Anda di halaman 1dari 13

Farmakoterapi Sistem Saraf

z
PARKINSON
z
KELOMPOK 9

 Aulya rahma zebua 1918016

 Cut zakia 19.18.036

 Dina Arum 1918052

 Dini zebua 19.18.054

 Eka Lestari Sitorus 1918060

 Therecia Novelina Siregar 1918218

 Nita Natalia Bangun 18.18.131


z
PENGERTIAN PARKINSON

Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat


progresif,menyerang sel otak ,dan mempengaruhigerak tubuh karena
berkurangnya kadar dopamin serta dapat mempengaruhi kualitas
hidup.Gangguan fungsi otak yang disebabkan olehproses degenerasi
ganglia basalis pada selsubstansia nigra pars compacta (SNc) danditandai
dengan karakteristik seperti tremor saat istirahat, kekakuan otot dan sendi
(rigidity), kelambanan gerak dan bicara (bradikinesia) sertainstabilitas
posisi tegak (postural instability).
z
Faktor Terjadinya Parkinson

a. Xenobiotik
b. Pekerjaan
c. Infeksi
d. Diet
e. Ras
f. Trauma kepala
g. Stress dan Depresi
z

 PATOFISIOLOGI

Secara umum dapat dikatakan bahwa penyakit parkinson terjadi karena penurunan kadar
dopamin,Dopamine diperlukan untuk komunikasi elektrokimia antara sel-sel neuron di otak
terutama dalam mengatur pergerakan, keseimbangan dan refleks postural, serta kelancaran
komunikasi (bicara).

Dopamin diproyeksikan ke striatum dan seterusnya ke ganglion basalis.Reduksi ini menyebabkan


aktivitas neuron di striatum dan ganglion basalis menurun, menyebabkan gangguan keseimbangan
antara inhibitorik dan eksitatorik. Akibatnya kehilangan kontrol sirkuit neuron di ganglion
basalis.Hal tersebut mengakibatkan semua fungsi neuron di sistem saraf pusat (SSP) menurun dan
menghasilkan kelambatan gerak (bradikinesia), tremor, kekakuan (rigiditas) dan hilangnya refleks
postural.
Gejala klinis
1)gejala motorik
a. Tremor/bergetar
z
b. Rigiditas/kekakuan
c. Akinesia/bradikinesia
d. Tiba-tiba Berhenti
atau Ragu-ragu untuk
Melangkah
e. Mikrografia
f. Langkah dan Gaya
Jalan (sikap Parkinson)
g. Bicara Monoton
h. Demensia
i. Gangguan behavioral
j. Gejala lain
2)Gejala Non-Motorik

a. Disfungsi otonom
b. Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi

c. Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan lambat

d. Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia


e. Gangguan sensasi

z PENUNJANG
PEMERIKSAAN

A. EEG (Elektroensefalografi)

Melalui pemeriksaan EEG, diharapkan akan didapatkan perlambatan dari


gelombang listrik otak yang bersifat progresif.
B. CT Scan Kepala
Melalui pemeriksaan CT Scan kepala, diharapkan akan didapatkan gambaran
terjadinya atropi kortikal difus, dengan sulki melebar, dan hidrosefalus eks vakuo.
z
Pilihan pengobatan Parkinson
 Pilihan pengobatan Utamanya, pengobatan utama Parkinson adalah menggunakan obat-
obatan medis atau terapi.

 Beberapa jenis obat Parkinson yang kerap diresepkan oleh dokter, antara lain:

 1. Amantadine

 Amantadine adalah obat yang biasanya diberikan apabila penyakit Parkinson yang
dialami masih dalam tahap awal. Obat ini akan meringankan gejala Parkinson ringan,
tapi sifatnya jangka pendek.

 Obat amantadine biasanya diberikan bersamaan dengan obat Parkinson lainnya, seperti
golongan antikolinergik atau Carbidopa-Levodopa.

 Efek samping yang mungkin ditimbulkan dari amantadine, antara lain kaki bengkak, kulit
berubah jadi keunguan dan terdapat bintik, insomnia, halusinasi, hingga sulit
berkonsentrasi.
z
 2. Antikolinergik

 Penderita Parkinson kerap mengalami gejala seperti tangan gemetar (tremor)


dan otot-otot tubuh terasa kaku. Untuk menghentikannya, dokter biasanya
akan meresepkan obat golongan antikolinergik, seperti trihexyphenidyl dan
benzotropine.

 3. Levodopa-Carbidopa

 Levodopa adalah salah satu pengobatan yang diberikan dokter untuk orang
dengan penyakit Parkinson. Obat ini nantinya akan diserap oleh sel-sel saraf
otak untuk kemudian diubah menjadi dopamin.

 Penyakit Parkinson sendiri terjadi karena ada bagian otak yang memproduksi
dopamin terganggu.
 Terapi Farmakologis
z
 Kebanyakan gejala pada Parkinson disebabkan oleh berkurangnya dopamin,
maka kebanyakan obat ditujukan untuk meniru aksi dopamin. Setiap individu
memiliki gejala dan masalah Parkinson yang dapat berbeda, maka tata laksana
tiap individu perlu disesuaikan

 Levodopa tetap merupakan pilihan utama untuk pasien yang gejala motoriknya
mempengaruhi kualitas hidup. Levodopa umumnya diberikan bersamaan dengan
benserazide (co-beneldopa) and carbidopa (co-careldopa) yang bertujuan
menurunkan efek samping akibat konversi perfiferal levodopa menjadi dopamin,
agar efek samping dan dosis yang diperlukan menurun

 Pemberian levodopa dapat diberikan pada dosis awal yang bervariasi. Pemberian
dapat dimulai dengan 50-125 mg levodopa namun dengan frekuensi yang
berbeda, dengan dosis maksimum dengan dosis maksimum yaitu 800 mg per
hari.
 Manajemen Gejala Nonmotorik
z

 Di samping gejala motorik, terdapat beberapa gejala nonmotorik yang juga dapat dirasakan oleh
pasien dengan Parkinson. Berikut daftar gejala dan pengobatan untuk masing-masing gejala:

 Pasien dengan gejala mengantuk di siang hari, dapat diberikan Modafinil

 Pasien dengan gejala disfungsi ereksi dapat dipertimbangkan untuk diberikan Sildenafil citrate (Viagra)

 Polyethylene glycol dapat diberikan pada pasien dengan konstipasi

 Pasien dengan gangguan tidur Rapid Eye Movement (REM) sleep behaviour disorder dapat diberikan
Clonazepam atau melatonin

 Pasien dengan akinesia nokturnal dapat diberikan modified-release levodopa preparations atau
modified-release oral dopamine agonists sebagai obat pilihannya

 Pasien dengan hipotensi ortostatik dapat diberikan Midodrine

 Pasien dengan gejala depresi dapat diberikan Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), seperti
Fluoxetine dan Sertraline yang merupakan obat pilihan

 Parkinson dengan dementia dapat diberikan Cholinesterase inhibitor[3,16]

 Pasien yang sulit mengontrol air liur sehingga berlebihan dapat diberikan injeksi botulinum-neurotoxin.
z
KESIMPULAN

 Penyakit parkinson ditandai oleh gejala rigiditas, tremor dan bradikinesia. Trias

gejala ini dijumpai pada berbagai penyakit.

 Penyakit parkinson merupakan keadaan dimana didapatkan insufisiensi dopamin

di susunan saraf pusat. Pengobatan ditujukan untuk memperbaiki sistem dopaminergik

di otak. Sebagian besar penderita akan mendapatkan manfaat dari terapi fisik.

 Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala

parkinson, sedangkan perjalan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini.

Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan menemani pasien sepanjang hidup
z

Anda mungkin juga menyukai