1. PROMOSI KESEHATAN
Promosi kesehatan
bertujuan untuk
mewujudkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dengan
menciptakan dan
mentradisikan perilaku
CERDIK masyarakat
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar seharusnya memiliki kemampuan
untuk memberikan pendidikan dan koseling terhadap faktor risiko PTM
RUANG LINGKUP PANDU PTM DI FKTP (2)
2. DETEKSI DINI FR PTM
Deteksi dini dilakukan untuk menemukan faktor risiko PTM sedini mungkin
terhadap individu dan/atau kelompok yang berisiko atau tidak berisiko secara
rutin;
Deteksi Dini
Kegiatan deteksi dini faktor risiko ini dapat dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan atau pada kelompok masyarakat khusus melalui Posbindu.
Skrining/Uji Tapis
Skrining/Uji Tapis bukan untuk diagnosis tetapi untuk menjaring dan
menentukan apakah yang bersangkutan memang sakit atau tidak, oleh
karena itu memerlukan follow-up yg cepat dan pengobatan yang tepat
pula.
RUANG LINGKUP PANDU PTM DI FKTP (3)
Sekolah
Tempat Kerja
Monitoring : Konseling :
• Obesitas • Diet,
• Hipertensi • Stop merokok
• Hiperglikemi
JEMAAH HAJI /KBIH • Hiperkolesterol
• Stress
• Pem.Klinis Payudara • Self Care
• Faktor lain
8
RUJUKAN KASUS DI PUSKESMAS (TERINTEGRASI
DENGAN RUJUK BALIK BPJS KESEHATAN)
RUANG LINGKUP PANDU PTM DI FKTP (5)
PELAKSANA
Dokter
Perawat
Bidan
RUANG LINGKUP PANDU PTM
FKTP FKRTL
UKBM
Rujukan Balik
-Derajat hipertensi
-Berapa lama -Derajat obesitas -Kadar -Stressor -Berapa lama
-Lama menderita
sebagai perokok -Lama menderita kolesterol lingkungan sebagai
hipertensi
A -Usia mulai obesitas -Konsumsi -Riwayat hipertensi -Stressor peminum
N merokok -Riwayat obesitas makanan fisiologik alkohol
dalam keluarga
A -Banyak batang di keluarga berlemak -Stressor -Usia mulai
PENDEKATAN FAKTOR RISIKO DAN
-Konsumsi garam
M rokok yang -Pola makan pikiran minum alkohol
sehari-hari
N dikonsumsi/ hari (konsumsi garam, -Riwayat hipertensi -Banyak
E -Jenis rokok gula, lemak, alkohol yang
dalam kehamilan
SI -Apakah terpapar buah-sayuran) dikonsumsi/
S rokok/ perokok -Aktivitas fisik hari
pasif terkait pekerjaan -Kadar alkohol
-Olahraga
GEJALA PTM
-Denyut jantung
-Batuk kronis -Sering makan -Nyeri dada -sesak bertambah -Gangguan
FAKTOR
-Sering merasa -kesemutan -udem cepat
RESIKO berdahak kedua -Banyak lambung
DENGAN -Sesak nafas haus -sakit kepala tungkai -Berkeringat
-Peningkatan -Sering BAK -sakit keringat
GEJALA hebat kepala -Pernafasan berlebihan
produksi sputum -sesak -Rasa berdebar- hebat atau tidak - Berdebar-
-Perubahan warna terganggu
debar biasa -Otot debar
-sakit terasa
dahak pada
-Batuk tegang
dengan belakang kepala -Sulit tidur
demam -Gangguan
lambung
-Perubahan
nafsu makan
-Sulit
berkonsentrasi
-Sering BAK
DIAGNOSA PPOK, ASMA, TB, DM- Hipertensi
KERJA Penyakit Jantung Infark Miokard Infark Miokard Infark Miokard
Kanker Paru, Infark Miokard Strok Strok Penyakit Jantung
Pneumonia
KUNJUNGAN PERTAMA
Langkah 1 : KRITERIA RUJUKAN
Tanyakan tentang keluhan, Riwayat TDS > 200mmHg, TDD >120 mmHg
penyakit, Obat-obatan yang di TDS > 140 mmHg , TDD > 90 mmHg pada
konsumsi, Faktor Risiko usia < 40 tahun
Diketahui menderita Penyakit Jantung,
Langkah 2 : Stroke, TIA , DM, Penyakit Ginjal (Bila
Lakukan penilailan (pemeriksaan fisik, pemeriksaan belum dilakukan)
tes darah dan tes urin) Angina, klaudikasio perburukan gagal
jantung
Langkah 3 : Kenaikan TD > 140/90 meski sudah
Tetapkan risiko pjpd (bagi yang tidak terapi 2 macam obat
dirujuk) Proteinuria
Kolesterol Total > 300mg/dL
Langkah 4 : DM tidak terkontrol, Infeksi /ulkus kaki
Kriteria Rujukan DM perburukan dengan gangguan tajam
penglihatan
Langkah 5 : Risiko tinggi PJPD > 30 %
Lakukan Konseling dan Tatalaksana
Langkah 1 :
Tanyakan
Langkah 2 : KUNJUNGAN
KUNJUNGAN KEDUA
KEDUA
Lakukan penilaian
Langkah 3 :
Estimasi risiko PJPD
• <20% cek ulang tiap 12 bulan
• 20-30% lanjutkan konseling & terapi, cek tiap 3 bulan
• Risiko > 30% setelah kunjungan 3-6 bulan intervensi obat pada kunjungan pertama ,
lanjutkan ke tingkat berikutnya.
Langkah 4 :
Rujuk bila perlu
Langkah 5 :
Konseling dan terapi sesuai protokol
KESIMPULAN
1. Kegiatan PANDU PTM adalah kegiatan penemuan dan penanganan
kasus PTM dan manajemen faktor risiko PTM di FKTP secara terpadu
2. Perlu dipersiapkan : SDM, sarpras, BMHP, panduan, sist catpor
3. Tantangan :
• Integrasi dg deteksi dini di masyarakat memastikan rujukan posbindu
sampai ke FKTP
• perpanjangan waktu tunggu dan waktu kontak pandemi
• memastikan pasien minum obat secara teratur
• Sistem pencatatan dan pelaporan
TERIMA KASIH