perempuan yang sedang haid dan nifas kondisinya sama
dengan orang yang sedang junub. Mereka tidak boleh
melakukan hal-hal yang terlarang bagi orang yang sedang
junub.

Selama masa haid dan nifas kaum perempuan tidak boleh


shalat, berpuasa, membaca Al-Qur’an, menyentuh mushaf
Al-Qur’an dan membawanya, masuk ke dalam masjid, dan
thawaf.
MENGENAL ISTIHADAH 59

ARTI ISTIHADAH
Istihadah adalah darah penyakit yang terus mengalir bukan
pada waktu yang biasanya. Darah tersebut keluar secara
terus-menerus melebihi kebiasaan masa haid.

Rasulullah saw. bersabda, ”Jika darah haid, ia berwarna


hitam seperti diketahui banyak kaum perempuan. Jika yang
keluar adalah darah seperti itu, tinggalkanlah shalat. Jika
yang keluar adalah darah lain (warnanya, yakni darah
istihadah), berwudhulah setelah mandi dan laksanakan
shalat karena, darah tersebut adalah penyakit.”
(HR Abu Dawud, an-Nasa’i, dan
disahihkan oleh Ibnu Hibban)
60 MENGENAL ISTIHADAH

KONDISI PEREMPUAN YANG


ISTIHADAH
Perempuan yang mengalami istihadah sama dengan
perempuan yang suci.

Selama masa istihadah, ia harus berwudhu setiap akan


mengerjakan shalat. Ia juga tetap wajib melaksanakan
puasa, i’tikaf, membaca Al-Qur’an, menyentuh dan
membawa mushaf, dan bisa melaksanakan ibadah-ibadah
lainnya.


pROFIL TIM KREATIF 61
PENYUSUN NASKAH
Buku seri Fiqih Islam: Cara Mudah Memahamkan Fiqih kepada Anak
ini didasarkan kepada buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq. Seri
ini disusun oleh Nurul Ihsan bersama tim di www.cbmagency.com,
sebuah studio jasa penerbitan buku anak di Bandung. Seri buku fiqih
Islam ini terdiri atas 12 jilid buku.
Praktisi senior buku anak dan kreator dari 500 judul buku anak ini
pernah meraih penghargaan Adikarya Ikapi IX di bidang ilustrasi
dan naskah buku. Berkarya sejak 1990, kini hasil buku-bukunya telah
menyebar di puluhan penerbit nasional dan internasional.
Nurul Ihsan merupakan founder dan ketua Sebaca Indonesia
Foundation (SIF) sekaligus inisiator social movement Gerakan Indonesia
Berbudi (Berbagi 1 Juta Buku Anak Digital) free read online di katabaca.
com dan ebookanak.com dengan visi merawat peradaban dan
melestarikan budaya baca untuk Indonesia cerdas literasi. Buku-buku
tersebut dapat diakses secara daring ataupun diunduh gratis di situs
perpustakaan digital www.katabaca.com dan www.ebookanak.com.

NARASUMBER AHLI
Otentifikasi semua materi di seri buku Fiqih Islam: Cara Mudah
Memahamkan Fiqih kepada Anak ini telah dikaji ulang bersama
narasumber ahli di bidang fiqih, yaitu KH. DR. Bakhrun Safi’i, Lc. M.A.
Aktif menjadi narasumber pada kajian-kajian Islam, termasuk bidang
kajian Fiqih Islam. Saat ini aktif sebagai pimpinan Pesantren Sains Al-
Qur’an Al-Abror Cilodong.
62 pROFIL TIM KREATIF

ILUSTRATOR
Sudah ribuan ilustrasi atraktif dan indah menghiasi lebih dari dua ratus
judul buku anak. Karya-karya ilustrasi bergaya anak-anak tersebut
dihasilkan oleh seorang ilustrator muda asal kota santri, Tasikmalaya
yang bernama Uci Ahmad Sanusi. Ia bersama tim ilustrasi cbmagency.
com lainnya menjadi tulang punggung untuk memperindah 24 buku seri
Fiqih Islam: Cara Mudah Memahamkan Fiqih kepada Anak. Seluruhnya
dengan ilustrasi-ilustrasi yang lucu dan menawan.

DESAINER DAN PENATA LETAK


Desainer senior dan sarat pengalaman di studio cbmagency.com ini
bertugas memperindah dan mempercantik semua halaman di seri buku
Fiqih Islam: Cara Mudah Memahamkan Fiqih kepada Anak ini. Dengan
sentuhan Yuyus Rusamsi buku 24 jilid ini menjadi lebih asyik dan
mudah untuk dibaca.

DESAINER SAMPUL
Rancangan sampul buku Fiqih Islam: Cara Mudah Memahamkan Fiqih
kepada Anak ini diolah oleh Muchlis Umar. Seorang desainer senior
di penerbitan buku Islam dan buku umum. Ia juga selama ini sudah
banyak menggarap desain sampul buku-buku anak terbitan Luxima
Metro Media.

EDITOR
Arif Anggoro memulai aktivitas di bidang media dan penerbitan sejak
1997 lalu dilanjutkan di Penerbit Gema Insani Press pada tahun 2002.
Editor senior ini telah banyak mengedit buku dengan beragam tema,
terutama buku agama Islam dan buku anak, termasuk di antaranya
buku Fiqih Sunnah, Fiqih Wanita, dan Fiqih Sunnah Wanita.
DAFTAR PUSTAKA 63
67
Az-Zuhaili, Wahbah. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 1. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 2. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 3. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 4. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 5. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 6. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 7. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 8. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 9. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 10. Jakarta: Gema Insani Press.
Sabiq, Sayyid. 2010. Fiqih Sunah 1. Jakarta: Al-I’tishom.
____________. 2010. Fiqih Sunah 2. Jakarta: Al-I’tishom.
____________. 2010. Fiqih Sunah 3. Jakarta: Al-I’tishom.
Uwaidah, Syaikh Kamil Muhammad. 1998. Fiqih Wanita (Edisi Lengkap). Jakarta:
Al-Kautsar.
PT. Luxima Metro Media
Jl. Kalisari III No. 28a, Pasar Rebo, Jakarta Timur – 13790
Telp. / Faks. : 021-29378394
www.penerbitluxima.co.id
email : luxima_media@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai