Anda di halaman 1dari 60

REFRESHING

PIODERMA
Oleh : Nudiya Azimah
2010730081
Pembimbing : dr.Heryanto Sp.KK

SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSIJ SUKAPURA


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2016

PENDAHULUAN

DEFINISI

PIODER
MA
Penyakit kulit yang disebabkan oleh
Staphylococcus, Streptococcus, atau
oleh keduanya.

ETIOLOGI

Faktor Predisposisi

KLASIFIKASI

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pengobatan umum
SISTEMIK

Penisilin G prokain dan semisintetiknya


Penisilin G prokain
Dosis : 1,2 juta per hari i.m.
Tidak dipakai lagi (tidak praktis), diberikan i.m
dengan dosis tinggi, dan makin sering terjadi syok
anafilaktik
Ampisilin
Dosis : 4x500 mg, diberikan 1 jam sebelum makan

Pengobatan umum
Amoksisilin
Dosis = Ampisilin,
Lebih

praktis

dibandingkan

(setelah
dengan

makan),

Ampisilin

cepat

diabsorbsi

sehingga

konsentrasi

dalam plasma lebih tinggi.

Golongan obat penisilin resisten-penisilinase


Oksasilin, kloksasilin, dikloksasilin, flukloksasilin.
Dosis kloksasilin 3x250 mg per hari sebelum makan.
Kelebihan : juga berkhasiat bagi Staphylococcus aureus
yang telah membentuk penisilinase

PENGOBATAN UMUM
SISTEMIK
Linkomisin dan Klindamisin
Dosis Linkomisin 3x500mg sehari.
Klindamisin diabsorbsi lebih baik karena itu
dosisnya lebih kecil, yakni 4x150mg sehari.
Pada infeksi berat dosisnya 4x300-450mg
sehari. Obat ini efektif untuk pioderma di
samping golongan obat penisilin resistenpenisilinase.

PENGOBATAN UMUM
SISTEMIK
Eritromisin
Dosis : 4x500mg sehari. Efektivitasnya kurang dibandingkan
dengan linkomisin/klindamisin dan obat golongan penisilin
resisten-penisilinase. Obat ini cepat menyebabkan resistensi.
Sering memberi rasa tak enak di lambung.

Sefalosporin
Pada pioderma yang berat atau yang tidak memberi respons
dengan obat-obat tersebut di atas.
Yang berkhasiat untuk kuman positif-Gram ialah generasi I
(contoh: sefadroksil dengan dosis dewasa 2x500mg atau
2x1000mg sehari) dan generasi IV.

BENTUK
PIODERMA

IMPETIGO

IMPETIGO KRUSTOSA

IMPETIGO BULLOSA

Sinonim

Impetigo kontagiosa, impetigo


vulgaris, impetigo Tilbury fox

Impetigo vesikobulosa, cacar monyet

Etiologi

Streptokokus B hemolitikus

Staphylococcus aureus

Gambaran
Khas

Krusta khas berwarna kuning


kecoklatan seperti madu, mudah
diangkat.

Lepuh berisi cairan


kekuningan
berdidnding tegang,
kadang tampak
hipopion

Os

Anak

Anak, dewasa

Predileksi

Sekitar lubang hidung, mulut,


tangan, leher, dan ekstremitas

Aksila, dada,
punggung,
ekstremitas.

Efloresensi

Eritema vesikel, bulla krusta Eritema, bula, bula


hipopion koleret.
kuning kecoklatan, erosi.

DD/

Varisella, ektima, impetigenisasi

Pemfigus,
Impetigenisasi, Tinea
sirsinata

Gambar (Impetigo Krustosa)

Impetigo Bulosa

Penatalaksanaan
Impetigo Krustosa :

Menjaga kebersihan kulit mandi pakai sabun 2x sehari

Jika krusta banyak, dilepas dengan mencuci dengan


H2O2 dalam air, lalu diberi salep antibiotik (seperti
kloramfenikol 2% dan teramisin 3%)

Jika lesi banyak disertai gejala tambahan (ex: demam


dan lain-lain) berikan antibiotic sistemik,

misalnya

penisilin, kloksasilin atau sefalosporin.

Jika

krusta

antibiotik.

sedikit,

dilepaskan

dan

diberi

salap

Impetigo Bulosa :
Menjaga kebersihan
menghilangkan faktor-faktor predisposisi
Jika bula banyak, sebaiknya dipecahkan, selanjutnya
dibersihkan

dengan

antiseptik dan diberi salep

antibiotik (kloramfenikol 2% atau eritromisin 3%).


Jika ada gejala konstitusi (demam) sebaiknya
diberi antibiotik sistemik.
Jika

terdapat

hanya

beberapa

vesikel/bula,

dipecahkan lalu diberi salap antibiotic atau cairan


antiseptik.

Impetigo Neonatorum
Definsi

Penyakit

ini

merupakan

varian

impetigo bulosa yang terdapat pada neonatus


Gejala Klinis : Kelainan kulit serupa impetigo
bulosa

hanya

lokasinya

menyeluruh,dapat

disertai demam.
Penatalaksanaan : Antibiotik harus diberikan
secara

sistemik.

bedak salisil.

Topikal

dapat

diberikan

EKTIMA
Definisi : pioderma yang menyerang epidermis dan
dermis, membentuk ulkus superfisial dengan krusta
berlapis di atasnya.
Etiologi : Streptococcus B hemolyticus
GK : Gatal, Lesi awal berupa vesikel/vesikopustula di atas kulit
yang eritematosa, membesar dan pecah. Kemudian tampak
sebagai Krusta tebal berwarna kuning, lokasi d tungkai bawah,
dengan dasar ulkus yang dangkal.

DD : impetigo krustosa
Penatalaksanaan :
o Bila lesi sedikit beri salep kloramfenikol 2%, bila luas beri
AB sistemik.
o Terapi topikal dengan kompres terbuka untuk melunakkan
krusta dan debris.

Gambar (Ektima)

FOLIKULITIS
Definisi : Folikulitis merupakan peradangan folikel
rambut.

Etiologi : Biasanya Staphylococcus aureus

Epidemiologi :
Terjadi

pada

semua

umur,

namun

lebih

sering

dijumpai pada anak-anak. Frekuensi terjadinya antara


pria dan wanita adalah sama. Terjadi lebih sering
pada daerah tropis, dan sering pada iklim panas.

KLASIFIKASI

FOLIKULITIS

Folikulitis

Diagnosis Banding:
Tiinea

barbe,

lokalisasinya

di

mandibula/submandibula, unilateral. Pada tinea barbe


sediaan dengan KOH positif

Penatalaksanaan:
Menjaga kebersihan umum terutama kulit.
Diberikan antibiotic sistemik seperti eritromisin
3x250 mg selama 7-14 hari atau antibiotic topical
misalnya kemicetin 2%.

Prognosis: Baik

Definisi :

Furunkel/Karbunkel

Furunkel ialah radang folikel rambut dan sekitarnya. Jika lebih dari satu disebut
furunkulosis. Sedangkan karbunkel adalah kumpulan furunkel.

Etiologi : Biasanya Staphylococcus aureus

Epidemiologi :

Dapat terjadi pada anak-anak, dan dewasa, insidens pria dan wanita sama.
Lebih serinig ppada musim panas, karena banyak mengeluarkan keringat, serta
pada kebersihan dan hygiene yang kurang dan lingkungan yang kurang bersih.

Gejala Klinis :
Keluhannya nyeri pada daerah lesi.
Kelainan berupa nodus eritematosa
berbentuk kerucut, di tengahnya terdapat
pustul.
Kemudian melunak menjadi abses yang
berisi pus dan jaringan nekrotik, lalu
memecah membentuk fistel.
Tempat predileksi ialah pada bagian
tubuh yang berambut dan mudah terkena
iritasi, gesekan atau tekanan atau daerah
yang lembab seperti aksila dan bokong

Karbunkel

Penatalaksanaan:
Higiene kulit harus ditingkatkan
Jika masih berupa infiltrate, topical dapat diberikan
kompres salep iktiol 5%, atau salep antibiotic.
Antibiotik

sistemik:

eritromisin

4x250mg

atau

antibiotic berspektrum luas.


Jika lesi matang, lakukan insisi dan aspirasi, slanjutnya
di kompres atau diberi salep kloramfenikol 2%.
Bila berulang-ulang mendapatkan furunkolosis atau
karbunkel, cari factor predisposisi lain.

PIONIKIA
Definisi :
Pionikia merupakan radang di sekitar kuku
oleh piokokus

Etiologi :
Staphylococcus
Streptococcus B hemolyticus

aureus

dan/atau

Gejala klinis:
Penyakit
trauma.
pada

ini

didahului

Mulainya

lipat

kuku,

tanda-tanda
kemudian

infeksi
terlihat
radang,

menjalar

ke

matriks dan lempeng kuku


(nail

plate),

terbentuk
subungual.

dapat
abses

Pengobatan:
Kompres dengan larutan antiseptic
dan berikan antibiotic sistemik. Jika
terjadi

abses

diekstraksi.

subungual

kuku

Definisi :

ERISEPELAS

Erisepelas ialah penyakit infeksi akut yang biasanya disebabkan oleh


Streptococcus dengan gejala utama eritma berwarna merah cerah dan
berbatas tegas serta disertai gejala konstitusi.

Etiologi : biasanya Streptococcus B hemolyticus

Epidemiologi :

Banyak pada anak-anak dan dewasa dengan perbandingan antara pria


dan wanita sama. Terjadi lebih sering pada daerah tropis dan subtropis.

Terdapat gejala konstitusi (demam dan malaise).

Gejala klinis

Lapisan kulit yang diserang ialah epidermis dan dermis.


Penyakit ini di dahului trauma, karena itu biasanya
tempat predileksinya di tungkai bawah.
Lesi dimulai dengan luka-luka kecil di kulit, menjadi
merah. Kelainan kulit yang utama ialah eritema yang
berwarna merah cerah, berbatas tegas, dan pinggirnya
meninggi

dengan

tanda-tanda

radang

akut.

disertai edema, vesikel dan bula.


Terasa panas pada perabaan dan nyeri tekan.
Terdapat leukositosis.

Dapat

Pemeriksaan kulit :

Lokalisasi:

biasanya

di

tungkai

bawah namun bisa juga terdapat di


wajah

Efloresensi/sifat-sifatnya:

Makula

erimatosa nummular hingga plakat,


berbatas tegas, edematosa, panas
pada perabaan dan nyeri tekan.
Pada

bagian

tengah

ditemukanvesikel miliar atau bula


lentikular.

Diagnosis banding :
Selulitis, pada penyakit ini terdapat infiltrat di
subkutan
Penatalaksanaan :
Istirahat, tungkai bawah dan kaki yang diserang
ditinggikan (elevasi
Pengobatan

sistemik:

antibiotik

seperti

sefalosporin 4x400mg selama 5 hari


Pengobatan topical diberikan kompres terbuka
dengan larutan antiseptic.
Untuk gejala konstitusi, dapat diberikan antipiretik
dan analgetik.

Definisi:

SELULITIS

Selulitis ialah radang kulit dan subkutis yang cenderung meluas ke arah samping
dan ke dalam

Etiologi:
Biasanya Streptococcus B hemolyticus.

Epidemiologi:
Biasanya terjadi pada anak-anak dan orang tua. Insidens sama banyak pada pria
dan wanita.

Gambaran klinis:
Terdapat

gejala

konstitusi

seperti

demam

dan

malaise. Lesi bermula sebagai makula eritematosa


yang terasa panas, selanjutnya meluas ke samping
dan

ke

bawah

sehingga

terbentuk

benjolan

berwarna merah dan hitam yang mengeluarkan


sekret seropurulen.
Kelainan kulit berupa infiltrar yang difus di subkutan
dengan tanda-tanda radang akut.

SELULITIS
Pemeriksaan kulit :

Lokalisasi: biasanya di tungkai bawah namun bisa


juga terdapat di wajah

Efloresensi/sifat-sifatnya:
Makula eritematosa atau kehitaman menonjol di atas
permukaan

kulit,

ukurannya

besar

dan

dapat

mencapai plakat. Di atasnya terdapat fistel-fistel


yang mengeluarkan sekret mukopurulen.

FLEGMON
Flegmon merupakan selulitis yang mengalami supurasi.
Terapinya sama dengan selulitis, hanya ditambah insisi

Penatalaksanaan:
Istirahat, tungkai bawah dan kaki yang
diserang ditinggikan (elevasi
Pengobatan

sistemik:

antibiotik

seperti

sefalosporin 4x400mg selama 5 hari


Pengobatan topical diberikan kompres terbuka
dengan larutan antiseptic.
Untuk

gejala

konstitusi,

antipiretik dan analgetik.

dapat

diberikan

ULKUS PIOGENIK
Definisi:
Ulkus piogenik adalah infeksi kulit yang menimbulkan ulkus
tidak khas, yang disebabkan oleh streptokok dan stafilokok.
Etiologi: streptokok dan stafilokok.

Epidemiologi:
Lebih sering terjadi pada anak-anak dengan frekuensi sama
antara pria dan wanita. Lebih sering terjadi pada daerah tropis,
dengan musim panas dan daerah lembab. Higiene yang buruk
dan gizi yang kurang menimbulkan penyakit lebih berat.

Gambaran klinis:
Timbul ulkus dengan tanda-tanda radang di sekitarnya, secara
lambat mengalami nekrosis dan menyebar secara serpiginosa.

Pemeriksaan kulit:
Lokalisasi: ekstremitas
Efloresensi/sifat-sifatnya:
ulkus
pinggir
teratur,

berukuran
tidak

kecil,

meninggi,

dinding

tidak

menggaung, sekitar ulkus


ada tanda radang sekret
serosa kekuningan.

Penatalaksanaan:
Umum: Bersihkan (debridement) ulkus
Khusus:
sistemik: dengan memberikan antibiotic
seperti eritromisin 4x500mg selama 7 hari.
Dengan ,memberikan siprofloksasin atau
sefalosporin memberi hasil yang baik.
Topikal: dengan menggunakan salep salisil
2%; jika berat, dengan kompres PK 1/10000
atau AgNO3 1-2%

ABSES MULTIPEL KELENJAR


KERINGAT
Definisi:
Abses multiple kelenjar keringat ialahh infeksi yang biasanya disebabkan oleh
Staphylococcus aureus pada kelenjar keringat, berupa abses multiple tidak nyeri
berbentuk kubah.

Etiologi: Biasanya Staphylococcus aureus

Epidemiologi:
Penyakit ini ditemui pada anak-anak. Faktor predisposisi ialah daya tahan yang
menurun (misalnya malnutrisi, morbili), juga banyak keringat, karena itu sering
bersama-sama miliria

Gejala klinis: gambaran klinisnya berupa nodus


eritematosa,

multiple,

tidak

nyeri,

berbentuk

kubah dan lama memecah. Lokasinya di tempat


yang banyak keringat.

Diagnosis banding:
Furunkulosis, pada penyakit ini terasa nyeri,
bentuknya

seperti

kerucut

denganpustul

di

tengah dan relatif lebih cepat memecah.

Pengobatan:
Diberikan antibiotic sistemik dan topikal. Ingat
faktor predisposisi.

HIDRAADENITIS
Definisi:
Hidradenitis
apokrin,

ialah

infeksi

kelenjar

biasanya

Staphylococcus aureus.

Etiologi: Staphylococcus aureus.

oleh

Gejala klinis :

Infeksi terjadi pada kelenjar apokrin,

Sering didahului oleh


trauma/mikrotrauma,

Penyakit ini disertai gejala konstitusi:


demam, malaise.

Ruam berupa nodus dengan kelima


tanda radang akut.

Kemudian dapat melunak menjadi


abses, dan memecah membentuk fistel
dan disebut hidraadenitis supurativa.

Pada yang menahun dapat terbentuk


abses, fistel, dan sinus yang multiple.

Terbanyak berlokasi di ketiak, juga di


perineum, jadi tempat-tempat yang
banyak kelenjar apokrin. Terdapat
leukositosis.

Hidraadenitis supuratif

Dagnosis banding:
Skofuloderma
Pengobatan:
Antibiotik

sistemik.

terbentuk

abses,

belum

melunak

Jika

telah

diinsisi.

Kalau

diberi

kompres

terbuka. Pada kasus yang kronik,


residif, kelenjar apokrin dieksisi.

SINONIM
Penyakit Ritter

STAPHYLOCOCCAL
SCALDED SKIN
SYNDROME
(SSSS)

DEFINISI
SSSS
ialah
infeksi
kulit
yang
disebabkan S. aureus tipe tertentu
dengan gambaran klinis khas yaitu
terdapat epidermolisis

ETIOLOGI

S. aureus grup II faga 52, 55, dan/atau 71

PATOGENESIS

sumber infeksi pada mata, hidung, tenggorok, telinga

eksotoksin

bersifat

epidermolitik

(epidermolin,eksfoliatin) beredar di seluruh tubuh


epidermis
ginjal anak tidak dapat mengekskresikan eksfoliatin

pada orang dewasa terdapat kegagalan fungsi


ginjal,

gangguan imunologik, penggunaan imunosupresif

GEJALA KLINIS
demam tinggi, infeksi saluran napas atas
kulit eritema mendadak di wajah, leher, ketiak,
lipat paha, kemudian seluruh tubuh
timbul bulabula besar, dinding kendur
Tanda Nikolskiy (+)
eksfoliasi, erosi, deskuamasi
mukosa jarang terkena

KOMPLIKASI
Selulitis, pneumonia, septikemia
DIAGNOSIS BANDING
Nekrolis epidermal toksik

TERAPI
antibiotik sistemik: kloksasilin pada dewasa 3x250mg/hari,
pada neonatus 3x50mg/hari, klindamisin, atau sefalosporin
antibiotik topikal
keseimbangan cairan dan elektrolit

Prognosis
angka kematian rendah, pada bayi < 1 tahun, 1-10%
penyebab: gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,
sepsis

Anda mungkin juga menyukai