Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

BLOK BMS II
SUHU BADAN DAN PENGATURANNYA

Kelompok : A16
Pembimbing : Prof. Dr. Hj. Qomariyah, MS,PKK
Anggota : Eka Syafnita (1102014083)
Elvira Sari (1102014084)
Erina Febriani Widiastari (1102014085)
Fadilla Permata (1102014088)
Faisal Gani (1102014089)
Fajar Pambudi (1102014090)
Farah Zahida (1102014091)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JL. LETJEND SUPRAPTO, CEMPAKA PUTIH
JAKARTA 10510
TELP. 62.21.4244574 FAX. 62.21.4244574
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Tujuan

Pada akhir latihan ini, mahasiswa harus dapat:


1. Menjelaskan penyebab perbedaan hasil pengukuran suhu dengan lokasi yang
berbeda pada tubuh manusia.
2. Menerangkan pengaruh lingkungan terhadap suhu tubuh manusia jika bernafas
melalui mulut dan berkumur air es.
3. Menjelaskan pengaruh suhu keliling pada suhu tubuh mahluk poikilothermik
dibandingkan dengan homeothermik
4. Mendemonstrasikan berbagai faktor isolasi terhdap pengeluaran panas (heat
loss)
5. Mengukur kelembaban udara diruangan dengan menggunakan psychometric
chart.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari Jumat, 5 Desember 2014 di Laboratorium


Fisiologi Universitas Yarsi.

2.2 Alat dan Bahan

1. Kodok
2. Papan fiksasi kodok/katak + tali
3. Thermometer maksimum
4. Thermometer kimia dengan skala -10 C sampai +50 C dan 10 C sampai
+100C.
5. Alkohol + kapas
6. Waskom besar berisi air es
7. Parafinum liquidum
8. Dua gelas minum berukuran dan berbentuk sama dan terbuat dari bahan
yang sama
9. Kendi tanah yang dipernis dan yang tidak dipernis yang diisikan air.
10. Alat untuk menetapkan kelembaban udara
Termometer bola basah
Termometer bola kering
Psychometric chart
11. Air hangat 40 C dan 70 C

2.3 Tata kerja

I. Pengukuran suhu mulut

1. Bersihkan thermometer maksimum dengan alcohol


P.I.1. Apakah perbedaan antara thermometer maksimum (klinik) dengan
thermometer kimia ?

Jawab: Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu badan


manusia. Skala yang digunakan hanya dari 35 C sampai 42 C sebab
suhu badan manusia berkisar pada suhu tersebut. Termometer kimia
digunakan untuk percobaan pada laboratorium, biasanya dengan skala 0
C sampai dengan 100 C bahkan lebih.

2. Turunkan meniscus air raksa sampai dibawah skala dengan mengayun


sentakkan thermometer tersebut beberapa kali.
3. Letakkan reservoir thermometer dibawah lidah dan suruh orang percobaan
menutup mulutnya rapat-rapat
4. Setelah 10 menit baca dan catat suhu mulut orang percobaan
Hasil percobaan:
Setelah 10 menit suhu mulut orang percobaan adalah 37,2 C

II. Pengaruh bernafas melalui mulut dan berkumur air es pada suhu
mulut

1. Turunkan menicus air raksa sampai di bawah skala dengan cara seperti di atas
2. Letakkan reservoir termometer di bawah lidah orang percobaan.
3. Baca dan catat suhu mulut setelah 5 menit.
4. Tanpa menurunkan menicus air raksa, letakkan kembali reservoir termometer
di bawah lidah orang percobaan.
5. Baca dan catat lagi suhu mulut setelah 5 menit.
6. Suruh orang percobaan bernafas tenang melalui mulut selama 2 menit sambil
menutup lubang hidung. Segera setelah tindakan ini ulangi percobaan 1 s/d 5.
7. Suruh orang percobaan berkumur berulang-ulang dengan air es selama 1
menit. Segara setelah tindakan ini ulangi percobaan 1 s/d 5.

Hasil percobaan:

Suhu (oC)
Normal Bernapas Melalui Mulut Berkumur Air Es
5 5 5 5 5 5
pertama kedua pertama kedua pertama kedua
37,2 37,4 37,3 37,4 36,6 37,3

P 1.2. Apa ada perbedaan antara suhu mulut pada 5 pertama dan 5 kedua
pada ketiga tindakan di atas? Dan apakah ada perbedaan antara suhu akhir
ketiga keadaan tersebut?

Jawab: Dari percobaan diatas dapat dilihat setiap percobaaan memiliki


perbedaan suhu. Tetapi perbedaan suhu tidak terlalu jauh dari setiap
percobaan. Suhu setalah berkumur air es menunjukkan penurunan suhu
dikarenakan suhu tubuh menyesuaikan dengan suhu dari dingin air es
tersebut.

III. Pengukuran Suhu Ketiak

1. Keringkan ketiak orang percobaan

P.I.3 Apakah ada perbedaan antara suhu ketiak dan suhu mulut? Apa
sebabnya?

Jawab: Ada perbedaan dikarenakan suhu pada mulut lebih akurat


dikarenakan panas yang diukur berasal langsung dari tubuh, dan juga
ketika sedang mengukur suhu, mulut tertutup rapat sehingga tidak
dipengaruhi suhu lingkungan, sedangkan panas yang diukur pada ketiak
sedikit dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
2. Usahakan supaya meniscus air raksa thermometer maksimum terletak dibawa
skala dengan mengayun sentakkan thermometer tersebut beberapa kali.
3. Suruhlah orang percobaan berbaring terlentang.
4. Letakkan reservoir thermometer klinik di ruang ketiak dan suruhlah orang
percobaan menjepitnya dengan baik.
5. Setelah 10 menit baca dan catat suhu ketiak orang percobaan.

Hasil percobaan:
Setelah 10 menit suhu pada ketiak adalah 37 C

PI.4 Apakah ada perbedaan antara suhu ketiak dan suhu mulut? Apa
sebabnya?

Jawab: Ada perbedaan yaitu suhu mulut 37,2C dan suhu ketiak 37 C.
Namun, perbedaannya tidak begitu jauh. Ini disebabkan pengaruh suhu
lingkungan saat mengukur suhu tersebut.

IV. Pengaruh suhu keliling pada suhu tubuh binatang pikilothermik

1. Tetapkan suhu ruang dengan thermometer kimia (-10oC s/d +50oC)


2. Ikatkan dengan tali seekor kodok telentang diatas papan fiksasi
3. Masukan thermometer kimia tersebut diatas kedalam esofagusnya
4. Baca dan catat suhu kodok setelah 5 menit
5. Dengan thermometer didalam eesofagusnya benamkan kodok itu ke dalam air
es setinggi lehernya (jaga jangan sampai air es masuk ke dalam mulut kodok)

P.I. 5 Mengapa air es tidak boleh masuk kedalam mulut kodok?

Jawab: Karena hal itu dapat mempengaruhi suhu yang ditangkap oleh
thermometer karna, pengukuran bukan pada suhu kodok melainkan suhu
air es nya sendiri.

6. Baca dan catat suhunya setelah 5 menit


7. Keluarkan thermometer dari esofagus kodok dan tetapkan suhu air es
8. Keluarkan kodok dari air es dan biarkan ia beberapa menit dalam suhu ruang,
sementara itu sediakan air hangat ( 400C)
9. Masukan kembali thermometer kedalam esofagus kodok. Benamkan sekarang
kodok itu kedalam air hangat setinggi lehernya (jaga jangan sampai air hangat
masuk kedalam mulut kodok tersebut)
10. Baca dan catat suhunya setelah 5 menit

Hasil percobaan:

Suhu katak setelah 5 = 25 0C


Suhu katak setelah 5 dalam air es = 8 0C
Suhu katak setelah 5 dalam air hangat = 30 0C

P.I. 6 Apakah ada perbedaan suhu kodok pada waktu dibenamkan


dalam air es dan pada waktu dibenamkan pada air hangat?
Jawab: Ada perubahan yang signifikan. Dapat dilihat dari hasil
percobaan diatas, bahwa suhu tubuh katak berubah sesuai dengan suhu
lingkungan sekitarnya. Saat diberikan air es, suhu katak turun
mengikuti suhu air es dan pada air hangat, suhu katak ikut naik
menyesuaikan suhu air hangat.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari beberapa percobaan diatas kita dapat membedakan antar poikilothermik


dan homeothermik. Pada percobaan IV, kita dapat melihat suhu katak yang
berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungannya. Sedangkan, pada percobaan
II, kita bisa melihat tubuh manusia yang bersifat homeothermik, yaitu berubah
tetapi tidak signifikan.

Dari letak pengukuran yang kita lakukan pada percobaan I dan III, didapatkan
perbedaan suhu yang tipis antara pengukuran pada mulut dan ketiak. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh suhu lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai