Anda di halaman 1dari 24

RUANG LINGKUP

PELAYANAN TERPADU PENYAKIT


TIDAK MENULAR (PANDU PTM)
DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA (FKTP)

ISWAN AHMAD, SKM., M.Kes.


KEPALA SEKSI PTM DINAS KESEHATAN
PROVINSI GORONTALO
KONSEP DASAR PANDU PTM DI FKTP

• Pengertian
Pandu PTM di FKTP adalah penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian PTM
yang dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi melalui Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
• Tujuan
Pencegahan dan pengendalian PTM adalah upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif
dan rehabilitatif serta paliatif yang bertujuan untuk menurunkan angka
kesakitan, kecacatan, dan kematian.
• Sasaran
Sasaran Pandu PTM di FKTP meliputi individu dan/atau kelompok masyarakat
baik yang berisiko PTM maupun yang tidak berisiko.
PELAYANAN TERPADU PANDU (PTM)

• Diadop dari WHO-PEN yang disesuaikan kebutuhan program di Indonesia


• Bertujuan memperkuat sistem kesehatan dan fungsi layanan primer
• Setting intervensi prioritas yang cost effective untuk pelayanan berkualitas sesuai
dengan kemampuan daerah
• Paket intervensi essensial minimal dalam JKN
• Dititik beratkan pada manajemen Hipertensi dan DM dengan penambahan
pelayanan kanker, thalassemia, glukoma, gangguan pendengaran dan Rehabilitasi
Berbasis Masyarakat
• Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (Posbindu PTM) dikembangkan sebagai
bagian dari Pandu PTM yang memungkinkan rujukan ke Puskesmas untuk
penanganan lebih lanjut.
Ruang Lingkup
Upaya pencegahan, pengendalian, dan tata
laksana yang terintegrasi untuk tindak lanjut
faktor risiko dan penyakit tidak menular
PELAYANAN (penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus,
penyakit paru kronis, dan kanker) serta PTM
TERPADU PTM lainnya di Puskesmas dan FKTP
(PANDU PTM)
Sasaran
Penduduk usia 15 tahun ke atas yang datang ke
Puskesmas/FKTP untuk kunjungan sakit
maupun kunjungan sehat
PROMOSI KESEHATAN

Promosi kesehatan
bertujuan untuk
mewujudkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dengan
menciptakan dan
mentradisikan perilaku
CERDIK masyarakat

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar seharusnya memiliki kemampuan
untuk memberikan pendidikan dan koseling terhadap faktor risiko PTM
2. DETEKSI DINI FR PTM
Deteksi dini dilakukan untuk menemukan faktor risiko PTM sedini mungkin
terhadap individu dan/atau kelompok yang berisiko atau tidak berisiko secara
rutin;
 Deteksi Dini
Kegiatan deteksi dini faktor risiko ini dapat dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan atau pada kelompok masyarakat khusus melalui Posbindu.
 Skrining/Uji Tapis
Skrining/Uji Tapis bukan untuk diagnosis tetapi untuk menjaring dan
menentukan apakah yang bersangkutan memang sakit atau tidak, oleh karena
itu memerlukan follow-up yg cepat dan pengobatan yang tepat pula.
PANDU PTM SEBAGAI PENDEKATAN FAKTOR
RISIKO PTM TERINTEGRASI DI FKTP

 Peningkatan tatalaksana faktor risiko utama


(Konseling Upaya Berhenti Merokok,
Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas dll) di
fasilitas pelayanan kesehatan dasar
(Puskesmas, Dokter Keluarga, Klinik/Praktek
Swasta).
 Peningkatan Respons Cepat
Kegawatdaruratan PTM di masyarakat dan
fasilitas pelayanan kesehatan dasar.
 Tatalaksana terintegrasi Hipertensi dan
Diabetes melalui pendekatan Faktor Risiko.
 Prediksi risiko penyakit Jantung dan Stroke
dengan Charta WHO PEN. WHO/ISH Risk Prediction
Chart
3. PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
pengendalian PTM, baik secara perorangan maupun kelompok dilakukan
melalui kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dengan
membentuk dan mengembangkan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)
PTM.
Pada Posbindu PTM dapat dilaksanakan kegiatan deteksi dini,
monitoring dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara mandiri dan
berkesinambungan dibawah pembinaan puskesmas.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI POSBINDU PTM

Bindu PTM
Sekolah

Kegiatan
Tempat Kerja
Monitoring :
• Obesitas Konseling :
• Hipertensi • Diet,
• Hiperglikemi • Stop merokok
Jemaah Haji / KBIH • Hiperkolesterol • Stress
• Pem.Klinis Payudara • Self Care
• Faktor lain

PO Bus /Terminal Kegiatan Bersama


Rumah Sehat • KIE
• Aktifitas Fisik
Desa • Sarasehan
Tempat Umum / Mall
4. PENEMUAN KASUS PTM
P Periksa Kesehatan secara rutin
Melakukan penemuan kasus PTM sedini dan ikuti anjuran dokter
mungkin (early diagnosis) melalui Atasi Penyakit dengan
A
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pengobatan yang tepat dan
pemeriksaan penunjang. teratur
T Tetap diet sehat dengan gizi
5. PENANGANAN KASUS PTM seimbang,
Penanganan kasus PTM sesegera mungkin Upayakan beraktivitas fisik
U dengan aman,
(prompt treatment) melalui pelayanan
pengobatan dan perawatan, serta rujukan H
Hindari rokok, alkohol dan zat
karsinogenik lainnya
ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila
diperlukan.
Dalam melakukan penanganan kasus, Program Patuh bagi yang sudah menyandang PTM
diselenggarakan agar mereka rajin kontrol dan minum
tenaga kesehatan di FKTP harus obat

mempromosikan perilaku ”PATUH”.


6. PENCATATAN DAN Alur-1
PENGENDALIAN PTM MULAI DARI POSBINDU PTM, PUSKESMAS,
PELAPORAN DAN RUMAH SAKIT

Setiap penyelenggaraan
kegiatan dalam rangka FR PTM:
-Hipertensi
PENYAKIT TIDAK
MENULAR:
- PJK-PD
pencegahan dan pengendalian Hasil DIAGNOSIS:
-Dislipidemia - Pemeriksaan -Stok
wawancara dan
-Hiperglikemia - Pemeriksaan -Diabetes Melitus
pemeriksaan
PTM harus dicatat dan -Obesitas
-dan lain-lain
penunjang -Kanker
-PPOK dan Asma
-Gakti
dilaporkan oleh petugas
penanggung jawab sesuai POSBINDU
PUSKESMAS
PTM
dengan sistem pelaporan yang TATALAKSANA DINI
-Respon cepat
terintegrasi dalam sistem -Pengobatan dini

informasi kesehatan. KONSELING

- Berhenti merokok

Pencatatan dan pelaporan RUJUKAN:


-
-
Konsumsi makanan sehat
Berhenti minum alcohol
- Lakukan aktifitas fisik secara
rutin, merujuk pada sistem RUMAH SAKIT
teratur
- Kendalikan stres
KIE
“CERDIK”

pencatatan dan pelaporan - Taat terhadap pengobatan

melalui Sistem informasi dan


Surveilans PTM
7. SURVEILANS TERPADU PTM
Surveilans PTM adalah kegiatan
pengamatan yang sistematis dan
terus menerus terhadap data dan
informasi tentang kejadian faktor
risiko dan kasus PTM, serta
kondisi yang mempengaruhi
peningkatannya untuk
memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkan
tindakan pencegahan dan
pengendalian secara efektif dan
efisien.
8. PEMANTAUAN DAN PENILAIAN KEGIATAN
• Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
melakukan pemantauan dan penilaian (monitoring dan evaluasi)
penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian PTM di FKTP sesuai
dengan kebijakan dan strategi pencegahan dan pengendalian PTM di FKTP.
• Tujuan kegiatan penilaian kinerja pengendalian PTM di puskesmas adalah
untuk mengetahui:
o Tingkat kesadaran masyarakat;
o Tingkat pemanfaatan Puskesmas sebagai pusat pelayanan pengendalian
PTM di masyarakat dan pusat rujukan antara/rujukan medik spesialistik
terbatas antar puskesmas;
o Tingkat kemampuan menangani kasus emergensi/komplikasi, dalam
batas kewenangan yang boleh dilakukan oleh tim inter-profesi terlatih;
o Mendapatkan data dan informasi untuk perencanaan tahun yang akan
datang;
o Pemanfaatan data dan informasi yang dihasilkan.
Penanganan PTM lebih terarah dan terpadu
kepada sasaran yang jelas
Faktor risiko PTM dapat terdeteksi sejak dini
MENGAPA
ALGORITMA Dokter yang merawat dapat melakukan telusur
pengobatan
PANDU PTM?
Meningkatkan keterampilan petugas dalam
penanganan PTM di FKTP
Integrasi dengan BPJS dan pemanfaatan teknologi
informasi
EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR
PANDU PTM
MENURUT PROVINSI
BERDASARKAN
• HASIL SURVEY CEPAT PANDU
PTM 2021 DAN MONEV PANDU
2022

11
Permenkes No.13 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Permenkes No.21/2020 Tentang
Renstra Kemenkes 2020 - 2024
Revisi Renstra 2022-2024
Target Capaian

Impact/Outcome 2022 2023 2024


Outcome (IKP) Output (IKK)
(SS & ISS) Juni Des Juni Des Juni Des
(B06) (B12) (B06) (B12) (B06) (B12)

h. Prevalensi obesitas 1) Jumlah


pada penduduk kabupaten/kota
usia > 18 tahun yang melakukan
deteksi dini faktor Persentase penduduk sesuai kelompok usia 20 45 30 70 35 90
risiko PTM yang dilakukan skrining PTM prioritas

i. Persentase 2) Jumlah a) Jumlah kabupaten/kota yg melakukan pelayanan


merokok kabupaten/kota yang
penduduk usia
terpadu (Pandu) PTM di ≥ 80% puskesmas 308 411 514
melakukan
10-18 tahun pengendalian faktor
risiko b) Persentase penyandang hipertensi yang tekanan
darahnya terkendali di puskesmas/FKTP 20 43 30 63 40 90

c) Persentase penyandang diabetes melitus yang gula


darahnya terkendali di puskesmas/FKTP 15 36 25 58 40 90

d) Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan Kawasan Tanpa


424 474 514
Rokok (KTR)
e) Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pelayanan Upaya
Berhenti Merokok 150 175 250 275 300 350
Target Indikator Pelayanan Terpadu PTM
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2022 – 2024

DEFINISI TARGET
INDIKATOR
OPERASIONAL 2022 2023 2024

Jumlah Kab/Kota yang Persentase kabupaten/kota 308 411 514


melakukan pelayanan yang minimal 80%
terpadu (Pandu) PTM di puskesmasnya

≥80% Puskesmas melaksanakan Pelayanan


Terpadu PTM (PANDU PTM)

13
Cara penghitungan capaian indikator PANDU PTM di tingkat Kabupaten/Kota :

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒖𝒔𝒌𝒆𝒔𝒎𝒂𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒌𝒔𝒂𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝑷𝑨𝑵𝑫𝑼 𝑷𝑻𝑴 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏


𝒅𝒊 𝒌𝒂𝒃 / 𝒌𝒐𝒕𝒂

𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒑𝒖𝒔𝒌𝒆𝒔𝒎𝒂𝒔 𝒅𝒊 𝒌𝒂𝒃/ 𝒌𝒐𝒕𝒂

Cara penghitungan capaian indikator PANDU PTM di tingkat Provinsi :

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒃 / 𝒌𝒐𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒊𝒏𝒊𝒎𝒂𝒍 𝟖𝟎% 𝒑𝒖𝒔𝒌𝒆𝒔𝒎𝒂𝒔𝒏𝒚𝒂


𝒎𝒆𝒍𝒂𝒌𝒔𝒂𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝑷𝑨𝑵𝑫𝑼 𝑷𝑻𝑴 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎
𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒌𝒂𝒃 / 𝒌𝒐𝒕𝒂

14
11/29/22

Cara penghitungan capaian indikator PANDU PTM di tingkat Pusat :

Jumlah kabupaten/kota yang minimal 80% puskesmas di wilayah kerja


melaksanakan PANDU PTM
(angka absolut)

15
KRITERIA PUSKESMAS PANDU PTM

Menerapkan algoritma Pandu PTM

Membina Posbindu(Posyandu) di wilayah kerja

Tersedia Sumber Daya Manusia di Puskesmas yang sudah mengikuti


TOT/pelatihan/workshop/orientasi/sosialisasi/on the job training
terkait PTM

Menggunakan charta prediksi risiko kardiovaskuler jika terdapat


indikasi tertentu

16
Sasaran Program Indikator Kinerja Target dan Capaian
2020 2021 2022 2023 2024
Indikator
Meningkatnya
jumlah
Jumlah
kabupaten/kota
103 205 308 411 514
PANDU PTM
kabupaten/kota yang melakukan 70 169 204* Tahun
yang melakukan Pelayanan Terpadu
pengendalian (PANDU) PTM di 2022-2024
faktor risiko PTM ≥80% Puskesmas

*Capaian per 20 November 2022


Berdasarkan survei cepat dan monev PANDU

Permenkes Nomor 13 Tahun 2022 tentang Rencana Strategis Kemenkes 2022 – 2024
PROVINSI GORONTALO
NO KABUPATEN/KOTA CAPAIAN PANDU
1 Kab. Bone Bolango 80%
2 Kab. Gorontalo Utara 80%
3 Kab. Boalemo 73%
4 Kab. Gorontalo 52%
5 Kota Gorontalo 52%
6 Kab. Pohuwato 31%
2
4

Anda mungkin juga menyukai