Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Fisiologi

Blok Biomedik 2

Suhu Badan dan Pengaturannya

Disusun oleh :
Kelompok A4
GanangSuryansa (1102015085)
KhanzaIsdiharana K (1102015117)
LarasOktaviani (1102015118)
LarasatiYofiPutri (1102015119)
LufthiFahreza (1102015120)
Luthfi Mubarak (1102015121)
M.FikriRidha (1102015122)
MaftuchahLegina C (1102015123)
Magma Sanggiri (1102015124)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI


2015-2016

0
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat :
1. Mengukur suhu ketiak dan suhu mulut seseorang
2. Menerangkan pengaruh bernapas melalui mulut dan berkumur air es
pada suhu mulut seseorang
3. Menyimpulkan pengaruh suhu keliling pada suhu tubuh binatang
poikilotermik
4. Mendemonstrasikan pelbagai faktor isolasi terhadap pengerluaran
panas (heat loss)

1
BAB 2
METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan


1. Kodok
2. Papan fiksasi kodok/katak + tali
3. Termometer maksimum
4. Termometer kimia dengan skala -100C sampai +500C dan 100C sampai +1000C
5. Alkohol + kapas
6. Waskom besar berisi air es
7. Parafinum liquidum
8. Dua gelas minum berukuran dan berbentuk sama dan terbuat dari bahan yang
sama
9. Kendi tanah yang dipernis dan yang tidak dipernis yang diisi air
10. Alat untuk menetapkan kelembaban udara
- Termometer bola basah
- Termometer bola kering
- Psychrometric chart
11. Air hangat 400C dan 700C

2.2 Tata Kerja


I. Pengukuran Suhu Mulut
1. Bersihkan termometer maksimum dengan alcohol
P-16.1. Apakah perbedaan antara termometer maksimum (klinik), dengan termometer
kimia?
Jawab : Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu badan manusia.
Skala yang digunakan hanya dari 350C sampai 420C sebab suhu badan manusia
berkisar pada suhu tersebut. Termometer kimia digunakan untuk percobaan pada
laboratorium, biasanya dengan skala 00C sampai dengan 1000C bahkan lebih
2. Turunkan meniscus air raksa sampai dibawah skala dengan mengayun sentakkan
termometer tersebut beberapa kali.

2
3. Letakkan “reservoir” termometer dibawah lidah dan suruh orang percobaan menutup
mulutnya rapat-rapat.
4. Setelah 10 menit baca dan catat suhu mulut orang percobaan.
Hasil percobaan : Setelah 10 menit, suhu orang percobaaan adalah 36,950C

II. Pengaruh bernapas melalui mulut dan berkumur air es pada suhu mulut
1. Turunkan meniscus air raksa sampai dibawah skala dengan cara seperti diatas
2. Letakkan reservoir termometer dibawah lidah orang percobaan
3. Baca dan catat suhu mulut setelah 5 menit
4. Tanpa menurunkan meniscus air raksa, letakkan kembali reservoir termometer dibawah
lidah orang percobaan
5. Baca dan catat lagi suhu mulut setelah 5 menit
6. Suruh orang percobaan bernapas tenang melalui mulut selama 2 menit sambil menutup
lubang hidung. Segera setelah tindakan ini ulangi percoban 1 s/d 5
7. Suruh orang percobaan berkumur berulang-ulang dengan air es selama 1 menit. Segera
setelah tindakan ini ulangi percobaan 1 s/d 5
Hasil percobaan :

Suhu dalam Celcius

Normal Bernapas Melalui Mulut Berkumur air es

5’ Pertama 5’ Kedua 5’ Pertama 5’ Kedua 5’ Pertama 5’ Kedua

36,4 36,15 36,5 36,5 36,3 36,3

P.16.2 Apa ada perbedaan antara suhu mulut pada 5’ pertama dan 5’ kedua pada ketiga
tindakan diatas? Dan apakah ada perbedaan antara suhu akhir ketiga keadaan tersebut?
Jawab : Dari percobaan diatas dapat dilihat setiap percobaan memiliki perubahan suhu.
Tetapi perubahan suhu tidak terlalu jauh dari setiap percobaan. Pada saat bernapas terjadi
kenaikan suhu dikarenakan pengaruh dari suhu dalam tubuh yang disalurkan oleh udara
yang dikeluarkan ke mulut. Suhu berkumur dengan air es menunjukkan penurunan suhu
dikarenakan akibat suhu lingkungan mulut yang menyesuaikan dengan dingin air es
tersebut.

