Anda di halaman 1dari 60

UPAYA PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN PTM
TERPADU DI FKTP DALAM
RANGKA PROMOTIF,
PREVENTIF & DETEKSI DINI
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
mampu melakukan Pencegahan Terpadu PTM di
FKTP
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
mampu:
 Menjelaskan pengertian PTM dan faktor risikonya
 Melakukan upaya promotif dan preventif PTM
 Melakukan deteksi dini faktor risiko PTM
UPAYA
PROMOTIF
Advokasi

Sosialisasi
Diseminasi informasi
(medsos, media
cetak & elektronik)
Seminar/ workshop
Pemberdayaan
masyarakat
dll
WEBSITE P2PTM
www.pptm.depkes.go.id
INSTAGRA
M
@p2ptmke
menkesri
MEDIA
KIE

Leafl
et
Standing
Banner
DEFINISI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
• Merupakan pendekatan inovatif untuk pengembangan wilayah
binaan yang berupaya untuk memanfaatkan sumber daya dan
1 kesempatan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri

• Merupakan proses pengembangan di mana komunitas dapat


memiliki inisiatif untuk memulai aktivitas sosial untuk
2 memperbaiki kondisinya

• Merupakan proses di mana individu / keluarga /komunitas


atau institusi tergerak untuk mulai memperbaiki suatu kondisi
3 yang tidak sehat

• Merupakan suatu proses untuk merubah perilaku


4
PRINSIP PEMBERDAYAAN

Fasilitasi untuk
Identifikasi awal dapat mengetahui
kekuatan yang kekuatan yang di
dimiliki miliki

Membuat orang
lain dapat
menemukan solusi
untuk masalah yang
menjadi prioritas
Faktor Risiko PTM
Utama
Tumpeng Gizi Seimbang
Piring Makanku

¼ ¼
Buah Karbohidrat

Air Putih
¼ ¼ Lauk
Sayuran Pauk
(Protein)
Batas Aman Konsumsi
GGL

Gula 50 gram ( 4 sendok makan ) per hari

Garam 2000 miligram natrium / 5 gram garam ( 1 sdt)

Lemak 67 gram ( 5 sendok makan minyak )

Pesan Kesehatan
Permenkes 30 tahun 2013

“Konsumsi Gula lebih dari 50 gram, Natrium lebih


dari 2000 mili gram, atau Lemak total lebih dari 67
gram per orang per hari berisiko hipertensi, stroke,
diabetes, dan serangan jantung”
DETEKSI DINI
Deteksi Dini
PTM
a. Deteksi Dini Penyakit Kanker
• SADARI/ SADANIS
• IVA/ Papsmear
b. Deteksi Dini Penyakit Jantung
c. Deteksi Dini DM dan Hipertensi Terpadu
• Carta prediksi PJPD WHO Searo
d. Deteksi Dini PPOK dan asma
• Pemeriksaan Arus Puncak Ekspirasi (APE)
dgn Peakflowmeter
e. Deteksi Dini Gangguan Indera dan Fungsional
• Gangguan penglihatan (periksa visus,
katarak, glaukoma)
• Gangguan pendengaran (tes suara, tes Rinne,
Tes Weber, Tes Swabach)
• Gangguan fungsional (RBM)
Deteksi Dini HT Dan
DM Pengukuran FR DM:
Riwayat Faktor Risiko:

• Apakah usianya > 40 tahun


• Berat badan
• Riwayat keluarga menderita DM
• Tinggi badan
• Pernah melahirkan bayi dengan BB
• Indeks massa tubuh
• Lingkar perut
> 4 kg
• Kehamilan dengan kadar gula darah
• Tekanan darah
tinggi
• Riwayat lahir dengan BB < 2,5 kg
• Berat badan lebih (IMT > 23 kg/m2)
• Kurang aktivitas fisik
Pemeriksaan:
• Hipertensi (> 140/90 mmHg)
• Dislipdemia (HDL < 35 mg/dL dan
• Kadar glukosa darah sewaktu
atau trigliserida > 250 mg/dL)
• Diet tidak sehat (unhealthy diet)
• Kadar glukosa darah puasa
• Tes Toleransi Glukosa Oral
dengan tinggi gula, garam dan
(TTGO)
rendah serat
• Perokok aktif maupun pasif
• Kadar lipid darah
• EKG
Alur Deteksi Dini Faktor Risiko
PTM
Sesuai variabel yang tertera dalam
Buku Monitoring Faktor Risiko PTM,
sebagai catatan individual
Data Pribadi
No. Urut Pendaftaran : Diisi dengan nomor yang sama dengan buku register
Tanggal Kunjungan Pertama : Diisi dengan tanggal kunjungan pertama kali
No. Kartu Identitas KTP :
(NIK)
Wajib diisi, dengan nomor induk kependudukan

Nama Lengkap : Diisi dengan nama lengkap, bukan nama panggilan


Tanggal Lahir/Umur (Tahun) : Diisi dengan dengan tanggal lahir, bila tak tahu lihat NIK

Jenis Kelamin : : CUKUP


Agama Diisi dengan
JELAS “Laki-laki (L)” atau “Perempuan (P)”

Pendidikan Terakhir
Alamat Rumah
: DiisiJELAS
: CUKUP dengan pendidikan terakhir (lulus pendidikan)
Pekerjaan : CUKUP JELAS
Alamat Kantor : CUKUP JELAS

No. Telp
Status Rumah/Kantor
Perkawinan : : CUKUP JELAS
(HP) Diisi dengan belum menikah, menikah, janda, dud a
E-mail :
Diisi bila ada

Golongan Darah :
Diisi bila ada
Lembar Informasi
Peserta Posbindu PTM di tempat kerja ini merupakan penyandang
penyakit:
a Hipertensi
b Diabetes Melitus
c Jantung Koroner
d Gagal Jantung
e Stroke
f Kanker Leher Rahim
g Kanker Payudara
h Gagal Ginjal Kronik
i Penyakit Paru Obstruktif Kronik
j Thalasemia
k Lupus

Bila YA beri tanda “”; bila TIDAK beri tanda “”


Kunjungan Pertama

Riwayat PTM pada Keluarga Riwayat PTM pada Diri Sendiri


Diabetes Melitus (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Diabetes Melitus (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Hipertensi (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Hipertensi (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Penyakit Jantung (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Penyakit Jantung (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Stroke (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Stroke (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Asma (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Asma (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Kanker (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Kanker (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Kolesterol Tinggi (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Kolesterol Tinggi (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
PPOK (Ya / Tidak / Tidak Tahu) PPOK (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Thalasemia (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Thalasemia (Ya / Tidak / Tidak Tahu)
Lupus (Ya / Tidak / Tidak Tahu) Lupus (Ya / Tidak / Tidak Tahu)

*) Coret yang tidak perlu


Pemantauan Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Tahun .............
Faktor Risiko Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Merokok
Kurang makan sayur dan buah
Kurang aktivitas fisik
Bila YA beri tanda “”;
Konsumsi minuman beralkohol
Stres
bila TIDAK beri tanda “”
Berat badan (kg)
Tinggi badan (cm)
Indeks massa tubuh (kg/m2)
Lingkar perut (cm)
Tekanan darah (mmHg)
Diisi dengan angka sesuai hasil
Gula darah puasa (mg/dL) pengukuran/pemeriksaan
Gula darah sewaktu (mg/dL)
Kolesterol total (mg/dL)
Trigliserida (mg/dL)

Arus puncak ekspirasi (APE)


Pemeriksaan payudara klinis & APE diisi dengan “N” (Normal) atau “T” (Tidak normal);
IVA SADANIS, IVA, kadar alkohol, amfetamin diisi dengan “Positif” atau “Negatif”
Kadar alkohol pernafasan
Tes amfetamin urin
Penyuluhan/ konseling berhenti
merokok Bila YA beri tanda “”;
Penyuluhan/ konseling diet sehat
Penyuluhan/ konseling
bila TIDAK beri tanda “”
pemeriksaan klinis payudara &
IVA
Penyuluhan/ konseling potensi Diisi dengan nama obat
PERALATAN DAN LOGISTIK PENUNJANG
POSBINDU PTM

Tinggi Badan
Pita Lingkar Alat Ukur
Timbangan Badan Gula Darah dan Tensimeter
Kolesterol
Tinggi Badan

Berat Badan

Lingkar Perut
MENGUKUR BERAT BADAN

1
2

1. Letakkan timbangan pada lantai yang datar.


2. Pastikan jarum tepat pada angka 0 “nol”.
3. Orang yang diukur berdiri tegak, lutut lurus
(tidak ditekuk), tangan lurus ke bawah
menghadap ke dalam dan merapat pada samping
tubuh, kepala menghadap ke depan dengan
pandangan mata lurus ke depan sejajar telinga
dan tidak bergerak.
4. Baca & catat angka yang tertera pada timbangan
MENGUKUR TINGGI BADAN

1. Pastikan alat tsb pada lantai yang datar.


2. Lepas alas kaki, topi, kopiah, sanggul
3.Posisi orang yang diukur dari kepala hingga kaki
menempel rapat pada alat pengukur.
4.Pandangan mata menghadap ke depan, tidak
menunduk.
5. Tarik alat pengukur ke atas dan pastikan
tepat menempel pada kepala.
6. Baca & catat angka yang tertera pada alat.
7. Bila pengukur lebih pendek, harus berdiri di
bangku supaya pembacaan hasil benar.
MENGUKUR TINGGI BADAN
INDEKS MASSA TUBUH (IMT)

Rumus :
BB (kg)
IMT = ——— = ———
TB x TB (m2)

65
= 23,89 kg/m2
65
= ———— =
—— 1 ,65 x 1,65
2,72
NILAI INDEKS MASSA TUBUH
(IMT)

No IMT Klasifikasi

1 <18,5 Kurus

2 18,5—22,9 Normal

3 23,0—24,9 BB Lebih

4 25,0—27,0 Obesitas 1

5 >27,0 Obesitas 2

The Asia Pasific Perspective, WHO


2000
MENGUKUR LINGKAR PERUT (LP)

1. Tetapkan batas tepi tulang rusuk paling bawah


(beri tanda titik dengan spidol) → bagian kiri
2. Tetapkan batas atas ujung lengkung tulang
pangkal panggul (beri tanda titik dengan
spidol).
3. Ambil titik tengah (diantara keduanya; point 1
dan
2) dan beri tanda titik dengan spidol.
4. Lakukan pada sisi tubuh yang lain (bagian
Kanan).
5. Lakukan pengukuran pada saat akhir
mengeluarkan nafas.
6. Lakukan pengukuran dimulai dari
bagian kiri
secara sejajar mendatar ke kanan
melingkari
pinggang melewati perut dan sampai
ke bagian
kiri.
MENGUKUR LINGKAR PERUT (LP)
Tetapkan batas atas ujung lengkung tulang pangkal
panggul, tandai dengan spidol

Ambil titik tengah,


Tandai dengan spidol point 2 dan 3

2 4
MENGUKUR LINGKAR PERUT (LP)

7
6
NILAI UKURAN LINGKAR
PERUT

NO LINGKAR JENIS KELAMIN KLASIFIKASI


PERUT
1 < 90 cm Laki-laki Normal
2 > 90 cm Laki-laki Berisiko
3 < 80 cm Perempuan Normal
4 > 80cm Perempuan Berisiko

The Asia Pasific Perspective, WHO


2000
TEKANAN DARAH

KOLESTEROL DAN
GULA DARAH

UJI FUNGSI
PARU
TEKANAN DARAH
PERSIAPAN

Tidak Menahan
Buang Air
Kecil
TEKANAN DARAH

Persiapan Alat:
• Tensimeter
digital
• Baterai

1
Cara pemasangan manset

1. Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat.


2. Perhatikan arah masuknya perekat manset.
3. Pakai manset, perhatikan arah selang

2 3

Perhatikan jarak manset
dengan garis siku
lengan
± 1 ~ 2 cm.

Pastikan posisi selang
sejajar dengan jari tengah
dan posisi tangan
terbuka ke atas

Jika manset sudah terpasang
dengan benar, rekatkan
manset
POSIS
I

SALAH
Standar
pengukuran yang
baik dan benar

Pasien harus duduk


tenang dan bahu serta
punggung pada
sandaran dan lengan
diletakkan setinggi aras
jantung.

Kaki pasien harus


menyentuh lantai dan
kedua kaki jangan
disilang
PENGUKURAN TEKANAN DARAH DIULANG
2 KALI DALAM RENTANG
WAKTU 1 MENIT

Catatan :
Pengukuran tekanan darah
berulang-ulang tidak dianjurkan
(rasa tidak nyaman)
NILAI TEKANAN
DARAH
Klasifikasi Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 dan < 80
Prehipertensi 121 – 139 atau 80 – 89
Hipertensi grade 1 140-- 159 atau 90-- 99
Hipertensi grade 2 ≥ 160 atau ≥ 100
JNC VII, 2003

12/6/2019
Pemeriksaan Kolesterol
Tahapan
Pemeriksaan :

Hidupkan
Alat
:
Tombol kiri
atau kanan

 Ta m p i l a n layar :
Install MemoChip
Masukkan MemoChips

12/6/2019
 Tampilan layar :
No.Lot No.Lot =
MemoChip = Botol
 Tampilan Layar :
Insert Test Strp
is
Masukkan Test Strips

 Tampilan layar :
Apply Sample
Teteskan darah

 Tampilan a
l yar : Testing
 Tunggu hasil 1 ~ 2 menit

12/6/2019
Ukuran Lancet : 4 ~ 5
Bersihkan jari dengan alkohol swab

Letakkan ujung Auto Lancet pada


jari dengan mantap dan agak
ditekan Tusukan Jarum : Samping
Jari

Buang tetesan darah pertama


Lakukan pijitan dari telapak tangan
Kumpulkan darah sampai bentuk bulat
Ambil pakai pipet
54mitr
a asa 12/6/2019
NILAI KADAR GULA DARAH

Normal IFG or IGT Diabetes


( mg/dL ) ( pre-diabetes ) ( mg/dL )
mg/dL
GD puasa < 100 100 - < 126 ≥ 126
2 jam post TTGO < 140 140 - < 200 ≥ 200
GD sewaktu < 200 ≥ 200
IFG : Impaired Fasting Glucose = gula darah puasa terganggu (GDPT)
IGT : Impaired Glucose Tolerance = toleransi glukosa terganggu (TGT)

American Diabetes Association: Position statement. Screening for type 2 diabetes. Diabetes
Care 2007

12/6/2019
Pemeriksaan Tajam Penglihatan
(sederhana)
Cara melakukan finger test :
a. Acungkan satu atau lebih jari tangan kanan/kiri kamu
didepan penderita dari jarak 6 m, 3 m, 2 m atau 1 m.
Setelah itu penderita disuruh menebak berapa jumlah
jari yang diacungkan.
b. Orang normal bisa melihat acungan jari pada jarak 6
meter.
c. Apabila pasien tidak bisa menebak/melihat acungan
jari pada jarak 1 meter lakukan tes goyangan tangan
(waving hand tes) minta pasien mengatakan arah
lambaian tangan tadi.
PEMERIKSAAN SEDERHANA TAJAM
PENDENGARAN

Pemeriksaan pendengaran dilakukan untuk


mengetahui fungsi telinga. Secara sederhana dapat
diperiksa dengan suara bisikan. Pendengaran
yang baik akan dengan mudah mengetahui
adanya bisikan
a. Cara pemeriksaan pendengaran dengan bisikan
b.Cara pemeriksaan pendengaran dengan
menggunakan arloji
TES SUARA
Langkah – langkah pemeriksaan :
 Pastikan kondisi lingkungan sekitar tidak terlalu bising, atur jarak pemeriksaan 6 meter.
 Beri instruksi pada klien untuk mengulangi kata yang akan disebutkan
 Pemeriksa menyebutkan 5 kata yang dikenal (contoh : mata, kaki, muka, susu, kuku) pada
jarak 6 meter dari klien dengan volume normal (tidak berteriak & tidak terlalu kecil).
 Posisi pemeriksa berhadapan dengan telinga klien yang diperiksa, mulailah dengan telinga
kanan dengan menutup telinga kiri dengan salah satu jari. Bila klien dapat menyebutkan
4 dari 5 kata dengan benar pada jarak 6 meter dianggap maka dikatakan Normal.
Pemeriksaan dilanjutkan pada telinga kiri dengan cara yang sama.
 Bila klien tidak dapat menyebutkan 4 dari 5 kata dengan benar pada jarak 6 meter maka
pemeriksa maju ke jarak 3 meter dan mengulangi pemeriksaan dengan cara yang sama.
 Bila diduga ada gangguan pendengaran pada salah satu telinga, maka pemeriksaan
dilanjutkan pada jarak 1 meter.
 Pada jarak satu (1) meter pemeriksa berada di belakang klien. Mulailah pemeriksaan pada
telinga yang sehat diikuti dengan telinga yang dicurigai ada gangguan dengan suara
berbisik.
 Demikian juga dilakukan pada telinga lainnya.
Masa muda sehat, hari tua nikmat,
tanpa penyakit tidak menular dengan
perilaku
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai