Anda di halaman 1dari 10

Bismillahirrohmaanirrohiim…

֍ KIMIA UNSUR ֍
(Lembar Kerja Peserta Didik)
* UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA *

A. Unsur-unsur Golongan Utama


1. Kelimpahan Unsur Golongan Utama di Alam :
 Keberadaan unsur-unsur di alam dalam bentuk senyawa mineralnya, kecuali hidrogen dan gas-gas
mulia.
 Salah satu unsur terbanyak di alam adalah gas helium (He), terdapat di matahari .
 Unsur terbanyak di bumi (kerak bumi) : oksigen (O), silicon (Si), aluminium (Al) dan besi (Fe).
 Persentaase kelimpahan unsur-unsur di bumi :
No. Unsur / Lambang Persen Massa No. Unsur / Lambang Persen Massa
1. Oksigen / O 49,2 11. Klor / Cl 0,19
2. Silikon / Si 25.7 12. Fosfor / P 0,11
3. Aluminium / Al 7,50 13. Mangan / Mn 0,09
4. Besi / Fe 4,71 14. Karbon / C 0,08
5. Kalsium / Ca 3,39 15. Belerang / S 0,06
6. Natrium / Na 2,63 16. Barium / Ba 0,04
7. Kalium / K 2,40 17. Nitrogen / N 0,03
8. Magnesium / Mg 1,93 18. Fluor / F 0,03
9. Hidrogen / H 0,87 19 Unsur lain 0,49
10. Titanium / Ti 0,58

2. Sifat-sifat Unsur Golongan Utama :


a. Golongan IA (Logam Alkali)
1) Sifat Fisika Unsur Alkali
Beberapa sifat fisik unsur alkali :
Sifat 3 Li 11 Na 19 K 37 Rb 55 Cs
Konfigurasi elektron
Jari-jari atom (pm) 152 186 227 248 265
Energi Ionisasi (kJ.mol) 520 496 419 403 376
Keelektronegatifan 10 0,9 0,8 0,8 0,7
Titik Leleh (°C) 181 102 98 39 29
Titik Didih (°C) 1347 883 774 688 678
E° (volt) 3,04 2,71 2,92 2,92 2,92
Bilangan Oksidasi
Warna Nyala Merah tua Kuning Ubgu Merah Biru Biru

 Fransium (Fr) tidak dimasukkan dalam tabel karena termasuk isotop yang tidak stabil
(radioaktif).

2) Sifat Kimia Unsur Alkali


 Reaksi Logam Alkali :
1) Reaksi dengan air :
2L (s) + 2H2O (l) → 2LOH (aq) + H2 (g)
(Li : bereaksi pelan ; Na : bereaksi hebat ; K, Rb, Cs : meledak jika dengan air).
-. Li (s) + H2O (l) →
-. Na (s) + H2O (l) →
-. K (s) + H2O (l) →
-. Rb (s) + H2O (l) →
-. Cs (s) + H2O (l) →
2) Reaksi dengan hidrogen :
2L (s) + H2 (g) → 2LH (s)
-. Li (s) + H2 (g) →
-. Na (s) + H2 (g) →
-. H2 (g) + K (s) →
-. Rb (s) + H2 (g) →
-. H2 (g) + Cs (s) →
3) Reaksi dengan oksigen :
4L (s) + O2 (g) → 2L2O (s)
-. Li (s) + O2 (g) →
-. Na (s) + O2 (g) →
-. O2 (g) + K (s) →
-. O2 (g) + Rb (s) →
-. Cs (s) + O2 (g) →
4) Reaksi dengan halogen :
2L (s) + X2 (g) → 2LX (s)
-. Li (s) + Cl2 (g) →
-. Br2 (g) + Na (s) →
-. K (s) + I2 (g) →
-. Cl2 (g) + Rb (s) →
-. Cs (s) + Br2 (g) →
5) Reaksi dengan asam encer :
2L (s) + 2H+ (aq) → 2L+ (s) + H2 (g)
-. Li (s) + H+ (aq) →
-. Na (s) + HCl (aq) →
-. K (s) + HBr (aq) →
-. H+ (aq) + Rb (s) →
-. HCl (aq) + Cs (s) →
b. Golongan IIA (Logam Alkali Tanah)
1) Sifat Fisika Unsur Alkali Tanah
Beberapa sifat fisik unsur alkali :
Sifat 4 Be 12 Mg 20 Ca 38 Sr 56 Ba
Konfigurasi elektron
Jari-jari atom (A) 1,11 1,60 1,97 2,15 2,17
Jari-jari ion M2+ (A) 0,30 0,65 0,99 1,13 1,35
E. Ionisasi pertama (kJ/mol) 899 738 590 590 503
E. Ionisasi kedua (kJ/mol) 1757 1451 1145 1064 965
Keelektronegatifan (Pauling) 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9
Pot. Reduksi standar (volt) - 1,70 - 2,38 - 2,76 - 2,89 - 2,90
Titik cair (°C) 1278 649 839 769 725
Titik didih (°C) 2970 1000 1484 1384 1640
Densitas (g/cm3) 1,86 1,74 1,54 2,6 3,51
Kekerasan (skala Mohs) -5 2,0 1,5 1,8 -2
Jingga
Warna nyala - - merah hijau
merah
 Radon (Ra) tidak dimasukkan dalam table karena termasuk isotop yang tidak stabil (radioaktif).

