Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK3

ANTIPARKINSON
DHEA RIZKY WANNISYAH.P (1501007)
DORA ROSALINA (1501011)
MUHAMMAD HAIKAL (1501031)
RIZKA WULANDARI (1501042)
SITI AISYAH (1501043)
USWATUN HASANAH (1501049)
VANY RAHMAYANI (1501048)
YONI ARDIANI EDRA (1501056)
Pengertian Parkinson

Penyakit parkinson atau penyakit gemetaran yang ditandai dengan


gejala tremor , kaku otot atau kekakuan anggota gerak, gangguan gaya
berjalan (setapak demi setapak) bahkan dapat terjadi gangguan
persepsi dan daya ingat merupakan penyakit yang terjadi akibat proses
degenerasi yang progresif dari sel-sel otak (substansia nigra) sehingga
menyebabkan terjadinya defisiensi neurotransmiter yaitu dopamin.
Lanjutan.....

Dopamin merupakan salah satu neurotransmiter utama yang


di hasilkan oleh bagian substantia nigra.

Pengaturan gerakan yang di hasilkan dari tubuh sangat penting


di pengaruhi oleh dopamine tersebut.

Apabila dopamine tersebut mengalami penurunan akan dapat


menyebabkan aktivitas otak pun akan terganggu.

Dan hal inilah yang akan dapat menyebabkan munculnya


tanda-tanda dan gejala penyakit parkinson.

Penyebab utama dopamine itu menurun sampai saat ini belum


diketahui, akan tetapi ada beberapa faktor yang kemungkinan
dapat memicu terjadinya hal tersebut, seperti di karnakan faktor
keturunan dan lingkungan.
Gangguan gerakan akan menuju pada sekelompok kondisi
neurologis yang diakibatkan dari gangguan gerakan tubuh
normal.

Tentunya hal ini akan mengakibatkan pada kondisi yang akan


memperlambat gerakan-gerakan tubuh manusia , sehingga
seseorang yang mengalami hal tersebut akan sangat
bergantung pada bantuan orang lain dalam kehidupan sehari-
harinya.
5 TAHAP GEJALA KLINIK PARKINSON MENURUT LONIS HERZBERG

1. Tahap pertama
Gejala ringanpasien tidak merasa terganggu
Hanya dapat dideteksi oleh seorang ahli

2.Tahap kedua
Gejala ringan dan mulai mengganggu (tremor ringan, bersifat variabel
dan hilang timbul)
Pasien merasa ada yang tidak beres seakan akan tangannya tidak lagi
menurut perintah gelas dan barang lain lepas dari tangan

3. Tahap ketiga
Gejala bertambah berat pasien merasa sangat terganggu dan
gangguan bertambah dari hari kehari
Banyak pasien dengan bradikinesia tidak mengalami tremor sedangkan
lebih sedikit pasien dengan tremor tidak mengalami bradikinesia
Volume suara melemah dan menjadi monoton, wajah bagai
topeng,disertai tremor dan rigiditas
Jalan dengan langkah kecik dan kecendrungan terjatuh
4. Tahap keempat
Tidak mampu lagi berdiri tegak ,kepala,leher dan
bahu jatuh kedepan
Umumnya pasien juga mengalami efek samping
levodopa yang mengganggu karena dosis yang
diperlukan banyak.
5. Tahap kelima
Memburuknya gejala terjadi terutama sewaktu
kadar levodopa menurun tetapi efek samping tidak
memungkinkan penambahan obat
Pengendalian penyakit sangat sulit dan menimbulkan
keputusasaan pada pasien dan keluarga.
GEJALA PARKINSON

Tremor.

Bradikinesia

Otot kaku

Gangguan keseimbangan
dan postur tubuh

Masalah bicara

Perubahan
penulisan
Penyebab
penyakit
parkinson

Idiopatik
(tidak Efek samping
diketahui obat
sebabnya) psikofarmaka
Radang
trauma,
aterosklerosis
pada otak
Penyebab Penyakit Parkinson lainnya adalah

rusaknya sel-sel saraf di bagian otak yang disebut substantia nigra yang
memproduksi dopamin.

Genetik.
Perubahan genetik (mutasi) dapat meningkatkan risiko seseorang
terkena penyakit Parkinson, walaupun mekanismenya masih belum
diketahui. Dalam keluarga sebagai akibat dari gen yang rusak dapat
diwariskan dari orang tua ke anaknya, walaupun hal ini jarang terjadi.

Faktor Lingkungan.
Beberapa peneliti juga menemukan bahwa faktor lingkungan dapat
meningkatkan risiko penyakit Parkinson. Menurutnya, pestisida dan
herbisida yang digunakan dalam pertanian dan polusi industri atau lalu
lintas dapat menyebabkan kondisi tersebut.

Usia.
Penyakit Parkinson umumnya terjadi pada usia antara 50 70 tahun, jadi
dengan bertambahnya usia faktor risiko makin besar.
Lanjutan ....

Terpapar toksin MTP (N-metil-4-fenil-1,2,3,6-


tetrahidropiridin)
Senyawa ini ialah suatu senyawa komersial untuk sintesis
organik yang secara eksperimental pada primata
menyebabkan sindrom serupa parkinson. Dugaan bahwa
MTP merupakan etiologi penyakit parkinson di perkuat oleh
2 fakta : Berhasil dikembangkannya model penyakit
parkinson pada hewan , dan observasi terjadinya
parkinsonisme yang menetap pada pasien adiksi dan
seorang ahli kimia yang terpajan terhadap zat tersebut.
Penggolongan antiparkinson :

Berdasarkan cara kerjanya dibagi menjadi:

1. Obat anti muskarinik seperti THP


(Triheksilpenidil)/benzheksol digunakan pada pasien
dengan gejala ringan dimana tremor adalah gejala yang
dominan
2. Obat anti dopaminergik, seperti levodopa,
bromokriptin. Untuk penyakit parkinson idiopatik
3. Obat anti dopamin antikolinergik, seperti amantadine.
4. Obat untuk tremor essensial, seperti haloperidol,
klorpromadin, primidon dll.
Penggolongan antiparkinson
1. L-dopa (Levodopa)
Mekanisme kerja :
Mekanisme kerja levodopa pada gejala parkinson yaitu berdasarkan replesi
kekurangan deplesi dopamin(DA) korpus striatum. Ledovo merupakan asam
amino dari dopamin, yang mana akan terjadi suatu mekanisme transpor
aktif. Dengan adanya dekarboksilase, akan dibebaskan CO2 dan berbentuk
dopamin. Dengan levodopa , semua gejala sindrom parkinson dapat
diperbaiki, terutama akinesis (tarikan motorik total berkurang , hilangnya
refleks kesetimbangan) dan gangguan psikis(kemampuan menganbil
keputusan berkurang,keadaan tertekan).

Efek samping :
Efek samping levodopa terutama disebabkan terbentuknya dopamin di
berbagai organ perifer. Hal tersebut karena diperlukan dosis yang besar
untuk mendapat efek terapi yitu peningkatan DA di nigrostriatum. Karena
tujuan pemberian levodopaadalah meningkatkan DA-striatummaka efek
terhadap organ lain menjadi efek toksik.
. Gangguan sistem pencernaan
. Diskinensia dan gerakan sepontan abnormal
. Fenomena pasang surut (on-off)
. Pembekuan gerakan (freezing)
Dll
2. Amantadin

Mekanisme kerja :
Senyawa yang pada mulanya dikembangkan untuk influenza,
ternyata berkhasiat sebagai parkinson. Mekanisma
sesungguhnya tidak diketahui kemungkinan senyawa ini
membebaskan dopamin dari cadangannya dan/atau
menhambat pengambilan kembali dopamin ke dalam
aksoplasma. Sehngga memperpanjang waktu paruh DA (deplesi
domapin). Amantadin dipakai pada kasus yang ringan dengan
gejala utama hipokinensis atau akinensis, pada umumnya
digunakan bersama L-dopa.

Efek samping :
Disorientasi ,depresi, gelisah, insomnia, mulut kering, dan
gangguan saluran pencernaan.
3. Bromokriptin
Mekanisme kerja :
Bromokriptin merangsang reseptor dopaminergik. Obat ini lebih besar
afinitasnya terhadap reseptor D2(bersifat merangsang) dan merupakan
antagonis reseptor D1 (menghambat). Organ yang dipengaruhi ialah yang
memiliki reseptor dopamin yaitu SSP, kardiovaskuler, poros hipotalamus-
hipofisis dan saluran cerna. Efektifitas bromokriptin pada penyakit
parkinson cukup nyata dan lebih nyata lagi pada pasien dengan derajat
penyakit lebih berat. Terapi kombinasi levodopa dan bromokriptin pada
penyakit parkinson dapat mengurangi dosis levodopa sambil tetap
mempertahankan atau bahkan dapat meningkatkan efek terapinya.
Efek samping : mual , mutah, dan hipotensi ortostatik

4. Selegilin (L-deprenil)
Pada manusia terdapat 2 isoenzim dari enzim ini yaitu
monoaminoksidase A dan B, dan dopamin diuraikan oleh monoaminoksidase
B. Karena itu dicarilah senyawa-senyawa yang sedapat mungkin
menghambat monoaminoksidase B. Senyawa demikian yang terbukti
berkhasiat pada percobaan klinis ialah selegilin yang disamping kerjanya
memblok MAO-B juga menghambat kembali dopamin.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai