Anda di halaman 1dari 30

“Jadilah seperti Alpheratz, ia

adalah bintang paling terang di


Rasi Andromeda”

By : Divisi Praktikum Alpheratz


Semangat Alpheratz untuk OSPE-nya. Semoga diberikan
kelancaran saat mengerjakan, dan diberikan hasil yang
maksimal. Amiiin..

Kami sebagai divisi praktikum, hanyalah manusia biasa yang tak


luput dari kesalahan. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila ada kesalahan. Kami menerima segala bentuk kritik dan
saran yang membangun, agar kami bisa menjadi divisi yang lebih
baik kedepannya.

Terimakasih ☺

Salam dari kami, Divisi Praktikum:


1. Irma Yolanda
2. Nurul Shafira
3. Nurul HM
4. Meta Aulia
Pewarnaan
Gram
PRAKTIKUM BLOK 8
PEWARNAAN GRAM

Bahan pemeriksaan yang mengandung bakteri harus diwarnai dahulu agar dapat dilihat jelas
dibawah mikroskop
Ada beberapa cara pewarnaan antara lain :
1. Pewarnaan sederhana dipergunakan hanya satu jenis zat warna misal biru methylene.
2. Pewarnaan diffrensial
Termasuk disini pewarnaan Gram dan Ziehl Neelsen
3. Pewarnaan Khusus
Ditujukan untuk melihat bagian-bagian bakteri seperti spora, flagella, kapsul, dll.

Gambar1.BentukBakteri

Pewarnaan Gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling
banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting
dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan padat tebal atau tipisnya lapisan
peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membrane sel bakteri.
Jenis bakteri perwarnaan gram dapat dibagi menjadi dua yaitu gram positifdan gram negatif.
Bakteri gram positif memiliki dindingsel yang lebih tebalpeptidoglikannya dan membrane sel
selapis. Sedangkan bakteri gram negative mempunyai dinding sel tipis peptidoglikannya yang
berada di antara dua lapis membran sel.
Prinsip pewarnaan Gram
Bakteri gram positif mengikat zat warna pertama (Carbol gentian violet) yang berwarna
ungu, dan bakteri gram negative melepas zat warna pertama lalu mengikat zat warna kedua
yaitu safranin/water fuchsin yang berwarna merah.
Cara membuat sediaan untuk pewarnaan Gram

Berikut contoh bakteri berdasarkan sifat dinding selnya:


Gram Positif Gram Negatif
Staphylococcus aureus Neisseria gonorrhoeae
Staphylococcus epidermidis Klebsiella pneumonia
Streptococcus pyogenes Escherichia coli
Bacillus antraxis Pseudomonas aeruginosa
Lactobacillus sp Salmonella typhi
Clostridium tetani Vibrio cholera
Pelaksanaan Praktikum
A. Cara pembuatan sediaan
Alat dan bahan
1. Objekgelas
2. Pencil atau spidol permanen
3. Ose
4. Suspensi bakteri
5. Lampu spiritus
6. Tissue
Cara kerja :
1. Bersihkan Objek gelas, tulisi dentitas, dan buiat tanda diobjek gelas dimanaakan
diletakkan bahan.
2. Sterilkanose, dinginkan
3. Ambil satu ose suspense biakan kuman lalu letakkan pada objek gelas, ratakan.
4. Sterilkan ose,setiap selesai dipakai .
5. Sediaan biarkan kering
6. Setelah kering sediaan difiksasi diatas nyala api sebayak 3 kali
7. Sediaan siap untuk diwarna

B. Cara Pewarnaan Gram


Alat dan bahan
1. Rak pewarnaan
2. Sediaan yang akandiwarnai
3. Zatwarna Gram
- Zat warna Carbol Gentian Violet 1 %.
- Gram Iodine/Lugol 2 %
- Alkohol 96 %
- Water fuchsin/safranin 1 %
4. Air
5. Bak pewarnaan
Cara Pewarnaan
1. Letakkan sedian diatas rak pewarnaan
2. Sediaan dituangi denganCarbol gentian violet selama 1 menit
3. Cuci dengan air
4. Tuangi dengan gram Iodine selama 30 detik, cuci dengan air.
5. Dekolorisasi dengan alkohol 96 % sampaiwarna violet tidak luntur
6. Cuci dengan air
7. Counterstain dengan water fuchsin/safranin selama 1-2 menit.
8. Cuci dengan air, keringkan.
9. Sediaan dibaca dengan mikroskop perbesaran objektif 100 x
LEMBAR HASIL PRAKTIKUM
BLOK 8 : MIKROBIOLOGI - PEWARNAAN GRAM
21 Agustus 2018

1.
Bentuk :diplococccus
Gram : negative (-)

2.
Bentuk : coccus
Gram :positif (+)

3.
Bentuk :basil
Gram :negative (-)
Soal Pre-Test
1. Apa perbedaan antara bakteri gram negatif dan positif ?
Jawab :
Bakteri gram positif memiliki peptidoglikan yang lebih tebal dibandingkan bakteri gram
negatif.

2. Sebutkan 2 reagen warna yang digunakan


Jawab :
- Carbol gentian violet
- Safranin/ water fuchsin

3. Warna akhir pewarnaan gram negatif dan positif


Jawab :
- Gram positif warna ungu
- Gram negatif warna merah

4. Sebutkan 3 contoh Bakteri Gram positif dan negatif


Jawab :
Gram Positif Gram Negatif
Staphylococcus aureus Neisseria gonorrhoeae
Staphylococcus epidermidis Klebsiella pneumonia
Streptococcus pyogenes Escherichia coli
Bacillus antraxis Pseudomonas aeruginosa
Lactobacillus sp Salmonella typhi
Clostridium tetani Vibrio cholera
Pewarnaan
Ziehl Neelsen
PRAKTIKUM
PEWARNAAN ZIEHL NEELSEN

Dalam bidang Mikrobiologi dikenal beberapa teknik pewarnaan terhadap bakteri yang
pada dasarnya adalah merupakan reaksi ikatan antara zat warna dengan komponen-komponen
pada bakteri terutama yang terdapat pada dinding sel dan sitoplasma. Di antara sekian banyak
teknik pewarnaan terhadap bakteri yang sering dipakai dalam pelayanan medis adalah
Pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA). Oleh sebab itu diharapkan sekali mahasiswa
kedokteran paham sekali akan kedua teknik pewarnaan ini, baik dari segi dasar teoritis,
aplikasi maupun interpretasinya untuk pemanfaatan di bidang klinis.

Pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) adalah termasuk teknik pewarnaan bakteri yang
umum dipakai untuk membantu penegakan diagnosa tuberculosis, lepra, dan penyakit infeksi
akibat Mycobacterium lainnya. Dua jenis penyakit utama yang disebabkan oleh
Mycobacterium patogen pada manusia adalah tuberkulosis dan kusta. Selain kedua penyakit
ini dikenal pula beberapa penyakit lain misalnya Mycobacterium bovis dengan hospes
utamanya sapi, Mycobacterium avium yang patogen terhadap burung, bahkan dikenal pula
mikobakteria atipik yang merupakan kuman oportunistik yang tidak jarang menimbulkan
penyakit pula pada manusia.

