Anda di halaman 1dari 4

TEORI PSIKOFARMAKA

Monday, November 18, 2019


5:10 AM
Mekanisme
Efektifitas dan efek samping obat tergantung dengan:
1. Obat: struktur obat, tipe interaksi dengan NT, farmakokinetik
2. Pasien: Genetik, diagnosis, gaya hidup, kondisi medis keseluruhan, riwayat
penyakit sebelumnya, riwayat terapi dalam, keluarga
Informed Consent
Tujuan: memberiikan motivasi untuk patuh minum obat
 Pilihan obat
 Efektifitas/ fungsi
 Kemungkinan ESO
 Jenis dan frekuensi; bentuk sediaan; cara konsumsi
 Alasan
Pasien berhak memilih cara pengobatannya (diberi tahu perbandingannya) dan
dihargai sehingga membentuk TRUST
Eksplorasi persepsi pasien mengenai obat dab keluarga; stressor psikososial;
dukungan keluarga
Outcome terapi
*Menghilang atau mengurangi gejala berfungsi
 Respon Relaps
 Remisi
 Recovery Rekuren
**respon: gejala membaik
**remisi: gejala hilang
**recovery: secara fungsi sudah baik

KLASIFIKASI
1. Efek
1. Antipsikotik
Dopamine pathway: Nigrostriatal→ mesolimbik→ mesokorteks
1. Antipsikotik generasi I (APG I)/ Dopamin receptors antagonist (DRAs)/ Tipikal
(high potent dan low potent)
 Klorpromazin
 Trifluoperazin
 Flufenazin
 Haloperidol (HP)
 Droperidol
 pimozid
2. Antipsikotik generasi II (APG II)/ second generation antipsychotic (SGAs)/
atipikal
 First line: Risperidon, olanzapin, quetiapin, aripiprazol
 Second Line: Clozapin
APG I: dominan memblok reseptor dopamin (terutama D2), gejala positif↓ namun
juga memblokir pada mesokorteks juga→ gejala negatif↑, lebih cepat mengatasi
gejala positif, memblokir reseptor lain (Ach (untuk motorik/ antikolinergik), α1
(efek samping ke jantung)), cenderung weightgain
APG II: serotonin antagonis (memblok serotonin dan dopamin pada sistem limbik
dan mesokorteks), lebih lambat meredakan gejala positif
 Indikasi: untuk gejala psikotik (skizofrenia, skizoafektif, gangguan waham
menetap, gangguan kepribadian ambang, depresi dengan gejala psikotik,
sindrom tourette, demensia dengan waham/ psikotik, gangguan mental ec
kondisi mental umum, gangguan perkembangan pervasif, gangguan psikotik
diinduksi zat), lain (insomnia: clozapin dosis rendah 12,5-25 mg,
klorpromazin 25-50 mg; cemas: haloperidol dan APG II 0,5 mg; OCD:
risperidon (apabila tidak mempan dengan SSRI))
 ESO:
 APG I: Neurologis (sindrom ekstrapiramidal akut / kronis), kardiovaskuler
(prolong Q-T), endokrin (peningkatan prolaktin pada wanita), GI dan saluran
kemih (efek kolinergik perifer), seksual (libido)
 APG II: Metabolik (menyebabkan weight gain), hipersalivasi, <<risiko kejang,
<<agranulositosis (rentan infeksi), EPS, efek antikolinergik, somnolence,
dizziness, constipation, dyspepsia, increased appetite, akathisia, dan tremor.
 EPS (Penatalaksanaan)→→
 Antidepressant
Disfungsi serotonin, dopamin (gejala kognitif), nonepinefrin (gangguan
jantung), Ach (antikolinergik), histamin (sedasi dan peningkatan BB)
 MAO Inhibitor: sudah tidak dipake, ESO berat; meningkatkan katekolamin dan
5HT
 Trisiklik: menghambat reseptor yang terlibat; amitripin, klomipiramin,
imipramin; tetrasiklik: maopritilin (sandrepril), martazapin
 SSRI (selective serotonine reuptake iinhibitor); sertraline, paroxetine, aropax,
fluoxetine
 SNRI (serotonine non epinepherine)
 Indikasi:
 trisiklik dan tetrasiklik ESO dominan: sedasi dan antikolinergik; dapat dipakai
untuk insomnia, nyeri neuropatik(amitriptillin), cemas dan spektrum (PTSD
dan OCD)
 SSRI: gangguan cemas; ESO lebih kecil daripada yang lain dengan efektifitas
yang mirip dengan yang lain→ FIRST LINE, biasanya ditambah benzodiazepin
kalo ada gangguan tidur
 ESO
 Trisiklik
 SSRI: agitasi, cemas (karena memblokir 5HT pada seluruh bagian otak)
 SNRI: memblokir nonephinefrin lebih tinggi (hati-hati dengan yang memiliki
riwayat peny.jantung
 Anti-anxiety
 Benzodiazepine: diazepam, clorozepam, lorozepam, aprazolam, midazolam, Z-
drugs (zolpidom bisa long-term, risiko adiksi kecil)
Agonis: menkingkatkan aktivitas reseptor GABA-A dengan menempati
kompleks reseptor GABA
Antagonis: terapi overdosis benzodiazepin (adiksi)
 Indikasi: skizofrenia (sedatif), katatonia, agitasi akut, GAD, gangguan panik,
depresi, bipolar, ES neuroleptik
 Sindrom putus obat
 Obat stop mendadak
 Terjadi relaps dan rebound
 Gejala: anxiety, irrtable, delirium, kejang
 Tx: obat turun perlahan (tappering off) dan substitusi (sambil diturunin
sambil diganti)
 ESO: mengantuk, ataxia, depresi pernapasan (dengan faktor risiko), dispepsia
Z drugs: sifatnya parsial
 Nonbenzodiazepine
 APG II
 5-HT1A agonis: buspiron
 Anti konvulsam
 Antidepresan
 Antihistamin
 Beta adregenik reseptor antagonis: propanolol
 Mood stabilizer (obat kejang)
 Litium: harus dievaluasi karena logam berat untuk mencegah efek toxin
 Karbamazepim: ESO = SJS (+haloperidol)
 Asam valproat: sering digunakan; risiko POD pada wanita usia muda,
disfungsi ereksi pada laki-laki
 Lamotrigin

