Anda di halaman 1dari 8

PENANGANAN SINDROM

PARKINSON- OBAT PENYAKIT


PARKINSON

Patogenesis dan patobiokimia sindrom parkinson

penyebabnya : degenerasi neuron dopaminergik pada subtansia


nigra.terjadi pergeseran keseimbangan dari kedua neurotransmitter
terpenting dalam sistem nigrostriatum yaitu berkurangnya dopamin yang
punya sifat menghambat dan dominasi asetilkolin yang mempunyai sifat
mengeksitasi.
Berkurangnya neurotransmisi dopaminergik adalah penyebab utama
simtomatik minus dari sindrom parkinson Hipokinesia (Akinesia)
Dominasi perangsangan kolinergik pada striatum bertanggung jawab
terhadap simtomatik plus dari sindrom parkinson rigiditas dan tremor.
Bertitik tolak dari patogenesis atau patobikimia, maka prinsip-prinsip terapi berikut menjadi
sangat penting :

a. Hambatan neurotransmisi kolinergik dengan obat antikolinergik sentral seperti :


Biperiden (akineton), Triheksifenidil (Artanidil), Bornaprin (sormodren), Metiksen
(tremarit).

b. Peningkatan kadar Dopamin didalam sistem nigrostriatum


- sediaan levodopa
- selegilin (penghambat monoaminoksidase B)
- Agonis Dopamin
- penghambat COMT

Konsep terapi awal

Mulai dengan 50 mg Levodopa pada pagi hari, dinaikkan 50 mg setiap 3 hari sampai 3x100-
200 mg/hari. Kemudian, ditambahkan dengan suatu agonis Dopamin.

Alternatif bagi penderita < 55 tahun mula – mula monoterapi dengan agonis Dopamin;
penambahan Levodopa selambat mungkin atau bila penegndalian simtom tidak cukup
tercapai

Alternatif bagi penderita > 70 tahun mula – mula monoterapi dengan Levodopa,
kemudian jika perlu ditambah Selegilin dan/atau agonis Dopamin dan/atau penghambat
COMT. Awas : antikolinergik bertambahnya demensia
Obat dopaminergik
Levodopa + Benserazid (Madopar)
Levodopa + Karbidopa (NACOM)

Benserazid dan karbidopa merupakan penghambat penghambat dopadekarboksilase


pada perifer, mencegah penguraian di perifer (ex : mukosa lambung – usus, hati dan
ginjal) menjadi Dopamin, Levodopa zat ini tidak melewati sawar darah otak

Penggunaan terapi
Terapi dasar pada penyakit parkinson tipe rigidn- skinetik dan tipe ekivalen

Farmakodinamik
Mekanisme kerja : Levodopa dengan bantuan carrier untuk L – asam amino menembus sawar
darah otak masuk kedalam SSP.

Efek samping
- Mual, hilang nafsu makan serangan Dopamin pada pusat muntah diMedula oblongata
- Hipotensi arterial dengan sifat ortostatik
- Takikardi
Obat antikolinergik sentral
Biperiden (Akineton)

Penggunaan terapi
Biperinden digunakan sebagai larutan injeksi, serta pada keracunan nikotin dan
organofosfat.

Farmakodinamik
Mekanisme kerja : sebagai amin tersier mudah lewat sawar darah otak dan masuk
Ke SSP.

Efek samping :
- Efek antikolinergik perifer : mulut kering, kelumpuhan akomodasi, kulit jadi
merah dan panas dll.
- Efek samping sentral : rasa lelah, vertigo, linglung dll
- Sekali – kali ruam kulit alergik
- Bahaya ketagihan
Kontraindikasi
glaukom sudut sempit, adenoma prostat dengan pembentukan sisa urin, stenosis
mekanik

Agonis Dopamin
Penggunaan terapi :
Terapi tambahan untuk sindrom parkinson bersama dengan Levodopa, pada
penderita berusia < 55 tahun juga dapat sebagai monoterapi tambahan.

farmakodinamik
Efek – efek :
stimulasi langsung terhadap reseptor – reseptor Dopamin pascasinaps,
pengurangan produksi prolaktin dan somatotropin

Efek samping
Mual, vertigo, odstipasi, kegelisahan vasomotorik, diskinesia, disregulasi ortostatik.
Antagonis NMDA
Penggunaan terapi
-Amantadin : Sindrom Parkinson dengan hipokenisa atau akinesia
sebagai simtom utama, neuralgia zoster, profillaksis dan terapi
infeksi Influenza-A.

- Terapi kombinasi pada penyakit parkinson, yang sangat baik untuk


tremor.

Farmakodinamik
Efek – efek :
- Antagonistik pada reseptor NMDA
- Efek pelepasan Dopamin dan antikolinergik lemah

kerugian : Amantadin kehilangan efek setelah beberapa minggu.

Efek samping :
Keluhan GIT , eritema, bicara tidak jelas, ataksia, bingung,
halusinasi, kencing tertahan, rasa lelah.

Kontradiksi :
insufisiensi jantung berat, glaukoma sudut sempit, keadaan sensitif
dan bingung.
Penghambat COMT
Penggunaan terapi
Terapi kombinasi dengan Levodopa, terutama pada pasien dengan fluktuasi efek.

Farmakodinamik
Mekanisme kerja : hambatan perifer dan sentral(Tolkapon) atau hambatan perifer
Murni (Entakapon) dari katekol – O – metiltranferase hambatan pada
penguraian Levodopa

Efek samping
- diare, nyerei kepala, berkeringat, mulut kering, pewarnaan urin dll
- Dopaminergik : diskinesia, mual dan muntah, gangguan tidur, halusinasi dll

Kontradiksi
Insufisiensi hati berat, insufisiensi ginjal berat, pemberian bersama dengan
Penghambat MAO – A dan MAO – B yang selektif, feokromositoma, masa
menyusui
Penghambat MAO - B
Penggunaan terapi
Untuk terapi kombinasi dengan Levodopa + penghambat dekarbosilase pada
sindrom parkinson

Farmakodinamik
Efek utama : pada dosis terapeutik menghambat monoaminoksidase–B (MAO-B)
Secara irreversibel, namun selektif; MAO-B bertanggung jawab untuk penguraian
Dopamin intraneural.

Mekanisme kerja yang lain :


- Hambatan Dopamin-reuptake dineuron prasinaps
- Hambatan pada autoreseptor prasinaps peningkatan pelepasan Dopamin

Efek samping
- Terangsang menjadi histeris hingga psikosis
- Hipotensi
- Mual, nyeri kepal, udem.

Anda mungkin juga menyukai