2) Sifat Kimia Unsur Alkali Tanah

 Beberapa reaksi logam alkali tanah :


1. Reaksi dengan air :
M (s) + H2O (l) → M(OH)2 (aq) + H2 (g)
~. Mg (s) + H2O (l) →
~. Ca (s) + H2O (l) →
~. H2O (l) + Sr (s) →
~. Ba (s) + H2O (l) →
2. Reaksi dengan halogen :
M (s) + X2 (g) → MX2 (s)
~. Be (s) + Cl2 (g) →
~. Mg (s) + F2 (g) →
~. Br2 (g) + Ba (s) →
~. Cl2 (g) + Ca (s) →
3. Reaksi dengan udara :
2M (s) + O2 (g) → 2MO (s)
2M (s) + N2 (g) → M3N2 (s)
~. Ca (s) + O2 (g) →
~. Mg (s) + N2 (g) →
~. O2 (g) + Ba (s) →
~. N2 (g) + Ca (s) →
4. Reaksi dengan hidrogen :
M (s) + H2 (g) → MH2 (s)
~. Mg (s) + H2 (g) →
~. Ca (s) + H2 (g) →
~. H2 (g) + Ba (s) →
~. Cl2 (g) + Be (s) →
5. Reaksi dengan belerang :
M (s) + S (s) → MS (s)
~. Be (s) + S (s) →
~. Mg (s) + S (s) →
~. S (s) + Ba (s) →
~. S (s) + Ca (s) →
6. Reaksi dengan asam dan basa :
M (s) + 2HCl (aq) → MCl2 (aq) + H2 (g)
M (s) + 2KOH (aq) → M(OH)2 (aq) + 2K (s)
~. Be (s) + HCl (g) →
~. Mg (s) + KOH (g) →
~. HCl (g) + Mg (s) →
~. HCl (g) + Ca (s) →
~. Ca (s) + KOH (g) →
~. Ba (s) + KOH (g) →
~. HCl (g) + Ba (s) →
~. KOH (g) + Sr (s) →
~. Sr (s) + HCl (g) →

c. Golongan VIIA (Halogen)


1) Sifat Fisika Unsur VIIA (Halogen)
Beberapa sifat fisik unsur VIIA :
Sifat 9F / (F2) Cl / (Cl2)
17 35Br / (Br2) I / (I2)
53

Konfigurasi elektron [He] 2s2 2p5 [Ne] 3s2 3p5 10


[Ar] 3d 4s 4p 2 5
[Kr] 4d10 5s2 5p5
Jari-jari atom (A) 0,50 1,00 1,15 1,40
E. ionisasi pertama
1680 1260 1140 1010
(kJ/mol)
Afinitas elektron (kJ/mol) -348 -364 -342 -314
Keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5
Titik leleh (°C) 50 171 260 387
Titik didih ((°C) 85 238 332 457
E. Ikatan X – X (kJ/mol) 158 242 193 151
E. Ikatan H – X (kJ/mol) 562 431 366 299
Pot. Electrode (Volt)
+2,87 +1,36 +1,07 +0,54
(X2 + 2e → 2 Xˉ)
Kerapatan (g/mol) 1,0 1,5 3,1 4,9
Wujud (T kamar) gas gas cair padat
Kuning Hijau
Warna Merah-cokelat Hitam - ungu
muda kekuningan

 At termasuk unsur radioaktif.


 Semua halogen berbau tajam, menusuk dan beracun.

2) Sifat Kimia Unsur VIIA (Halogen)

 Reaksi-reaski halogen :
1) Reaksi halogen dengan unsur logam menghasilkan garam.
Contoh : -. Na + F2 →
-. Mg + Cl2 →
-. Al + Br2 →
-. Fe + Cl2 →
2) Reaksi halogen dengan air membentuk asam halide (F dan Cl bereaksi hebat, bahkan timbul
ledakan, sedangkan Br dan I bereaksi lambat).
Contoh : -. F2 + H2 →
-. Cl2 + H2 →
-. Br2 + H2 →
-. I2 + H2 →
-. F2 + H2O →
3) Reaksi halogen dengan basa akan menghasilkan reaksi disproporsionasi, kecuali F2.
Contoh : -. Jika Cl2 dialirkan ke dalam NaOH pada suhu kamar, maka :
Cl2 (g) + 2NaOHH (aq) → NaCl (aq) + NaClO (aq) + H2O (l)
-. Jika larutan NaOH di panaskan, maka :
Cl2 (g) + 6NaOH (aq) → 5NaCl (aq) + NaClO3 (aq) + 3H2O (l)
4) Reaksi pengusiran/pendesakan pada senyawa halogen.

5) Reaksi halogen dengan unsur nonlogam dan metaloid tertentu.


Contoh : -. Si + 2X2 → SiX4
-. 2B + 3X2 → 2BX2
-. P4 + 6Cl2 → 4PCl3
-. P4 + 10Cl2 → 4PCl5
6) Reaksi halogen dengan halogen membentuk senyawa antarhalogen.
X2 + nY2 → 2XYn
Y adalah halogen yang lebih elektronegatif.
7) Unsur halogen (kecuali fluor) dapat membentuk asam-asam beroksigen (asam
oksihalogen).
-. Urutan kekuatan asam oksihalogen : HXO4 > HXO3 > HXO2 > HXO.
 Sifat asam :
1) Asam Halida (HX)
Jika ikatan HX makin mudah utus, maka asamnya makin kuat (makin mudah terbentuk ion
H+). Makin kuat ikatan HX, makin tinggi titik didihnya.
-. Kekuatan asam :
-. Titik didih :
2) Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam dengan bilangan oksidasi halogen bernilai positif (+1, +3, +5,
+7) karena adanya oksigen di dalamnya (kecuali F yang tidak mungkin mempunyai bilangan
oksidasi positif).

Beberapa contoh asak oksihalida :


Bilos Oksida Asam Asam Asam Asam
X Haogen Oksihalida Oksiklorida Oksibromida Oksiiodida
HClO
XO HXO
Asam hipoklorit
HBrO2
X2 O 3 HXO2
Asam bromit
HIO3
X2 O 5 HXO3
Asam iodat
HBrO4
X2 O 7 HXO4
Asam perbromat

Kekuatan asam oksihalida :

 Reaksi Ion Halida :


Larutan yang
Fˉ Clˉ Brˉ Iˉ
DItambahkan
PbF2 PbCl2 PbBr2 PbI2
Pb(NO3)2
Endapan putih Endapan putih Endapan kuning Enddapan kuning
AgCl AgBr AgI
AgNO3 Tidak bereaksi
Endapan putih Endapan kuning Endapan kuning

d. Golongan VIIIA (Gas Mulia)


1) Sifat Fisika Unsur VIIIA (Gas Mulia)
Beberapa sifat fisik unsur VIIIA :
Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Konfigurasi elektron
Jari-jari atom (A) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Titik leleh (°C) -272,2 -248,6 -189,3 -157,4 -111,8 -71
Titik didih (°C) -268,9 -246,1 -185,9 -153,2 -108,1 -61,7
Energi ionisasi kJ/mol) 2372,3 2080,6 1520,4 1350,7 1170,4 1037
Afinitas elektron (kJ/mol) 21 29 35 39 41 41
Densitas (g/L) 0,178 0,900 1,78 3,73 5,89 9,73
Di alam (% volume) 5,2 x 10ˉ4 1,8 x 10ˉ3 0,93 1,1 x 10ˉ4 8,7 x 10ˉ4 sedikit

 Rn termasuk isotop yang tidak stabil (radioaktif).

2) Sifat Kimia Unsur VIIIA (Gas Mulia)


 Gas mulia sukar bereaksi (inert) karena …

 Gas mulia sedikit larut dalam air, kecuali helium dan neon karena ukurannya yang sangat kecil.

3. Pembuatan – Kegunaan – Dampak Penggunaannya


a. Golongan IA (Logam Alkali)
 Pembuatan Logam Alkali :

 Kegunaan Logam Alkali :


 Dampak Penggunaan Logam Alkali :

b. Golongan IIA (Logam Alkali Tanah)


 Pembuatan Logam Alkali Tanah :

 Kegunaan Logam Alkali Tanah :

 Dampak Penggunaan Logam Alkali Tanah :

c. Golongan VIIA (Halogen)


 Pembuatan Golongan VIIA :
 Kegunaan Golongan VIIA :

 Dampak Penggunaan Golongan VIIA :

d. Golongan VIIIA (Gas Mulia)


 Pembuatan Golongan VIIIA :

 Kegunaan Golongan VIIIA :

 Dampak Penggunaan Golongan VIIIA :

Anda mungkin juga menyukai