Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

RESPIRASI PADA MIKROBA

Disusun Oleh :
1. Zidiq Syaifuddin Aji

08302241033

2. Yosafat Fredy Santoso

08302241034

3. Mukti Sasi Kirono

08302241035

4. Hepatika Zidny Ilmadina

08302241037

Pendidikan Fisika Reguler

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2008

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


RESPIRASI PADA MIKROBA
A. Topik

: Respirasi pada Mikroba

B. Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui gejala-gejala terjadinya respirasi pada mikroba.


2. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap respirasi
mikroba.
C. Alat dan Bahan :
Satu set respirometer mikroba terdiri dari :
Erlenmeyer 500 cc

1 buah

Sumbat erlenmeyer

1 buah

Selang plastik kecil

50 cm

Tabung reaksi kecil

1 buah

Beker gelas 1000 cc

1 buah

Ragi roti / fermipan

1 dos

Air dingin / panas

secukupnya

Gula pasir

500 gr

D. Cara Kerja :
Percobaan yang dilakukan dengan perlakuan fermipan + air panas 40oC + gula pasir.
1.

Menimbang fermipan sebanyak 5 gram dan 5 gram gula pasir.

2.

Atur suhu air panas yang telah disediakan agar bisa mencapai suhu 40oC.
Mengaturnya dengan cara menambahkan air dingin agar bisa tercapai suhu 40oC.

3.

Setelah air telah mencapai suhu yang diinginkan, masukkan ke dalam erlenmeyer
yang telah berisi air panas 40oC sebanyak 100 cc. Tambahkan gula pasir
secukupnya ke dalam erlenmeyer tersebut. Aduk pelan-pelan sampai rata.

4.

Segera tutuplah erlenmeyer dengan sumbat karet yang telah diberi selang kecil.
Ujung selang yang lain masukkan ke dalam tabung reaksi terbalik yang penuh
berisi air dalam beker gelas penuh air. Perhatian : selang yang berada dalam
erlenmeyer jangan sampai tercelup air.

5.

Mengamati gejala yang terjadi pada rangkaian percobaan tersebut.

6.

Mencatat hasil pengamatan dalam tabel yang telah disiapkan sebelumnya.

7.

Mengumpulkan data setiap kelompok sehingga memperoleh data kelas.

8.

menyimpulkan apa yang dapat diperoleh dari percobaan kali ini.

E. Data Hasil Pengamatan


Tabel pengamatan jumlah gelembung dengan variasi suhu dan konsentrasi substrat
NO

Massa gula ( g )

1
2
3
4
5
6
7

1
2
3
2
2
2

Massa
fermipan( g )
3
3
3
3
3
3
3

waktu ( s )

suhu ( C )

1020
672
865
540
471
589

normal
normal
normal
normal
30
40
50

BANYAK
GELEMBUNG
5
3 gel menit-1
12
20
2.5 gel menit-1
13

F. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan kali ini adalah untuk mengetahui gejela-gejala
terjadinya respirasi pada mikroba dan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap respirasi mikroba. Pada percobaan yang dilakukan kali ini kita
menggunakan perlakuan air panas yang ditambah dengan fermipan dan ditambah
dengan gula secukupnya. Konsentrasi substrat (yang dipengaruhi oleh gula pasir) dan
suhu (dipakainya air panas) adalah 2 variabel yang digunakan sebagai faktor yang
mempengaruhi kecepatan respirasi mikroba.
Setelah mencampurkan ketiga bahan tersebut, segeralah tutup erlenmeyer
dengan sumbat karet yang telah diberi selang. Kemudian dihubungkan ke tabung
reaksi terbalik yang telah diisi air dan ditempatkan dalam beker gelas yang telah terisi
oleh air. Amatilah peristiwa apa yang terjadi dari percobaan tadi. Kemudian catat dan
bahas hasil pengamatan yang telah dilakukan.
Pada percobaan kali ini kita memfokuskan pada respirasi mikroba.
Sebelumnya kita harus mengetahui apakah respirasi itu terlebih dahulu. Respirasi
adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik
menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah
reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap

sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Respirasi sendiri dapat


digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan ketersediaan O2 di udara, yaitu respirasi
aerob dan respirasi anaerob.
Respirasi aerob adalah suatu proses pernapasan yang membutuhkan oksigen
dari udara (http://www.crayonpedia.org/mw/Respirasi_Sel_12.1), sebaliknya respirasi
anaerob merupakan proses repirasi yang berlangsung tanpa membutuhkan O2.
Respirasi anaerob dapat pula disebut fermentasi atau respirasi intramolekul. Tujuan
fermentasi sama dengan respirasi aerob, yaitu mendapatkan energy. Hanya saja
energi yang dihasilkan jauh lebih sedikit dari respirasi aerob.
Respirasi aerob :
C6H12O6 ---- 6 CO2 + 6 H2O + 675 kal + 38 ATP
Respiasi anaerob:
C6H12O6 ------ 2 C2H5OH + 2CO2 + 21 kal + 2 ATP
Pernapasan anaerob dapat berlangsung didalam udara bebas, tetapi proses ini tidak
menggunakan O2 yang disediakan di udara. Fermentasi sering pula disebut sebagai
peragian alcohol atau alkoholisasi.
(http://www.crayonpedia.org/mw/Respirasi_Sel_12.1)
Pada percobaan yang telah dilakukan kali ini adalah salah satu respirasi
anaerob. Karena pada saat sumbat karet ditutup pada erlenmeyer tidak terjadi
pertukaran gas atau berhubungan dengan udara luar. Sehingga tidak terjadi respirasi
yang menggunakan oksigen. Fermipan yang ada dalam erlenmeyer melakukan
respirasi anaerob yang juga dikenal sebagai fermentasi. Pada percobaan kali ini
bakteri (mikroba) yang berperan serta adalah bakteri Saccharomyces cerevisiae.
(http://ptp2007.wordpress.com/2007/10/08/fermentasi/).
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Selain itu ragi juga dikenal
sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol
dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya Akan tetapi beberapa komponen

lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton
(http://id.shvoong.com/exact-sciences/1663623-fermentasi/).
Pada percobaan yang telah dilakukan kita dapat mengamati gejela-gejala yang
timbul yang merupakan terjadinya respirasi pada mikroba. Pada menit ketiga kita
melihat timbul atau terjadi gelembung-gelembung udara yang keluar dari selang
erlenmeyer menuju selang yang terhubung ke dalam tabung reaksi terbalik.
Gelembung-gelembung tersebut timbul akibat dari respirasi yang sedang dilakukan
oleh mikroba yang ada di dalam erlenmeyer. Selang yang berada pada erlenmeyer
dilarang menyentuh larutan. Hal ini disebabkan karena agar udara hasil respirasi yang
dilakukan mikroba tersebut dapat keluar dan melalui selang. Apabila selang tercelup
ke dalam larutan maka kita tidak dapat mengamati respirasi yang terjadi tersebut.
Karena udara hasil respirasi yang berupa karbodioksida (CO 2) tidak dapat naik dan
melalui selang hingga akhirnya menyebabkan timbulnya gelembung yang dapat kita
amati.
Banyaknya gelembung yang teramati tiap menitnya selalu bertambah. Itu
menandakan semakin lama, laju respirasinya semakin cepat. Dan dari data yang telah
didapat, laju respirasi dari percobaan yang diberi perlakuan dengan air panas
menunjukkan laju respirasi yang lebih cepat dibandingkan dengan yang
menggunakan air dingin. Salah satu faktor yang menyebabkan laju respirasi semakin
cepat adalah suhu. Dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk
setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing
spesies (www.indoskripsi.com/respirasi). Namun pada percobaan kali ini pada suhu
50 C waktu yang diperlukan semakin lama, kemungkinan hal ini disebabkan oleh
suhu tersebut telah melewati suhu optimal mikroba atau kesalahan pada praktikum
( seperti kebocoran selang penghubung ).
Selain itu semakin tinggi konsentrasi

substrat semakin cepat pula laju

respirasinya. Kandungan substrat yang rendah menyebabkan respirasi dengan laju


yang rendah pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak
maka laju respirasi akan meningkat (www.indoskripsi.com/respirasi). Hal ini dapat
dibuktikan dari hasil percobaan 1 sampai 4. Pada percobaan yang telah dilakukan,
kami menggunakan air panas dengan suhu 40oC dan ditambah dengan gula. Oleh
karena itu, laju reaksi yang teramati juga cepat, yaitu 2.5 gelembung per menit.

Gelembung yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan kelompok yang


menggunakan perlakuan lain (suhu yang lebih rendah).Hal ini menandakan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi cepat lambatnya laju respirasi antara lain adalah
suhu dan konsentrasi substrat. Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju respirasinya.
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat laju respirasinya.
G. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulan bahwa :
1.

Gejala-gejala yang timbul akibat dari respirasi mikroba yang teramati dari
percobaan adalah timbulnya gelembung-gelembung udara. Gelembung udara
tersebut menandakan karbondioksida yang dilepaskan pada respirasi mikroba
yang dimati.

2.

Faktor-faktor yang memepengaruhi laju respirasi mikroba antara lain adalah suhu
dan konsentrasi substrat. Semakin tinggi suhu, semakin cepat pula laju
respirasinya. Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat pula laju
reaksinya.

H. Daftar Pustaka
Tim Biologi Umum Jurusan Pendidikan Fisika.2008.Petunjuk Praktikum Biologi
Umum Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY.Yogyakarta :
FMIPA UNY
http://www.crayonpedia.org/mw/Respirasi_Sel_12.1
(date:19 November 2008, time:09.15)
http://ptp2007.wordpress.com/2007/10/08/fermentasi/
(date:15 November 2008. time: 10.32)
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1663623-fermentasi/
(date:15 November 2008. time: 10.33)
www.indoskripsi.com/respirasi
(date:19 November 2008. time: 09.32)

Tabel perbandingan massa gula dengan waktu


Massa gula dalam substrat
Waktu yang dibutuhkan memenuhi tabung reaksi
Grafik perbandingan massa gula dengan waktu

900

1
1020

2
672

3
865

Tabel perbandingan massa substrat dengan waktu


suhu substrat
Waktu yang dibutuhkan memenuhi tabung reaksi
Grafik perbandingan suhu substrat dengan waktu

30
540

40
471

50
589

Anda mungkin juga menyukai