dan Ansiolitik
Pendahuluan
GMO
NAPZA
Ggn Cemas
Somatoform Insomnia
Skizofrenia &
Ggn Afektif
Ggn Waham
Manik
Depresi
3
Gambaran Klinis Insomnia
• Insomnia Primer :
merupakan gangguan tidur yang tidak ada hubungannya dengan medis, psikis,
dan lingkungan.
• Insomnia Sekunder :
merupakan gangguan tidur yang disebabkan oleh beberapa penyakit dan
gangguan medis yang lain.
5
Etiologi
- Faktor Biologis
Transmisi genetik 10-20%
-Faktor Psikososial
Komunikasi sosial
(menghindari kewajiban, ekspresi emosi, simbol perasaan).
Learning behavior, kultur & etnik.
6
Etiologi Insomnia Sekunder
1. GMO
Primer : kondisi medis primer di otak.
Sekunder : kondisi medis sistemik yg pengaruhi otak.
2. Penyalahgunaan NAPZA
3. Skizofrenia/Ggn Waham
5. Ggn Cemas/Somatoform
7
Kriteria Diagnosis
- Keluhan fisik tidak dapat dijelaskan melalui pemeriksaan fisik & laboratorik.
- Distress & disfungsi sosial.
- Keluhan :
- Empat gejala nyeri
(empat regio & fungsi berbeda, mis:kepala, abdomen, punggung).
- Dua gejala GIT
(mis: mual kembung muntah, dll).
- Satu gejala seksual
(mis : disfungsi seksual, haid tdk teratur)
- Satu gejala pseudoneurologik
(mis : paralisis, menurunnya fungsi indera dll)
8
Penatalaksanaan Insomnia
Mengobati
penyebab
Memperbaiki
Farmakoterapi Penatalaksanaan higiene tidur
Psikoterapi
9
Farmakoterapi
Idealnya tidak ada individu memerlukan obat untuk bisa tidur
10
Terapi Farmakologik
Hypnotic Benzodiazepine
• Benzodiazepin sering digunakan
• Sebelum menggunakan harus diketahui riwayat
penyalahgunaan zat dan alkohol
• Benzodiazepin terikat pada reseptor GABA, memiliki efek
sedatif, anxiolitik, relaxan otot, dan antikonvulsan.
• Akibat overdosis jarang terjadi, kecuali kalau diberikan bersama
dengan depressan SSP yang lain.
Terapi Farmakologik
Hypnotic Benzodiazepine
• Triazolam terdistribusi cepat karena lipofilisitasnya yang tinggi,
namun durasi efek yang singkat. Erythromycin, nefazodone,
fluvoxamine, dan ketoconazole menurunkan bersihan triazolam dan
meningkatkan kadar plasmanya.
• Estazolam dan temazepam memiliki durasi sedang.
• Efek dari flurazepam dan quazepam lama karena metabolitnya aktif.
• Selain temazepam, yang dieliminasi melalui konjugasi, semua
benzodiazepin dimetabolisme melalui oksidasi mikrosomal diikuti
dengan konjugasi glukuronida.
Kerugian
• Efek residu hari berikutnya
• Ataksia (gangguan keseimbangan )
• Sedasi di siang hari
• Efek kognisi
• Depresi pernafasan
• Toleransi dan putus zat
• Rebound insomnia
• Berpotensi disalahgunakan dan ketergantungan (semua BZ, lama penggunaannya
dibatasi )
• Diberikan dosis efektif paling rendah
• Penggunaan jangka pendek
• Penggunaan intermiten lebih baik
• Penghentian bertahap
13
14
Terapi Farmakologik
Hypnotic Nonbenzodiazepine
• Antihistamin (diphenhydramine, doxylamine, and pyrilamine) kurang efektif
daripada benzodiazepin, tetapi efek samping minimal. Efek samping antikolinergik
bisa menjadi masalah, terutama pada usia lanjut.
• The antidepressan alternatif terbaik bagi pasien kurang tidur yang tidak boleh
diberi benzodiazepine, khususnya yang juga mengalami depresi atau ada riwayat
penyalahgunaan obat.
• Amitriptyline, doxepin, and nortriptyline juga efektif, tetapi efek samping berupa
efek antikolinergik, adrenergic blockade, and cardiac conduction prolongation.
• Trazodone, 25 to 75 mg, sering digunakan untuk insomnia yang diinduksi oleh
penghambat selektif ambilan kembali serotonin, bupropion. Efek samping berupa
syndroma serotonin
• Zolpidem, secara kimiawi tidak berhubungan dengan benzodiazepin
atau barbiturat, bekerja secara selektif pada reseptor benzodiazepin
dan memiliki efek anxiolitik minimal dan tidak memiliki efek relaksan
otot atau antikonvulsan. Efektivitasnya sebanding dengan
benzodiazepin. Waktu paruh sekitar 6 – 8 jam, dimetabolisme
menjadi metabolit inaktif. Efek samping yang umum kantuk,
amnesia, pusing, sakit kepala, keluhan pada selama cerna.
• Zaleplon juga terikat pada reseptor benzodiazepin. Mula kerja cepat,
waktu paruh sekitar 1 jam, tidak memiliki metabolit aktif.
• Valerian, produk herbal, kemurnian dan potensinya masih
dipertanyakan.
Contoh kasus :
1. Tn. A, 75 tahun
Sejak beberapa bulan terakhir sering mengalami sulit tidur. Akibat
keluhan kurang tidurnya Tn.A merasa badan tidak fit, sering merasa
lemas, sulit konsentrasi, bertambah sering lupa terhadap kegiatan
yg baru dilakukan dan mudah emosi.
17
Etiologi Insomnia pada Geriatri
18
Melatonin
(N-acetyl-
5methoxytryptamine)
1. Adapted from Brzezinski A. N Engl J Med. 1997;336:186-195. 2. Kilduff TS, Kushida CA. Sleep Disorders Medicine: Basic Science,
Technical Considerations, and Clinical Aspects. 1999.
19
Insomnia
20
Penyebab Insomnia Kronik
Insomnia Kronik
Kimia otak
& Sistem Imun Gangguan psikiatrik Kondisi Medik Obat-obatan
hormon
21
Terapi Nonfarmakologi
Higiene tidur
22
23