0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan25 halaman
Tugas praktikum ini bertujuan untuk mengukur suhu tubuh ayam menggunakan termometer dan mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan ayam. Suhu tubuh normal ayam diperoleh sebesar 41°C dengan memasukkan termometer ke kloaka, menunjukkan kondisi tubuh ayam normal.
Tugas praktikum ini bertujuan untuk mengukur suhu tubuh ayam menggunakan termometer dan mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan ayam. Suhu tubuh normal ayam diperoleh sebesar 41°C dengan memasukkan termometer ke kloaka, menunjukkan kondisi tubuh ayam normal.
Tugas praktikum ini bertujuan untuk mengukur suhu tubuh ayam menggunakan termometer dan mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan ayam. Suhu tubuh normal ayam diperoleh sebesar 41°C dengan memasukkan termometer ke kloaka, menunjukkan kondisi tubuh ayam normal.
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2012/2013
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Ayam termasuk hewan homeothermik yang harus mempertahankan suhu tubuhnya tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Perbedaan suhu tubuh ayam dengan lingkungan akan mengganggu proses metabolisme dalam tubuh ayam.
I.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah : 1. Untuk mengetahui teknik pengukuran suhu tubuh ayam dengan menggunakan termometer 2. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai pengaruh suhu terhadap pertumbuhan ayam.
I.3 Metodelogi Praktikum
Waktu dan Tempat Praktikum
Hari/Tanggal : Senin : 07-01-2013 Tempat : Ruang Kelas Semester I (ADB) Pukul : 08.00 selesai
Alat dan Bahan
Alat : 1. Termometer 2. Kapas
Bahan : 1. Dua ekor anak ayam berumur 3 minggu 2. Alkohol
Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Lalu kaki dan sayap ayam yang akan diukur suhu tubuhnya dipegang, dengan maksud agar ayam tidak meronta saat termometer dimasukkan di dalam kloaka ayam 3. Masukkan termometer yang telah disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol ke dalam kloaka ayam 4. Membaca skala yang ditunjukkan oleh termometer 5. Mencatat hasil pengukuran
BAB II PEMBAHASAN
Dari serangkaian prosedur kerja yang telah dilakukan, dimana termometer dimasukkan kedalam tubuh ayam melalui kloaka diperoleh suhu tubuh ayam yaitu sebesar 41 0 C. Dari hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa kondisi tubuh ayam ini normal. Karena suhu tubuh normal ayam pada umumnya berkisar antara 40,6 0 C- 41,7 0 C. Dan mengapa dipilih kloaka sebagai tempat untuk memasukkan termometer? Hal ini dikarenakan apabila pengukuran suhu tubuh ayam dilakukan melalui mulut ayam kemungkinan besar hasil pengukuran yang diperoleh kurang tepat karena dipengaruhi oleh cairan pada mulut ayam. Ayam bersifat homoetermik atau suhu tubuh ayam relatif stabil pada kisaran tertentu yaitu 40- 41oC. Namun saat berumur 0-5 hari, ayam masih belum bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri. Ayam baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal sejak umur 2 minggu. Selain suhu, kelembaban udara (kadar air terikat di dalam udara) juga perlu diperhatikan karena kelembaban akan mempengaruhi suhu yang dirasakan ayam. Hal ini disebabkan pengeluaran panas tubuh ayam dilakukan melalui panting. Saat suhu dan kelembaban udara tidak nyaman, ayam akan merespon dengan berbagai cara diantaranya : 1. Saat suhu terlalu dingin Saat suhu terlalu dingin, otak akan merespon dengan meningkatkan metabolisme untuk menghasilkan panas. 2. Saat suhu terlalu panas Kasus heat stress lebih sering terjadi pada ayam dewasa karena lebih banyak menghasilkan panas sehingga lebih mudah stres. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa mekanisme pengeluaran panas pada ayam adalah panting. Mekanisme ini biasanya menjadi jalan terakhir yang dipilih ayam. Sebelumnya ayam akan melakukan perluasan area permukaan tubuh (melebarkan/menggantungkan sayap) dan melakukan peripheral vasodilatation (meningkatkan aliran darah perifer terutama di jengger, pial dan kaki). Saat panas, konsumsi pakan akan menurun sedangkan air minum justru meningkat, sehingga terkadang terjadi feses encer serta penurunan produktivitas akibat asupan nutrisi tidak terpenuhi dan gangguan metabolisme tubuh. Kematian juga sering ditemukan terutama jika panting sudah tidak mampu menurunkan suhu tubuh secara optimal.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan secara teliti dan cermat diperoleh suhu tubuh ayam sebesar 41 0 C. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kondisi tubuh ayam berada pada suhu normal yakni berkisar antara 40,6 0 C-41,7 0 C.
LAMPIRAN
TUGAS BIOLOGI HEWAN PENGUKURAN SUHU TUBUH AYAM
ERDIAN CERIA PUTRA 1209011019
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2012/2013
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Ayam termasuk hewan homeothermik yang harus mempertahankan suhu tubuhnya tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Perbedaan suhu tubuh ayam dengan lingkungan akan mengganggu proses metabolisme dalam tubuh ayam.
I.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah : 3. Untuk mengetahui teknik pengukuran suhu tubuh ayam dengan menggunakan termometer 4. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai pengaruh suhu terhadap pertumbuhan ayam.
I.3 Metodelogi Praktikum
Waktu dan Tempat Praktikum
Hari/Tanggal : Senin : 07-01-2013 Tempat : Ruang Kelas Semester I (ADB) Pukul : 08.00 selesai
Alat dan Bahan
Alat : 3. Termometer 4. Kapas
Bahan : 3. Dua ekor anak ayam berumur 3 minggu 4. Alkohol
Prosedur Kerja
6. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 7. Lalu kaki dan sayap ayam yang akan diukur suhu tubuhnya dipegang, dengan maksud agar ayam tidak meronta saat termometer dimasukkan di dalam kloaka ayam 8. Masukkan termometer yang telah disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol ke dalam kloaka ayam 9. Membaca skala yang ditunjukkan oleh termometer 10. Mencatat hasil pengukuran
BAB II PEMBAHASAN
Dari serangkaian prosedur kerja yang telah dilakukan, dimana termometer dimasukkan kedalam tubuh ayam melalui kloaka diperoleh suhu tubuh ayam yaitu sebesar 41 0 C. Dari hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa kondisi tubuh ayam ini normal. Karena suhu tubuh normal ayam pada umumnya berkisar antara 40,6 0 C- 41,7 0 C. Dan mengapa dipilih kloaka sebagai tempat untuk memasukkan termometer? Hal ini dikarenakan apabila pengukuran suhu tubuh ayam dilakukan melalui mulut ayam kemungkinan besar hasil pengukuran yang diperoleh kurang tepat karena dipengaruhi oleh cairan pada mulut ayam. Ayam bersifat homoetermik atau suhu tubuh ayam relatif stabil pada kisaran tertentu yaitu 40- 41oC. Namun saat berumur 0-5 hari, ayam masih belum bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri. Ayam baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal sejak umur 2 minggu. Selain suhu, kelembaban udara (kadar air terikat di dalam udara) juga perlu diperhatikan karena kelembaban akan mempengaruhi suhu yang dirasakan ayam. Hal ini disebabkan pengeluaran panas tubuh ayam dilakukan melalui panting. Saat suhu dan kelembaban udara tidak nyaman, ayam akan merespon dengan berbagai cara diantaranya : 1. Saat suhu terlalu dingin Saat suhu terlalu dingin, otak akan merespon dengan meningkatkan metabolisme untuk menghasilkan panas. 2. Saat suhu terlalu panas Kasus heat stress lebih sering terjadi pada ayam dewasa karena lebih banyak menghasilkan panas sehingga lebih mudah stres. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa mekanisme pengeluaran panas pada ayam adalah panting. Mekanisme ini biasanya menjadi jalan terakhir yang dipilih ayam. Sebelumnya ayam akan melakukan perluasan area permukaan tubuh (melebarkan/menggantungkan sayap) dan melakukan peripheral vasodilatation (meningkatkan aliran darah perifer terutama di jengger, pial dan kaki). Saat panas, konsumsi pakan akan menurun sedangkan air minum justru meningkat, sehingga terkadang terjadi feses encer serta penurunan produktivitas akibat asupan nutrisi tidak terpenuhi dan gangguan metabolisme tubuh. Kematian juga sering ditemukan terutama jika panting sudah tidak mampu menurunkan suhu tubuh secara optimal.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan secara teliti dan cermat diperoleh suhu tubuh ayam sebesar 41 0 C. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kondisi tubuh ayam berada pada suhu normal yakni berkisar antara 40,6 0 C-41,7 0 C.
LAMPIRAN
TUGAS BIOLOGI HEWAN PENGUKURAN SUHU TUBUH AYAM
SATRIA KRISTO FRANS 1209017037
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2012/2013
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Ayam termasuk hewan homeothermik yang harus mempertahankan suhu tubuhnya tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Perbedaan suhu tubuh ayam dengan lingkungan akan mengganggu proses metabolisme dalam tubuh ayam.
I.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah : 5. Untuk mengetahui teknik pengukuran suhu tubuh ayam dengan menggunakan termometer 6. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai pengaruh suhu terhadap pertumbuhan ayam.
I.3 Metodelogi Praktikum
Waktu dan Tempat Praktikum
Hari/Tanggal : Senin : 07-01-2013 Tempat : Ruang Kelas Semester I (ADB) Pukul : 08.00 selesai
Alat dan Bahan
Alat : 5. Termometer 6. Kapas
Bahan : 5. Dua ekor anak ayam berumur 3 minggu 6. Alkohol
Prosedur Kerja
11. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 12. Lalu kaki dan sayap ayam yang akan diukur suhu tubuhnya dipegang, dengan maksud agar ayam tidak meronta saat termometer dimasukkan di dalam kloaka ayam 13. Masukkan termometer yang telah disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol ke dalam kloaka ayam 14. Membaca skala yang ditunjukkan oleh termometer 15. Mencatat hasil pengukuran
BAB II PEMBAHASAN
Dari serangkaian prosedur kerja yang telah dilakukan, dimana termometer dimasukkan kedalam tubuh ayam melalui kloaka diperoleh suhu tubuh ayam yaitu sebesar 41 0 C. Dari hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa kondisi tubuh ayam ini normal. Karena suhu tubuh normal ayam pada umumnya berkisar antara 40,6 0 C- 41,7 0 C. Dan mengapa dipilih kloaka sebagai tempat untuk memasukkan termometer? Hal ini dikarenakan apabila pengukuran suhu tubuh ayam dilakukan melalui mulut ayam kemungkinan besar hasil pengukuran yang diperoleh kurang tepat karena dipengaruhi oleh cairan pada mulut ayam. Ayam bersifat homoetermik atau suhu tubuh ayam relatif stabil pada kisaran tertentu yaitu 40- 41oC. Namun saat berumur 0-5 hari, ayam masih belum bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri. Ayam baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal sejak umur 2 minggu. Selain suhu, kelembaban udara (kadar air terikat di dalam udara) juga perlu diperhatikan karena kelembaban akan mempengaruhi suhu yang dirasakan ayam. Hal ini disebabkan pengeluaran panas tubuh ayam dilakukan melalui panting. Saat suhu dan kelembaban udara tidak nyaman, ayam akan merespon dengan berbagai cara diantaranya : 1. Saat suhu terlalu dingin Saat suhu terlalu dingin, otak akan merespon dengan meningkatkan metabolisme untuk menghasilkan panas. 2. Saat suhu terlalu panas Kasus heat stress lebih sering terjadi pada ayam dewasa karena lebih banyak menghasilkan panas sehingga lebih mudah stres. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa mekanisme pengeluaran panas pada ayam adalah panting. Mekanisme ini biasanya menjadi jalan terakhir yang dipilih ayam. Sebelumnya ayam akan melakukan perluasan area permukaan tubuh (melebarkan/menggantungkan sayap) dan melakukan peripheral vasodilatation (meningkatkan aliran darah perifer terutama di jengger, pial dan kaki). Saat panas, konsumsi pakan akan menurun sedangkan air minum justru meningkat, sehingga terkadang terjadi feses encer serta penurunan produktivitas akibat asupan nutrisi tidak terpenuhi dan gangguan metabolisme tubuh. Kematian juga sering ditemukan terutama jika panting sudah tidak mampu menurunkan suhu tubuh secara optimal.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan secara teliti dan cermat diperoleh suhu tubuh ayam sebesar 41 0 C. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kondisi tubuh ayam berada pada suhu normal yakni berkisar antara 40,6 0 C-41,7 0 C.
