Anda di halaman 1dari 5

1.

PENDAHULUAN

Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari prinsip-

prinsip berbagai gejala alam dan mengungkapkannya dalam bahasa matematika sehingga

mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Fisika

sebagai ilmu pengetahuan alam merupakan mata pelajaran sains penting yang membantu

siswa memahami fenomena alam disekitarnya[1]. Prinsip-prinsip fisika, dapat kita amati

disekitar kita dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu berkaitan dengan prinsip

gaya.

Gaya merupakan sebuah peristiwa tarikan atau dorongan yang terjadi pada sebuah

benda dan dapat mempengaruhi posisi serta bentuk dari benda tersebut [2]. Selain itu gaya

dapat merubah kecepatan terhadap benda yang dikenai oleh gaya. Dalam menentukan gaya

yang bekerja pada benda, Diagram bebas benda akan membantu membentuk gaya-gaya

yang bekerja pada benda yang selanjutnya akan digunakan dalam hukum gerak Newton[3].

Gambar 1. Diagram benda bebas.

Pada gambar di atas (Gambar 1.) dapat diketahui bahwa ada banyak gaya yang dapat

bekerja pada sebuah benda bergerak. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak gaya yang bisa

kita amati di sekitar kita. Salah satu bentuk dari gaya adalah gaya gesek, yaitu gaya yang

melawan gerak suatu benda pada suatu permukaan relative satu sama lain dan

bersinggungan dengan permukaan[4].


Secara lebih sederhana, gaya gesek adalah gaya yang dihasilkan oleh dua benda yang

saling bergesekan, arah gayanya sejajar permukaan benda dan berlawanan dengan arah

gerak benda[5].

Ada dua jenis gesekan antara dua benda padat yang bergerak lurus: gesekan statis dan

gesekan dinamis, yang dibedakan antara titik kontak antara dua permukaan tetap atau

permukaan berubah (geser)[6]. Gesekan statis adalah gaya gesekan yang terjadi antara dua

permukaan benda yang diam atau tidak bergerak relatif satu sama lain. Gaya gesekan statis

memiliki nilai dari nol hingga nilai maksimumnya yang besarnya μs(koefisien gesek statis)

dikali N (gaya normal)[7].

Adapun gaya gesek kinetis merupakan gesekan yang terjadi ketika benda bergerak di atas

permukaan benda lain. Gaya gesek yang terjadi ketika benda bergerak menjadikan benda yang

bergerak menuju keadaan diam atau mengalami perlambatan [8]. Gaya gesek kinetis dapat dihitung

dengan menggunakan rumus koefisien gesek kinetis[9].

Dari persamaan-persamaan sebelumnya, kita tahu bahwa hal-hal yang dapat

mempengaruhi gaya gesek adalah koefisien gesek dan gaya normal yang terjadi pada benda.

Koefisien gesek merupakan nilai yang menunjukkan tingkat kekasaran suatu permukaan

benda yang saling bergesekan. Koefisien gesek (μ) dapat dicari dengan perbandingan antara

gaya gesek dengan gaya normal[10]. Sedangkan gaya normal adalah gaya yang mencegah

benda jatuh ke arah yang didudukinya dan arahnya tegak lurus permukaan benda [11]. Selain

itu gaya normal sebanding dengan gaya berat sehingga dalam banyak kasus dapat dicari

dengan persamaan gaya berat benda.

Untuk lebih memahami konsep gaya gesek, perlu memahami bagaimana gaya gesek

berpengaruh dalam kehidupan kita atau dengan menggunakan analogi. Analogi dapat

menjadi alat yang berguna dalam mengajarkan konsep fisika abstrak. Analogi dapat
membantu siswa memvisualisasikan dan memahami konsep-konsep abstrak dengan

menghubungkannya dengan pengalaman dunia nyata yang sudah dikenal[12].

Salah satu contoh dari gaya gesek yaitu pada ban mobil dengan tanah yang saling

bergesekan untuk membuat mobil melambat atau berhenti. Dalam hal yang lebih sederhana

disekitar kita, ketika kita menggunakan stabilo untuk memberi tanda pada catatan di buku, gaya

gesek berperan penting agar warna dari stabilo menempel pada buku.

Walaupun gaya gesek memiliki berbagai manfaat, namun menipisnya ban kendaraan, gesekan

udara yang memperlambat gerak pesawat, hingga panasnya roda motor menjadi kerugian bagi

adanya gaya gesek[13].

Adapun integrasi ayat pada penelitian kali ini adalah penggalan pada surah Ar-Rad ayat

11 yaitu:

ِ ‫َّن َهّٰللا اَل ُيَغِّيُر َم ا ِبَقۡو ٍم َح ّٰت ى ُيَغِّيُر ۡو ا َم ا ِبَاۡن ُفِس ِهۡم‬

Terjemahannya:

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sampai mereka

merubahnya sendiri”.

