Diagnosis penyakit ini didasarkan dari gejala klinis yang dinilai oleh
dokter dan atau didukung dengan pencitraan otak (CT Scan atau
MRI kepala). Pengobatan dasar penyakit ini adalah dengan
kombinasi obat levodopa-karbidopa.
Penyakit Parkinson bersifat progresif, artinya gejala dan tanda
tersebut akan bertambah buruk. Walaupun dalam jangka waktu
yang lama dan bertahap. Penyakit Parkinson yang mulai sebelum
umur 20 tahun disebut sebagai Juvenile Parkinsonism.
1. Tremor
Tremor Istirahat (Rest Tremor) yang khas ini merupakan gejala
yang paling jelas, sering terdapat pada awal penyakit dan mudah
diidentifikasi oleh penderita maupun keluarganya sendiri. Rest
tremor ini bersifat kasar (kurang lebih 4 siklus/detik), dan
gerakannya seperti memulung pil (pill-rolling) atau seperti
menghitung uang logam. Tremor dapat dimulai dari satu ekstremitas
saja pada awal gejala dan dapat menyebar sehingga mengenai
seluruh anggota tubuh (lengan, rahang, lidah, kelopak mata,
tungkai) bahkan juga suara. Tremor ini berupa gerakan getar yang
biasanya muncul pada gerak tangan, lengan, atau tungkai saat
rileks. Misalnya saat memegang koran atau gagang telepon.
Tremor dapat menghilang jika otot berelaksasi total ataupun dengan
melakukan gerakan. Faktor fisik dan emosi dapat mencetuskan
timbulnya tremor ini. Ada jenis tremor yang lainnya dengan
frekuensi 7-8 siklus/menit. Tidak seperti yang 4 siklus/menit, tremor
ini dapat tetap ada pada gerakan penderita dan tidak berhubungan
dengan posisi diam dari anggota gerak (bukan rest tremor) dan
lebih mudah hilang pada posisi otot yang relaksasi. Pasien bisa
menampakkan gejala kedua tremor ini atau hanya salah satunya.
2. Rigiditas
Rigiditas: kekakuan; peningkatan tonus otot. Dikombinasikan
dengan rest tremor, kekakuan ini menghasilkan fenomena cogwheel atau roda gigi saat ekstremitas digerakkan secara pasif. Hal
ini juga sangat jelas dapat dirasakan dengan cara mempalpasi otot
pasien bahkan pada keadaan rileks dan rasa ingin jatuh.
Rigiditas, yang didefinisikan sebagai tahanan terhadap gerakan
pasif sehingga apabila persendian penderita digerakkan orang lain,
akan terasa seperti roda gigi. Penderita mengeluh otot kaku, nyeri
sendi, dan lelah. Keadaan ini terkadang menyerupai gejala rematik.
Postur tubuh dapat menjadi membungkuk ke depan. Pada keadaan
yang lanjut gerakan sendi bisa menjadi terbatas.
3. Akinesia/Bradykinesia
Bradykinesia/Akinesia: pengurangan atau tidak adanya gerakan
sama sekali. Gerakan cepat, berulang-ulang menghasilkan sebuah
gerakan disritmik dan pengurangan kekuatan gerakan.
Bradikinesia, berupa menurunnya gerakan motorik tubuh secara
keseluruhan. Misalnya, sulit bangkit dari kursi, memulai berjalan
atau berbalik ke tempat tidur. Wajah tampak murung dan sedih,
kedipan mata berkurang atau tatapan mata kosong seperti orang
melamun. Suara juga dapat berubah menjadi halus dan pelan,
sehingga sulit didengar. Gaya berjalan menjadi kaku seperti robot,
langkah menjadi kecil-kecil dan pendek, langkah diseret, lengan
tidak atau kurang melenggang. Dalam hal makan, penderita juga
mengalami kelambanan, baik mengunyah atau menelan, dan
bahkan dapat mengeluarkan air liur.
Bradikinesia menyebabkan berkurangnya ekspresi muka serta
mimik dan gerakan spontan berkurang sehingga wajah mirip
topeng, kedipan mata berkurang, menelan ludah berkurang
sehingga ludah keluar dari mulut. Gerakan penderita menjadi
Mengalami kesulitan dalam berbicara karena katakatanya sulit dipahami, suara menjadi pelan, lemah, dan
tidak dapat dimengerti. Kata-katanya sulit didengar dan
dipahami.
sedang santai.
Faktor keturunan.
Kepala terluka atau pernah mengalami trauma kepala
dengan tinju).
Tumor otak.
Kelebihan cairan di sekitar otak (disebut hidrosefalus).
Radang otak (ensefalitis) akibat infeksi.
Jenis kelamin. Laki-laki lebih berisiko daripada wanita.
Merokok.
Pekerjaan, khususnya petani karena risiko terpapar
pestisida/herbisida lebih besar.
Gangguan BAB (buang air besar) dan BAK (buang air kecil).
Depresi.
Demensia.
Latihan fisik dan aktivitas mental adalah metode yang efektif dalam
pencegahan dan pengobatan Parkinson dan juga dapat menunda
penuaan jaringan otak. Dalam kehidupan sehari-hari beberapa
latihan fisik dapat membantu menjaga kesehatan serta latihan
membantu untuk mencegah penyakit. Perlu diketahui bahwa
berolahraga, harus memilih bervariasi, misalnya: berjalan di atas
jalan berkerikil sambil membungkuk untuk menunda hypokinesia.
-
Pencegahan infeksi
Aturan Pemakaian
Keterangan
Levodopa
(dikombinasika
n dengan
karbidopa)
Merupakan pengobatan
utama untuk Parkinson.
Diberikan bersama
karbidopa untuk
meningkatkan
efektivitasnya &
mengurangi efek
sampingnya
Mulai dengan dosis
rendah, yang selanjutnya
ditingkatkan sampai efek
terbesar diperoleh
Setelah beberapa
tahun digunakan,
efektivitasnya
bisa berkurang
Bromokriptin
atau pergolid
Jarang diberikan
sendiri
Seringkali diberikan
sebagai tambahan pada
Bisa
meningkatkan
Seleglin
pemakaian levodopa
aktivitas levodopa
di otak
Obat
antikolinergik
(benztropin &
triheksifenidil),
obat anti
depresi
tertentu,
antihistamin
(difenhidramin
)
Bisa menimbulkan
beberapa efek
samping
Amantadin
B. Operasi.
Untuk penderita yang tidak berhasil dikelola dengan obat, tindakan
operasi dengan cara menanamkan elektrode (implant) di otak yang
disebut Deep brain stimulation adalah pilihan yang sangat
membantu.
Mendengarkan musik.
DEFINISI
Korea berasal dari bahasa yunani yang berarti menari,pada korea gerak otot
berlangsung cepat, sekonyong-konyong, aritmik, dan kasar yang dapat
melibatkan satu ekstremitas, separuh badan atau seluruh badan. Hal ini
dengan khas terlihat pada anggota gerak atas (lengan dan tangan) terutama
bagian distal. Pada gerakan ini tidak didapatkan gerakan yang harmonis
antara otot-otot pergerakan, baik antara otot yang sinergis maupun
antagonis.
Dengan kata lain korea adalah gerakan tak terkenali yang berupa sentakan
berskala besar dan berulang-ulang, seperti berdansa, yang dimulai pda salah
satu begian tubuh dan menjalar kebagian tubuh yang lainnya secara tibatiba dan tak terduga.
Gerak korea dapat dibuat nyata bila pasien disuruh melakukan dua macam
gerakan sekaligus, misalnya ia disuruh menaikkan lengannya keatas sambil
menjulurkan lidah. Gerakan korea didapatkan dalam keadaan istirahat dan
menjadi lebih hebat bila ada aktivitas dan ketegangan. Korea menghilang
bila penderitanya tidur.
ETIOLOG
Korea bukan merupakan penyakit, tetapi merupakan gejala yang bisa terjadi
pada beberapa penyakit yang berbeda. Seseorang yang mengalami korea
memiliki kelainan pada ganglia basalisnya di otak.
Tugas ganglia basalis adalah memperhalus gerakan-gerakan yang kasar
yang merupakan perintah dari otak.
Herediter
Autosomal dominan
penyakit huntington
Neuroacanthocytosis
Ataksia spinoserebelar
Penyakit fahr
Autosomal resesif
neuroacanthocytosis
penyakit Wilson
akumulasi tipe I
ataxia-telengiectasia
ataksia Friedreich
tuberous sclerosis
X-linked recessive
Mc Leod syndrome
1.
1.
Atrofi olivopontocerebellar
korea senilis
infeksi primer
infeksi oportunistik
1. Gangguan neurometabolik
1.
sindrom Lesch-Nyhan
2.
3.
gangguan aminoacid
4.
penyakit Leights
5.
porphyria
2. Korea benigna
1.
herediter
1.
sporadik
1.
1. Infeksi
1.
penyakit creutzfeldt-jakob
2.
1.
ensefalitis letargika
1.
2. Inflamatori
Sarkoidosis
1. Lesi desak-ruang
1.
tumor
2.
malformasi arteri-vena
2. Diinduksi obat
1.
anti konvulsan
2.
obat antiparkinson
3.
kokain
4.
amfetamin
5.
6.
neuroleptik
diskinesia tardif
1. Diinduksi toksin
1.
2.
anoksia
3.
monoksida karbon
4.
mangan
5.
merkuri
6.
thalium
7.
toluen
hipertiroidisme
2.
hipoparatiroidisme
3.
kehamilan
4.
5.
anoksia
cerebral palsy
hiper-hiponatremia
hipomagnesemia
hipocalcemia
beri-beri
pelagra
1.
1.
imbalans elektrolit
1.
hiper-hipoglicemia
2.
nutrisi
1.
1. Dimediasi imunitas
1.
korea sydenham
2.
korea pasca-infeksi
3.
4.
5.
purpura Henoch-Schonlein
6.
penyakit Behcet
7.
polyarteritis nodosa
8.
korea paraneoplastik
9.
multipel sklerosis
2. Vaskular
1.
infark
2.
hemoragi
3.
penyakit Moya-moya
4.
cerebral palsy
PATOFISIOLOGI
Fungsi ganglia basalis yaitu membentuk impuls yang bersifat dopaminergik
dan GABAergik dari substansia nigra dan korteks motoris yang berturut-turut
MEKANISME DOPAMINERGIK
MEKANISME KOLINERGIK
MEKANISME SEROTONERGIK
MEKANISME GABAergik
Lesi yang paling konsisten pada korea huntington terlihat dengan hilangnya
saraf-saraf dalam ganglia basalis yang mensintesis dan mengandung GABA.
Arti dari semua ini tidak diketahui. Bermacam-macam tehnik farmakologi
untuk meningkatkan GABA didalam sistem saraf pusat telah dicoba,
bagaimanapun tidak ada manfaat yang diperoleh.
Gerak korea melibatkan jari-jari dan tangan, diikuti secara gradual oleh
lengan dan menyebar ke muka dan lidah. Bicara menjadi cadel. Bila otot
faring terlibat dapat terjadi disfagia dan kemungkinan pneumonia oleh
aspirasi. Sensibilitas normal.
Gerakan terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga, dan akan berkurang atau
menghilang jika penderita tertidur, tetapi akan bertambah buruk jika
melakukan aktivitas atau mengalami tekanan emosional.
Pasien yang menderita korea tidak sadar akan prgerakan yang tidak normal,
kelainan mungkin sulit dipisahkan. Pasien dapat menekan korea untuk
sementara dan sering beberapa gerakan tersama (parakinesia). Ketidak
mampuan untuk mengendalikan kontraksi voluntar (impersisten motorik),
seperti terlihat selama tes menggenggam manual atau mengeluarkan lidah,
Varian Westhal yaitu kelainan distoni kaku, mungkin dibarengi kejang dan
mungkin mioklonus. Varian ini terutama pada pasien dengan onset pada
masa anak-anak. Sebagai pembanding, ketika kelainan terjadi pada akhir
hidup tanda utama adalah korea.
1. 2. Penyakit Wilson
sedangkan pada orang dewasa terdapat gejala psikiatri, tremor, dan biasanya
disartria predominan.
1. 3. Neuroacanthocytosis
1. Korea senilis : Kesatuan klinis ditandai oleh serangan korea simetrik yang
perlahan-lahan dan terutama tidak termasuk kelainan mental, gangguan
emosional, atau riwayat keluarga oleh karna itu tes neurogenetik perlu
dilakukan.
2. 5. Korea sydenham
Korea sydenham adalah manifestasi utama dari demam rematik akut dengan
modifikasi kriteria JONES pada tahun 1992, manifestasi ini cukup bagi dokter
untuk membuat diagnosis serangan pertama demam rematik akut. Ini telah
dipertimbangkan sebagai suatu penyakit pada anak-anak, bagaimanapun
mungkin terjadi pada orang dewasa. Korea rematik ditandai dengan
kelemahan otot dan terjadinya korea. Pasien menunjukkan milkman grip sign,
gaya berjalan kaku dan gangguan bicara.
Gejala psikologis muncul dan secara kha mendahului gejala lain bahkan
pergerakan korea. Emosi yang labil merupakan gejala yang umum,
berkurangnya perhatian, gejala obsesif kompulsif, dan delainan anxietas juga
dapat terlihat. Gejala-gejala dapat terjadi disamping infeksi streptokokus
selama 1-6 bulan. Pada orang dewasa korea pos streptokokal generalisata
PEMERIKSAAN FISIK
Sejak penyakit huntington merupakan penyakit koreatik yang paling jelas
ditemukan tanda-tanda fisik sebagai berikut :
Penyakit huntington
Korea secara umum ditandai adanya kedutan pada jari-jari dan pada
wajah. Seiring waktu, amplitudo meningkat, pergerkan seperti menari
mengganggu pergerakan voluntar dari ekstremitas dan berlawanan
dengan gaya berjalan. Berbicara menjadi tidak teratur.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
MRI
Pada pasien korea benigna herediter dapat atau tidak terjadi penurunan
metabolisme glukosa pada kauda.
DIAGNOIS BANDING
1. 1. Penyakit Huntington
Varian Westhal yaitu kelainan distoni kaku, mungkin dibarengi kejang dan
mungkin mioklonus. Varian ini terutama pada pasien dengan onset pada
masa anak-anak. Sebagai pembanding, ketika kelainan terjadi pada akhir
hidup tanda utama adalah korea.
1. 2. Penyakit Wilson
1. 3. Neuroacanthocytosis
KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
PENGOBATAN
Tujuan akhir dari farmakoterapi adalah mengurangi angka kejadian dan
mencegah komplikasi.korea akan membaik setelah pemakaian Jika
penyebabnya obat dihentikan. Untuk membantu mengendalikan pergerakan
yang abnormal bisa diberikan obat yang menghalangi efek dopamin
(misalnya obat anti psikosa).
Kategori obat : Antipsikotik Berfungsi sebagai antagonis dopamine dan
mempunyai efek sebagai anti spasmodik.
Nama Obat
Dosis Dewasa
Dosis rendah: 0.5-1 mg/d PO; dosis >10 mg/d dapat sedikit
atau tidak bermanfaat disbanding dosis yang rendah.
Dosis Anak
Tidak ada
Kontraindika
si
Interaksi
Obat
Ibu Hamil
Efek Samping
Nama Obat
Dosis Dewasa
Dosis Anak
Tidak dilaporkan
Kontraindika
si
Interaksi
Obat
Ibu hamil
Efek Samping
Nama Obat
Dosis Dewasa
Dosis Anak
Tidak ada
Kontraindika
si
Interaksi
Obat
Ibu Hamil
Efek Samping
meningkatkan LFTs
Nama Obat
Dosis Dewasa
Dosis Anak
Tidak ada
Kontraindika
hypersensitivitas
si
Interaksi
Obat
Ibu Hamil
Efek Samping
Nama Obat
Dosis Dewasa
Dosis Anak
Tidak ada
Kontraindika
hypersensitivitas
si
Interaksi
Obat
Ibu Hamil
Efek Samping
Nama Obat
Dosis Dewasa
Dosis Anak
Tidak ada
Kontraindika
hypersensitivitas
si
Interaksi
Obat
Ibu Hamil
Efek Samping
Nama Obat
Dosis Dewasa
Dosis Anak
Kontraindika
si
Interaksi
Obat
Ibu Hamil
Efek Samping
Nama Obat
Dosis Dewasa
Dosis Anak
Tidak ada
Kontraindika
Hypersensitivitas; depresi
si
Interaksi
Obat
Ibu Hamil
Efek Samping
Nama Obat
Dosis Dewasa
Dosis Anak
Tidak ada
Kontraindika
si
Interaksi
Obat
Ibu Hamil
Efek Samping
PROGNOSIS
KESIMPULAN
korea adalah gerakan tak terkenali yang berupa sentakan berskala besar dan
berulang-ulang, seperti berdansa, yang dimulai pada salah satu begian
tubuh dan menjalar kebagian tubuh yang lainnya secara tiba-tiba dan tak
terduga.
Korea bukan merupakan penyakit, tetapi merupakan gejala yang bisa terjadi
pada beberapa penyakit yang berbeda. Seseorang yang mengalami korea
memiliki kelainan pada ganglia basalisnya di otak.
Pada sebagian besar kasus terdapat neurotransmiter dopamin yang
berlebihan, sehingga mempengaruhi fungsinya yang normal. Keadaan ini
bisa diperburuk oleh obat-obat dan penyakit yang menyebabkan perubahan
kadar dopamin atau merubah kemampuan otak untuk mengenal dopamin.
Korea secara umum ditandai adanya kedutan pada jari-jari dan pada wajah.
Seiring waktu, amplitudo meningkat, pergerkan seperti menari mengganggu
pergerakan voluntar dari ekstremitas dan berlawanan dengan gaya berjalan.
Berbicara menjadi tidak teratur. Tanda khas, pasien hipotonus meskipun
demikian refleks-refleks mungkin bertambah dan mungkin ditemukan klonus.
Pengobatan hanya bersifat simptomatik terhadap gejala-gejala yang
ditemukan. Prognosis tergantung pada penyebab dari korea.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mardjono M, Prof., DR., dan Sidharta P, Prof., DR., Neurologi Klinis
Dasar, Dian Rakyat, Jakarta, 2003; 60-6.