Anda di halaman 1dari 13

OBAT ANTIPSIKOTIK

Rosida
Akademi Farmasi Jember
 Psikosis : suatu istilah yang digunakan u/
menggambarkan gangguan mental yang
menghalangi penderita u/ berfikir jelas, realistis
dan rasional.
 Terjadi pada px scizofrenia dan bipolar (maniac
depression)
 Penyebab : tidak diketahui jelas atau stress,
keturunan, cidera otak.

PENDAHULUAN
STRATEGI TERAPI

Non-farmakologi :
 program rehabilitasi : living skills, social skills, basic
education, work program,supported housing
 Psikoterapi : terapi tambahan, terutama jika pasien
sudah berespon thd obat
 Family education

Farmakologi :
menggunakan obat antipsikotik
OBAT ANTI PSIKOTIK

 Dikenal sebagai neuroleptik, mayor tranquilizer atau ataratik.


 Obat ini dapat menghasilkan efek penekanan sistem saraf pusat
selektif yaitu memberikan efek sedative kuat tanpa menurunkan
kesadaran meskipun dalam dosis besar (Perbedaan dengan
golongan sedatif-hipnotik)
 Obat ini tidak menyembuhkan tetapi menghilangkan gejala
INDIKASI

 Pengobatan gangguan kejiwaan berat : skizofrenia


 Efek lain yang ditimbulkan dari obat antipsikotik :
- Menekan eksitasi, agitasi dan agresivitas
- Anti emetic
- Simpatolitik atau antagonis adrenergik
 Memblok reseptor dopamine (pra dan postsinap)
sehingga mencegah efek berlebihan dari
dopamine.

MEKANISME KERJA
Antipsikotik

Tipikal/FGA Atipikal/SGA
- Generasi lama
- Generasi lebih baru
- Memblok reseptor
(th 1990an)
dopamin
- Memblok reseptor serotonin,
- Efek samping EPS besar efek blokade dopamin rendah
- Efektif untuk mengatasi - Efek samping EPS lebih kecil
gejala positif
TERAPI FARMAKOLOGI
- Efektif untuk mengatasi gejala
baik positif maupun negatif
Antipsikotik tipikal (FGA)
• Klorpromazin
• Tioridazin Low Potency
• Mesoridazin
• Flufenazin
• Perfenazin
• Thiotixene
• Haloperidol High Potency
• Loxapin
• Molindon
Antipsikotik atipikal (SGA)
 Clozapin
 Risperidon
 Olanzapin Antagonis reseptor serotonin,
blokade dopamin rendah
 Quetiapin
 Ziprasidon
 Aripiprazol
 serotonin memodulasi fungsi dopamine
 Saat ini lebih banyak digunakan sebagai “drug of choice”
karena relatif lebih aman dari efek samping ekstrapiramidal
 SGA memiliki efikasi yang besar untuk pengatasan gejala
negatif, kognisi, dan mood
EFEK SAMPING
Anticholine Orthostati Weight
Sedation EPS Prolactin
rgic s Gain
Aripiprazol + + + + + +
Chlorpromazine ++++ +++ +++ ++++ ++ +++
Clozapine ++++ + ++++ ++++ ++++ +
Fluphenazine + ++++ + + + ++++
Haloperidol + ++++ + + + ++++
Olanzapine ++ ++ ++ ++ ++++ +
Perphenazine ++ ++++ ++ + + ++++
Quetiapine ++ + + ++ ++ +
Risperidone + ++ + ++ ++ ++++
Thioridazine ++++ +++ ++++ ++++ + +++
Thiothixene + ++++ + + + ++++
Ziprasidone ++ ++ + + + +
SINDROM EKSTRAPIRAMIDAL (EPS)
 Pseudoparkinsonism
 simptom yang tampak adalah akinesia, tremor, rigidity, postural abnormalities
 diatasi dengan obat antikolinergik (benztropin, THF/trihexyphenidil, dan difenhidramin,
amantadin)
 Distonia (kontraksi otot)
 pergerakan wajah dan tubuh yang tidak normal, yang lebih sering terjadi pada anak atau
dewasa muda
 diatasi dengan antikolinergik atau benzodiazepin (Benztropin, difenhidramin, diazepam,
lorazepam)
 Akatisia (restlessness)
 secara karakteristik muncul setelah pemberian dosis awal yang besar
 tidak bisa diterapi dengan antikolinergik -- turunkan dosis antipsikosis
 diatasi dengan propanolol dan diazepam
 Tardive dyskinesia
 ritmik, pergerakan lidah, wajah, rahang yang tidak disadari [involuntary movements of
tongue, face and jaw]).
 sementara dapat timbul setelah pemutusan obat.
PENYEBAB KETIDAKPATUHAN

 Efek samping EPS


 Efek antikolinergik (mulut kering, pandangan kabur,
konstipasi, retensi urin, penurunan memori) misalnya
pada antipsikotik potensi rendah (exp: klorpromazin)
 Efek pada kardiovaskuler (hipotensi ortostatik) --
pada obat tipikal dan atipikal
 Efek pada fungsi seksual dan endokrin
 Kejang - potensi tertinggi pada pemakaian
klorpromazin atau klozapin

Anda mungkin juga menyukai