Dasar pewarnaan ini yaitu adanya kemampuan genus Mycobacterium yang tetap
mempertahankan zat warna utama (Carbol fuchsin) dan tidak luntur (decolorized) walaupun
dicuci dengan alkohol dan asam (HCl). Sifat tahan terhadap pelunturan (decolorization)
dengan asam inilah yang mendasari keluarnya istilah Tahan Asam (Acid Fastness).
Sedangkan bakteri maupun sel lain termasuk sel-sel darah merah,sel-sel darah putih serta
sisa-sisa jaringan akan melepaskan zat warna utama ini. Bakteri genus Mycobacterium akan
tampak berwarna merah sedangkan selain bakteri ini akan diwarnai oleh zat warna latar
belakang (counter stain) yaitu berwarna biru (Methylen Blue). Kemampuan mempertahankan
zat warna utama (carbol fuchsin) pada genus Mycobacterium disebabkan bakteri-bakteri ini
mempunyai struktur dinding sel yang unik yaitu banyak mengandung ikatan lemak (lipid)
yang tebal.
Bahan pemeriksaan TB biasanya berupa sputum yang diambil dari pasien tersangka
KP (Koch pulmonum), tetapi dapat pula diambil dari lokasi lain seperti cairan otak (Liquor
Cerebro Spinalis), getah lambung, urine, ulkus, dll.
Hasil pemeriksaan BTA ini dilaporkan berdasarkan IUATLD (International Unit
Associated Treatment Lung Disease). Kriterianya adalah sebagai berikut:
 Tidak ada BTA/100 LP: tidak ada BTA
 1-9 BTA / 100 LP: hasil dilaporkan
 10 – 99 BTA / 100 LP BTA: + (satu positif)
 1-10 BTA /LP BTA: ++ (dua positif)
 10 BTA /LP BTA: +++ (tiga positif)

Pewarnaan Ziehl Neelsen


Pewarnaan diferensial yang membedakan bakteri tahan asam dengan bakteri yang bukan
tahan asam.
Prinsip pewarnaan :
Bakteri tahan asam (BTA) tahan terhadap pencucian dengan alkohol asam, walau telah dicuci
dengan alkohol asam bakteri tahan asam tidak melepaskan zat warna yang telah diikatnya.
Bakteri tahan asam akan berwarna merah, dan bakteri tidak tahan asam berwarna biru.

Alat dan bahan :


1. Mikroskop
2. Objek gelas
3. Carbol Fuchsin 0,3 %
4. Alkohol Asam 3 % ( Alkohol + HCl konsentrasi 3 %)
5. Methylen Blue 0,3 %
6. Ose
7. Lampu Bunsen/Lampu spiritus
8. Oil Immersi

Cara membuat sediaan :


1. Bersihkan objek gelas, beri label
2. Sterilkan ose, dinginkan
3. Ambil 1 ose sputum yang kental (hijau kuning) letakkan diatas objek gelas,
ratakan.
4. Sediaan biarkan kering pada suhu kamar.
5. Setelah kering fiksasi denga melewatkkan diatas nyala api sebanyak 3 x, sediaan
siap untuk diwarnai.

Cara Pewarnaan :
1. Sediaan dituangi Carbol Fuchsin sampai penuh
2. Panaskan selama 3-5 menit sampai keluar uap pertama jangan sampai mendidih.
3. Biarkan dingin selama 5 menit
4. Cuci dengan air
5. Dekolorisasi dengan alkohol asam 10-30 detik.
6. Cuci dengan air
7. Tuangi dengan methylen blue selama 20-30 detik
8. Cuci dengan air

Tugas :
1. Melakukan pewarnaan
2. Mengamati dengan mikroskop
3. Menggambar hasil pengamatan.
LEMBAR HASIL PRAKTIKUM
BLOK 8 : MIKROBIOLOGI - PEWARNAAN ZIEHL NEELSEN
28 Agustus 2018

NAMA : NIM :
TANGGAL : KELAS :

1.

Hasil : 2 +
Terdapat 1-10 BTA / Lapang Pandang

Keterangan :
Kalau kata dr. Rima, 1 lapang pandang
maksudnya dalam sekali pandangan saat
melihat di mikroskop, sedangkan 100 LP
maksudnya di lihat dari ujung ke ujung
preparat/ ke semua bagian sisi preparat.

2.