3
III. Pengukuran Suhu Ketiak
1. Keringkan ketiak orang percobaan
P.16.3. Mengapa ketiak harus dikeringkan terlebih dahuu sebelu diukur suhunya?
Jawab : Karena air dari ketiak dapat menurunkan suhu
2. Usahakan supaya meniscus air raksa termometer maksimum terletak dibawah skala
dengan mengayun- sentakkan termometer tersebut beberapa kali.
3. Suruhlah orang percobaaan berbaring terlentang
4. Letakkan reservoir termometer klinik di ruang ketiak dan suruhlah orang percobaan
menjepitnya dengan baik
5. Setelah 10 menit baca dan catat suhu ketiak orang percobaan
Hasil Percobaan :
Setelah 10 menit, suhu pada ketiak ada 360C
P.16.4. Apakah ada perbedaan antara suhu ketiak dan suhu mulut? Apa sebabnya?
Jawab : Ada perbedaan yaitu suhu mulut 36,40C dan suhu ketiak 360C. Namun
perbedaan tidak begitu jauh. Hal ini disebabkan oleh pengaruh suhu dan kelembaban
lingkungan saat mengukur suhu tersebut dan suhu pada mulut lebih akurat dikarenakan
panas yang diukur berasa langsung dari tubuh sedangkan panas yang diukur pada ketiak
sedikit dipengaruhi oleh suhu kelembaban lingkungan.

IV. Pengaruh Suhu Keliling Pada Suhu Tubuh Binatang Poikilotermik


1. Tetapkan suhu ruang dengan termometer kimia ( -100C -- +500C )
2. Ikatkan dengan tali seekor kodok telentang diatas papan fiksasi
3. Masukkan termometer kimia tersebut diatas kedalam esofagusnya
4. Baca dan catat suhu kodok setelah 5 menit
5. Dengan termometer didalam esofagusnya benamkan kodok itu kedalam air es setinggi
lehernya ( jaga jangan sampai air es masuk kedalam mulut kodok tersebut)
P.16.5. Mengapa air es tidak boleh masuk kedalam mulut kodok?

6. Baca dan catat suhunya setelah 5 menit


7. Keluarkan termometer dari esofagus kodok dan tetapkan suhu air es
8. Keluarkan kodok dari air es dan biarkan ia beberapa menit dalam suhu ruang,
sementara itu sediakan air hangat (± 400C)

4
9. Masukkan kembali termometer kedalam esofagus kodok. Benamkan sekarang kodok
itu kedalam air hangat setinggi lehernya (jaga jangan sampai air hangat masuk
kedalam mulut kodok tersebut)
10. Baca dan catat suhunya setelah 5 menit.
P.16.6. Apakah ada perbedaan suhu kodok pada waktu dibenamkan dalam air es dan
pada waktu dibenamkan pada air hangat?

V. Penghambatan pengeluaran panas (heat loss) oleh lapisan paraffin


1. Isilah 2 gelas minum A dan B dengan air 700C sama banyak
2. Teteskan paraffin kedalam gelas B sehingga merupakan lapisan tipis diatas permukaan
air itu
3. Tetapkan dan catat berturut-turut suhu air dalam gelas A dan B setiap 5 menit, dengan
termometer kimia ( -100C -- +1000C) yang sama, selama ½ jam. Usahakan agar reservoir
termometer tidak menyentuh dinding gelas. Bersihkan dan keringkan termometer tiap
kali sebelum digunakan untuk mengukur suhu air dalam gelas A
P.16.7. Mengapa reservoir termometer tidak boleh menyentuh dinding gelas?
Jawab : Karena jika terkena dinding gelas, pengukuran tidak akurat dikarenakan dinding
gelas terpengaruhi oleh suhu lingkungan
P.16.8. Mengapa termometer yang digunakan untuk mengukur suhu air dalam gelas A
harus selalu dibersihkan dan dikeringkan?
Jawab : Karena sebelum mengukur kembali, kita harus mengalibrasikan termometer
terlebih dahulu agar pengukuran menjadi akurat dan tidak terpengaruhi oleh suhu selain
yang sedang diukur
4. Buatlah grafik mengenai penurunan suhu air dalam kedua gelas itu dengan suhu
berbagai koordinat dan waktu sebagai absis.

5
Suhu (0C)

Menit ke-
P.16.9. Bagaimana peranan lapisan parafin pada penurunan suhu cairan dalam ke 2 gelas
tersebut?
Jawab : Parafin adalah isolator panas dikarenakan molekul-molekulna yang lebih rapat
dibanding air, sehingga parafin dapat menghambat panas lebih lama dibanding suhu pada
gelas yang berisi air saja.
VI. Perbandingan pengeluaran panas pada kendi tanah yang dipernis dan kendi
tanah yang tidak dipernis
Kedua kendi telah diisi dengan air yang suhunya sama.
Baca dan catat suhu air yang terdapat dalam kedua kendi tanah itu.
Hasil percobaan :

Awal Akhir

Dipernis 560C 440C

Tidak 540C 400C


Dipernis

P.16.10. Faktor lingkungan apa saja yang berpengaruh pada perbedaan suhu antara alat
yang diisolasi dan alat yang tidak diisolasi (parafin & pernis) ?
Jawab : Faktor isolator, waktu, suhu, dan kelembaban lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai