Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengatar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat, rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
dalam Mata Kuliah Kepemimpinan. Makalah yang saya susun ini bertemakan
Leader

and

Leadership,

sesuai

dengan

materi

pertama

perkuliahan

Kepemimpinan yang telah disampaikan.


Dalam penyusunan makalah ini, tentu memerlukan referensi ataupun
literatur dari berbagai pihak. Maka dari itu, saya ingin mengucapkan terimakasih
bagi dosen saya yaitu Dr. Ir. Budi Sugiarto Waloejo, MSP yang telah banyak
memberikan materi dan inspirasi dalam bidang kepemimpinan. Selain itu, juga
ucapan terimakasih saya haturkan kepada para penulis atau author dari buku,
jurnal, e-journal maupun website yang telah banyak menginspirasi saya didalam
penulisan makalah. Makalah ini pun saya rasa masih memiliki banyak kekurangan
yakni dalam pemilihan kata, susunan makalah, dsb. Sebab itu, saya mohon maaf
apabila isi dari makalah ini kurang berkenan bagi para pembaca. Semoga dapat
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam bidangnya.

Penulis

Daftar Isi
1

BAB I................................................................................................................3
1.1

Latar Belakang..........................................................................................3

1.2

Rumusan Masalah.....................................................................................4

1.3

Tujuan Pembahasan...................................................................................4

BAB II..............................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................5

2.1

Definisi dan Karakteristik Pemimpin........................................................5

2.2

Kepemimpinan yang Baik.........................................................................6

2.3

Faktor Kegagalan Kepemimpinan dan Kelompok....................................7

BAB III...........................................................................................................10
3.1

Kesimpulan..............................................................................................10

3.2

Saran........................................................................................................10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Melakukan hal secara berkelompok ialah hal dasar dalam kehidupan manusia.
Kita bahkan mengenal sebuah kerja kelompok dari zaman nenek moyang kita,
contohnya saja dalam hal mempertahankan hidup, mereka perlu secara
berkelompok menghadapi liarnya alam sekitar yang dapat mengancam
kelangsungan hidup mereka (Kartono,Kartini 1990)
.Dalam kelompok kecil tersebut tentu ada seorang pemimpin, yang mempunyai
posisi terdepan dengan bercirikan kuat, berani, memiliki intelegensi tinggi serta
cakap dalam mengatur anggotanya. Dengan adanya seorang pemimpin, mereka
akan jauh lebih kuat dan teroganisir dengan baik sehingga tidak menimbulkan
kekacauan. Dalam suatu kegiatan organisasi maupun kelompok, diperlukan
adanya tata tertib maupun aturan mengenai pembagian tugas, cara kerja, serta
hubungan antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain guna mencapai
tujuan dari kelompok. Maka dari itu, sangat diperlukan seorang pemimpin yang
baik dalam suatu kelompok. Sifat dari pemimpin dan kepemimpinannya terhadap
kinerja kelompok sangatlah berpengaruh. Keberhasilan pemimpin dalam
memimpin kelompoknya bukan hanya dinilai dari segi fisiknya saja namun juga
kondisi psikologis dari anggota kelompok tersebut. Melalui cara yang baik dalam
mengkoordinasi anggota anggota kelompoknya serta bagaimana seorang
pemimpin dapat memperlakukan bawahannya secara manusiawi, maka akan
terlihat kepuasan dari anggota kelompok sehingga dalam dirinya akan merasa
bergairah untuk bekerja.
Berbagai kegagalan dalam kepemimpinan dapat kita lihat baik pada kisah kisah
sejarah bahkan pada zaman modern ini. Sebagai contohnya saja dalam hal politik,
perlu dipertanyakan mengapa banyak ditemui pejabat pejabat Negara, tokoh
partai politik, dan pemuka masyarakat yang berurusan dengan hukum? Bukankah

hal tersebut merupakan salah satu indikator yang menyatakan bahwa masih
banyaknya kegagalan dari pemimpin pemimpin kita sendiri. Namun kegagalan
kegagalan itu patut untuk menjadi pelajaran bagi kita khususnya para generasi
pemimpin mendatang dengan maksud melakukan perbaikan dan tidak menirunya
(Abd Majid, 2013).
1.2

Rumusan Masalah

Dari pemaparan pada latar belakang diatas terkait betapa pentingnya seorang
pemimpin dan kepemimpinan yang baik, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut.
1.
2.

