Anda di halaman 1dari 25

DEPRESI

Di susun oleh :
Nabillah Tulhasanah
211048201023
Kelompok 5
Dosen Pengampu :
Apt.Dra.Djusnaini,M.Kes
DEPRESI(DEPRESSIVE
DISORDER)

Depresi : Gangguan mental umum yang


ditandai dengan perasaan
tertekan, kehilangan minat atau
kesenangan, perasaan bersalah
atau rendah diri, tidur atau
nafsu makan yang terganggu,
rendahnya energi, dan
konsentrasi yang buruk (WHO,
2010).
JENIS DEPRESI
 Berdasarkan sumber/asal
- Depresi endogen
- Depresi eksogen
 Berdasarkan tingkat keparahan
- Distimia
- Depresi mayor
- Gangguan bipolar
- Depresi psikotik
JENIS DEPRESI
 Di samping itu, dikenal postpartum depression
(PPD).
1. Baby blues
- terjadi beberapa hari setelah melahirkan
biasanya sampai 1-2 minggu
- ibu yg baru punya anak tiba2 merasakan
ayunan perasaan (mood swing) spt merasa
sangat bahagia dan kemudian berubah merasa
sangat sedih/marah, menangis tanpa sebab, tidak
sabar, cemas, kesepian, dan lelah.
- Tidak selalu perlu pengobatan, perlu
dukungan dari ibu-ibu baru.
JENIS DEPRESI
2. Postpartum depression (PPD)
- dapat terjadi bbrp hari atau bulan setelah
melahirkan, bukan hanya setelah
kelahiran anak pertama saja.
- perasaan ibu sama seperti pada baby
blues, tapi lebih kuat.
- diperlukan pengobatan.
3. Postpartum psychosis
- penyakit mental yg sangat serius bagi
ibu2 muda, dapat terjadi dg cepat
EPIDEMIOLOGI
 Terjadi pada pria dan wanita, tapi pada wanita
2-3 kali lebih sering terjadi.
 Terjadi pada semua umur, tapi paling sering
terjadi pada usia 25-44 tahun.
 Prevalesi depresi yg diperkirakan pada usia 65-
80 tahun, 20,4% wanita dan 9,6% pria.
 Sekitar 8-18% pasien depresi mayor berasal
dari keluarga yang salah satu anggotanya
memiliki sejarah depresi, dan hanya 5,6%
yang berasal dari keluarga yang tidak
mempunyai sejarah depresi.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
 Hipotesis amina biogenik
Depresi disebabkan oleh penurunan jumlah
neurotransmiter (NE), serotonin (5-HT), atau
dopamin dalam otak.
 Hipotesisi sensitivitasr reseptor
Perubahan sensitivitas reseptor NE dan 5-HT
berpengaruh pada awal munculnya depresi.
Pemberian obat AD secara kronik pada hewan
menyebabkan desensitisasi dan downregulation
reseptor NE atau 5-HT.
PATOFISIOLOGI
 Hipotesis deregulasi
Kegagalan regulasi homeostatik sistem
neurotransmiter akan berdampak pada
aktivitas neurotransmiter.
 Hipotesis permisif
Kontrol emosi dipengaruhi oleh keseimbangan
antara serotonin dan noradrenalin.
PATOFISIOLOGI
 Hipotesis hubungan 5-HT/NE
Tidak cukup teori neurotransmiter tunggal
yang berkaitan dengan depresi. Hipotesis ini
mempertahankan bahwa sistem serotonin dan
noradrenergik kedua-duanya berfungsi untuk
memperbaiki keadaan depresi.
MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik depresi ditunjukkan oleh :

GEJALA EMOSIONAL

GEJALA FISIK

GEJALA INTELEKTUAL & KOGNITIF

GANGGUAN PSIKOMOTOR
MANIFESTASI KLINIK
 Gejala emosional
- Hilang gairah dan kegembiraan pada
segela kegiatan.
- Merasa sedih, tertekan, pesimistik, tidak
ada harapan hidup.
- Sering merasa bersalah yang tidak
realistik, shg dia merasa pantas utk
mendapatkan hukuman.
- Halusinasi pendengaran (kadang2 suara
itu menyuruh agar yg bersangkutan
melakukan bunuh diri).
MANIFESTASI KLINIK
 Gejala fisik
- Mengeluh merasa lelah (pada pagi hari lebih
berat) yg diikuti dg keluhan sakit2 terutama
sakit kepala, menurunnya kemampuan untuk
melakukan kegiatan normal.
- Gangguan tidur (biasanya bangun jauh
sebelum pagi dan sulit untuk tidur kembali),
atau sulit untuk ngantuk dan mudah bangun
lagi.
MANIFESTASI KLINIK
 Gejala fisik (lanjutan)
- Berkurangnya nafsu makan, shg terjadi
penurunan berat badan, terutama pada orang
lanjut usia. Tapi pada pasien2 tertentu
kadang2 nafsu makan meningkat dan berat
badan bertambah.
- Kadang2 ada keluhan pada saluran
pencernaan dan jantung.
- Hilang gairah seksual atau libido.
MANIFESTASI KLINIK
 Gejala pikiran/kognitif
- Daya konsentrasi dan berpikir menurun,
dan daya ingat menurun terhadap kejadian2
yang baru terjadi.
- Rasa bingung dan bimbang/ragu.
 Gangguan psikomotor
- Gerakan fisik dan berbicara lambat.
- Depresi juga kadang2 diikuti oleh agitasi
psikomotor, melakukan gerakan2 yg tidak
berhenti (spt melangkah-langkah, meremas-
remas tangan, atau berteriak- teriak).
KRITERIA DEPRESI (DSM-IV-TR)
A. Terdapat 5 atau lebih gejala selama 2 minggu,
dan minimal harus terdapat gejala no. 1 atau
no. 2
1. Gangguan mood/perasaan hampir setiap hari
2. Penurunan ketertarikan atau kegembiraan pada
semua aktivitas sehari-hari
3. Penurunan berat badan yang signifikan
walaupun tidak diet atau peningkatan berat
badan (perubahan berat badan lebih dari 5%
dalam sebulan), atau penurunan/peningkatan
nafsu makan hampir setiap hari
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
KRITERIA DEPRESI (DSM-IV-TR)
5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir
setiap hari
6. Lelah atau kehilangan energi hampir setiap
hari
7. Perasaan tidak berharga atau perasaan
bersalah yang berlebihan hampir setiap hari
8. Penurunan kemampuan untuk berpikir atau
berkonsentrasi hampir setiap hari
9. Berpikir berulang-ulang tentang kematian
(tidak takut atas kematian), ide bunuh diri
berulang-ulang tanpa rencana khusus atau
percobaan untuk bunuh diri.
KRITERIA DEPRESI (DSM-IV-TR)
B. Gejala-gejala tersebut menyebabkan keadaan
menderita atau buruk pada kehidupan sosial,
pekerjaan atau fungsi penting lainnya.
C. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek
fisiologi secara langsung dari suatu zat/obat
(mis. Obat yg disalahdunakan) atau kondisi
medis umum (mis. hipotiroid).
TERAPI DEPRESI
Non Farmakologi
• Electro Convulsive Therapy (ECT)
• Psikoterapi
• Terapi Cahaya (Bright Light Therapy
Terapi Farmakologi

• Antidepresiva klasik
• Obat generasi kedua
• Obat generasi ketiga (Penghambat MAO)
• Obat-obat antidepresan lainnya
TERAPI DEPRESI
 HASIL YANG DIINGINKAN
- Mengurangi gejala-gejala depresi.
- Mencegah episode depresi lebih lanjut.
- Mengembalikan ke keadaan normal
seperti semula.
 PENDEKATAN UMUM TERAPI DEPRESI
- Terapi non-farmakologi
- Terapi farmakologi
TERAPI DEPRESI
 TERAPI NON-FARMAKOLOGI
1. Psikoterapi
Untuk depresi yang ringan sampai sedang,
psikoterapi menjadi the first-line therapy,
tapi untuk depresi mayor yg berat, tidak
direkomendasikan.
2. Electro Convulsive Therapy (ETC)
ETC efektif utk hampair semua jenis
depresi mayor, dan dapat memberikan efek
yg lebih cepat.
TERAPI DEPRESI
 TERAPI NON-FARMAKOLOGI (lanjutan)
Efek samping ETC : disfungsi kognitif,
disfungsi kardiovaskular, apnea yg
berkepanjangan, sakit kepala, mual, dan nyeri
otot.
3. Terapi cahaya (Bright Light Therapy)
Beberapa individu mengalami episode
depresi selama musim tertentu (seasonal
affective disorder), umumnya terjadi pada
musim dingin. Cahaya lingkungan yg
berkurang mungkin sbg faktor utama
terjadinya depresi musim dingin.
TERAPI DEPRESI
 TERAPI FARMAKOLOGI
Terapi farmakologi adalah terapi dengan
menggunakan obat antidepresi. Obat
antidepresi diklasifikasikan berdasarkan
struktur kimia atau mekanisme kerjanya.
Klasifikasi obat AD

No Mekanisme Kerja Obat AD


1 Penghambat reuptake Antidepresi trisiklik
5-HT/NE (tidak (mis. amitriptilin,
selektif) imipramin, doxepin,
desipramin)
2 Penghambat reuptake SSRI (mis. fluoksetin,
5-HT (selektif) paroksetin, sertralin)
3 Penghambat reuptake Reboksetin
NE (selektif)
4 Penghambat MAO Fenelzin,
tranlisipromin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai