Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

HASIL
PELATIHA
N PANDU
PTM DI
BLUD
UPTD
PUSKESMA
S
KEMARAY
A
DISUSUN OLEH
1. dr. Samiah Kasmada
2. dr. Harmita
3. Nurfayanti, Amd.Kep
4. Hasma Ulul Usmah, S.Tr.Keb
5. Normayanti, Amd. Keb
6. Ns. Jasrin Jaya, S.Kep
7. Rismayanti, S.Tr. Keb
8. Muh. Arif Maola, SKM
9. Andi Mega Rosa, S.Tr. Keb
10. Al-Hana Dinar, SKM

PELATIHAN PELAYANAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR


(PANDU PTM) di FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
(FKTP)
20/11/2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu tantangan kesehatan
terbesar di abad ke-211 dan telah menjadi perhatian global baik di negara berkembang
maupun negara maju. PTM menyebabkan kejadian pada 41 juta dari 57 juta kematian
(71%) dan terdiri dari penyakit kardiovaskular (44%), kanker (9%), penyakit
pernapasan kronis (9%), diabetes (4%), dan 75% kematian dini (kematian pada usia 30-
69 tahun) di dunia. Data di Indonesia menunjukkan bahwa PTM sebagai penyebab
utama kematian pada tahun 2016. PTM bertanggung jawab atas 73% kematian di
Indonesia dengan proporsi diantaranya penyakit kardiovaskular (35%), kanker (12%),
penyakit pernapasan kronis (6%), diabetes (6%), dan risiko kematian dini lebih dari
20%. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian PTM harus menjadi perhatian.
Penanggulangan PTM di Indonesia semakin digalakkan seiring bertambahnya
jumlah kasus dan dampak yang ditimbulkan oleh PTM. Upaya upaya promotif,
preventif ,deteksi dini, pengobatan, paliatif dan rehabilitatif diintegrasikan dalam
konsep pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama ( PANDU PTM). PANDU PTM adalah salah satu program unggulan
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian PTM.
PANDU PTM merupakan suatu pendekatan faktor risiko PTMuntuk deteksi
dini dan pemantauan faktor risiko PTM terintegrasi yang dilaksanakan melalui kegiatan
Posbindu PTM di masyarakat, pelayanan hipertensi dan diabetes ter integrasi, serta
layanan khusus PTM lainnya di Puskesmas. Contoh layanan khusus PTM lainnya
adalah deteksi dini serangan stroke, penanganan cedera, skrining thalasemia, SLE,
pemeriksaan IVA/SADANIS, deteksi dini kanker anak, layanan upaya berhenti
merokok, pendekatan praktis kesehatan paru, dan rehabilitasi/ paliatif PTM.
Faktor risiko dari semua pengunjung yang datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan, dengan keluhan dan penyakit apapun harus digali. Adapun faktor risiko
terjadinya PTM tersebut antara lain kebiasaan merokok, suka makanan manis, asin, dan
berlemak serta kurang serat, kurang aktifitas fisik, mengonsumsi alkohol, dan kelebihan
berat badan atau obesitas. Pada pasien dengan faktor risiko tersebut, dilakukan deteksi
dini untuk mengetahui kelainan metabolik lainnya seperti tekanan darah tinggi, gula
darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Kegiatan posbindu PTM merupakan pemberdayaan masyarakat melalui
peningkatan peran serta masyarakat dan meningkatkan awareness terhadap risiko PTM.
Implementasi perilaku CERDIK (C: cek kesehatan secara berkala E: enyahkan asap
rokok, R: rangsang aktifitas Fisik, D: diet sehat dan seimbang, I : istirahat cukup,
dan K: kelola stres) melalui posbindu PTM merupakan kegiatan terintegrasi untuk
mencegah dan mengendalikan faktor risiko PTM di masyarakat. Sasaran program ini
ditujukan kepada seluruh masyarakat sehat dan berisiko yang berusia 15 tahun ke atas.
Atas dasar hal tersebut di atas, maka dipandang sangat penting untuk
diterbitkannya Pedoman Manajemen Program Pencegahan dan Pengendalian PTM
(P2PTM) sebagai acuan penyelenggaraan program yang berkesinambungan.
2. Profil Puskesmas
Tujuan

Setelah mengikuti Diklat Pandu PTM, diharapkan mampu melakukan

Pengendalian Terpadu PTM di FKTP secara komprehensif dan berkelanjutan.

3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


a) Waktu Pelaksanaan : 20/11/2023
b) Tempat Pelaksanaan : BLUD UPTD Puskesmas Kemaraya
BAB II
PEMBAHASAN
1. Identitas Pasien, Hasil Wawancara, Pengukuran Dan Pemeriksaan
a. Identitas Pasien :
- Nama : Tn. M
- Umur : 64 Th
- JK : Laki-laki
- Agama : Islam
- Pendidikan Terakhir : S1
- Alamat : Jl. B. Sanggula
- Pekerjaan : Pensiunan PNS
- Status Perkawinan : Menikah
- No Hp :-
b. Keluhan Utama : Kram pada kedua tangan dan sering BAK pada
malam hari
c. Riwayat PTM
- Keluarga : Tidak diketahui
- Diri Sendiri : Riwayat Hipertensi dan Diabetes Mellitus
d. Pola kebiasaan Hidup Sehari-hari : Tidak diketahui
e. Pungukuran :
- TB : 170 Cm
- BB : 69 Kg
- LP : Tidak dilakukan
- IMT : 23,8 Kg/m2
- TD : 170/90 mmHg
- LAB : GDS : 180 mg/dl, AU : 3,2 mg/dl
f. Hasil CARTA : 13%
g. Diagnosa : Hipertensi + Diabetes Mellitus
h. Terapi dan Tindak Lanjut : Amlodipine 10 mg 1x1, Piroxicam 2x1,
B.Comp 1x1
2. Hasil CARTA, Diagnosis, Terapi dan Tindak Lanjut

No Nama Hasil Diagnosis Terapi Tindak Lanjut


CARTA
1. Tn.M Orange 13% Hipertensi + Amlodipine 10 mg 1x1 - Diet rendah lemak,
Diabetes Piroxicam 2x1 garam dan gula, aktifitas
Mellitus B.Comp 1x1 fisik.
- Dilakukan setiap 3 bulan
sekali.

3. Identifikasi Kegiatan Terkait PTM


- Ruang Pendaftaran :
 Belum ada pemilahan rekam medis pasien prioritas.
- Meja Pengkajian Awal
 Tidak melakukan wawancara, pada saat melakukan pengukuran BB pasien
tidak diperintahkan untuk membuka sepatu dan jam tangan.
- Ruang Poli Umum
 Tidak dilakukan rujukan internal ke programmer PTM dan ke poli Gizi.
 Tidak tersedia pengisian CARTA prediksi faktor resiko PTM.
- KIA/IVA
 Wawancara tentang faktor resiko PTM tidak terlalu lengkap dan tidak
dilakukan SADANIS.
- Ruang Laboratorium
 Tidak semua pasien beresiko dilakukan pemeriksaan laboratorium.
 Alat pemeriksaan untuk faktor resiko PTM tidak lengkap.
- Ruang Poli Gizi/UBM/Promosi Kesehatan
 Tidak semua pasien beresiko dilakukan konseling gizi.
 Kebanyakan edukasi dilakukan di poli umum.
- Ruang Apotik/Farmasi
 Ketersediaan obat-obatan tergantung dari kesediaan Gudang Farmasi
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
BLUD UPTD Puskesmas Kemaraya melaksanakan Pandu PTM tapi belum
maksimal. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari Pimpinan Puskesmas, Penanggung
Jawab Program PTM dan seluruh pegawai/pelaksana program yang lain agar kegiatan
Pandu PTM dapat berjalan dengan baik. Selain itu juga dibutuhkan dukungan dari
Dinas Kesehatan terkait dengan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan.
2. Saran
- Perlu adanya konsistensi dalam pelaksanaan Pandu PTM dipuskesmas
- Diperlukan peningkatan kompetensi Nakes di FKTP, terkait pelayanan PANDU
PTM.
BAB IV
DOKUMENTASI

A. PENDAFTARAN
B. SKRINING AWAL

C. POLI UMUM

D. LABORATORIUM
E. APOTEK

F. POLI GIZI/UBM/PROMKES

G. KIA

Anda mungkin juga menyukai