}
Kesuksesan terapi

X
Nigrostriatal: sistem ekstrapiramidal dan gerakan
Mesoklimbik: pleasurable sensation, drug abuse, gejala positif
Mesokorteks: mengatur gejala negatif pada skizo, gejala kognitif dan afektif
Tubero
Skizo: ketidakseimbangan dopamin pada mesolimbik dan mesokorteks, normal pada nigrostriatal dan
tuberoinfundibuler

High potent sering menybabkan ekstrapiramidal sindrom


Low potent dapat menyebabkan induksi kejang
Sindrom estrapiramidal:
Akut
 Akathisia (ingin duduk tapi tidak bisa)→ sering misdiagnosis dengan peningkatan agresivitas dan
agitasi→ antikolinergik (triheksifenidil)
 Acute dystonia: kontraksi otot leher (ngadep kanan/ kiri terus) terkadang disertai dengan krisis
okulogirik yang dapat menyebabkan edema laring→ obstruksi pernapasan→ emergency→ anti
kolinergik: trihexiphenidyl, antihistamin: difehydranin, kalo dikasih benzodiazepin bisa kembali lagi
dalam waktu 6 jam
 Drug induces parkinsonism
 Neuroleptic malignant syndrome: paling berat efeknya, seperti Steven Johnson Syndrome (efek
tubuh yang berlebihan); disertai dengan penurunan kesadaran (delirium yang disertai hipertermia
dan rigiditas); serotonine syndrome; bromokriptin, suportif
Kronis:
 Tardive dyskinesia: spt mulut kelinci; benzodiazepin, diklonak
 Perioral tremor
Psikotik+ suicidal: clozapine= first line

Antidepresan diberikan secara titrasi untuk melihat efek


SSRI ditambah benzodiazepin: untuk mengatasi agitasi dan cemas

PRINSIP: TOP-UP
Harus ada drug holiday
Skizofrenia: ditambah anti-psikotik yang sedatif atau benzodiazepine (kalau perlu saja)
Gaduh gelisah: 30 mg max haloperidol, kalo masih gaduh gelisah bisa dikasih benzodiazepine

Aprazolam: cenderung lebih susah dicopot substusi dengan diazepam


Nitrazepam: dapat menyebabkan amnesia

Manik: harus ada mood stabilizer

Anda mungkin juga menyukai