MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Mesin Konversi Energi
Yang diampu Oleh Bapak Mustaman
Oleh:
Akhmad Fauzi Nur Asrori 150513608775
Dimas Arifiyanto 150513607716
Wendy Pangestu Purwanto 150513600292
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maka rumusan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah cara pemeliharaan padaa pompa?
2. Bagaimanakah cara pemeriksaan kondisi operasi pada pompa?
3. Bagaimanakah cara penghentian operasi pada pompa?
4. Bagaimanakah langkah-langkah Overhaul pada pompa?
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, makah tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang cara pemeliharaan pompa,
2. Mengetahui tentang cara pemeriksaan kondisi operasi pada pompa,
3. Mengetahui tentang cara penghentian operasi pada pompa,
4. Mengetahui tentang langkah-langkah overhaul pada pompa.
BAB II
Pembahasan
PEMELIHARAAN
A. Pemeriksaan Pendahuluan Dan Cara Menjalankan Pompa
Pompa yang baru selesai dipasng atau yang sudah lama tidak dipakai, harus
terlebih dahulu diperiksa sebelum dijalankan. Adapun prosedur pemeriksaannya
adalah sebagai berikut.
1) Pembersihan tadah isap dan pipa isap
Jika selama pembangunan istalasi ada benda asing, kotoran atau sampah
yang masuk ke dalam pipa isap atau tadah isap, maka pompa akan mengalami
gangguan yang serius. Karena itu pompa harus diperiksa sebelum diuji coba dan
benda-benda yang dapat mengganggu dan merusak harus disingkirkan.
Perhatian khusus perlu diberikan kepada pompa yang menggunakan perapat
mekanis. Dalam beberapa kasus tertentu, paking tekan harus dipakai lebih
dahulu di dalam kotak paking pompa dan kemudian setelah air di dalam pompa
benar-benar bersih, perapat mekanis dipasng.
2) Pemeriksaan sistem listrik
Keteptan kapasitas pemutus sirkit, harga preset rele arus lebih, dan ukuran
serta sambungan kabel harus diyakinkan. Untuk motor, terutama motor benam,
tahanan isolasinyaharus diukur dan dipastikan bahwa harganya sesuai dengan
jaminan dari pabriknya.
3) Pemeriksaan kelurusan
Kelurusan poros pompa dan motor harus diperiksa dengan cara dan standart
yang telah diuraikan. Jika ada penyimpangan, harus dikoreksi lebih dahulu.
4) Pemeriksaan minyak pelumas bantalan
Gemuk dan minyak untuk bantalan harus diperiksa kebersihan dan
jumlahnya.
5) Pemeriksaan dengan memutar poros
Poros harus dapat berputar dengan halus jika diputar dengan tangan.
6) Pemeriksaan pipa alat pembantu
Semua katup pada sistem pipa pembantu seperti pipa pendingin, pipa
perapat untuk perapat mekanis, dan pipa pengimbang, harus terbuka penuh.
Jumlah dan tekanan air pendingin dan air pelumas harus sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan.
7) Pemeriksaan katup sorong pada pipa isap
Katup sorong yang dipasang di tengah pipa isap (pada sistem isapan dengan
dorongan) harus dipastikan dalam keadaan terbuka penuh.
8) Memancing
Pompa harus dipancing dengan mengisi penuh pompa dan pipa isap dengan
zat cair.
9) Pemanasan/pendinginan awal
Untuk pompa bertemperatur tinggi (atau pompa bertemperatur rendah), zat
cair dengan temperatur tinggi (atau rendah) harus secara berangsur-angsur
dimasukkan ke dalam pompa untuk pemanasan (atau pendinginan) awal sebelum
pompa dijalankan. Dalam hal ini, temperatr awal pompa beroperasi normal. Jika
pemanasan (pendinginan) awal ini kurang, pompa dapat macet atau bergesek
pada celah-celah sempit antara bagianan yang diam dan berputar.
10) Pemeriksaan arah putaran
Pemeriksaan arah putaran biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu
melepas kopling atau sabuk yang menghubungkan pompa dan motor penggerak.
Motor dihidupkan sendiri dan diperksa putarannya. Namun untuk pompa-pompa
kecil pemeriksaan putaran dapat dilakukan dengan menghidupkan pompa
selama satu detik tanpa melepas koplingnya.
Pada pompa benam, untuk pemeriksaan putaran dapat digunakan kabel
sementara. Katup keluar dibuka sedikit dan pompa dijalankan untuk waktu
singkat dalam salah satu arah putaran dan manometer yanga dipasng pada
belokan dibaca. Kemudian terminal motor diubah untuk memutar pompa dalam
arah yang berlawanan. Manometer dibaca dan dibandingkan dengan
penunjukkan pada arah putaran yang terdahulu. Tekanan yang lebih tinggi
menunjukkan arah putaran yang benar.
11) Penanganan katup keluar pada waktu starat
Pada waktu start, katup sorong pada pipa keluar harus dalam keadaan
terbuka penuh atau tertutup penuh, tergantung pada jenis pompa yang digunakan
sebagai berikut:
1) Pompa sentrifugal: tertutup penuh.
2) Pompa aliran campur: biasanya tertutup penuh.
3) Pompa aliran aksial: terbuka penuh.
4) Pompa benam: katup keluar dibuka sedikit untuk megeluarkan udara yang
terperangkap di dalam pipa kolom.
Setelah pompa sentrifugal distart dengan cara diatas, katupnya lalu dibuka
pelan-pelan dan penunjukan manometer diamati terus sampai menunjukkan
tekanan normal sebagaimana dinyatakan dalam spesifikasi pompa. Operasi
dalam keadaan katup tertutup tidak boleh berlangsung terlalu lama karena zat
cair di dalam pompa akan menjadi panas sehingga dapat menimbulkan berbagai
kesulitan. Dalam keadaan katup tertutup pompa tidak boleh dijalankan lebih
dari 5 menit.
B. Pemeriksaan Kondisi Operasi
Dibawah ini akan diuraikan berbagai hal yang perlu diperiksa serta cara
penilaian kasar tentang kondisi pompa baik pada waktu uji coba, maupun pada
waktu operasi.
3) Pemeriksaan bantalan
2. Pemeriksan bulanan
Setiap bulan tahanan solasi pada motor pompa benam harus
diperiksa. Besarnya tahanan tidak boleh kurang dari 1 MΩ.
3. Pemeriksaan tiga bulanan
Setiap tiga bulan diadakan pemeriksaan atau penggantian berikut:
1) Penggantian minyak di dalam bantalan.
2) Pemeriksaan gemuk: Gemuk harus diganti jika memburuk.
4. Pemeriksaan enam bulanan
1) Pemeriksaan paking tekan dan selubung poros: Jika pad
aselubung poros terlihat alur-alur dalam karena keausa, paking
dan selubung poros haru diganti.
2) Keadaan kopling kaku antara poros pompa dan poros motor:
Jika kelurusan banyak menyimpang dari harga yang ditentukan
pada waktu pompa dipasang, harus dilakukan pelurusan
kembali.
5. Pemeriksaan lima tahunan
1) Keausan pada bagian-bagian yang berputar, terutama besarnya
celah pada cincin perapat (wearing ring).
2) Korosi di dalam rumah pompa.
3) Keadaan katup-katup dengan bagian yang bergerak seperti
katup cegah dan katup isap.
4) Kelurusan poros: Harus dilakukan pelurusan kembali setelah
pompa dibongkar dan dipasang.
5) Tahanan isolasi motor benam: ukur kembali setelah
pembongkaran dan pemasangan kembali.
Meskipun jangka waktu pemeriksaan dapat bervariasi
tergantung pada jenis zat cair yang dipompa, laju aliran, tingkat
kepentingan pompa, dll., namun dapat dianjurkan untuk
mengadakan pemeriksaan menyeluruh(overhaul) yang pertama
dalam jangka satu tahun setelah pompa mulai dipergunakan.
Adapun jangka waktu pemeriksaan menyeluruh yang pertama.
c) Log operasi
Jika keadaan operasi tiap hari diamati dan dicatat, setiap keadaan
yang tidak normal mudah ditemukan sehingga dapat segera diatasi.
Juga setelah pompa beroperasi untuk jangka waktu lama, jika tidak ada
perbedaan dibandingkan dengan keadaan pada awal operasinya, maka
dapat disimpilkan bahwa keausan di dalam pompa sangat kecil. Dengan
demikian overhaul tidak perlu dilakukan.
G. Langkah-langkah Pembongkaran
Adapun prosedur pembongkarannya yaitu :
1. Kosongkan oli pelumasnya.
2. Tegakkan posisi pompa (poros vertical), setelah cover bearing bagian
dalamnya dilepaskan terlebih dahulu.
3. Buka baut-baut pengikat antara rumah pompa dengan rangka pompa.
4. Buka rangkaian pompa sekaligus dengan rumah pelumas.
5. Lepaskan rumah oli dari porosnya.
6. Pisahkan rangka pompa dari rumah pompa.
7. Pisahkan rumah pompa dari porosnya.
8. Buka inpellernya dari poros.
9. Bersihkan semua bagian-bagian yang dibongkar.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Pompa yang dirawat dengan baik akan membuat kinerja dari pompa akan
tetap optimal dan awet. Pompa yang tidak pernah dipakai harus tetap dilakukan
pemanasan atau pemakaian secara berkala, agar komponen yang terdapat pada
pompa tetap dapat berfungsi dengan baik.
Saran
Penulis memberikan saran kepada pembaca jika memiliki pompa agar
melaukan perawatan secara rutin agar usia pompa bisa lebih panjang dan juga dapat
berfungsi secara optimal.
BAB IV
Daftar Pustaka