Anda di halaman 1dari 22

PARKINSON’S DISEASE

Definisi
Penyakit Parkinson

• Penyakit gangguan syaraf kronis dan


progreresif yang ditandai dengan:
• T : Tremor (gemetar)
• R : Rigiditas (kekakuan otot)
• A : Akinesia/ Bradikenisia
(berkurangnya kecepatan gerakan)
• P : Postural Disability (misalnya:
postur tubuh membungkuk, gaya
berjalan yang kecil-kecil, kepala
sedikit menunduk)
1. Tremor merupakan suatu gerakan osilatif
yang teratur disekitar persendian dan
mempunyai sifat khusus sesuai dengan
aktifitas relasinya.

2. Korea adalah lonjakan tarikan otot yang


tidak dapat ditentukan, bersifat tidak
teratur, yang terjadi pada berbagai bagian
tubuh yang dapat mengganggu gerakan
otot yang biasa.
3. Atetosis adalah gerakan yang abnormal,
lambat dan menggeliat yang kadang2 dapat
menetap.

4. Ticss merupakan gerakan abnormal yang


teratur dan mendadak, cenderung berulang
terutama disekitar muka dan kepala dan
banyak terjadi pada anak-anak.

5. Parkinsons adalah keadaan yang ditandai


dengan kombinasi antara kaku, bradikinesia,
tremor, dan instabilitas postural yang dapat
terjadi dalam berbagai sebab yang pada
umumnya idiopatik.
Epidemiologi

Penyakit
Faktor parkinson
Onset terjadi
Peningkatan lingkungan yang terjadi
pada usia
usia tidak begitu <50 tahun
>60 tahun
berpegaruh mungkin ada
faktor genetik
Etiologi
• Faktor resiko tidak diketahui, tetapi terdapat hipotesis,
diantaranya; infeksi oleh virus yang non konvensional
(belum diketahui), reaksi abnormal terhadap virus yang
sudah umum, pemaparan terhadap zat toksik yang belum
di ketahui, terjadinya penuaan yang prematur atau
dipercepat.
• Selain itu, beberapa hal yang dapat menyebabkan gejala
parkinson, antara lain:
• Obat, seperti : fenotiazin, benzamid, metildopa, dan reserpin,
metoklopramid, SSRI, Amiodarone, Diltiazem, Asam Valproat
• Keracunan logam berat (Mn)
• Anoksia (keracunan Co)
• Pasca trauma, dll.
Patofisiologi
• Abnormalitas patologis yang utama : degenerasi sel dengan
hilangnya neuron dopaminergik yang terpigmentasi di pars
compacta subtansia nigra di otak dan ketidakseimbangan
sirkuit motor ekstrapiramidal (pengatur gerakan di otak)
• Pada orang normal, dopamine berkurang 5% perdekade
• Pada penderita parkinson, dopamine berkurang 45%
selama dekade pertama setelah diagnosis
• Biasanya gejala baru muncul ketika dopamine di striatal
sudah berkurang sampai 80%
• Degenerasi saraf dopamine pada nigrostriatal
menyebabkan peningkatan aktivitas kolinergik striatal ->
efek tremor
PATOFISIOLOGI

Parkinson terjadi karena penurunan kadar Dopamin


didalam pada saraf dopaminergik pada substansia Nigra
dimana dopamin ini bekerja dengan menghambat
pengeluaran sel-sel GABAergik didalam korpus striatum.

Obat-obat yang dapat menimbulkan sindroma Parkinson


adalah obat yang bersifat antagonis reseptor dopamin
misalnya obat antipsikotik ataupun terjadinya saraf
nigrostriatal dopaminergik misalnya MPTP ( methyl phenyl
tetrahidro-pyridine).
Gejala dan tanda

Tanda utama
Tremor, pada saat istirahat
keparahan relatif stabil

Kekakuan, gerakan putar siku


dan pergelangan tangan
berkurang, ekspresi wajah
kaku

Melemahnya gerakan, langkah


pendek-pendek, lambaian
tangan berkurang

Ketidak seimbangan tubuh,


sering jatuh
Tanda non motorik

Inkontinensia
Demensia

Depresi Dysphagia

Gangguan Konstipasi,
Tidur dll
Diagnosis
• Kemungkinan diagnosis tepat jika pasien menunjukkan
bradikinesia, tremor, kekakuan
• Perlu dilihat ada info sejarah penggunaan obat (drug induced
parkinsonism)
• Dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan yang
seksama, umumnya diagnosis parkinson sudah dapat
ditegakkan. Hanya sedikit saja pemeriksaan penunjang lain
dibutuhkan setelah evaluasi klinik yang lengkap. Pada tiap
kunjungan perlu diproleh:
• Tekanan darah yang diukur dalam keadaan berbaring dan berdiri
untuk mendeteksi hipotensi ortostatik, yang dapat pula diperberat oleh
medikasi
• Menilai respon terhadap stress
• Mencatat dan menilai kemampuan fungsional
• Pemeriksaan penunjang
• Sekali diagnosis, dapat dievaluasi perkembnagan
penyakitnya dengan skala Hoehn dan Yahr
Skala Hoehn dan Yahr
Stage 0 Tidak ada tanda-tanda penyakit
Stage 1 Tanda-tanda unilateral
Stage 1,5 Tanda-tanda unilateral dan bilateral
Stage 2 Tanda-tanda bulateral tanpa
gangguan keseimbangan
Stage 2,5 Penyakit bilateral ringan
Stage 3 Penyakit bilateral ringan-sedang,
terjadi ketidak seimbangan tubuh,
secara fisik masih mandiri
Stage 4 Penyakit parah, tidak mampu hidup
sendiri
Stage 5 Tidak bisa berjalan atau berdiri tanpa
bantuan
Tujuan terapi
• Meminimalkan kecacatan (disability) dan efek samping,
serta meningkatkan kualitas hidup semaksimal mungkin
Terapi Non Farmakologi

Nutrisi
Edukasi

Latihan
OBAT- OBAT ANTI PARKINSON
1. LEVO DOPA
2. AGONIS DOPAMIN
3. BROMOKRIPTIN
4. PERGOLID
5. PENGHAMBAT MONO AMIN OKSIDASE
6. PENGHAMBAT KATEKOL-O-METIL-
TRANSFERASE
7. AMANTADIN
8. OBAT-OBAT PENGHAMBAT ASETIL KOLIN
9. DIHIDROKSI PHENYL SERINE ( DOPS )
Meningkatkan kadar dopamin endogen

Terapi Farmakologi
• L- Dopa, prekusor dopa
• Carbidopa, Benserazid, menghambat metabolisme
perifer oleh dopa dekarbosilase
• Entacapon, tolcapon, menghambat degredasi dopa
oleh O-metiltransferase
• Selegilin, menghambat degredasi Dopa oleh MAO B
• Amantadin, meningkatkan sintesis dan pelepasan
dopamin, menghambat re-uptake

Mengatifkan reseptor dopamin dengan


antagonis
• Bromokriptin, lisurid, agonis D2
• Pramipeksol, ropinirol, agonis D2 dan D3
• Pergolid, apomorfin, agonis D1 dan D2

Menekan aktifitas kolinergik dengan obat-


obatan anti kolinergik
• Benztropin, triheksifenidil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai