z
PARKINSON
z
KELOMPOK 9
a. Xenobiotik
b. Pekerjaan
c. Infeksi
d. Diet
e. Ras
f. Trauma kepala
g. Stress dan Depresi
z
PATOFISIOLOGI
Secara umum dapat dikatakan bahwa penyakit parkinson terjadi karena penurunan kadar
dopamin,Dopamine diperlukan untuk komunikasi elektrokimia antara sel-sel neuron di otak
terutama dalam mengatur pergerakan, keseimbangan dan refleks postural, serta kelancaran
komunikasi (bicara).
a. Disfungsi otonom
b. Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi
z PENUNJANG
PEMERIKSAAN
A. EEG (Elektroensefalografi)
Beberapa jenis obat Parkinson yang kerap diresepkan oleh dokter, antara lain:
1. Amantadine
Amantadine adalah obat yang biasanya diberikan apabila penyakit Parkinson yang
dialami masih dalam tahap awal. Obat ini akan meringankan gejala Parkinson ringan,
tapi sifatnya jangka pendek.
Obat amantadine biasanya diberikan bersamaan dengan obat Parkinson lainnya, seperti
golongan antikolinergik atau Carbidopa-Levodopa.
Efek samping yang mungkin ditimbulkan dari amantadine, antara lain kaki bengkak, kulit
berubah jadi keunguan dan terdapat bintik, insomnia, halusinasi, hingga sulit
berkonsentrasi.
z
2. Antikolinergik
3. Levodopa-Carbidopa
Levodopa adalah salah satu pengobatan yang diberikan dokter untuk orang
dengan penyakit Parkinson. Obat ini nantinya akan diserap oleh sel-sel saraf
otak untuk kemudian diubah menjadi dopamin.
Penyakit Parkinson sendiri terjadi karena ada bagian otak yang memproduksi
dopamin terganggu.
Terapi Farmakologis
z
Kebanyakan gejala pada Parkinson disebabkan oleh berkurangnya dopamin,
maka kebanyakan obat ditujukan untuk meniru aksi dopamin. Setiap individu
memiliki gejala dan masalah Parkinson yang dapat berbeda, maka tata laksana
tiap individu perlu disesuaikan
Levodopa tetap merupakan pilihan utama untuk pasien yang gejala motoriknya
mempengaruhi kualitas hidup. Levodopa umumnya diberikan bersamaan dengan
benserazide (co-beneldopa) and carbidopa (co-careldopa) yang bertujuan
menurunkan efek samping akibat konversi perfiferal levodopa menjadi dopamin,
agar efek samping dan dosis yang diperlukan menurun
Pemberian levodopa dapat diberikan pada dosis awal yang bervariasi. Pemberian
dapat dimulai dengan 50-125 mg levodopa namun dengan frekuensi yang
berbeda, dengan dosis maksimum dengan dosis maksimum yaitu 800 mg per
hari.
Manajemen Gejala Nonmotorik
z
Di samping gejala motorik, terdapat beberapa gejala nonmotorik yang juga dapat dirasakan oleh
pasien dengan Parkinson. Berikut daftar gejala dan pengobatan untuk masing-masing gejala:
Pasien dengan gejala disfungsi ereksi dapat dipertimbangkan untuk diberikan Sildenafil citrate (Viagra)
Pasien dengan gangguan tidur Rapid Eye Movement (REM) sleep behaviour disorder dapat diberikan
Clonazepam atau melatonin
Pasien dengan akinesia nokturnal dapat diberikan modified-release levodopa preparations atau
modified-release oral dopamine agonists sebagai obat pilihannya
Pasien dengan gejala depresi dapat diberikan Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), seperti
Fluoxetine dan Sertraline yang merupakan obat pilihan
Pasien yang sulit mengontrol air liur sehingga berlebihan dapat diberikan injeksi botulinum-neurotoxin.
z
KESIMPULAN
Penyakit parkinson ditandai oleh gejala rigiditas, tremor dan bradikinesia. Trias
di otak. Sebagian besar penderita akan mendapatkan manfaat dari terapi fisik.
parkinson, sedangkan perjalan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini.
Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan menemani pasien sepanjang hidup
z