Bagaimana karakteristik pemimpin yang baik ?


Bagaimana seharusnya kepemimpinan dilakukan

untuk

memaksimalkan kinerja anggota kelompok ?


3. Faktor faktor apa yang dapat menyebabkan kegagalan dalam
memimpin ?
1.3

Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah sebagai berikut.
1. Memahami karakteristik pemimpin yang baik dan ideal
sehingga dapat menerapkannya.
2. Memperdalam pengetahuan serta dapat menerapkan teknik
kepemimpinan yang baik agar dapat mencapai keberhasilan
kelompok.
3. Memahami berbagai faktor kegagalan dalam kepemimpinan
suatu kelompok.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1

Definisi dan Karakteristik Pemimpin


Manusia dalam kehidupannya memerlukan suatu aturan atau tata tertib
dalam melakukan segala bentuk kegiatannya sehari hari baik dari hal hal
yang dasar hingga kegiatan pada tingkatan yang lebih tinggi dan rumit. Tata
tertib tersebut dapat muncul dari adanya aktivitas kepemimpinan, dimana
sangat dibutuhkan pemimpin yang dapat mengarahkan dan mengkoordinasi
pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan dengan tepat. Sejatinya,
manusia memiliki kondisi dimana dirinya dapat menjadi pemimpin dan
yang dipimpin. Tanpa adanya kepemimpinan dalam kehidupan manusia,
maka akan terjadi kekacauan dalam kehidupan. Pemimpin harus dapat
menjadi pemimpin-penuntun yang baik sehingga yang dipimpin dapat
pula menjadi pihak terpimpin yang baik.
Pengertian dari seorang pemimpin banyak dikaji oleh para ahli. Pengertian
pemimpin menurut Suradinata (1997:11) adalah orang yang memimpin
kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga. Kemudian
menurut Kartini Kartono (1994:33), pemimpin adalah seorang pribadi yang
memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kclebihan
disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk
bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu
atau beberapa tujuan. Jadi, dapat dikatakan bahwa seorang pemimpin selain
memiliki hak khusus dalam suatu kelompok, juga harus melaksanakan
kewajiban kewajibannya sebagai seseorang yang telah dipercayai oleh
anggota kelompokya
Untuk dapat menjadi seorang pemimpin ataupun hendak memilih seorang
pemimpin, kita harus mengetahui beberapa hal yang sekiranya menjadi
karakteristik dari seorang pemimpin yang baik dan ideal.

Berikut ialah 7 karakteristik utama pemimpin ideal menurut Eddy


Fransiskhi (2015) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Memiliki kecerdasan
Berinisiatif
Bertanggung jawab
Dapat dipercaya
Mengutamakan kejujuran
Rela berkorban
Dapat mencintai dan dicintai kelompoknya

Akan tetapi, pada hakikatnya manusia itu tidak ada yang sempurna, maka
dapat dimaklumi apabila seorang pemimpin hanya memiliki beberapa dari
karakteristik yang telah disebutkan diatas. Namun seorang pemimpin
harus selalu mengupgrade dirinya agar menjadi seorang pemimpin yang
semakin baik dan tidak menjadi seorang diktator.
2.2

Kepemimpinan yang Baik

Konsep kepemimpinan menurut Salusu (1988 :80) bahwa kepemimpinan


ditafsirkan sebagai kekuatan yang menyeleksi mimpi - mimpi seseorang dan
kemudiannya menetapkan tujuan hidup seseorang. Kepemimpinan dalam
pandangannya berarti sesuatu daya yang mampu menggerakkan seseorang dari
dalam dirinya dan mengarahkan seseorang kepada sukses pencapaian misi
(organisasi). Kesesuaian antara gaya kepemimpinan, norma-norma dan kultur
organisasi dipandang sebagai suatu prasyarat kunci untuk kesuksesan prestasi
tujuan organisasi (Yulk&Van Fleet,1992).
Kepemimpinan selain dapat menyediakan kondisi fisik yang baik dalam
lingkungan kerja kelompok, juga dibutuhkan penyediaan kondisi psikologis yang
mampu mempengaruhi supaya anggota anggota kelompoknya mau melakukan
kerja bukan semata mata karena motivasi negatif (seperti ancaman,
sanksi,dampak perekonomian,dll) namun juga karena timbulnya motivasi positif
(seperti penghargaan, pujian, apresiasi,dsb). Masalah yang sangat pokok saat ini
ialah tingkah laku kepemimpinan itu sendiri yang kurang bersifat lebih human
6

lagi. Banyak ditemukan pemimpin pemimpin di zaman modern ini yang hanya
berfokus pada tujuan tanpa menghiraukan kondisi psikologis anggotanya yang
ternyata bekerja hanya karena tuntutan bukan karena kebahagiaan yang diperoleh
dari pekerjaan tersebut. Adapun hal hal yang perlu dipertimbangkan dalam
tingkah laku kepemimpinan, yaitu.
a) Para anggota kelompok janganlah dianggap seperti system
robot atau mesin mati belaka, karena dalam diri mereka
tetaplah penuh akan unsur unsur kemanusiaan
b) Koordinasi anggota kelompok sesuai dengan bakat dan
kemampuannya, serta tidak bersifat memaksa
c) Seorang pemimpin harus memberikan kesempatan kepada
setiap

anggota

kelompoknya

untuk

berkembang

dan

memberikan kontribusinya agar dapat meningkatakan daya


kreatifitas mereka.
d) Keadilan dan kesejahteraan harus merata pada setiap individu
dalam kelompok.
Selain itu dalam kepemimpinan organisasi atau kelompok pasti tidak luput
dari adanya konflik. Sebagian konflik ada yang memperhambat kinerja
kelompok da nada juga yang terkadang berusaha memperbaiki hal hal
tertentu. Adanya konflik teresebut harus dimanaged dengan baik agar tidak
mengganggu kinerja kelompok maupun tujuan kelompok. Ruang lingkup
manajemen konflik yang perlu diperhatikan meliputi ketidaksesuaian,
pertentangan, perselisihan, perbedaan, ketidakcocokan, dan persaingan.
2.3

Faktor Kegagalan Kepemimpinan dan Kelompok

Keberhasilan maupun kegagalan dari sebuah organisasi atau kelompok biasanya


dipersepsikan pula sebagai ukuran keberhasilan atau kegagalan pemimpin.
Penyebab penyebab kegagalan dalam kepemimpinan suatu kelompok perlu
untuk dikaji dan dipelajari demi proses perbaikan bagi kepemimpinan di masa
yang akan datang. Salah satuu contoh factor kegagalan kepemimpinan ialah
bahwa antara karakter pemimpin dan lingkungannya tidak bersenyawa, karena
terdapat ketidaksesuaian budaya organisasi dengan gaya kepemimpinan.