Hasil : 3 +
Terdapat : >10 BTA / Lapang Pandang

Keterangan :
3+ berbeda dengan +3. Kalau +3 artinya
terdapat 3 BTA dalam 100 lapang pandang.
Jangan sampai terbalik !!

(gambarnya di zoom ya biar lebih jelas)

BTA :
Epitel : Leukosit : Berwarna
Berwarna Berwarna merah
biru terang biru gelap
Soal Pre-test
1. 2 reagen pewarnaan Ziehl-Neelsen
Jawab : Carbol fuschin dan Methylene blue

2. Kenapa mycobacterium bisa mempertahankan warna merahnya?


Jawab : Karena dindingnya mengandung lapisan asam mikolat

3. Sebutkan 3 spesies mycobacterium


Jawab: M. tuberculosis, M. leprae, M. bovis

4. Sebutkan 3 spesimen pemeriksaan M. tuberculosis!


Jawab: sputum, bilasan lambung, urine, LCS

5. Apa warna akhir pewarnaan BTA?


Jawab: merah
Antimicrobial
Susceptibility Test
PEMERIKSAAN UJI KEPEKAAN BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK

Prinsip umum uji kepekaan adalah mengukur kemampuan antibiotik untuk


menghambat pertumbuhan bakteri secara in vitro. Uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara difusi cakram dan cara
pengenceran/dilusi. Cara difusi cakram merupakan cara yang paling banyak dipakai karena
teknis pemeriksaannya lebih mudah.

Tujuan
Uji kepekaan bertujuan untuk menentukan antibiotik yang masih sensitif dan dapat
digunakan pada pengobatan terhadap infeksi yang disebabkan oleh bakteri tertentu.

Pada infeksi bakteri, dokter mengobati pasien dengan mengunakan obat antimikrobial
baik dari golongan antibiotik maupun khemoterapi. Sangatlah penting untuk memberikan
obat yang tepat disesuaikan dengan jenis bakteri penyebab penyakit. Dalam memilih
antimikrobial ini para klinisi dibantu oleh laboratorium melalui uji kepekaan. Isolat murni
bakteri yang diperoleh dari hasil pembiakan bahan pemeriksaan pasien kemudian ditse
dengan barbagai jenis obat anti mikrobial, seperti Penisillin, Tetracyclin Kloramphenicol.
Gentamisin, Kuinolon,dll. Berdasarkan hasiul tes ini klinisi dituntun dalam pemberian
antimikrobial.

Dua cara uji kepekaan yang dapat dipergunakan yaitu :

1. Tube dilution method (Tes pengenceran tabung)


Prinsip kerjanya adalah obat dilarutkan,kemudian diencerkan sampai batas tertentu,
Kedalam masing-masing pengenceran ini ditanam kuman. Pada tabung pengenceran
terendah yang masih dapat menghambat pertumbuhan kuman dinyatakan sebagai MIC
(Minimal Inhibitory Concentration). Pada uji kepekaan Mycobacterium tuberculosis obat
dengan consentrasi standard dilarutkan dalam media dan ditanami isolat setelah 4 minggu
ditetapkan apakah isolat tsb masih sensitif atau sudah resisten.

2. Disc diffution method.


Disini kuman ditanam pada media dasar Mueller Hinton (MH) yang ditambahkan
darah untuk bakteri yang memerlukan zat pengaya atau berupa agar coklat untuk
golongan Neisseria. Media ini ditempeli cakram antibiotika tertentu. Setelah diinkubasi
24 jam pada suhu 35 derajat Celcius dilihat adanya pembentukan zona hambatan (halo)
disekitar cakram. Berdasarkan ukuran diameter halo ditentukan apakah kuman sensitive
terhadap obat yang dites (tabel NCCLS= Nation Clinical Cultuur Laboratory Standard).

