Terimakasih ☺
Bahan pemeriksaan yang mengandung bakteri harus diwarnai dahulu agar dapat dilihat jelas
dibawah mikroskop
Ada beberapa cara pewarnaan antara lain :
1. Pewarnaan sederhana dipergunakan hanya satu jenis zat warna misal biru methylene.
2. Pewarnaan diffrensial
Termasuk disini pewarnaan Gram dan Ziehl Neelsen
3. Pewarnaan Khusus
Ditujukan untuk melihat bagian-bagian bakteri seperti spora, flagella, kapsul, dll.
Gambar1.BentukBakteri
Pewarnaan Gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling
banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting
dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan padat tebal atau tipisnya lapisan
peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membrane sel bakteri.
Jenis bakteri perwarnaan gram dapat dibagi menjadi dua yaitu gram positifdan gram negatif.
Bakteri gram positif memiliki dindingsel yang lebih tebalpeptidoglikannya dan membrane sel
selapis. Sedangkan bakteri gram negative mempunyai dinding sel tipis peptidoglikannya yang
berada di antara dua lapis membran sel.
Prinsip pewarnaan Gram
Bakteri gram positif mengikat zat warna pertama (Carbol gentian violet) yang berwarna
ungu, dan bakteri gram negative melepas zat warna pertama lalu mengikat zat warna kedua
yaitu safranin/water fuchsin yang berwarna merah.
Cara membuat sediaan untuk pewarnaan Gram
1.
Bentuk :diplococccus
Gram : negative (-)
2.
Bentuk : coccus
Gram :positif (+)
3.
Bentuk :basil
Gram :negative (-)
Soal Pre-Test
1. Apa perbedaan antara bakteri gram negatif dan positif ?
Jawab :
Bakteri gram positif memiliki peptidoglikan yang lebih tebal dibandingkan bakteri gram
negatif.
Dalam bidang Mikrobiologi dikenal beberapa teknik pewarnaan terhadap bakteri yang
pada dasarnya adalah merupakan reaksi ikatan antara zat warna dengan komponen-komponen
pada bakteri terutama yang terdapat pada dinding sel dan sitoplasma. Di antara sekian banyak
teknik pewarnaan terhadap bakteri yang sering dipakai dalam pelayanan medis adalah
Pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA). Oleh sebab itu diharapkan sekali mahasiswa
kedokteran paham sekali akan kedua teknik pewarnaan ini, baik dari segi dasar teoritis,
aplikasi maupun interpretasinya untuk pemanfaatan di bidang klinis.
Pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) adalah termasuk teknik pewarnaan bakteri yang
umum dipakai untuk membantu penegakan diagnosa tuberculosis, lepra, dan penyakit infeksi
akibat Mycobacterium lainnya. Dua jenis penyakit utama yang disebabkan oleh
Mycobacterium patogen pada manusia adalah tuberkulosis dan kusta. Selain kedua penyakit
ini dikenal pula beberapa penyakit lain misalnya Mycobacterium bovis dengan hospes
utamanya sapi, Mycobacterium avium yang patogen terhadap burung, bahkan dikenal pula
mikobakteria atipik yang merupakan kuman oportunistik yang tidak jarang menimbulkan
penyakit pula pada manusia.
Dasar pewarnaan ini yaitu adanya kemampuan genus Mycobacterium yang tetap
mempertahankan zat warna utama (Carbol fuchsin) dan tidak luntur (decolorized) walaupun
dicuci dengan alkohol dan asam (HCl). Sifat tahan terhadap pelunturan (decolorization)
dengan asam inilah yang mendasari keluarnya istilah Tahan Asam (Acid Fastness).
Sedangkan bakteri maupun sel lain termasuk sel-sel darah merah,sel-sel darah putih serta
sisa-sisa jaringan akan melepaskan zat warna utama ini. Bakteri genus Mycobacterium akan
tampak berwarna merah sedangkan selain bakteri ini akan diwarnai oleh zat warna latar
belakang (counter stain) yaitu berwarna biru (Methylen Blue). Kemampuan mempertahankan
zat warna utama (carbol fuchsin) pada genus Mycobacterium disebabkan bakteri-bakteri ini
mempunyai struktur dinding sel yang unik yaitu banyak mengandung ikatan lemak (lipid)
yang tebal.
Bahan pemeriksaan TB biasanya berupa sputum yang diambil dari pasien tersangka
KP (Koch pulmonum), tetapi dapat pula diambil dari lokasi lain seperti cairan otak (Liquor
Cerebro Spinalis), getah lambung, urine, ulkus, dll.
Hasil pemeriksaan BTA ini dilaporkan berdasarkan IUATLD (International Unit
Associated Treatment Lung Disease). Kriterianya adalah sebagai berikut:
Tidak ada BTA/100 LP: tidak ada BTA
1-9 BTA / 100 LP: hasil dilaporkan
10 – 99 BTA / 100 LP BTA: + (satu positif)
1-10 BTA /LP BTA: ++ (dua positif)
10 BTA /LP BTA: +++ (tiga positif)
Cara Pewarnaan :
1. Sediaan dituangi Carbol Fuchsin sampai penuh
2. Panaskan selama 3-5 menit sampai keluar uap pertama jangan sampai mendidih.
3. Biarkan dingin selama 5 menit
4. Cuci dengan air
5. Dekolorisasi dengan alkohol asam 10-30 detik.
6. Cuci dengan air
7. Tuangi dengan methylen blue selama 20-30 detik
8. Cuci dengan air
Tugas :
1. Melakukan pewarnaan
2. Mengamati dengan mikroskop
3. Menggambar hasil pengamatan.
LEMBAR HASIL PRAKTIKUM
BLOK 8 : MIKROBIOLOGI - PEWARNAAN ZIEHL NEELSEN
28 Agustus 2018
NAMA : NIM :
TANGGAL : KELAS :
1.
Hasil : 2 +
Terdapat 1-10 BTA / Lapang Pandang
Keterangan :
Kalau kata dr. Rima, 1 lapang pandang
maksudnya dalam sekali pandangan saat
melihat di mikroskop, sedangkan 100 LP
maksudnya di lihat dari ujung ke ujung
preparat/ ke semua bagian sisi preparat.
2.
Hasil : 3 +
Terdapat : >10 BTA / Lapang Pandang
Keterangan :
3+ berbeda dengan +3. Kalau +3 artinya
terdapat 3 BTA dalam 100 lapang pandang.
Jangan sampai terbalik !!
BTA :
Epitel : Leukosit : Berwarna
Berwarna Berwarna merah
biru terang biru gelap
Soal Pre-test
1. 2 reagen pewarnaan Ziehl-Neelsen
Jawab : Carbol fuschin dan Methylene blue
Tujuan
Uji kepekaan bertujuan untuk menentukan antibiotik yang masih sensitif dan dapat
digunakan pada pengobatan terhadap infeksi yang disebabkan oleh bakteri tertentu.
Pada infeksi bakteri, dokter mengobati pasien dengan mengunakan obat antimikrobial
baik dari golongan antibiotik maupun khemoterapi. Sangatlah penting untuk memberikan
obat yang tepat disesuaikan dengan jenis bakteri penyebab penyakit. Dalam memilih
antimikrobial ini para klinisi dibantu oleh laboratorium melalui uji kepekaan. Isolat murni
bakteri yang diperoleh dari hasil pembiakan bahan pemeriksaan pasien kemudian ditse
dengan barbagai jenis obat anti mikrobial, seperti Penisillin, Tetracyclin Kloramphenicol.
Gentamisin, Kuinolon,dll. Berdasarkan hasiul tes ini klinisi dituntun dalam pemberian
antimikrobial.
