Anda di halaman 1dari 25

LOGAM-LOGAM GOLONGAN

II

Kimia Anorganik II, Maret 2021


Pendahuluan
 Unsur-unsur , berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium
(Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra) dikenal
sebagai logam-logam golongan II
 Dalam hal ini, radium hanya sedikit dibicarakan karena Ra
adalah unsur radioaktif dan terbentuk sebagai 226Ra88
(pemancar α, t1/2 = 1622 tahun) dalam seri peluruhan 238U92
 Senyawa-senyawa berilium cenderung berbentuk kovalen
atau mengandung ion terhidrasi, [Be(H2O)4]2+ ukuran
atom Be yang kecil, harga entalpi atomisasi dan energi
ionisasi yg tinggi serta konsekuensinya dengan kerapatan
muatan yang tinggi dari ion Be2+
Kelimpahan
 Berilium terdapat sebagai mineral silikat beryl, Be3Al2[Si6O18],
juga ditemukan dalam bentuk emerald dan aquamarine
 Unsur-unsur Mg, Ca, Sr, dan Ba terdistribusi luas dalam
mineral-mineral dan sebagai garam terlarut dalam air laut
 Beberapa mineral yang penting meliputi dolomite
(CaCO3.MgCO3), magnesite (MgCO3), olivine ((Mg,Fe)2SiO4),
carnalite (KCl.MgCl2.6H2O), CaCO3 (dalam bentuk kapur,
batukapur, dan marmer), gypsum (CaSO4.2H2O), celestite
(SrSO4), strontianite (SrCO3), dan baryte (BaSO4)
 Kelimpahan Be, Sr, dan Ba di alam jauh lebih sedikit dibanding
kelimpahan Mg dan Ca.
Ekstraksi
 Mg dibuat dengan menguraikan dolomite secara termal menjadi campuran
MgO dan CaO, dan MgO direduksi oleh ferrosilikon di dalam pipa Ni

kemudian Mg dipisahkan dengan cara destilasi in vacuo


 Ekstraksi Mg bisa juga dengan cara elektrolisis MgCl2. Ca(OH)2 ditambahkan
ke dalam air laut untuk mengendapkan Mg(OH)2
 Langkah selanjutnya adalah netralisasi dengan penambahan asam klorida,
yang diikuti oleh penguapan air yang menghasilkan MgCl2.XH2O, yang mana
setelah pemanasan pada 990K akan menghasilkan klorida anhidrat

 Langkah terakhir dari proses ini adalah elektrolisis leburan MgCl2 dan
solidifikasi Mg
Katoda: Mg2+ + 2e-  Mg
Anoda; 2 Cl-  Cl2 + 2e-
Cont…
 Berilium diperoleh dengan cara memanaskan beryl dengan Na2SiF6
menghasilkan BeF2 yang tidak larut, kemudian mengekstraksi BeF2, lalu
diikuti oleh pengendapan Be(OH)2. Langkah selanjutnya adalah reduksi
BeF2

 Produksi Ca dengan cara elektrolisis larutan sangat pekat CaCl2 dan CaF2,
sementara Sr dan Ba diekstraksi dengan cara reduksi oksida-oksida yang
sesuai oleh Al, atau elektrolisis MCl2 (M = Sr, Ba).
Kegunaan
 Be banyak digunakan pada pembuatan bagian badan pesawat udara
berkecepatan tinggi dan missil, dan pada satelit komunikasi, jendela tabung
sinar-X dan industri energi nuklir.
 Alloy Mg/Al digunakan pada bagian badan pesawat udara, mobil, dan pada
peralatan-peralatan ringan, pada lampu (mercu suar), kembang api, lampu
blitz kamera, dan pada bidang medis seperti obat sakit maag (Mg(OH)2)
dan obat cuci perut/pencahar (Epsom salt; MgSO4.7H2O). Ion Mg2+ dan
Ca2+ digunakan sebagai katalis pada transformasi difosfat-trifosfat dalam
sistem biologi; Mg2+ adalah konstituen esensil dari klorofil tanaman hijau.
 Pemanfaatan CaCO3 pada pembuatan baja, kaca, semen dan tembok dan
pada proses Solvay dan desulfurisasi. Ca(OH)2 dalam jumlah sangat besar
digunakan pada pembuatan bleaching powder,
Ca(OCl)2.Ca(OH)2.CaCl2.2H2O dan pada proses pengolahan air.
Cont…
 Pada tahun 2001, 75% stronsium yang digunakan di AS adalah pada
pembuatan faceplate glass yang ada pada tabung sinar katoda TV
berwarna yang berguna untuk menghambat emisi sinar-X. Keberadaannya
sebagai SrO memberikan nilai tambah pada kualitas gambar TV. Kegunaan
lain dari Sr adalah sebagai magnit keramik ferrit dan pyrotehnik.
 Barite (BaSO4) sebagai material pemberat pada drilling fluida minyak dan
gas. Juga digunakan sebagai barium meal pada radiology sebab
kemampuannya menghambat jalannya sinar-X. Penggunaan Ba sebagai
getter dalam tabung vakum adalah karena reaktifitasnya yang tinggi
terhadap gas, termasuk O2 dan N2.
Sifat-sifat
 Kecenderungan umum turunnya harga IE1 dan IE2 dari atas ke bawah diputus
oleh naiknya harga IE1 dan IE2 dari Ba ke Ra. Hal ini bisa terjadi karena
adanya pengaruh termodinamika pasangan inert 6s.
 Tingginya harga IE3 menjadi faktor penghambat pembentukan ion M3+.
 Melihat harga rion untuk berilium dapat memberi asumsi bahwa ion Be 2+
terdapat dalam BeF2 dan BeO, tetap menjadi hal yang bisa dipertanyakan.
 Tidak ada penjelelasan yang sederhana untuk ketidak teraturan sifat-sifat
dalam satu golongan seperti titik lebur dan Δ aH0.
 Harga-harga E0 untuk pasangan M2+/M relatif konstan (dengan perkecualian
untuk Be), dan dapat dijelaskan dengan cara yang sama seperti pada logam-
logam golongan 1.
 Emisi spektra untuk logam-logam golongan 2 dapat diamati dengan cepat dan
test nyala seperti: Ca (oranye-merah, tetapi terlihat hijau muda melalui kaca
warna biru), Sr (krimson, tetapi terlihat violet melalui kaca warna biru)
 Isotop 90Sr adalah emitter-ß (t1/2 = 29,1 tahun) dan merupakan hasil reaksi fisi
dari uranium
Sifat-Sifat Logam Alkali Tanah
Reaktivitas logam-logam
 Berilium dan magnesium dapat mengalami passifasi
2 Be + O2 → 2 BeO (lapisan pelindung pada permukaan logam berupa oksida)
dan secara kinetik inert terhadap O2 dan H2O pada temperatur ambien. Tetapi,
amalgam Mg dapat membebaskan H2 dari air, karena tidak terjadi pelapisan dalam
bentuk oksida pada permukaannya.
 Logam Mg bereaksi dengan uap panas atau air panas
Mg + 2 H2O → Mg(OH)2 + H2
uap panas

 Berilium dan magnesium dapat larut dengan cepat dalam asam-asam non-oksidator;
magnesium dapat diserang oleh asam nitrat, sementara berilium bereaksi dengan
HNO3 encer tetapi dengan asam nitrat pekat akan mengalami passivasi.
 Magnesium tidak bereaksi dengan alkali aqueous, sementara Be membentuk
hidroksida amfoter.
 Logam-logam Ca, Sr, dan Ba bereaksi dengan air dan asam-asam menghasilkan H 2,
dan dapat larut dalam NH3 cair memberikan larutan biru cantik yang mengandung
elektron-elektron tersolvasi. Dari larutan ini, dimungkinkan mengisolasi heksaamina,
[M(NH3)6] (M = Ca, Sr, Ba), tetapi akan terurai secara perlahan-lahan menjadi amida.

[M(NH3)6] → [M(NH2)2] + 4 NH3 + H2 M = Ca, Sr, Ba


Cont...
 Bila dipanaskan, semua logam golongan 2 bergabung dengan O 2, N2, S, atau X
Δ
2 M + O2 → 2 MO
Δ
3 M + N2 → M3N2
Δ
8 M + S8 → 8 MS
Δ
M + X2 → MX2

 Bila dipanaskan dengan H2, Ca, Sr, dan Ba akan membentuk hidrida salin, MH 2, tetapi
Mg hanya berekasi dibawah tekanan tinggi. Sebaliknya, BeH 2 (terdapat dalam bentuk
polimer) dibuat dari alkil berilium.
 Berilium bergabung dengan karbon pada temperatur tinggi menghasilkan Be 2C yang
memiliki suatu kisi antifluorit. Logam golongan 2 lainnya membentuk karbida MC 2 yang
mengandung ion [C≡C]2-, dan mengadopsi kisi NaCl yang memanjang sepanjang satu
aksis. Sementara Be2C bereaksi dengan air sesuai persamaan reaksi berikut
Be2C + 4 H2O → 2 Be(OH)2 + CH4
 dan karbida-karbida dari logam di bawahnya mengalami hidrolisis menghasilkan C 2H2
MC + 2 H O → M(OH) + C H M = Mg, Ca, Sr, Ba
Halida
Halida berilium anhidrat adalah merupakan senyawa kovalen. Padatan berilium
difluorida BeF2, dibuat dari BeO dan NH3 dalam HF aqueous berlebih. Berilium
difluorida bersifat sangat larut dalam air dan pembentukan [Be(H2O)4]2+ secara
termodinamik lebih disukai.
BeCl2 anhidrat (TL = 688K, TD = 793K) dapat dibuat dari reaksi
1070K
2 BeO + CCl4 → 2 BeCl2 + CO2  
yang adalah merupakan metode standard pembuatan klorida logam yang tidak
dapat dibuat dengan cara dehidrasi hidrat-hidratnya dalam media aqueous.
Pembuatan [Be(H2O)4]2+ dicoba dari dehidrasi [Be(H2O)4]Cl2 yang menghasilkan
hidroksida, bukan klorida
Δ
[Be(H2O)4]Cl2 → Be(OH)2 + 2 H2O + 2 HCl
Dalam keadaan uap diatas 1020K, BeCl2 adalah suatu monomer dan
mempunyai struktur linear. Pembentukan ikatan dalam monomer BeCl2 dapat
dijelaskan dengan hibridisasi sp. Dalam bentuk polimernya, tiap atom Be dapat
dianggap mengalami hibridisasi sp3.
Halida-halida dari Mg, Ca, Sr, dan Ba

Fluorida-fluorida dari Mg(II), Ca(II), Sr(II), dan Ba(II) terdapat sebagai padatan
ionik dengan titik lebur yang tinggi, agak larut dalam air yang mana kelarutannya
meningkat sedikit dengan naiknya ukuran kation (Ksp untuk MgF2, CaF2, SrF2,
dan BaF2 secara berturut-turut adalah7,42 x 10-11, 1,46 x 10-10, 4,33 x 10-9, dan
1,84 x 10-7
Struktur fluorida logam golongan 2 dalam fase gas dan molekul-molekul halida
berikutnya dapat dilihat pada tabel 2. 2. di bawah ini.

Logam Halida
F Cl Br I
Be Linear Linear Linear Linear
Mg Linear Linear Linear Linear
Ca Quasilinear Quasilinear Quasilinear Quasilinear
Sr Bengkok Quasilinear Quasilinear Quasilinear
I Bengkok Bengkok Bengkok Quasilinear
Oksida
Berilium oksida, BeO, dapat dibuat dengan cara membakar Be atau senyawanya dalam
O2. BeO adalah suatu padatan berwarna putih, tidak larut dalam air, yang mengadopsi
kisi wurtzite. Oksida-oksida logam golongan 2 lainnya biasanya dibuat dengan peruraian
termal karbonatnya, temperatur T mengacu pada P(CO2) = 1 barr)
M = Mg T = 813K
TK Ca 1173K
MCO3 → MO + CO2 Sr 1563K
Ba 1633K
Gambar di samping menunjukkan kecenderungan titik
leleh dari oksida-oksida: MgO, CaO, SrO, dan BaO
dengan kisi kristal NaCl dan penurunan dalam titik didih
merefleksikan penurunan energi kisi sebagai akibat dari
naiknya ukuran kation.
Aksi air terhadap MgO dapat mengubahnya menjadi
Mg(OH)2 yang sedikit larut. Oksida-oksida Ca, Sr, dan Ba
bereaksi dengan cepat dan eksoterm dengan air, dan
mengabsorbsi CO2 dari atmosfir
2300K
CaO + 3 C → CaC2 + CO
CaC2 + 2 H2O → Ca(OH)2 + C2H2
Cont...
 Peroksida-peroksida logam golongan 2, MO2, yang dikenal antara lain adalah untuk M =
Mg, Ca, Sr, dan Ba. Percobaan pembuatan BeO2 sejauh ini masih belum berhasil dan
tidak adanya bukti eksperimental untuk senyawa berilium peroksida. Seperti peroksida
logam golongan 1, kestabilan terhadap reaksi peruraian di bawah meningkat dengan
naiknya ukuran ion M2+.
MO2 → MO + ½ O2 (M = Mg, Ca, Sr, Ba)
 Kecenderungan ini sebagai akibat dari perbedaan energi kisi antara MO dan MO 2 (untuk
M tertentu) yang menjadi semakin kecil jika r+ semakin besar; ΔkisiH0(MO, padat) selalu
lebih kecil dibanding ΔkisiH0(MO2, padat).
 Semua peroksida adalah oksidator kuat. Magnesium peroksida (yang digunakan untuk
pasta gigi) dibuat dengan mereaksikan MgCO3 atau MgO dengan H2O2. Kalsium
peroksida dibuat dengan dehidrasi hati-hati CaO 2.8H2O, yang mana CaO2.8H2O dibuat
dari reaksi:
Ca(OH)2 + H2O2 + 6 H2O → CaO2.8H2O
 Reaksi SrO dan BaO dengan O2 (600K, 200 barr, dan 850K) menghasilkan SrO2 dan
BaO2. BaO2 murni belum bisa diisolasi dan secara komersial dapat diperoleh senyawa
yang mengandung BaO dan Ba(OH)2. Reaksi peroksida dengan asam-asam akan
menghasilkan H2O2
SrO2 + 2 HCl → SrCl2 + H2O2
Hidroksida
 Berilium hidroksida mempunyai sifat amfoter, sedangkan hidroksida-hidroksida
logam golongan 2 lainnya bersifat basa. Dalam keadaan [OH]- berlebih,
Be(OH)2 bersifat sebagai asam Lewis
Be(OH)2 + 2 [OH]- → [Be(OH)4]2-
yang membentuk ion kompleks tetrahedral,

tetapi Be(OH)2 juga bereaksi dengan asam-asam


Be(OH)2 + H2SO4 → BeSO4 + 2 H2O

 Kelarutan M(OH)2 (M = Mg, Ca, Sr, Ba) dalam air meningkat dari atas ke
bawah seperti halnya kestabilan termalnya untuk terurai menjadi MO dan H2O.
Magnesium hidroksida bertindak sebagai basa lemah, sementara Ca(OH)2,
Sr(OH)2, dan Ba(OH)2 adalah basa kuat.
Garam-garam dari Asam-asam Okso
Kebanyakan garam-garam berilium dari asam-asam okso kuat ditemukan dalam bentuk
kristal sebagai hidrat yang dapat larut. Berilium karbonat cenderung terhidrolisis
menghasilkan garam yang mengandung [Be(H2O)4]2+. BeCO3 dapat diisolasi hanya dengan
cara pengendapan dibawah atmosfir CO2

Karbonat dari Mg dan logam-logam di bawahnya sedikit larut dalam air, kestabilan termalnya
meningkat dengan ukuran kation dan kecenderungan ini dapat dirasionalisasikan dalam
hubungannya dengan energi kisi. Karbonat-karbonat logam jauh lebih larut dalam larutan
CO2 dibanding dalam air, karena adanya pembentukan [HCO3]-. Namun demikian, garam-
garam dari jenis “M(HCO3)2” belum dapat diisolasi.

Air keras (sadah) mengandung ion-ion Mg2+ dan Ca2+ yang dapat membentuk kompleks
dengan ion-ion stearat di dalam sabun, menghasilkan “buih” yang tidak larut. Terjadinya
Kesadahan sementara adalah disebabkan adanya garam-garam hidrogenkarbonat dan ini
dapat diatasi dengan pendidihan (yang menyebabkan pergeseran kesetimbangan di bawah
ke kanan dan menghasilkan pengendapan CaCO3 atau MgCO3) atau dengan penambahan
sejumlah tertentu Ca(OH)2
Ca(HCO3)2(aq) == CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)
Ca(HCO3)2(aq) + Ca(OH)2(aq) → 2 CaCO3(s) + 2 H2O(l)
Cont...
Terjadinya Kesadahan tetap (permanen) adalah disebabkan oleh garam-garam
Mg2+ dan Ca2+ (misalnya, sulfat). Proses pelunakan air sadah melibatkan
pelewatan air keras (sadah) melalui resin penukar kation. Mesin pembersih-
detergen mengandung “builder” yang melepaskan ion-ion Mg2+ dan Ca2+ dari
mesin air; untuk kepentingan ini digunakan polifosfat, tetapi oleh karena fosfat
dapat merusak lingkungan, maka digunakanlah zeolit.

Kalsium karbonat terdapat di alam dalam dua bentuk kristal, yaitu calcite dan
metastabil aragonite. Dalam calcite, ion-ion Ca2+ dan [CO3]2+ tersusun dengan
susunan dimana tiap ion Ca2+ membentuk koordinasi-6 dengan arah atom-atom O
karbonat, sementara dalam aragonite, tiap ion Ca2+ dikelilingi oleh sembilan atom
O. Perbedaan energi antara kedua karbonat ini adalah < 5 Kj mol-1 yang mana
calcite adalah bentuk yang secara termodinamika lebih disukai. Namun demikian,
aragonite stabil secara kinetik terhadap perubahan menjadi calcite. Aragonite
dapat dibuat di laboratorium dengan cara pengendapan CaCO3 dari larutan
aqueous panas.
Cont...
Sulfat dari Mg dan Ca mempunyai aplikasi yang penting. Kalsium sulfat hidrat
(CaSO4.2H2O, gypsum) terdapat di alam dan juga sebagai produk proses
desulfurisasi yang melibatkan Ca(OH)2 atau CaCO3.

Kristal gypsum dapat pecah dengan mudah karena dalam kristal terdapat
lapisan-lapisan yang saling terikat oleh ikatan hidrogen. Bila gypsum
dipanaskan pada ≈ 400K, akan terbentuk hemihidrat CaSO4.1/2H2O (plaster of
Paris) dan jika plaster ini dicampur dengan air maka material ini akan
mengembang sedikit sebagai akibat dihasilkannya dihidrat.

Barium sulfat adalah garam yang agak larut (Ksp = 1,07 x 10-10) dan
pembentukan endapan putih BaSO4 digunakan sebagai test kualitatif untuk
melihat adanya ion-ion sulfat dalam larutan aqueous.

BaCl2(aq) + [SO4]2-(aq) → BaSO4(s) + 2 Cl-(aq)

Catatan, Suatu hidrat X.nH2O yang mana n = ½ disebut hemihidrat; jika n = 1,5
disebut sesquihidrat.
Hubungan Diagonal Antara Li dan Mg, dan
Antara Be dan Al
Satu faktor yang krusial adalah bahwa densitas muatan Li +
dan Mg2+ adalah sama karena dengan naiknya muatan
diimbangi oleh naiknya ukuran ion. Begitu juga untuk Be 2+
dan Al3+.Hubungan diagonal ini menghasilkan Li Be B
kemiripan/kesamaan antara kimiawi Li dan Mg dan antara
Be dan Al dan menyebabkan adanya perbedaan sifat Na Mg Al
unsur pertama dengan unsur-unsur di bawahnya untuk
tiap golongan. Kation-kation yang kecil seperti Li +, Mg2+, K Ca Ga
Be2+, dan Al3+ memiliki densitas muatan yang tinggi dan
masing-masing kation tersebut memiliki daya polarisasi
yang tinggi (high polarizing power).
Litium dan Magnesium
 Litium dengan cepat dapat bergabung dengan N 2 menghasilkan nitrida, Li3N; Mg bereaksi dengan N2
menghasilkan Mg3N2.
 Litium bergabung dengan O2 menghasilkan oksida Li2O bukan peroksida atau superoksida; Mg
membentuk MgO. Peroksida dari kedua logam ini dapat dibuat dengan reaksi LiOH atau Mg(OH) 2
dengan H2O2.
 Pada pemanasan, litium dan magnesium karbonat terurai dengan cepat menghasilkan Li 2O dan CO2 ,
dan MgO dan CO2; dari atas ke bawah kestabilan akan peruraian termal dari karbonat-karbonat dari
logam golongan 1 meningkat.
 Litium dan magnesium nitrat terurai pada pemanasan sesuai persamaan reaksi:

sementara NaNO3 dan nitrat-nitrat logam alkali lainnya terurai sesuai persamaan reaksi:

 Ion-ion Li+ dan Mg2+ lebih kuat terhidrasi di dalam larutan aqueous dibanding ion-ion logam-logam
golongan 1 dan 2 lainnya.
 LiF dan MgF2 sedikit larut dalam air, sementara fluorida-fluorida logam-logam golongan 1 lainnya larut.
 LiOH jauh lebih sedikit larut dalam air dibanding hidroksida-hidroksida logam alkali lainnya; Mg(OH) 2
sedikit larut.
 LiClO4 jauh lebih larut dalam air dibanding perklorat-perklorat logam alkali lainnya; Mg(ClO 4)2 dan
perklorat-perklorat logam alkali tanah lainnya sangat larut.
Berilium dan Aluminium
 Dalam larutan aqueous, ion Be2+ terhidrasi membentuk [Be(H2O)4]2+ yang mana Be2+
pusat mempolarisasi ikatan polar O – H secara signifikan, menyebabkan kehilangan H +

[Be(H2O)4]2+ + H2O == [Be(H2O)3(OH)]+ + [H3O]+

dengan cara yang sama, kemampuan polarisasi Al +3 menyebabkan [Al(H2O)6]3+ bersifat


asam (Pka = 5,0)

[Al(H2O)6]3+(aq) + H2O(l) == [Al(H2O)5(OH)]2+(aq) + [H3O]+(aq)

 Be dan Al bereaksi dengan alkali aqueous menghasilkan H 2 tetapi Mg tidak bereaksi.


 Be(OH)2 dan Al(OH)3 adalah bersifat amfoter; dapat bereaksi baik dengan asam maupun
dengan basa (persamaan 24 dan 25) dan persamaan berikut untuk Al(OH) 3

Al(OH)3(s) + KOH(aq) → K[Al(OH)4](aq)


Al(OH)3(s) + 3 HNO3(aq) → Al(NO3)3(aq) + 3 H2O(l)

hidroksida-hidroksida dari logam-logam golongan 2 lainnya adalah basa.


 BeCl2 dan AlCl3 berasap di kelembaban udara, bereaksi menghasilkan HCl
 Baik Be maupun Al dapat membentuk halida kompleks oelh karena kemampuan klorida
Pertanyaan

1. Sebutkan logam-logam golongan 2!


2. Mengapa berilium cenderung membentuk senyawa kovalen?
3. Bagaimana kelimpahan kalsium di alam? sebutkan beberapa
mineral penting yang merupakan sumber kalsium!
4. Tuliskan tahapan proses dan reaksi pembuatan Mg!
5. Terangkan secara singkat masing-masing kegunaan logam-
logam golongan 2!
6. Bandingkan sifat-sifat fisik Be, Mg, Ca dan Sr!
7. Apa yang Anda ketahui tentang fenomena ”passivasi”?
8. Tuliskan pembentukan senyawa hidrida dan karbida dari
unsur-unsur golongan 2!
SELAMAT BELAJAR ... !

Kimia Anorganik II, Universitas Mataram


Tugas persentasi
1. Jelaskan beberapa perbedaan sifat berelium dibanding logam golongan 2
lainnya!
2. Kelarutan garam florida alkali tanah meningkat sedikit dengan naiknya
ukuran kation (Ksp untuk MgF2, CaF2, SrF2, dan BaF2 secara berturut-turut
adalah7,42 x 10-11, 1,46 x 10-10, 4,33 x 10-9, dan 1,84 x 10-7 ), jelaskan
mengapa demikian!
3. Berilah salah satu contoh proses ekstraksi dari unsur Mg (dapat digunakan
referensi jurnal atau review)
4. Jelaskan mengapa berilium hidroksida bersifat amfoter!

Anda mungkin juga menyukai