Disc Diffution Test Metode Kirby-Bauer


Tes susceptibility kuman terhadap antimikrobial dengan difusi cakram dari Kirby-Bauer
modifikasi adalah suatu tes pengujian kemampuan obat untuk menghambat/membunuh
kuman secara invitro dengan menggunakan cakram antimikrobial
Uji Sensitivitas Antimikrobial
1. Alat
a. Kapas lidi steril
b. Lampu spritus
c. Pinset
d. Ose
e. Wadah pembuangan
2. Bahan
a. Biakan kuman Staphylococus aureus pada media Nutrient agar tabung.
b. NaCL 0,9% steril dalam tabung 1-2 ml.
c. Standar kekeruhan Mc farland 0,5.
d. Media Mueller Hinton agar kosong.
e. Cakram antimikrobial.
f. Tabel NCCLS.

3. Pelaksanaan uji sensitivitas antimikrobial dengan metoda Difusi (Kirby-Bauer)


a. Cara pembuatan inokulum.
- Ambil satu ose koloni yang terpisah masukan ketabung NaCL 0,9% steril
kocok sampai larut lalu bandingkan dengan standar kekeruhan Mcfarland
0,5.
- Kekeruhan tabung inokulum harus sama dengan kekeruhan tabung standar
Mc farland 0,5.
b. Cara melakukan uji sensitivitas metoda Difusi (Kirby-Bauer).
- Ambil kapas lidi steril celupkan dalam suspensi kuman/inokulum dan
putar beberapa kali kemudian ditekankan pada dinding tabung untuk
menghilangkan kelebihan inokulum.
- Kapas lidi digoreskan keseluruh permukaan media Mueller Hinton
kemudian putar 70O goreskan merata keseluruh permukaan media, putar
lagi 70O goreskan merata keseluruh permukaan media untuk ketiga
kalinya terakhir kelilingkan kapas lidi dipinggir lingkaran petridish.
- Diamkan sebentar selama 3-5 menit (tidak boleh lebih dari 15).
- Kemudian letakkan cakram antibiotika yang akan diuji pada permukaan
media dan ditekan dengan pinset steril agar melekat sempurna, jarak
antara pusat kepusat cakram tidak boleh kurang dari 24 mm dan jarak dari
pinggir petridish minimal 15 mm, cakram yang ditempelkan maksimal 7
cakram, jika cakram lebih dari 7 maka diperlukan 2 media Mueller
Hinton.
- Inkubasi selam 18-24 jam suhu 35-37OC.
- Setelah diinkubasi amati adanya zona inhibisi sekitar cakram
antimikrobial.
- Ukur diameter (mm) zona yang tidak ditumbuhi kuman dengan mistar.
- Lihat ditabel NCCLS apakah resisten, intermediate dan sensitive.
Tabel NCCLS Untuk Uji Kepekaan Antibiotika