Allah Maha Kuasa dan mampu mengubah nasib semua manusia, tapi hidup itu

nyata.Suatu benda tidak akan bergerak jika tidak ada gaya yang bekerja padanya. Demikian
pula kehidupan tidak akan bergerak bahkan maju jika kita tidak memberinya gaya. Suatu

benda akan terus bergerak dengan kecepatan semula jika tidak ada gaya yang bekerja

padanya. Hidup akan terus datar dan biasa-biasa saja jika kita tidak memberinya gaya

lebih[14].

Secara umum fisika sebagai ilmu didasarkan pada pengamatan eksperimental dan

pengukuran kuantitatif sesuai dengan kaidah metode ilmiah [15].Sehingga untuk memahami

gaya gesek yang telah kita bahas, sudah seharusnya sebagai mahasiswa fisika untuk

melaksanakan praktikum sebagai pembuktian dari konsep-konsep dasar dalam fisika.

Tertarik dengan semua hal di atas, peneliti melakukan percobaan “Koefisien Gesekan”

dengan tujuan untuk memahami factor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya gesekan,
memahami pengaruh gaya tairk terhadap keadaan benda, memahami pengaruh gaya normal

terhadap gaya gesek, dan memahami pengaruh keadaan permukaan terhadap gaya gesek.

2. METODE PENELITIAN

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 09 November 2023, pada pukul 13:30-15:00

di Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar.

Dalam praktikum ini, dibutuhkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum

yaitu neraca pegas, katrol meja, tali/benang, papan landasan kasar + licin dan beban

timbangan sebanyak tiga buah dengan massa yang berbeda beda. Neraca pegas berfungsi

untuk mengukur massa benda yang diukur. Katrol meja berfungsi sebagai alat untuk

membantu mengurangi gaya yang diperlukan untuk mengangkat atau menurunkan beban.

Dengan, menggunakan katrol meja , gaya yang diberikan oleh tali daapt digandakan atau

lebih, sehingga memungkinkan kita untuk mengangkat beban yang lebih berat dengan gaya

yang lebih kecil. Katrol meja juga dapat digunakan untuk mengubah arah gaya yang

diterapkan pada beban. Tali berfungsi alat bantu ysng menghubungkan antara katrol dengan

balok dan neraca pegas dengan cara mengikat balok. Balok berfungsi sebagai objek yang

digunakan untuk mengukur koefisien gesekan. Dan papan landasan sebagai bidang luncur
dari benda yang akan diukur koefisien gesekannya.

pada mata percobaan ini meliputi tiga kegiatan, yaitu: percobaan pertama hubungan

antara gaya Tarik terhadap benda dengan cara mula-mula mentukan NST pada alat neraca

pegas. Menimbang salah satu balok yang akan digunakan untuk menentukan besar gaya

normal dengan neraca pegas. Menarik pelan-pelan dengan gaya kecil. Memperhatikan

penunjukan neraca pegas, apa yang terjadi pada balok. Memperbesar gaya tarik sambil

memperhatikan keadaan balok. Melakukan hal ini hingga balok tepat akan bergerak, pada

keadaan ini perhatika penunjukan neraca pegas. Menarik terus sampai balok bergerak lurus

beraturan, memperhatikan penunjukan neraca pegas. Mencatat hasil pengamatan pada tabel

pengamatan yang tersedia.


Pada percobaan kedua yaitu hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan

dengan cara, menambahkan beban di atas balok, melakukan seperti kegiatan 2.1 ( terlebih

dahulu tentukan NST ). Menimbang setiap penambahan beban untuk menentukan masing-

masing besar gaya normal. Mengamati penunjukan neraca pegas pada saat balok tepat akan

bergerak dan pada saat balok bergerak lurus beraturan. Lakukan beberapa kali dengan

mengubah-ubah penambahan beban di atas balok. Mencatat hasil pengamatan pada tabel

pengamatan,

Percobaan ketiga hubungan antara keadaan permukan dengan gaya gesekan dengan

cara mula-mula tentukan nilai Skala Terkecil (NST) pada alat neraca pegas, menimbang

salah satu balok yang akan digunakan untuk menetukan besar gaya normal dengan neraca

pegas. Melakukan seperti kegiatan 2.2, mengganti permukaan meja atau balok yang lebih

kasar/halus. mengamati penunjukan pegas pada saat balok tepat akan bergerak dan pada

saat balok bergerak lurus beraturan. Melakukan kegiatan ini beberapa kali dengan

mengganti permukaan meja atau balok yang lebih kasar/halus.

Anda mungkin juga menyukai