DEPRESI
PENDAHULUAN
Secara sederhana, depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan dan
perasaan tidak ada harapan lagi.
Pada sindrom depresi terjadi defisiensi dari salah satu atau beberapa neurotransmitter
aminergik, pada celah sinaps neuron khususnya di sistem limbik sehingga aktivitas reseptor
serotonin menurun.
Menurut National Institute of Mental Health (dalam Siswanto, 2002), gangguan depresi
dipahami sebagai suatu penyakit tubuh yang menyeluruh (whole-body), yang meliputi tubuh,
suasana perasaan dan pikiran. Ini berpengaruh terhadap cara makan dan tidur, cara seseorang
merasa mengenai dirinya sendiri dan cara orang berpikir mengenai sesuatu.
Gangguan depresi tidak sama dengan suasana murung (blue mood). Ini juga tidak sama
dengan kelemahan pribadi atau suatu kondisi yang dapat dikehendaki atau diharapkan
berlaku. Orang dengan penyakit depresi tidak dapat begitu saja “memaksa diri mereka 2
sendiri” dan menjadi lebih baik.
DEPRESI (DEPRESSIVE
DISORDER)
DEPRESI : GANGGUAN MENTAL UMUM YANG
DITANDAI DENGAN PERASAAN TERTEKAN,
KEHILANGAN MINAT ATAU KESENANGAN,
PERASAAN BERSALAH ATAU RENDAH DIRI,
TIDUR ATAU NAFSU MAKAN YANG
TERGANGGU, RENDAHNYA ENERGI, DAN
KONSENTRASI YANG BURUK (WHO, 2010).
EPIDEMIOLOGI
Terjadi pada pria dan wanita, tapi pada wanita 2-3 kali lebih sering terjadi.
Terjadi pada semua umur, tapi paling sering terjadi pada usia 25-44 tahun.
Prevalesi depresi yg diperkirakan pada usia 65-80 tahun, 20,4% wanita dan
9,6% pria.
Sekitar 8-18% pasien depresi mayor berasal dari keluarga yang salah satu
anggotanya memiliki sejarah depresi, dan hanya 5,6% yang berasal dari
keluarga yang tidak mempunyai sejarah depresi.
4
ETIOLOGI
5
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
DEPRESI
Biologis
terdapat perbedaan pada sistem neurotransmitter antara orang yang
depresi dan yang tidak depresi. Terdapat beberapa bagian pada otak
yang tidak bekerja secara normal saat depresi.
Genetik
Depresi dapat terjadi diturunkan melalui faktor genetik/keturunan.
Gender
Penelitian menunjukkan bahwa wanita dua kali lebih banyak mengalami
depresi daripada pria. perubahan hormonal yang terjadi pada wanita
pada banyak waktu dalam hidup bisa jadi merupakan faktor
penyebabnya.
6
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
DEPRESI
Usia
Orang yang berusia lanjut memiliki resiko depresi yang lebih
besar. Itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti
hidup sendiri, kurangnya dukungan sosial, dan lain sebagainya.
Kondisi kesehatan
Kondisi seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan
penyakit kronis jangka panjang lainnya bisa menimbulkan
depresi. Kondisi lain seperti gangguan tidur juga bisa
mendatangkan depresi.
7
PATOFISIOLOGI
Hipotesis amina biogenik
Depresi disebabkan oleh penurunan jumlah neurotransmiter Nor Epinefrin
(NE), serotonin (5-HT), atau dopamin dalam otak.
Hipotesis sensitivitas reseptor
Perubahan sensitivitas reseptor NE dan 5-HT berpengaruh pada awal
munculnya depresi. Pemberian obat AD secara kronik pada hewan
menyebabkan desensitisasi dan downregulation reseptor NE atau 5-HT.
8
PATOFISIOLOGI
Hipotesis deregulasi
Kegagalan regulasi homeostatik sistem neurotransmiter akan berdampak pada
aktivitas neurotransmiter.
Hipotesis permisif
Kontrol emosi dipengaruhi oleh keseimbangan antara serotonin dan noradrenalin.
Hipotesis hubungan 5-HT/NE
Tidak cukup teori neurotransmiter tunggal yang berkaitan dengan depresi.
Hipotesis ini mempertahankan bahwa sistem serotonin dan noradrenergik kedua-
duanya berfungsi untuk memperbaiki keadaan depresi. 9
MANIFESTASI KLINIK
GEJALA FISIK
GANGGUAN PSIKOMOTOR
10
GEJALA FISIK AKIBAT DEPRESI
Badan selalu merasa lelah.
Gangguan pada pola tidur.
Merasakan berbagai rasa sakit.
Tidak berselera untuk melakukan hubungan seksual.
Bergerak atau berbicara lebih lambat.
Merasa tidak bisa beristirahat atau kesulitan untuk duduk diam.
Berat badan berubah.
Sakit kepala.
11
JENIS DEPRESI
Berdasarkan sumber/asal
- Depresi endogen
- Depresi eksogen
Berdasarkan tingkat keparahan
- Distimia
- Depresi mayor
- Gangguan bipolar
- Depresi psikotik
12
JENIS DEPRESI
14
JENIS DEPRESI
3. Postpartum psychosis
- penyakit mental yg sangat serius bagi ibu2 muda, dapat terjadi dg
cepat, biasanya dalam 3 bulan pertama.
- ibu dapat mengalami depresi psikotik,terjadi halusinasi pendengaran
atau kadang2 penglihatan (sangat jarang), insomnia, agitasi dan
marah, dan ada pikiran bunuh diri.
- perlu pengobatan
15
CARA MENCEGAH DEPRESI
Berhenti Merokok
Latihan Fisik
Hindari Junk Food
Hindari Begadang & Nonton tv berlebihan
Berjalan jalan keluar ruangan
Jauhkan dari pikiran negatif
Hindari alkohol dan obat obatan
16
TERAPI DEPRESI
HASIL YANG DIINGINKAN
- Mengurangi gejala-gejala depresi.
- Mencegah episode depresi lebih lanjut.
- Mengembalikan ke keadaan normal seperti semula.
Terapi Farmakologi
• Antidepresiva klasik
• Obat generasi kedua
• Obat generasi ketiga (Penghambat MAO)
• Obat-obat antidepresan lainnya 18
TERAPI DEPRESI
TERAPI FARMAKOLOGI
Terapi farmakologi adalah terapi dengan menggunakan obat
antidepresi.
Obat antidepresi diklasifikasikan berdasarkan struktur kimia atau
mekanisme kerjanya.
19
TERAPI FARMAKOLOGI
24
TERAPI FARMAKOLOGI
Antagonis 5-HT2
Dua antidepresan yang diduga terutama bekerja sebagai antagonis di
reseptor 5-HT2 yaitu trazodon dan nefazodon.
Trazodon merupakan turunan triazolopiridin,
Mekanisme kerja antidepresi pada manusia masih belum jelas, tetapi
pada penelitian yang dilakukan terhadap binatang dapat menghambat
reuptake serotonin.
Trazodon dan nefazodon menyebabkan efek kolinergik dan
gastrointestinal yang minimal. Sedasi, pusing, dan hipotensi ortostatik
merupakan efek samping terkait dosis yang paling sering terjadi.
25
Tn.RPS (22 tahun) BB 66kg, TB 170 cm Pasien datang dengan keluhan
bingung, mendengar sesuatu yang tidak ada, miskin bicara. Pasien tiba-
tiba bingung, merasa sakit berobat ke RS Xyz, setelah itu tidak kembali ke
asrama tetapi keluyuran di sekitar johar.
Oleh ayahnya dibawa kekantor, oleh kesatuan disarankan ke RS Xyz setelah
itu dia kost di luar wisma ditemani ibunya. Kemampuan kerja kurang
optimal. Mengeluhkan nyeri ulu hati, serasa ingin muntah dan sebah
dikarenakan tidak nafsu makan.
KASUS
26
Analisa Kasus : METODE SOAP
Subjektif
Merasa bingung
Mendengarkan sesuatu yang tidak ada
Miskin bicara
Kemampuan kerja kurang optimal
Nyeri perut serasa mual dan sebah
Obyektif
TB 170 cm, BB 66 Kg,
TD 120/80 mmHg
KASUS 27
KASUS
Assesment
Depresi berat dengan gejala psikotik dengan riwayat pengobatan Alprazolam 1 x
0,25 mg dan Clozapin 2 x 12,5 mg
28
KASUS
29
KASUS
Planning:
Terapi elektro konvulsif ( Electro convulsive therapy – ECT
) tetap dilanjutkan untuk rawat jalan
30
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT