DI POSBINDU
POSBINDU PTM
Bindu PTM
Kegiatan Sekolah
Tempat Kerja
Monitoring : Konseling :
• Obesitas • Diet,
• Hipertensi • Stop merokok
• Hiperglikemi
JEMAAH HAJI /KBIH • Hiperkolesterol
• Stress
• Pem.Klinis Payudara • Self Care
• Faktor lain
Aktifitas bersama :
RUMAH PO Bus /Terminal
• KIE
SEHAT • Aktifitas Fisik
• Sarasehan
DESA
Tempat Umum / Mall
POSBINDU PTM
Upaya/Kegiatan deteksi dini, monitoring dan
tindak lanjut faktor risiko PTM bersumber daya
masyarakat secara rutin dan berkesinambungan
INTEGRASI PENGENDALIAN PTM
(POSBINDU PTM)
Kegiatan terintegrasi :
● Deteksi dini faktor risiko
PTM
● Monitoring faktor risiko PTM
● Konseling + Rujukan
● Kegiatan lainnya Penyuluhan,
senam, bersepeda, dll
Periodik artinya
pemeriksaan
kesehatan dilakukan
secara berkala.
APA SAJA KEGIATANNYA?
2. Konseling faktor resiko PTM tentang diet, aktifitas
fisi, merokok, stress dll.
3. Penyuluhan / dialog interaktif sesuai masalah
terbanyak.
4. Aktifitas fisik bersama seperti olah raga bersama,
kerja bakti dll.
5. Rujukan kasus faktor resiko sesuai kriteria klinis
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM
MEJA 1 : Pendaftaran
MEJA 2 : Wawancara
MEJA 3 : Pengukuran Tinggi Badan, Berat
Badan, IMT, Lemak Perut
MEJA 4 : Pemeriksaan Tekanan Darah, Glukosa
Darah, Cholesterol
MEJA 5 : Edukasi / Konseling
ALUR TIDAK LANJUT DAN RUJUKAN
KEGIATAN POSBINDU
TAHAP PENYELENGGARAAN
POSBINDU PTM
1. Satu hari sebelum pelaksanaan (Tahap Persiapan)
a. Mengadakan pertemuan kelompok untuk menentukan jadwal
kegiatan.
b. Menyiapkan tempat dan peralatan yang diperlukan.
c. Membuat dan menyebarkan pengumuman mengenai waktu
TAHAP PENYELENGGARAAN
POSBINDU PTM
2. Hari Pelaksanaan
a. Melakukan pelayanan dengan sistem 5 meja atau modifikasi
sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama.
b. Aktifitas bersama seperti berolahraga bersama, demo masak,
penyuluhan, sarasehan atau peningkatan ketrampilan bagi
para anggotanya.
TAHAP PENYELENGGARAAN
POSBINDU PTM
3. Satu hari setelah pelaksanaan (Tahap evaluasi )
a. Menilai kehadiran (para anggotanya, kader dan undangan
lainnya)
b. Catatan pelaksanaan kegiatan
c. Masalah yang dihadapi
d. Mencatat hasil penyelesaian masalah
FAKTOR RESIKO PTM PENTING UNTUK
DIKETAHUI
TAHAPAN PENGUKURAN FR-PTM
Pengukuran Faktor
Risiko
Berat Badan
Lingkar Perut
TEKANAN DARAH
KOLESTEROL
GULA DARAH
Wawancara
E-mail :
Diisi bila ada
Diabetes Melitus (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Diabetes Melitus (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Hipertensi (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Hipertensi (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Penyakit Jantung (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Penyakit Jantung (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Stroke (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Stroke (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Asma (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Asma (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Kanker (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Kanker (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Kolesterol Tinggi (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Kolesterol Tinggi (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
PPOK (Ya / Tidak / Tidak Tahu) PPOK (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Thalasemia (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Thalasemia (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Lupus (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Lupus (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
• Umur
Faktor Risiko yang Tidak
Dapat Diubah • Jenis Kelamin
• Penyakit keturunan (genetik)
Pengukuran
3.Pengukuran Lingkar Perut
dan
Pemeriksaan 4. Pemeriksaan Tekanan Darah
FR PTM 5. Pemeriksaan Gula Darah
8. Pemeriksaan PUMA
1.Pengukuran Berat Badan
Persiapan :
a.Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus plastiknya.
b.Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar.
c. Orang yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki dan jaket serta
mengeluarkan isi kantong yang berat seperti kunci.
d.Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0 sebelum
digunakan.
e.Orang yang diukur berdiri tegak, lutut lurus (tidak ditekuk), tangan lurus ke
bawah menghadap ke dalam dan merapat pada samping tubuh, kepala
menghadap ke depan dengan pandangan mata lurus ke depan sejajar
telinga dan tidak bergerak
f. Baca & catat angka yang tertera pada timbangan
2.Pengukuran Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan dimaksudkan untuk
mendapatkan data tinggi badan semua
kelompok umur.
Persiapan :
Gunakan alat pengukur tinggi badan :
microtoise dengan kapasitas ukur 2 meter dan
ketelitian 0,1 cm.
Saat mengukur Tinggi Badan
1.Pastikan alat tsb pada dinding dgn lantai yg datar
dan pastikan alat di angka 0 ketika menyentuh lantai
2.Lepas alas kaki, topi dan kopiah/ peci pasien
3.Posisi orang yg diukur dari kepala sampai kaki menempel rapat
pada dinding dimana alat ukur menempel
4.Pandangan mata menghadap ke depan tidak menunduk
5.Tarik alat pengukur ke bawah dan pastikan menempel tepat
diatas kepala
6.Baca dan catat angka yg tertera pada alat
7.Bila pengukur lebih pendek, harus berdiri di bangku,supaya
pembacaan hasil benar.
MENGUKUR TINGGI BADAN
Indek Massa Tubuh (IMT)
Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan
untuk mendapatkan nilai IMT
Untuk menentukan Obesitas.
Rumus :
BB (kg)
IMT = ——— = ———
TB x TB (m2)
65 65
= ------------ = —— = 23,89 kg/m2
1 ,65 x 1,65 2,72
NILAI INDEKS MASSA TUBUH
(IMT)
No IMT Klasifikasi
1 <18,5 Kurus
2 18,5—22,9 Normal
3 23,0—24,9 BB Lebih
4 25,0—27,0 Obesitas 1
5 >27,0 Obesitas 2
3 ≥ 80 cm Perempuan Meningkat
• Diisi dengan tidak apabila bisa menghitung jari dari jarak 6 meter (bergantian
mata kanan dan mata kiri) dan diisi ya apabila tidak bisa menghitung jari dan telah
diulang sebanyak 2 x atau lebih .
a) Pemeriksaan dilakukan pada salah satu telinga secara bergantian dimulai dari telinga kanan.
Pasien diminta menutup telinga kirinya dengan tangan.
b) Gesekkan jari-jari pemeriksa di depan telinga pasien yang tidak ditutup dengan cepat dan
lembut. Tanyakan apakah pasien mendengar suara tangan pemeriksa. Bandingkan kanan dan
kiri.
c) Kemudian pemeriksa mengambil posisi di sisi pasien dengan jarak 1 meter dari telinga pasien.
d) Pemeriksa mengucapkan kata-kata di depan telinga pasien yang tidak ditutup, ketinggian mulut
pemeriksa sejajar dengan telinga pasien. Pastikan pasien tidak melihat gerakan bibir
pemeriksa. Pilih kata yang terdiri dari dua suku kata yang dikenal pasien, seperti "bola" atau
"meja" dan dapat diulang sampai 3 atau 4 kali.
e) Jika perlu, tingkatkan intensitas suara pemeriksa menjadi suara bisik, suara biasa, suara keras,
berteriak dan berteriak di depan aurikula (penilaian semi kuantitatif)
f) Minta pasien mengulang kata yang disebutkan pemeriksa. Nilai apakah jawaban pasien benar.
g) Lakukan prosedur yang sama untuk telinga yang lain.
CARA 2
TES BERBISIK (Diambil dari Riskesdas 2013 hal 243)
Ruangan sunyi, jarak 6 meter
Pemeriksa membisikkan 5 kata yang dikenal
Yang diperiksa mengarahkan telinga yang akan diperiksa ke
pemeriksa, sementara mata dan telinga lain ditutup.
Mengulang kata yang diucapkan pemeriksa
• Diisi dengan tidak apabila pasien bisa mendengar suara bisikan dari jarak 6 meter (bergantian telinga kanan dan
kiri) dan diisi tidak apabila tidak bisa mendengar kata2 yang diucapkan
• Pemeriksaan indera pendengaran dilakukan pemeriksaan di ruangan sunyi dengan jarak 6 meter, pemeriksa
membisikkan 5 kata (mis. Mata. Kaki. Muka. Susu dan kuku) dengan volume normal. pemeriksa mengarahkan
telinga yang akan diperiksa ke pemeriksa sementara telinga lain ditutup. .yang diperiksa mengulang kata yang
diucapkan pemeriksa. Bila tidak semua kata terdengar, maka pemeriksa maju mendekat dengan jarak 5 meter, 4
meter, 3 meter 2 meter, 1 meter.
• Penilaian :
Dapat mengulang kata yang disebutkan oleh pemeriksa pada jarak :
4 – 6 meter : normal
2 - < 4 meter : tuli ringan
1 - <2 meter : tuli sedang
,< 10 cm : tuli berat
0 : tuli total
Selanjutnya data individual di rekap dalam
Buku Pencatatan Posbindu PTM
Capek nih..... Buku
Sabar......, Tunggu Saku dah numpuk,
antrian, mo dicatat di
dicatat mulai dari
Buku Pencatatan
Posbindu PTM form 1 sampe form 6
Penutup
“Sehat itu.....
bukan suatu kemewahan
Sehat itu murah.....
Tetapi menjadi mahal
Karena sehat telah berubah
menjadi sakit.......”
“Harta banyak tidak akan ada
artinya tanpa kesehatan”
Untuk itu marilah kita menuju
masa muda sehat hari tua nikmat
dengan perilaku
CERDIK
TERIMA KASIH