Menurut beberapa sumber, kegagalan dalam kepemimpinan disebabkan oleh


beberapa hal sebagai berikut.
1. Pergeseran fokus.
Hal ini dapat dimisalkan dengan kejadian dimana pemimpin
yang awalnya berorientasi pada tujuan organisasi tetapi
kemudian mengubah kebijakan kebijakan demi kepentingan
kekayaan atau kekuasaannya.
2. Miskinnya komunikasi.
Antara pimpinan dan bawahannya harus ada komunikasi yang
jelas mengenai visi dan misi suatu kelompok tersebut, agar
dapat terhindar dari kesalahpahaman dan dapat memiliki fokus
utama yang sama dalam bekerja. Komunikasi yang sering
dilakukan sekaligus akan meningkatkan kondisi psikologis
yang baik pada anggota kelompok, karena mereka akan merasa
memiliki peran besar dalam pencapaian tujuan kelompok
3. Ketakutan dalam mengambil risiko.
Terkadang untuk terus mempertahankan jabatannya, seorang
pemimpin mencari zona aman dan tidak mau mengambil
keputusan

yang

terlalu

berisiko

demi

keberhasilan

kelompoknya. Seorang pemimpin seperti ini terlalu berhati


hati dan lamban dalam membuat keputusan, serta tidak
inovatif dalam memecahkan masalah dalam kelompoknya.
Namun, dalam mengambil risiko pun harus diukur secara
rasional agar akhirnya tidak menyebabkan kehancuran
kelompok itu sendiri

4. Lupa etika.
Dalam tugas kepemimpinan, seorang pemimpin wajib
memperhatikan

etika

dalam

kepemimpinannya.

Etika

kepemimpinan yang baik selalu memperhatikan nilai nilai


moral, norma norma, dan hal hal yang baik untuk
memutuskan apa yang benar atau yang paling tepat untuk
situasi tertentu dalam kelompok.

5. Manajemen diri yang lemah.


Manajemen yang baik bukan hanya dari pemimpin ke anggota
kelompoknya, namun juga dari manajemen seorang pemimpin
itu sendiri, bagaimana ia dapat mengatur pola aktivitas dan
pekerjaannya dengan baik dan sesuai jadwal.
6. Kehilangan cinta dan gairah untuk memimpin.
Adanya cinta dan mimpi yang besar dalam kepemimpinan
dapat dijadikan sebagai motivasi kerja. Jika tidak ada
kecintaan terhadap apa yang dikerjakannya, maka seorang
pemimpin akan tidak semangat dan pasrah terhadap hasil kerja
kelompoknya, padahal sifat dan tingkah laku dari pemimpin
itu sendiri sangat mempengaruhi bawahannya.
7. Tidak menghargai prestasi anggota atau bawahannya.
Apabila seorang pemimpin tidak pernah memberikan reward
terhadap prestasi anggotanya maka kualitas kerja dari mereka
sendiri akan turun sebab mereka akan berpikir bahwa dengan
bekerja baik maupun buruk akan mendapat respon yang sama
saja dari pimpinan.

3 BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan

Dari paparan serta penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kriteria dari
seorang pemimpin yang baik sangat dibutuhkan dalam berbagai pekerjaan yang
bersifat kolektif. Apalagi di era modern seperti saat ini, dimana seorang pemimpin
harus menghadapi berbagai persaingan baik secara eksternal maupun internal.
Seorang pemimpin diharapkan pula agar memiliki cara kepemimpinan yang baik,
dimana baik yang dimaksud ialah mampu memanage dirinya sendiri maupun
anggota kelompoknya agar giat bekerja dengan kondisi psikologi yang baik
sehingga dapat berfokus pada satu tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu seorang
pemimpin harus menghindari berbagai faktor yang dapat menyebabkan kegagalan
dari suatu kelompok, sehingga dari hal tersebut sekaligus dapat berlatih agar
menjadi pemimpin yang semakin baik untuk kedepannya.
3.2

Saran

Sebagai saran kepada berbagai pihak yang terkait dengan penjelasan yang penulis
paparkan sebelumnya, seseorang yang hendak ataupun telah menjadi pemimpin
harus selalu belajar dari kesalahan kesalahan sebelumnya karena setiap
kepemimpinan pasti terdapat kekurangan. Dengan terus berusaha memahami dan
menerapkan kriteria pemimpin dan kepemimpinan yang baik, maka keberhasilan
suatu kelompok akan tercapai, baik secara material maupun psikologikal.

10

Anda mungkin juga menyukai