SEMESTER 114
Oleh :
Kelompok 07
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vitamin merupakan nutrisi organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil yang memiliki berbagai
fungsi biokimiawi dan tidak dapat disintesis oleh tubuh harus di pasok melalui makanan. Vitamin
juga memiliki peranan penting bagi kesehatan tubuh. Apabila tubuh kekurangan vitamin tentu akan
menurunya sistem imun tubuh dan mudah terserang penyakit. Hal ini sebagai bentuk respon tubuh
sebagai respon dari kekuranganya. Vitamin memiliki beberapa jenisnya diataranya Vitamin C dan
Vitamin E.Vitamin C Sendiri berfungsi mempertahankan daya tahan tubuh. Sedangkan Vitamin E
bertindak sebagai antioksidan dengan memutuskan berbagai reaksi rantai radikal bebas. Apabila
urangan vitamin E akan menyebabkan anemia pada bayi yang baru lahir.
Dibanding jenis vitamin lain, vitamin C hingga sekarang mungkin merupakan jenis vitamin yang
paling populer di masyarakat awam. Meski sama pentingnya dengan yang lain, memang banyak
orang yang menganggap khasiat vitamin C jauh melebihi kebutuhan vitamin lain, dan hal ini
seringkali dikaitkan dengan peningkatan daya tahan tubuh.Bahkan, serangkaian penelitian yang
dilakukan para ahli menemukan fungsi lain yang jauh lebih menjanjikan sebagai suatu antioksidan
yang mampu mencegah penyakit-penyakit lain yang lebih serius termasuk kanker dan berbagai
penyakit degeneratif lainnya.
Hal ini yang mungkin mendasari pengetahuan umummasyarakat tentang perlunya mengkonsumsi
vitamin C, dan tak bisa dipungkiri juga, promosi - promosi dari pihak produsen. Dan terkait dengan
tingginya kesadaran self medication dengan kemudahan pengaksesan informasi di masa sekarang,
salah satu kegunaan vitamin C, dalam dosis yang dianggap dosis tinggi (1000 mg/hari) secara
praktis yang sering muncul adalah untuk mencegah flu dalam kemampuannya meningkatkan daya
tahan tubuh.
Buah-buahan banyak mengandung vitamin C, vitamin C alami yang terkandung dalam buah
bervariasi tergantung dari jenis buah tersebut
Untuk itu dilakukanya praktikum ini disamping pemenuhan mata kuliah praktikum biokimia juga
ingin mengidentifikasi vitamin terutama vitamin C dan vitamin E pada beberapa bahan makanan dan
menganalisisnya.
Tujuan Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
B. Landasan Teori
Vitamin adalah Ada zat organik yang tidak dapat dibuat oleh tubuh kita tetapi kita perlukan
dalam jumlah yang sangat sedikit. Zat ini dinamakan vitamin. Asal kata vitamin adalah dari
vit-amine. “Vit” berarti hidup dan “amine” menunjukkan bahwa zat itu adalah suatu amine,
yaitu zat kimia yang mengandung gugus –NH2. Sebabnya nama tersebut timbul adalah
karena vitamin pertama yang dapat dipisahkan secara kimia dengan murni ternyata
mengandung nitrogen.
Vitamin ini ialah vitamin anti beri-beri. Karena itu orang mulamula menyangka bahwa
semua vitamin mengandung gugus amine. Ternyata hal itu tidak benar. Karena itu, sekarang
huruf “e” diakhir kata dihilangkan sehingga terjadilah kata istilah vitamin (Nasoetion,
1995:109-110).
Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran penyerapan zat
gizi dan proses metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin akan berakibat terganggunya
kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan asupan harian dalam jumlah tertentu yang idealnya
bisa diperoleh dari makanan. Jumlah kecukupan asupan vitamin per hari untuk perawatan
kesehatan ditentukan oleh RDA (Recomended Daily Allowance) (Yuliarti, 2009:59).
