Mulai dengan 50 mg Levodopa pada pagi hari, dinaikkan 50 mg setiap 3 hari sampai 3x100-
200 mg/hari. Kemudian, ditambahkan dengan suatu agonis Dopamin.
Alternatif bagi penderita < 55 tahun mula – mula monoterapi dengan agonis Dopamin;
penambahan Levodopa selambat mungkin atau bila penegndalian simtom tidak cukup
tercapai
Alternatif bagi penderita > 70 tahun mula – mula monoterapi dengan Levodopa,
kemudian jika perlu ditambah Selegilin dan/atau agonis Dopamin dan/atau penghambat
COMT. Awas : antikolinergik bertambahnya demensia
Obat dopaminergik
Levodopa + Benserazid (Madopar)
Levodopa + Karbidopa (NACOM)
Penggunaan terapi
Terapi dasar pada penyakit parkinson tipe rigidn- skinetik dan tipe ekivalen
Farmakodinamik
Mekanisme kerja : Levodopa dengan bantuan carrier untuk L – asam amino menembus sawar
darah otak masuk kedalam SSP.
Efek samping
- Mual, hilang nafsu makan serangan Dopamin pada pusat muntah diMedula oblongata
- Hipotensi arterial dengan sifat ortostatik
- Takikardi
Obat antikolinergik sentral
Biperiden (Akineton)
Penggunaan terapi
Biperinden digunakan sebagai larutan injeksi, serta pada keracunan nikotin dan
organofosfat.
Farmakodinamik
Mekanisme kerja : sebagai amin tersier mudah lewat sawar darah otak dan masuk
Ke SSP.
Efek samping :
- Efek antikolinergik perifer : mulut kering, kelumpuhan akomodasi, kulit jadi
merah dan panas dll.
- Efek samping sentral : rasa lelah, vertigo, linglung dll
- Sekali – kali ruam kulit alergik
- Bahaya ketagihan
Kontraindikasi
glaukom sudut sempit, adenoma prostat dengan pembentukan sisa urin, stenosis
mekanik
Agonis Dopamin
Penggunaan terapi :
Terapi tambahan untuk sindrom parkinson bersama dengan Levodopa, pada
penderita berusia < 55 tahun juga dapat sebagai monoterapi tambahan.
farmakodinamik
Efek – efek :
stimulasi langsung terhadap reseptor – reseptor Dopamin pascasinaps,
pengurangan produksi prolaktin dan somatotropin
Efek samping
Mual, vertigo, odstipasi, kegelisahan vasomotorik, diskinesia, disregulasi ortostatik.
Antagonis NMDA
Penggunaan terapi
-Amantadin : Sindrom Parkinson dengan hipokenisa atau akinesia
sebagai simtom utama, neuralgia zoster, profillaksis dan terapi
infeksi Influenza-A.
Farmakodinamik
Efek – efek :
- Antagonistik pada reseptor NMDA
- Efek pelepasan Dopamin dan antikolinergik lemah
Efek samping :
Keluhan GIT , eritema, bicara tidak jelas, ataksia, bingung,
halusinasi, kencing tertahan, rasa lelah.
Kontradiksi :
insufisiensi jantung berat, glaukoma sudut sempit, keadaan sensitif
dan bingung.
Penghambat COMT
Penggunaan terapi
Terapi kombinasi dengan Levodopa, terutama pada pasien dengan fluktuasi efek.
Farmakodinamik
Mekanisme kerja : hambatan perifer dan sentral(Tolkapon) atau hambatan perifer
Murni (Entakapon) dari katekol – O – metiltranferase hambatan pada
penguraian Levodopa
Efek samping
- diare, nyerei kepala, berkeringat, mulut kering, pewarnaan urin dll
- Dopaminergik : diskinesia, mual dan muntah, gangguan tidur, halusinasi dll
Kontradiksi
Insufisiensi hati berat, insufisiensi ginjal berat, pemberian bersama dengan
Penghambat MAO – A dan MAO – B yang selektif, feokromositoma, masa
menyusui
Penghambat MAO - B
Penggunaan terapi
Untuk terapi kombinasi dengan Levodopa + penghambat dekarbosilase pada
sindrom parkinson
Farmakodinamik
Efek utama : pada dosis terapeutik menghambat monoaminoksidase–B (MAO-B)
Secara irreversibel, namun selektif; MAO-B bertanggung jawab untuk penguraian
Dopamin intraneural.
Efek samping
- Terangsang menjadi histeris hingga psikosis
- Hipotensi
- Mual, nyeri kepal, udem.