Diameter Zona
Jenis Konsentrasi Hambat
No
Antibiotik Obat Nilai Standar
R I S
1 Penicillin G (P) 10 unit ≤ 14 15-18 ≥ 19
2 Ampicillin (AMP) 10 unit ≤ 13 14-16 ≥ 17
3 Cefotaxim (CTX) 30 mcg ≤ 14 15-22 ≥ 23
4 Co- Trimoxazol (SXT) 25 mcg ≤ 10 11-15 ≥ 16
5 Ceftriaxone (CRO) 30 mcg ≤ 13 14-20 ≥ 21
6 Norfloxacin (NOR) 10 mcg ≤ 12 13-16 ≥ 17
7 Amikacin (AK) 30 mcg ≤ 14 15-16 ≥ 17
8 Gentamicin (GN) 10 mcg ≤ 12 13-14 ≥ 15
9 Erythromycin (E) 15 mcg ≤ 13 14-22 ≥ 23
10 Tetracycline (TE) 30 mcg ≤ 14 15-18 ≥ 19
11 Ciprofloxacin (CIP) 5 mcg ≤ 15 16-20 ≥ 21
12 Chloramphenicol (C) 30 mcg ≤ 12 13-17 ≥ 18
13 Nitrofurantoin (F) 300 mcg ≤ 14 15-16 ≥ 17
14 Nalidixic Acid (NA) 30 mcg ≤ 13 14-18 ≥ 19
15 Clindamycin (DA) 2 mcg ≤ 14 15-18 ≥ 19
16 Vancomycin (VA) 30 mcg ≤9 10-11 ≥ 12
17 Amoxicillin Clavulanic (AMC) 30 mcg ≤ 13 14-17 ≥ 18
18 Imipenem (IPM) 10 mcg ≤ 13 14-15 ≥ 16
19 Fosfomycin (FOS) 200 mcg ≤ 12 13-15 ≥ 16
20 Meropenem (MEM) 10 mcg ≤ 13 14-15 ≥ 16
21 Cefipime (FEP) 30 mcg ≤ 14 15-17 ≥ 18
22 Cefazolin (CAZ) 30 mcg ≤ 14 15-18 ≥ 18
23 Cefpirome (CPO) 30 mcg ≤ 11 12-14 ≥ 15
24 Sulbactam/Cefoperazone (SCF) 105 mcg ≤ 11 12-14 ≥ 15
Pengamatan hasil uji kepekaan antimikroba
KZ/30

DA/2
FOS/5
0
Keterangan :
- CTX 30 MCG (Cefotaxim)
Diameter: 5 mm (resistensi)
- FOS 50 MCG (Fosfomycin)
Diameter: 13 mm (intermediate)
- SAM 20 MCG (Ampicillin
Sulbactam)
Diameter: 29 mm (sensitive)
- KZ 30 MCG (Cefaolin)
Diameter: 13 mm (resistensi)
- DA 2 MCG (Clindomycin)
CTX/30 Diameter: 5 mm (resistensi)

SAM/20
Soal Pre-Test
1) Sebutkan apa saja metode pemeriksaan AST
Jawab :
- Metode difusi
- Metode dilusi
- Metode difusi dan dilusi

2) Metode apa yang menggunakan tabel NCCLS


Jawab : Metode Kirby-Bauer

3) Contoh obat golongan Penicillin


Jawab : Amoxicillin

4) Contoh obat golongan cephalosporin


Jawab : cefadroxil, cefalexin, cefazolin.

5) Contoh obat golongan kuinolon


Jawab : Ciprofloxacin, Levofloxasin
Morfologi
Koloni
PRAKTIKUM BLOK 8
MORFOLOGI KOLONI

Mikroorganisme, seperti halnya makhluk hidup lain membutuhkan nutrisi untuk


hidupnya. Suatu campuran bahan-bahan mengandung nutrisi yang diperuntukkan
menumbuhkan mikroorganisme disebut media pembiakan atau media kultur.
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul - molekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan pembiakan
isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya.
Bakteri dapat tumbuh pada media artificial di laboratorium, media yang dipergunakan
dapat berupa :
1. Media Cair : seperti kaldu daging, TSB (Trypticase Soy Brot), Alkalis Pepton, media gula-
gula dll.
2. Media semi solid : Semi solid agar, Carry – Blair
3. Media padat : Salmonella Shigella agar, Blood agar, Nutrient agar, Endo agar, Muller
Hinton agar.
Prinsip pengambilan sampel untuk kultur mikrobiologi:
1. Pasien belum mendapat / bebas antibiotik minimal 3 hari
2. Minimalisasi kontaminasi dengan flora normal tubuh
3. Pengambilan pada waktu yang tepat
4. Pengambilan menggunakan peralatan steril dan tehnik aseptik
5. Gunakan kontainer steril & hindari tindakan yang menyebabkan kontaminasi spesimen
6. Volume spesimen yg diambil harus cukup
7. Beri label dan kirim segera ke lab.
SAMPEL