Vitamin C memiliki struktur sangat mirip dengan glukosa, pada sebagian besar mamalia
vitamin C berasal dari glukosa (Gambar 5). Vitamin C terdapat dalam bentuk asam askorbat
maupun dehidroaskorbat.42 Asam askorbat diabsorpsi usus halus, dan hampir seluruh asam
askorbat dari makanan terabsorpsi sempurna. Asam askorbat masuk sirkulasi untuk
didistribusikan ke sel-sel tubuh. Asam askorbat dioksidasi in vivo menjadi radikal bebas
askorbil. Sebagian proses reversibel menjadi asam askorbat kembali, sebagian menjadi
dehidroaskorbat yang akan mengalami hidrolisis, oksidasi dan akhirnya diekskresi melalui
urine.
Vitamin C bersifat hidrofilik dan berfungsi paling baik pada lingkungan air sehingga
merupakan antioksidan utama dalam plasma terhadap serangan radikal bebas (ROS) dan
juga berperan dalam sel.44 Sebagai zat penyapu radikal bebas, vitamin C dapat langsung
bereaksi dengan superoksida dan anion hidroksil, serta berbagai hidroperoksida lemak .
Menurut Siregar (2009:1), vitamin C juga meningkatkan sel-sel darah putih yang dapat
melawan infeksi sehingga flu sembuh lebihcepat, membantu mengaktifkan asam folat,
meningkatkan penyerapan zat besi sehingga mencegah anemia,meregenerasi vitamin E
sehingga bisa dipakai lagi sebagai antioksidan. Vitamin C ada yang alami juga ada yang
sintetik.
2. Garam ascorbat
Sifat asam jenis ini dinetralkan oleh garam sodium atau kalsium sehingga dianggap lebih
aman bagi lambung.
3. Vitamin C dengan bioflavonoid
Bioflavonoid adalah zat warna tanaman seperti dalam sayur atau buah. Meski bioflavonoid
mempunyai anti-oksidan, masih sedikit penelitian yang menunjukkan bahwa kombinasinya
dengan vitamin C dapat meningkatkan fungsi vitamin C.
4. Ascorbat dan metabolit vitamin C
5. Ascorbil palmitat
Yakni vitamin C yang diesterifikasi dengan asam palmitat (asam lemak). Sering
ditambahkan pada krim kulit untuk memanfaatkan sifat anti-oksidannya. Jenis ini banyak
dibentuk untuk suplemen seperti Ester C, namun berbeda dengan ester-c dengan metabolit
vitamin C
Menurut Perretta (2006:26), vitamin C rentan terhadap udara, cahaya, panas, serta mudah
rusak selama penyimpanan. Rachmawati (2009:37) dalam jurnal hasil penelitiannya juga
menambahkan, vitamin C pada suatu bahan makanan akan menurun kadarnya bila suhunya
ditingkatkan
Vitamin E (tokoferol) merupakan suatu zat penyapu radikal bebas lipofilik dan antioksidan
paling banyak dialam. Vitamin E berfungsi sebagai pelindung terhadap peroksidasi lemak di
dalam membran. Vitamin E terdiri dari struktur tokoferol, dengan berbagai gugus metil
melekat padanya dan sebuah rantai sisi fitil.
Diantara struktur tersebut α-tokoferol adalah antioksidan yang paling kuat. Vitamin E
adalah penghenti reaksi penyebar radikal bebas yang efisien di membran lemak, karena
bentuk radikal bebas distabilkan oleh resonansi. Oleh karena itu radikal vitamin E memiliki
kecenderungan kecil untuk mengekstraksi sebuah atom hidrogen dari senyawa lain dan
menyebarkan reaksi.
Bahkan radikal vitamin E berinteraksi secara langsung dengan radikal peroksi lemak
sehingga atom hidrogen lainnya berkurang dan menjadi tokoferil quinon teroksidasi
sempurna. Vitamin E radikal juga bisa mengalami regenerasi dengan adanya vitamin C atau
gluthathion
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3. 1 buah mentimun
4. 1 buah tomat
6. 1 buah apel
7. 1 buah bengkuang
10. Betadine
11. 9 Wadah bening (gelas transparan kecil/ bekas aqua/ cetakan pudding
kecil ukuran 10 ml)
C. Cara Kerja
8. Panaskan sisa sari buah dan vitamin C dengan suhu 100 derajat selama
10 menit
Dokumen
1. Pisang
2. Vitacimin
3. Tomat
4. Mentimun
5. Jeruk manis
6. Lemon
7. Bengkuang
8. Nature e
9. Apel
Dokumentasi
1. Pisang
2. Vitacimn
3. Tomat
4. Mentimun
5. Jeruk manis
6. Lemon
7. Bengkuang
8. Natur-e
9. Apel
B. Pembahasan
Vitamin C merupakan asam askorbat, senyawa kimia yang larut dalam air
(Perricone, 2007:117). Vitamin C memiliki banyak manfaat dalam tubuh, sehingga
suplement vitamin C banyak ditemukan di pasaran. Namun, tanpa suplement
tersebut kitapun dapat memenuhi kebutuhan vitamin C dengan mengkonsumsi buah-
buahan.
Dalam pengujian ini menggunakan betadine sebagai iindikator keberadaan vitamin
C. Pada kemasan betadine tertera bahwa betadine mengandung povidone iodine 10%
yang setara dengan iodine 1%. Iodine ini lah yang sebenarnya menjadi indikator,
karena reaksi antara asam askorbat dalam vitamin C dan iodin akan menghilangkan
warna dari iodine.
Asam Askorbat
Setelah dilakukan pengujian, terlihat urutan vitamin C pada sampel dari yang paling
tinggi ke yang paling rendah adalah Tablet vitamin C, Jeruk manis ,mentimun
,...Bengkuang tidak menunjukkan reaksi antara vitamin C dan iodin, tetapi malah
menunjukkan reaksi antara amilum dengan iodin yang menunjukkan warna hitam.
Setelah dilakukan pengujian pertama, sampel-sampel yang masih tersisa dipanaskan.
Dari sampel yang telah dipanaskan dan diuji kembali sebagian besar menunjukkan
vitamin C nya berkurang, terlihat dari jumlah tetesan yang diperlukan untuk
memberikan reaksi warna yang sama.
Namun pada vitamin C tablet, terlihat jumlah tetesan semakin sedikit untuk
menjernihkan betadin (sebelum dipanaskan 4 tetes, sesudah dipanaskan 3 tetes), hal
ini dapat terjadi karena pada proses pemanasan terjadi penguapan air sehingga
vitamin C nya semakin pekat di banding yang sebelum dipanaskan.
BAB V
KESIMPULAN
Dari penjelasan dan Hasil praktikum tersebut dengan beberapa bahan makanan dapat disimpulkan
bahwa bahan makanan vitacimin, jeruk manis, metimun, apel, lemon,tomat,jeruk manis benar
adanya mengandung vitamin C dengan bukti terjadinya perubahan. Warna menjadi lebih jernih
Pada bahan makanan natur –e juga benar adanya mengandung vitamin E dengan bukti terjadinya
larutan natur-e sulit menyatu dengan larutan iodine karena mengandung minyak.
Pada beberapa makanan berubah menjadi warna hitam dan iru tua karena mengandung amilum ,
yaitu pada bengkoang dan pisang .
Vitamin C sendiri memiliki fungsi mencegah penyakit demam berdarah. Sebagai antioksidan yang
membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Sehingga menghambat risiko
penuaan dini, perjalanan penyakit kanker, dan penyakit jantung. Sedangkan vitamin Eberfungsi
untuk memelihara kesehatan kulit, kesuburan organ reproduksi, mata, sel darah, dan otak Oleh
karena itu kita dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan makanan yang menganndung vitamin
demi terjagamya nutrisi dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
GF,Ed. The vitamins. Fundamental aspects in nutrition and health. 2nd ed.
London; Academic Press; 1998, p. 191-263.
Horvath PJ. Vitamins as therapeutic agent. In: Smith CM, Reynard AM. Ed,
Texbook of pharmacology. WB Saunders Company. Philadelphia; 1992.
p1067-78.
Nasoetion, A.H. 1995. Matahari Manusia dan Makanan. Jakarta: Balai Pustaka