LAMPIRAN
TUGAS BIOLOGI HEWAN PENGUKURAN SUHU TUBUH AYAM
HENDRIK J. FRANS 1209011038
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2012/2013
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Ayam termasuk hewan homeothermik yang harus mempertahankan suhu tubuhnya tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Perbedaan suhu tubuh ayam dengan lingkungan akan mengganggu proses metabolisme dalam tubuh ayam.
I.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah : 7. Untuk mengetahui teknik pengukuran suhu tubuh ayam dengan menggunakan termometer 8. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai pengaruh suhu terhadap pertumbuhan ayam.
I.3 Metodelogi Praktikum
Waktu dan Tempat Praktikum
Hari/Tanggal : Senin : 07-01-2013 Tempat : Ruang Kelas Semester I (ADB) Pukul : 08.00 selesai
Alat dan Bahan
Alat : 7. Termometer 8. Kapas
Bahan : 7. Dua ekor anak ayam berumur 3 minggu 8. Alkohol
Prosedur Kerja
16. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 17. Lalu kaki dan sayap ayam yang akan diukur suhu tubuhnya dipegang, dengan maksud agar ayam tidak meronta saat termometer dimasukkan di dalam kloaka ayam 18. Masukkan termometer yang telah disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol ke dalam kloaka ayam 19. Membaca skala yang ditunjukkan oleh termometer 20. Mencatat hasil pengukuran
BAB II PEMBAHASAN
Dari serangkaian prosedur kerja yang telah dilakukan, dimana termometer dimasukkan kedalam tubuh ayam melalui kloaka diperoleh suhu tubuh ayam yaitu sebesar 41 0 C. Dari hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa kondisi tubuh ayam ini normal. Karena suhu tubuh normal ayam pada umumnya berkisar antara 40,6 0 C- 41,7 0 C. Dan mengapa dipilih kloaka sebagai tempat untuk memasukkan termometer? Hal ini dikarenakan apabila pengukuran suhu tubuh ayam dilakukan melalui mulut ayam kemungkinan besar hasil pengukuran yang diperoleh kurang tepat karena dipengaruhi oleh cairan pada mulut ayam. Ayam bersifat homoetermik atau suhu tubuh ayam relatif stabil pada kisaran tertentu yaitu 40- 41oC. Namun saat berumur 0-5 hari, ayam masih belum bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri. Ayam baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal sejak umur 2 minggu. Selain suhu, kelembaban udara (kadar air terikat di dalam udara) juga perlu diperhatikan karena kelembaban akan mempengaruhi suhu yang dirasakan ayam. Hal ini disebabkan pengeluaran panas tubuh ayam dilakukan melalui panting. Saat suhu dan kelembaban udara tidak nyaman, ayam akan merespon dengan berbagai cara diantaranya : 1. Saat suhu terlalu dingin Saat suhu terlalu dingin, otak akan merespon dengan meningkatkan metabolisme untuk menghasilkan panas. 2. Saat suhu terlalu panas Kasus heat stress lebih sering terjadi pada ayam dewasa karena lebih banyak menghasilkan panas sehingga lebih mudah stres. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa mekanisme pengeluaran panas pada ayam adalah panting. Mekanisme ini biasanya menjadi jalan terakhir yang dipilih ayam. Sebelumnya ayam akan melakukan perluasan area permukaan tubuh (melebarkan/menggantungkan sayap) dan melakukan peripheral vasodilatation (meningkatkan aliran darah perifer terutama di jengger, pial dan kaki). Saat panas, konsumsi pakan akan menurun sedangkan air minum justru meningkat, sehingga terkadang terjadi feses encer serta penurunan produktivitas akibat asupan nutrisi tidak terpenuhi dan gangguan metabolisme tubuh. Kematian juga sering ditemukan terutama jika panting sudah tidak mampu menurunkan suhu tubuh secara optimal.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan secara teliti dan cermat diperoleh suhu tubuh ayam sebesar 41 0 C. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kondisi tubuh ayam berada pada suhu normal yakni berkisar antara 40,6 0 C-41,7 0 C.