ABSTRAK
Batu mangan merupakan. sumber daya alam yang melimpah di Indonesia yang
banyak digunakan industri tetapi belum optimal pemanfaatannya. Permasalahannya adalah
bahwa potensi ini belum dikelola secara maksimal sehingga kebutuhan batu mangan
nasional hingga saat ini masih diimport. Maka perlu diupayakan penelitian mutu produk
yang menggunakan bahan lokal maupun bahan impor. \.
Prospek pengembangan lebih diarahkan pada kemungkinan pengusahaan dalam skala
yang relatif lebih besar di masa yang akan datang. Ini dikaitkan dengan pusat pertumbuhan
dan peluang ekspor sejalan dengan permintaan pasar lokal dan ekspor.
Data potensi endapan batu mangan masih terbatas baik dalam hat kualitas maupun
kuantitas, yang ada masih bersifat prospek. Data dari 117 contoh batuan mangan yang
telah diuji di laboratorium Balai Industri Surabaya, kadar Mn, hanya sekitar 8 contoh yang
kadarnya diatas 50%. Maka perlu dilakukan penelitian pemurnian kandungan batu
mangan serta perlu pengkajian yang teliti dari segi ekonomi maupun lingkungan.
Batuan mangan juga dapat membahayakan kehidupan masyarakat yang hidup
berdampingan dengan tambang mangan. Oleh karena itu, mangan hendaknya dieksploitasi
dengan menggunakan berbagai pendekatan yang ramah lingkungan.
ABSTRACT
senyawa halogen yang sesuai. Mangan sangat keras dan tahan lama, digunakan
terdapat dalam banyak deposit, terutama pada bidang kereta api dan mesin-mesin
oksida, oksida hidrat, atau karbonat. buldoser.Keenan dkk, 1992)
Logam dapat diperoleh Mn304 dengan Mangan juga digunakan untuk mem-
cara pemanasan, melalui reduksi dengan bentuk banyak alloy yang penting.
menggunakan aluminium(AI). Dengan aluminum dan bismut, khusus-
Mangan bersifat elektropositif, dan nya dengan sejumlah kecil tembaga,
mudah larut dalam asam (Cotton, 1989). membentuk alloy yang bersifat ferro
Sifat-sifat mangan adalah magnetik.
mempunyai daya hantar listrik, kekerasan Logam mangan bersifat ferromagnetik
dan titik cair yang tinggi(Petrucci, 1987) setelah diberi perlakuan. Logam murni-
nya terdapat sebagai bentuk allotropik
KEGUNAAN BA TU MANGAN/MANGAN dengan empat jenis. Salah satunya, jenis
alfa, stabil pada suhu tinggi; sedangkan
Mangandioksida (sebagai
mangan jenis gamma, yang berubah
pirolusit) digunakan sebagai depolariser
menjadi alfa pad a ,uhu tinggi, dikatakan
pada sel kering baterai, katalis, reagen
fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.
laboratorium, pencelupan tekstil, sumber
Menurut Sukmawati(2008), baja
logam mangan dan untuk menghilangkan
mangan memiliki keunikan yaitu
warna hijau pada gelas yang disebabkan
kombinasi antara kekerasan dan keke-
oleh penqotor besi (Hawleys, 2001)
nyalan yang tinggi bilamana dikenakan
Mangan dapat memberi warna
beban yang semakin besar. Oleh karena-
lembayung pada kaca. Dioksidanya ber-
nya baja mangan cepafditerima sebagai
guna untuk pembuatan oksigen dan
bahan teknik yang sangat berguna. Untuk
khlorin, dan dalam pengeringan cat
menghasilkan baja mangan dengan
hitam. Senyawa permanganat adalah
kualitas yang dibutuhkan harus dilakukan
oksidator yang kuat dan digunakan dalam
beberapa perlakuan yaitu membentuk
analisis kuantitatif dan dalam pengo-
suatu fasa baru dengan cara pemanasan
batan.
dan waktu tahan tertentu. Bila baja
Mangan juga banyak digunakan
dengan komposisi 10% berat mangan
dalam tubuh. Mangan merupakan unsur
dan 90% berat besi dipanaskan dengan
yang penting untuk penggunaan vitamin
waktu tahan tertentu akan membentuk
B1.
fasa austenit yang memiliki struktur mikro
Kegunaan mangan yang paling
yang sangat signifikan.
penting adalah dalam produksi baja, dan
Menurut Menaka (2011), struktur
untuk keper1uan ini biasaflya' digLinakan--·
nano mangan oksida(lV) sebagai bahan
campuran besi mangan, yaitu feromangan.
elektroda sangat penting. Pada suhu
Feromangan diproduksi dengan mereduksi
rendah dengan mediasi precursor telah
campuran besi dan oksida mangan dengan
dirancang untuk memperoleh oksida
karbon. Bijih mangan yang paling utama
terner yang mengandung Mn(lV) dan
adalah pirolisit, Mn02
Zn(lI) pad a tekanan tertentu. Senyawa
mangan tetravalensi seperti Mn02 sangat
Mn02 +Fe203 +5C --- Mn+2Fe+5CO penting dalam baterai dan super-
capasitor sebagai elektroda dan sebagai
Pada produksi baja, Mn berfungsi katalis untuk degradasi senyawa organik.
pada pemurnian besi melalui reaksi
dengan belerang dan oksigen,
membentuk kerak. Fungsi yag lain adalah
untuk meningkatkankualitas tempaan
baik dari segi kekuatan, kekerasan dan
kemampuan pengerasan. Baja mengan-
dung Mn dengan proporsi yang besar,
Hasil uji pada Tabel diatas adalah Pengujian produk batu mangan meliputi
rekapan hasil uji tahun 2009 - 2010 yang parameter mangan, mangan oksida,
masuk ke laboratorium bahan galian kadar air, besi dan lain lain sesuai
Baristand Industri Surabaya.
permmtaan dan cara ujinya sesua. Konfigurasl elektron Mn adalah (Ar) 3d'
standar nasional industri 4s2 dengan menggunakan 2 elektron 4s
Dari 117 contoh uji dalam Tabel dan kemudian Iima elektron 3d yang tldak
diatas yang masuk dari perusahaan berpasanqan Mn mempunyai bilangan
maupun perorangan,kadar mangan(Mn) oksidasi antara +2 sampai +7 Reaks:
sangat bervariasi. Kadar dibawah 10% kimia yang penting dari senyawa mangan
(0,12% sampai 5,95%) ada 15 contoh. adalah reaksi oksidasi dan reduksi
Kadar antara 10% sampai 20% (10,28% (Petrucci, 1987)
sampai 19,97%) ada 15 contoh. Kadar Enam oksida mangan yang
antara 20% sampai 30% (20,34% sampai dikenal adalah: MnO, Mn20 Mn02,
29,65%) ada 21 contoh. Kadar antara Mn03, Mn207 dan Mn304, LIma dari
30% sampai 40% (30,34% sampai oksida ini masing-masing adala +2, +3,
39,84%) ada 30 contoh. Kadar antara +4, +5 dan +7, sedangkan yang terakhir
40% sampai 50% (40,12% sampai Mn304, merupakan mangan(lI) oksida,
49,92%) ada 29 contoh. Dan kadar (MnO, Mn203) (Shevla, 1990).
diatas 50% (50,14% sampai 53,64%) ada Sumber utarna" senyawa mangan
8 contoh. Yang paling banyak adalah adalah Mn02. Jika Mn02 dipanaskan
kadar antara 20% sampai 50%. dengan penambahan alkali dan zat
pengoksidasi, maka terbentuk garam
PEMBUATAN SENYAWA MANGAN permanganat.
Pembuatan senyawa mangan
3Mn02 + 6KOH + KCI03 -+ 3K2Mn04 + KCI +
(VI), mangan (Ill) dilakukan dengan 3H20
mencam-purkan kalium pennanganat,
asam sulfat dan Mn02 ke dalam satu K2Mn04 diekstraksi dari bahan campuran
tabung dan mencampurkan kalium dalam air dan dapat dioksidasi menjadi
pennanganat, NaOH dan Mn02 ke dalam KMn04 (misalnya dengan CI2 sebagai zat
tabung yang lainnya. Ternyata larutan pengoksidasi). Altematif lain, jika Mn04
yang dihasilkan berwama ungu. diasamkan dihasilkan Mn04·. Kalium
Kemudian menambahkan dengan pennanganat merupakan zat pengoksida
mangan (IV) oksida dan mengocoknya, yang penting. Untuk analisa kimia biasanya
ternyata wama larutan tetap berwama digunakan pada larutan asam, dimana
ungu. Pada reaksi pembuatan senyawa senyawa tersebut direduksi menjadi Mn2+
mangan (IV) dalam suasana basa yaitu (Petrucci, 1987)
dengan ditambahkan NaOH, mengha- '...... Kation mangar) (11) diturunkan dari
silkan larutan berwama - hijau tua. mangan (11) oksida. la membentuk
Pembuatan senyawa mangan dilakukan garam-garam tak berwarna. Jika
dengan mereaksikan senyawa MnS04 senyawa itu mengandung air kristal dan
sebanyak 0,5 gram kemudian di- terdapat dalam larutan, wamanya agak
tambahkan 1 ml H2S04 pekat, awalnya merah jambu. Ini disebabkan oleh adanya
hanya terbentuk endapan dan tidak ion heksa kuomanganat (11)
mengalami perubahan warna, larutan (MnO(H20)6)2+ . Ion mangan (Ill) tidak
menjadi panas menunjukkan reaksi stabil, tetapi ada senyawa kompleks yang
eksoterm karena mengeluarkan panas. mengandung mangan dalam keadaan
Setelah ditambahkan asam sulfat, oksidasi +3. Mudah direduksi menjadi ion
endapan yang terbentuk menjadi hilang. mangan (11).
Campuran tersebut didinginkan dan di- Ion MnOl dapat mengalami dispro-
tambahkan lagi dengan KMn04 0,1 M porsional menjadi ion Mn04' karena
sebanyak 5 tetes. Ternyata mengalami terjadi reaksi oksidasi dan reduksi dalam
perubahan wama dari bening menjadi suatu reaksi serta berlangsung dalam
coklat tua. suasana asam.
=======================================--
dlduga terkena dampak pentmq akibat
dan kegiatan penambangan mangan dl
Ion MnO/ dapat dibuat dengan meng- Kabupaten Timor Tengah Utara adaran
oksidast Mn02 dengan CI03 dalam terjadinya peningkatan debu yang me-
suasana basa. nyebabkan kualitas udara menurun.
sebagai akibat dari mobilisasi kendaraan
6Mn02 + 2CI03 + 120H -+6Mn04- + 2cr + proyek atau kendaraan lain serta akibat
6H20 tiupan angin jika di lokasi tambang
tersebut tidak ada vegetasi yang cukup.
Mn2+ dapat dioksidasi oleh ion bismutat Terjadinya peningkatan kebisingan
dalam suasana asam menjadi Mn04- akibat aktivitas penggunaan alat-alat
berat maupun lalu lintas kendaraan
proyek. Terjadinya penurunan kualitas air
dan kuantitas air (debit air) sebagai akibat
KMn04 adalah oksidator kuat dapat dari pencucian batu mangan maupun
mengoksidasi misalnya H2S menjadi S akibat dari lahan y"ang menjadi terbuka
(tidak ada vegetasi penutup) sehingga air
dapat mengalir dengan bebas ke bad an
air jika tanpa adanya wadah pen am-
Senyawa mangan (11) dengan pungan I pengelolaan limbah cair
pengecualian mangan (IV) oksida adalah tersebut, Debit air tanah juga akan
tidak stabil, karena ion mangan (IV) ini menurun karena vegetasi (terutama
mudah direduksi menjadi mangan (11). pepohonan) yang dapat menampung air
Senyawa mangan (VI) stabil dalam larutan telah ikut di tebang dalam sistim
basa dan berwama hijau. Pada pe- pertambangan itu.
netralannya tejadi reaksi disproporsionasi, Terjadinya perubahan topografil
tebentuk endapan dioksida dan ion morfologi (bentangan lahan) yang di-
manganat (VII) atau permanganat. Jika sebabkan oleh kegiatan penggalian pada
mangan (VI) oksida diolah dengan asam, daerah yang berbukit dapat menjadi
terbentuk ion-ion mangan (11). Senyawa rata,daerah yang berkemiringan akan
mangan (VII) mengandung ion manganat semakin miring atau terjadi cekungan -
(VII) atau permangantat Mn04-' cekungan pada daerah datar , Pening-
Permanganat alkali adalah senyawa stabil katan erosi tanah dan longsor sebagai
yang menghasilkan larutan warn a akibat dari kegiatan penggalian batu
lembayung. Semuanya merupakan zat ---., mangan dan .pemoersinen lokasi
pengoksidasi yang kuat (Shevla, 1990). (penebangan vegetasi) sehingga lapisan
tanah atas (top soil) menjadi lepas dan
DAMPAK TERHADAP LlNGKUNGAN jika turun hujan maka akan semakin
HIDUP banyak permukaan lahan yang terkikis
oleh aliran air permukaan (run-off) ke
Menurut Soedradjad (1999), masalah
daerah yang lebih rendah dengan
lingkungan tidak berdiri sendiri, tetapi
membawa material tanah maupun humus
selalu saling terkait erat. Keterkaitan
dan jika terbawa masuk ke aliran sungai
antara rnasalah satu dengan yang lain
maka akan terjadi pendangkalan sungai
disebabkan karena sebuah faktor
dan naiknya Total Suspended Solid
merupakan sebab berbagai masalah,
(TSS) air sungai. Terjadi perubahan pola
sebuah faktor mempunyai pengaruh yang
tata guna lahan sebagai akibat
berbeda dan interaksi antar berbagai
pembersihan lokasi penambangan (land
masalah dan dampak yang ditimbulkan
clearing) dan penggalian dapat menye-
bersifat kumulatif. Data studi Analisa
babkan pola penggunaan lahan dimana
Mengenai Dampak Lingkungan mengata-
yang sebelumnya diperuntukan bagi
kan bahwa, komponen lingkungan yang
SARAN http://berita.liputan6.comlreadI321192
1. Pertu diupayakan dalam setiap Ihidup_miskin_dLdaerah_kaya_hasiL
penelitian penggunaan bahan lokal bumi., diakses tanggal 21 februari
dan impor untuk mengetahui mutu 2011.
produknya. 10. Moetamar. Explorasi mangan di
Sumbawa.
2. Pertu dilakukan penelitian lanjutan
http://psdg.bgl.esdm.go.id/makalahlE
untuk pemumian batu mangan.
KSPLORASI%20MANGAN%20FNL_
1%20(Moetamar).pdf ., diakses
DAFTAR PUSTAKA tanggal10 maret 2011.
1. Annisa Syabatini. 2008. Kimia 11. Keenan, Kleinfelter, Wood. 1992.
Mangan. Laporan Penelitian. Kimia Untuk Universitas, Jilid 2, Edisi
Universitas Lambung Mangkurat. Keenam. Jakarta, Penerbit Eriangga.
2. Anonymous. 2005. Pusat Penelitian 12. Menaka, S.L. et al. 2011. Stabilization
dan Pengembangan Teknologi of Mn(lV) in nanpstructured zinc
Mineral dan Batubara, Kelompok Manganese Oxide and their Facile
Program Teknologi Informasi Transformation from Nanospheres to
Pertambangan. Nanorods. Joumal of Material
3. Badan Pus at Statistik Propinsi Jawa Chemistry. Department of Chemistry,
Timur. 2005. Surabaya. Indian Institute of Technology, New
4. Cotton and Wilkinson. 1989. Kimia Delhi.
Anorganik Oasar. Jakarta, UI- Press. 13. Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Oasar
5. David R. Brown, et al. 2000. The Prinsip dan Terapan Modem, Jilid 3
EMBO Jouma/, Consequences of (alih bahasa Suminar Ahmad/).
manganese replacement of copper for Jakarta, Penerbit Erlangga.
prion protein function and proteinase 14. Shevla, G. 1990. Analisis Organik
resistance, Cambridge University, Kualitatif Makro Dan Semimakro.
United Kingdom. Jakarta, PT. Kalman Media Pustaka.
6. Dimas, S. 2011. Ironi Negeri Sejuta 15. Soedradjat, R. 1999. Lingkungan
Mangan. www.majalah- Hidup, Suatu Pengantar. Jakarta,
diuma .comlironi-negeri-sejuta- Di~en Dikti, P & K.
mangan., diakses tanggal 20 juni 16. Sukmawati. 2008. Perbandingan
2011. Fraksi Baja Ma nga n dengan
7. Hawleys. 2001. Condensed Chemical Beberapa Counting Methods. Laporan
Dictionary, fourteenth edition .. New .......Penelitian. Unive~itas Sumatera
York, Canada, John Wiley. Utara, Medan.
8. Herrick, Richard S. 1984. Rates of 17. Zulkieflimansyah. 2008. Masa Depan
Halogen Atom Transfer to Manganese Pertambangan vs Lingkungan Hidup.
Carbonyl Radicals. www.googie.com., www.zulkieflimansyah.com.. diakses
diakses tanggal ... november 2008. tanggal ...
9. Kumia, S. 2011. Hidup Miskin di
Daerah Kaya Hasil Bumi.