Diameter Zona
Jenis Konsentrasi Hambat
No
Antibiotik Obat Nilai Standar
R I S
1 Penicillin G (P) 10 unit ≤ 14 15-18 ≥ 19
2 Ampicillin (AMP) 10 unit ≤ 13 14-16 ≥ 17
3 Cefotaxim (CTX) 30 mcg ≤ 14 15-22 ≥ 23
4 Co- Trimoxazol (SXT) 25 mcg ≤ 10 11-15 ≥ 16
5 Ceftriaxone (CRO) 30 mcg ≤ 13 14-20 ≥ 21
6 Norfloxacin (NOR) 10 mcg ≤ 12 13-16 ≥ 17
7 Amikacin (AK) 30 mcg ≤ 14 15-16 ≥ 17
8 Gentamicin (GN) 10 mcg ≤ 12 13-14 ≥ 15
9 Erythromycin (E) 15 mcg ≤ 13 14-22 ≥ 23
10 Tetracycline (TE) 30 mcg ≤ 14 15-18 ≥ 19
11 Ciprofloxacin (CIP) 5 mcg ≤ 15 16-20 ≥ 21
12 Chloramphenicol (C) 30 mcg ≤ 12 13-17 ≥ 18
13 Nitrofurantoin (F) 300 mcg ≤ 14 15-16 ≥ 17
14 Nalidixic Acid (NA) 30 mcg ≤ 13 14-18 ≥ 19
15 Clindamycin (DA) 2 mcg ≤ 14 15-18 ≥ 19
16 Vancomycin (VA) 30 mcg ≤9 10-11 ≥ 12
17 Amoxicillin Clavulanic (AMC) 30 mcg ≤ 13 14-17 ≥ 18
18 Imipenem (IPM) 10 mcg ≤ 13 14-15 ≥ 16
19 Fosfomycin (FOS) 200 mcg ≤ 12 13-15 ≥ 16
20 Meropenem (MEM) 10 mcg ≤ 13 14-15 ≥ 16
21 Cefipime (FEP) 30 mcg ≤ 14 15-17 ≥ 18
22 Cefazolin (CAZ) 30 mcg ≤ 14 15-18 ≥ 18
23 Cefpirome (CPO) 30 mcg ≤ 11 12-14 ≥ 15
24 Sulbactam/Cefoperazone (SCF) 105 mcg ≤ 11 12-14 ≥ 15
Pengamatan hasil uji kepekaan antimikroba
KZ/30
DA/2
FOS/5
0
Keterangan :
- CTX 30 MCG (Cefotaxim)
Diameter: 5 mm (resistensi)
- FOS 50 MCG (Fosfomycin)
Diameter: 13 mm (intermediate)
- SAM 20 MCG (Ampicillin
Sulbactam)
Diameter: 29 mm (sensitive)
- KZ 30 MCG (Cefaolin)
Diameter: 13 mm (resistensi)
- DA 2 MCG (Clindomycin)
CTX/30 Diameter: 5 mm (resistensi)
SAM/20
Soal Pre-Test
1) Sebutkan apa saja metode pemeriksaan AST
Jawab :
- Metode difusi
- Metode dilusi
- Metode difusi dan dilusi
Pewarnaan Gram
Media Cair
Inkubasi 18-24 jam, suhu 37°C
Tanam pada media padat (nutrient agar, blood agar, MacConkey, dll)
Inkubasi 18-24 jam, suhu 37°C
Tes Biokimia
5. Permukaan
a. Halus mengkilap
b. Kasar
c. Berkerut
d. Kering seperti bubuk
S. Aureus :
- Ukuran : Pin point
- Warna Koloni : Kuning
Keemasan
S. Epidermidis :
- Ukuran : Small- Large
- Warna Koloni : Putih
S. Aureus S. epidermidis
Seperti halo
K. Pneumoniae
- Koloni besar, basah seperti
mukoid, dan berwarna pink
(fermentasi laktosa)
E. Coli
- Ukuran pin point
- Berwarna pink (fermentasi
laktosa) K. Pneumoniae
5 Media
Soal Pre-Test
1. Sebutkan 2 media kultural
Jawab : Blood Agar dan Nutrient agar
Semangat OSPE
Alpheratz !!