Pewarnaan Gram

Media Cair
Inkubasi 18-24 jam, suhu 37°C

Tanam pada media padat (nutrient agar, blood agar, MacConkey, dll)
Inkubasi 18-24 jam, suhu 37°C

Tumbuh Tidak tumbuh


Pengamatan
morfologi
Ambil koloni terpisah, tanam pada
NaCl 0,9% atau Boillon 7 hari tidak terdapat
Inkubasi 15 menit, suhu 37°C pertumbuhan, dinyatakan steril

Tes Biokimia

 Semi solid • Methyl red


 Glukosa • Urea
 Laktosa • TSIA
 Indol • Simon citrate, dll
Inkubasi 18-24 jam, suhu 37°C

Tes Sensitivitas Antimikrobial


Tanam suspensi bakteri pada media Mueller Hinton dengan kapas
lidi, letakkan cakram antibiotic. Inkubasi 18-24 jam, suhu 37°C

I. Morfologi Koloni Bakteri


Pengamatan terhadap morfologi koloni bakteri merupakan tindakan pertama kali jika ingin
mempelajari suatu jenis bakteri lebih lanjut, khususnya untuk tujuan identifikasi. Setelah
mendapatkan kultur murni maka biakan yang diinginkan ditumbuhkan ke berbagai bentuk
media untuk dikenali ciri koloninya.
Ciri-ciri yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Ukuran :
a. pinpoint/punctiform (titik)
b. Small (kecil)
c. Moderate (sedang)
d. Large (besar)
2. Pigmentasi : mikroorganisme kromogenik sering memproduksi pigmen intraseluler,
beberapa jenis lain memproduksi pigmen ekstraseluler yang dapat terlarut dalam media.
3. Karakteristik optik : diamati berdasarkan jumlah cahaya yang melewati koloni. Opaque
(tidak dapat ditembus cahaya), Translucent (dapat ditembus cahaya sebagian),
Transparant (bening)
4. Bentuk :

5. Permukaan
a. Halus mengkilap
b. Kasar
c. Berkerut
d. Kering seperti bubuk

II. Tes Biokimiawi


- Tes Fermentasi Karbohidrat (Glukosa, Laktosa, Manitol, Maltosa, dan Sakrosa)
menentukan kemampuan bakteri untuk memfermentasi karbohidrat tertentu dalam
medium dasar dan membentuk asam atau asam dengan gas dapat dilihat dalam tabung
Durham.
Reaksi positif : perubahan warna indikator dari biru menjadi kuning serta gelembung
udara pada tabung durham.
- Semi solid untuk mengetahui apakah bakteri dapat bergerak atau tidak
Reaksi positif : terbentuk awan pada permukaan media.
- Indol (water pepton) untuk menentukan kemampuan bakteri menghasilkan indol dari
triptopan dengan meneteskan reagen kovac.
Reaksi positif : terbentuk cincin merah.
- TSIA (Triple Sugar Iron Agar) menentukan kemampuan bakteri untuk menggunakan
suatu karbonhidrat yang tergabung dalam pembenihan basal (3 jenis karbonhidrat
Glukose 1%, Sakrosa 10%, Laktosa 10%) dengan atau tanpa pembentukan gas dan
disertai pembentukan H2S (Hidrogen Sulfida) warna hitam pada media.
- Urea agar menentukan kemampuan bakteri untuk memecah urea dengan membentuk
dua molekul ammonia.
Reaksi positif : terbentuk warna pink.
- Methyl red menentukan kemampuan bakteri untuk menghasilkan asam kuat dan
mempertahankan hasil akhir berupa asam pH <4,5 dengan menetesi reagen methyl
red.
Reaksi positif : terbentuk warna merah pada media.
- Vogest proskower menentukan kemampuan bakteri untuk menghasilkan asetil metil
karbinol dengan meneteskan reagen KOH + Creatinin dan alpa naftol.
Reaksi positif : terbentuk warna merah manggis.
- Simon citrat menentukan kemampuan bakteri menggunakan sitrat sebagai satu-
satunya sumber carbon untuk metabolismenya dengan menghasilkan suasana basa.
Reaksi positif : perubahan warna dari hijau ke biru.
- Lysin , Arginin , dan Ornitin ( Tes Dekarboksilase ) mengukur kemampuan enzim
dari bakteri untuk mendekarboksilase suatu asam amino dengan membentuk amin
yang bersifat alkalik, media ditambahkan parapin cair.
Reaksi positif : digunakan control sebagai pembanding.
- Phenilalanine (Tes Diaminase) menentukan kemampuan bakteri mengubah
phenilalanine menjadi asam fenipirufik dengan meneteskan feri chlorida. Reaksi
positif : terbentuk warna hijau tua pada lereng media setelah ditetesi Feri chlorida.
LEMBAR HASIL PRAKTIKUM
BLOK 8 : MIKROBIOLOGI
MORFOLOGI KOLONI
1. Bakteri : Staphylococcus Aureus dan
Staphylococcus Epidermidis
Media : Nutrient Agar
Ciri-ciri :

S. Aureus :
- Ukuran : Pin point
- Warna Koloni : Kuning
Keemasan

S. Epidermidis :
- Ukuran : Small- Large
- Warna Koloni : Putih

S. Aureus S. epidermidis

2. Bakteri : Streptococcus Pyogenes,


Streptococcus Viridans dan S. Pyogenes
Staphylococcus Epidermidis.
Media : Blood Agar
Ciri-ciri :

β hemolisis : Terhemolisis sempurna


(S. Pyogenes)
α hemolisis : Terhemolisis sebagian
(S. Viridans)
γ hemolisis : Tidak terhemolisis
(S. Epidermidis)
S. Viridans S. Epidermidis
3 Bakteri : Proteus Mirabililis
Media : Nutrient Agar
Ciri-ciri :

- Koloni terbentuk seperti ada jalur


jalan/ seperti ada halo/ seperti
pohon / seperti batu yang masuk
ke dalam air dan terlihat ada
polanya, di sebut swarming.
- Terlihat seperti awan

Seperti halo

4 Bakteri : Pseudomonas Aeruginosa


Media : Nutrient Agar
Ciri-ciri :

- Warna hijau pada media dan


bakterinya karena memiliki
pigmentasi ekstraseluler.
(pada gambar tidak terlalu jelas
warna hijaunya)

5 Bakteri : Klebsiella Pneumoniae dan


Escherichia Coli E. Coli
Media : Agar Mac Conkey
Ciri-ciri :

K. Pneumoniae
- Koloni besar, basah seperti
mukoid, dan berwarna pink
(fermentasi laktosa)

E. Coli
- Ukuran pin point
- Berwarna pink (fermentasi
laktosa) K. Pneumoniae
5 Media
Soal Pre-Test
1. Sebutkan 2 media kultural
Jawab : Blood Agar dan Nutrient agar

2. Blood Agar untuk membuktikan apa ?


Jawab : Hemolisis

3. Apa karakteristik Klebsiella Pneumoniae ?


Jawab : Basah seperti mukoid dan berwarna pink

4. Apa kegunaan agar semi solid ?


Jawab : untuk membedakan bakteri yang memiliki flagella dan tidak memiliki flagella

5. Apa karakteristik S. Aureus ?


Jawab : Berwarna kuning keemasan dan ukuran koloni pin point

6. Apa nama struktur dari proteus yang bentuknya seperti pohon ?


Jawab : Swarming

7. Apa kegunaan Mac Conkey ?


Jawab : untuk membedakan bakteri yang dapat memfermentasi laktosa

8. Hasil warna mac conkey ?


Jawab : Pink

9. Jenis pewarnaan untuk bakteri gonorrhea ?


Jawab : Agar coklat
Alpheratz

Semangat OSPE
Alpheratz !!

Anda mungkin juga menyukai