Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................1
BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...............................................................................................................2
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................2
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................................3
1.3 Tujuan..............................................................................................................................3
1.4 Manfaat............................................................................................................................3
BAB II................................................................................................................................4
ISI.......................................................................................................................................4
2.1 Mangan............................................................................................................................4
2.2 Tambang Mangan di Timor...........................................................................................5
2.3 Tahapan Penambangan Eksplorasi Mineral Mangan.................................................7
BAB III..............................................................................................................................10
KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut KBBI eksplorasi adalah penjelajahan lapangan yang bertujuan memperoleh
pengetahuan lebih banyak, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat tersebut.
Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara
terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas, dan sumber daya terukur
dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup. Eksplorasi
dengan kata lain disebut kegiatan penjelajahan atau pencarian untuk menemukan sesuatu
misalnya eksplorasi minyak bumi, gas alam, batu bara dan lain-lain. Jadi, dapat dismpulkan
eksplorasi mineral mangan adalah penjelajahan atau pencarian untuk mengetahui sebaran
mineral mangan dan mengestimasi potensi mangan.

Mangan merupakan satu dari 12 unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi.
Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik. Di Indonesia,
Mangan ditemukan sejak tahun 1854 di Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat tetapi baru
dieksploitasi pada tahun 1930. Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk salah satu daerah di
Indonesia dengan potensi Mangan cukup besar. Tambang Mangan banyak ditemui di Kabupaten
Kupang, Belu, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS) dan Manggarai.
Bongkahan Mangan terkadang bisa ditemui begitu saja di permukaan tanah sehingga tak jarang
mineral berharga itu berserakan di halaman rumah penduduk. Dari segi kualitas, logam Mangan
di daerah ini merupakan salah satu yang terbaik dan termasuk kualitas nomor satu di dunia.
Cadangan Mangan di tanah Timor ini pada saat eksplorasi diperkirakan dapat memenuhi
kebutuhan bahan baku industri logam di Indonesia dan pasar ekspor untuk puluhan maupun
ratusan tahun ke depan.

Kualitas batu Mangan dari NTT termasuk yang terbaik di dunia, dan jumlah yang terukur
saat ini cukup untuk penuhi kebutuhan Indonesia serta Korea Selatan selama lima puluh tahun
mendatang. Hal ini disampaikan seorang pejabat kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

2
(ESDM) saat berkunjung ke Kupang akhir 2009 lalu. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nusa
Tenggara Timur (DPRD NTT) mendesak pemerintah daerah untuk menghentikan seluruh proses
eksploitasi mangan di daerah tersebut, sampai ada regulasi (peraturan daerah) di tingkat provinsi
yang mengatur hal ini.

Regulasi yang menjadi pegangan sekarang adalah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Tentang Penambangan Mineral dan Batubara dan peraturan daerah atau keputusan pemegang
wewenang di level pemerintahan daerah kabupaten. Regulasi di tingkat kabupaten ini mengatur
hal yang lebih spesifik seperti batas minimal harga komoditi, ijin usaha penambangan
(IUP), dan lain-lain.

Dalam mengeksplorasi mineral mangan tentunya dibutuhkan tahapan yang penting untuk
dapat memprediksi penyebaran mangan dengan baik.

1.2 Rumusan masalah


Bagaimana tahapan penambangan eksplorasi mineral mangan di Timor?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui tahapan penambangan eksplorasi mineral mangan di Timor

1.4 Manfaat
Dapat menambah wawasan mahasiswa Teknik pertambangan dalam memahami tahapan
penambangan eksplorasi mineral mangan yang ada di timor

3
BAB II

ISI

2.1 Mangan
Mangan merupakan satu dari 12 unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi.
Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik. Di Indonesia,
Mangan ditemukan sejak tahun 1854 di Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat tetapi baru
dieksploitasi pada tahun 1930. Mangan merupakan salah satu unsur yang paling banyak terdapat
di dalam kerak bumi. Bijih mangan yang utama berasal dari pirolusit (MnO2) dan psi-lomelan
(Ba,H2O)2Mn5O10. Mangan yang mengandung oksida lainnya namun berperan bukan sebagai
mineral utama dalam deposit bijih mangan adalah bauksit, manganit, hausmanit, dan lithiofori.
Sumber mangan yang mengandung karbonat adalah rhodokrosit, sedangkan sumber mangan
yang mengandung silika adalah rhodonit. Deposit mangan dapat dibagi menjadi beberapa tipe,
misalnya deposit hidrotermal, deposit sedimenter, deposit yang berasosiasi dengan aliran lava
bawah laut, deposit metamorfosis, deposit laterit, dan akumulasi residu.

Mangan pertama kali diisolasi dari pemanasan MnO2 dengan batubara-charcoal dan
minyak, meskipun kemurnian hasilnya masih rendah. Reduksi pirolusit yang biasanya bercampur
dengan oksida besi Fe2O3 dengan batubara-kokas dalam tanur listrik tinggi menghasilkan
feromangan yang mengandung kira-kira 80 % Mn.

4
MnO2 (s) + Fe2O3 (s) + 5C (s) Δ Mn (s) + 2Fe (s) + 5 CO2 (g)
feromangan

jika mineral pirolusit mengandung silikon, maka unsur ini dapat dihilangkan dengan
penambahan air kapur Ca (OH)2, dalam hal ini silicon akan diubah menjadi kalsium silikat.
Untuk memperoleh logam mangam murni, pirolusit diolah menurut proses termit. Dalam
proses ini pirolusit- MnO2 dipanaskan agar mengalami reduksi sebagian menjadi Mn 3O4. Reduksi
lebih lanjut dalam logam alumunium menghasilkan logam mangan yang dapat dipisahkan
dengan lelehannya (Al2O3 mempunyai titik leleh yang jauh lebih tinggi ~ 2045 oC). pemurnian
logam mangan lebih lanjut dilakukan secara destilasi. Persamaan reaksi utama yang terjadi
dalam proses ini yaitu :
2 MnO2 (s) Δ Mn3O4 (s) + O2 (g)
3 Mn3O4 (s) + 8 Al (s) 4 Al2O3 (s) + 9 Mn (l)
Logam Mn dengan kemurnian tinggi (~ 99,9 %) mulai dapat diisolasi pada tahun 1930.
Mangan adalah logam berwarna putih keabu-abuan seperti besi dengan kilap metalik
sampai submetalik, memiliki tingkat kekerasan antara 2 hingga 6, massa jenis 7.21 g/cm 3 pada
suhu ruang, massif, reniform, botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur fibrous dan
radial. Logam mangan dan ion-ion biasa beliau mempunyai daya magnet yang kuat.
Dalam keadaan murni, logam mangan bersifat keras tetapi rapuh (mudah patah). Mangan
mudah teroksidasi oleh udara, bereaksi lambat dengan air dan membentuk berbagai macam
senyawa dengan tingkat oksidasi yang paling bervariasi. Mangan sangat reaktif secara kimiawi,
dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy
yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan,
kekerasan,dan kemampuan pengerasan.

2.2 Tambang Mangan di Timor


Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk salah satu daerah di Indonesia dengan potensi
Mangan cukup besar. Tambang Mangan banyak ditemui di Kabupaten Kupang, Belu, Timor
Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS) dan Manggarai. Bongkahan Mangan
terkadang bisa ditemui begitu saja di permukaan tanah sehingga tak jarang mineral berharga itu
berserakan di halaman rumah penduduk. Dari segi kualitas, logam Mangan di daerah ini
merupakan salah satu yang terbaik dan termasuk kualitas nomor satu di dunia. Cadangan

5
Mangan di tanah Timor ini pada saat eksplorasi diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan bahan
baku industri logam di Indonesia dan pasar ekspor untuk puluhan maupun ratusan tahun ke
depan.

Namun, eksplorasi potensi Mangan tersebut masih dilakukan secara tradisional dan 100%
menggunakan tenaga manusia. Mangan tersebut digali menggunakan linggis dan sekop lalu
dibawa oleh para penambang dengan cara dipikul dan dikumpulkan untuk dijual. Sehingga
Mangan masih diekspor dalam bentuk ore dan belum bisa dilakukan pemrosesan lebih lanjut
menjadi ingot dan produk hilir. Itu sebabnya penambangan Mangan dilakukan masih dalam skala
kecil. Dan kebanyakan saat ini masih dalam proses eksplorasi, masih sedikit yang sudah masuk
dalam tahap produksi.

Sektor pertambangan juga merupakan salah satu andalan di pulau Timor Khususnya di,
Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jenis bahan tambang yang ada di Kabupaten Timor Tengah
Selatan terdiri dari Gamping Tuafan, Gamping Lepungan, Gamping Dolomitan, Gamping Koral,
Gamping Pasiran, Gamping Padam, Batu Pasir, Pasir Gunung, Batu Pasir Omamen, Lempung,
Batu Warna, Pasir Kwarsa/ Karbonat, Gneis, Marmer, Kalsit, Diabas, Batu Gamping Rijangan,
Napal, Bentonit, Oker, Pasir, Sirtu Sungai, Sirtu Gunung, dan Batu Mangan, yang
penyebarannya hampir di semua kecamatan. Dari olahan bahan tambang tersebut maka diperoleh

6
jenis hasil tambang berupa bata ringan, keramik, pupuk, semen, sabun, cat, odol, batako, kapur,
omamen, genteng, bahan bangunan, besi dan baja.Sedangkan untuk jumlah cadangan deposit
dari semua jenis bahan tambang di Kabupaten Timor.

2.3 Tahapan Penambangan Eksplorasi Mineral Mangan


Tahapan kegiatan pertambangan meliputi: prospeksi dan penelitian umum, eksplorasi,
persiapan penambangan dan pembangunan, eksploitasi dan pemurnian.

 Prospeksi

Prospeksi adalah suatu kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan endapan
bahan galian atau mineral berharga.

 Eksplorasi

Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-
pekerjaan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta
"studi kelayakan" dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.

1. Studi Awal : Ini melibatkan analisis peta geologi, data seismik, dan data lainnya untuk
mengidentifikasi potensi sumber daya mineral mangan di wilayah tersebut.

7
2. Penelitian Geologi : Langkah ini melibatkan survei lapangan untuk mengumpulkan
contoh-contoh batuan dan tanah, serta menganalisis struktur geologi dan mineralisasi
yang ada.
3. Penilaian Potensi : Berdasarkan data geologi, potensi sumber daya mineral mangan
dievaluasi untuk menentukan apakah penambangan ekonomis layak dilakukan.
4. Pengukuran : Pengukuran kuantitas dan kualitas mineral yang dilakukan melalui
pengukuran di lokasi penelitian.
5. Pengujian : Pengujian laboratorium dilakukan untuk memastikan karakteristik mineral
mangan, termasuk kandungan logam dan sifat fisiknya.
6. Pemodelan : Data yang diperoleh digunakan untuk membangun model 3D dari endapan
mineral mangan, membantu memahami distribusi dan kedalaman endapan.
7. Pengkajian Lingkungan : Dalam tahapan ini, dampak lingkungan dari aktivitas
penambangan dievaluasi dan solusi untuk mengurangi dampak negatif yang
dipertimbangkan.
8. Perizinan : Proses perizinan dari pihak berwenang setempat atau yang diperlukan
sebelum melanjutkan ke tahap penambangan sebenarnya.
9. Penambangan Percobaan : Dalam tahap ini, penambangan kecil dilakukan untuk
memverifikasi data dan model yang telah disusun.
10. Pengembangan Penambangan : Jika hasil dari percobaan penambangan memuaskan dan
ekonomis, maka proses penambangan akan dikembangkan lebih lanjut dengan
melibatkan operasi yang lebih besar dan berkelanjutan.
11. Reklamasi dan Restorasi : Setelah penambangan selesai, tahapan ini melibatkan upaya
untuk memulihkan lingkungan yang terganggu dan mengembalikan wilayah tersebut ke
kondisi semula atau yang lebih baik.
 Eksploitasi

Eksploitasi adalah suatu kegiatan penambangan yang meliputi pekerjaan-pekerjaan


pengambilan dan pengangkutan endapan bahan galian atau mineral berharga sampai ke
tempat penimbunan dan pengolahan/pencucian, kadang-kadang sampai ke tempat
pemasaran.

 Pemurnian

8
Pemurnian adalah suatu pkerjaan memurnikan/meninggikan kadar bahan galian dengan
jalan memisahkan mineral berharga dan yang tidak berharga, kemudian membuang
mineral yang tidak berharga tersebut (dapat dilakukan dengan cara kimia).

9
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Tahapan Penambangan Eksplorasi Mineral Mangan Tahapan kegiatan pertambangan
meliputi: prospeksi dan penelitian umum, eksplorasi, persiapan penambangan dan
pembangunan, eksploitasi dan pemurnian.

Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan
untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta
"studi kelayakan" dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah
diketemukan.
Pengembangan Penambangan : Jika hasil dari percobaan penambangan memuaskan dan
ekonomis, maka proses penambangan akan dikembangkan lebih lanjut dengan melibatkan
operasi yang lebih besar dan berkelanjutan.
Reklamasi dan Restorasi : Setelah penambangan selesai, tahapan ini melibatkan upaya untuk
memulihkan lingkungan yang terganggu dan mengembalikan wilayah tersebut ke kondisi
semula atau yang lebih baik.
Eksploitasi Eksploitasi adalah suatu kegiatan penambangan yang meliputi pekerjaan-
pekerjaan pengambilan dan pengangkutan endapan bahan galian atau mineral berharga
sampai ke tempat penimbunan dan pengolahan/pencucian, kadang-kadang sampai ke
tempat pemasaran.
Pemurnian Pemurnian adalah suatu pkerjaan memurnikan/meninggikan kadar bahan galian
dengan jalan memisahkan mineral berharga dan yang tidak berharga, kemudian
membuang mineral yang tidak berharga tersebut (dapat dilakukan dengan cara kimia).

Saran

Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
terkait dengan tahapan penambangan mineral mangan di pulau timor khususnya bagi
mahasiswa baru fakultas Teknik pertambangan dalam membantu memahami tentang

10
pertambangan.

DAFTAR PUSTAKA

Purnomohadi, Agus. 2008. Makalah : Pengaruh logam Mangan bagi Makhluk Hidup dan
Defisiensinya. Departemen Biokomia Institut Pertanian Bogor. Online :
http://rimayantisihite.blogspot.com/2010/07/kimia-anorganik-ii.html , diakses pada tanggal
5 Mei 2011.
Sumber: "BERKAH MANGAN DARI TANAH TIMOR | ANTARA
Foto"https://www.antarafoto.com/id/foto-cerita/view/179/berkah-mangan-dari-tanah-timor
#SUMBER=http://ttbskab.go.id

11

Anda mungkin juga menyukai