Anda di halaman 1dari 24

THE ASSOCIATION BETWEEN SANITATION, HYGIENE, AND

STUNTING IN CHILDREN UNDER

TWO-YEARS

(AN ANALYSIS OF INDONESIA’S BASIC HEALTH RESEARCH,


2013)
WRAP UP JURNAL READING
KELOMPOK A-9
ANGGOTA KELOMPOK

Ketua : Khanza Isdiharana Keusuma 1102015117


Sekertaris : Irviana Adyada 1102015103
Anggota : Intan Purnama Sari 1102013138
Amina Nada 1102015020
Fitri Hidayatul Hasanah Siregar 1102015083
Iqbal Musyaffa 1102015100
Julia Qintan Rahmaningsih 1102015108
M. Fikri Ridha 1102015122
Abstrak

■ Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara


sanitasi, kebersihan, dan stunting pada anak usia di bawah dua tahun di Indonesia.
■ Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional yang meneliti 9.668 anak
usia di bawah dua tahun.
data diperoleh dari Riskesdas 2013 dan menerapkan multiple logistic regression
analysis
■ Hasil: Sanitasi dan kebersihan yang baik memiliki dampak yang paling signifikan
terhadap stunting di antara anak-anak berusia di bawah dua tahun di Indonesia, dan
ada banyak faktor lain yang berkaitan dengan angka kejadian stunting
■ Kesimpulan: Nutrisi, status sosial ekonomi, dan lingkungan yang sehat adalah kunci
untuk memastikan anak-anak berusia di bawah dua tahun memenuhi standar tumbuh
kembang yang direkomendasikan.
Pendahuluan

■ Stunting disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak memadai selama periode panjang dimulai
dari konsepsi sampai usia 24 bulan
■ Secara global prevalensi stunting anak usia di bawah usia lima tahun sangat tinggi
■ Penelitian Riskesdas 2013 melaporkan bahwa prevalensi stunting 37,2%, angka tersebut
meningkat dari tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%).
■ Asupan nutrisi yang tidak memadai merupakan faktor besar, stunting juga disebabkan oleh
higienitas yang buruk dan kurangnya kebersihan
■ Studi telah menunjukan bahwa sanitasi dan intervensi kebersihan yang mencapai 99% dari
populasi dapat mengurangi gejala diare hingga 30%, sehingga menurunkan prevalensi stunting
sebesar 2-4%.
■ Sanitasi dan kebersihan lingkungan di Indonesia sangat membutuhkan perhatian. Riskesdas
2013 melaporkan bahwa hanya 59,8% keluarga yang memiliki sanitasi baik, 12,9% keluarga
tidak memiliki toilet yang memadai, dan 66,8% keluarga tidak memiliki akses air minum yang
layak.
Metode

■ Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional mengambil data dari Riskesdas


2013. Namun dari 30801 anak hanya terdapat 9688 anak yang memiliki data
lengkap dan digunakan untuk sampel.
■ Stunting: Kondisi kronis yang disebabkan oleh malnutrisi. kategori stunting menurut
WHO adalah anak yang memiliki tinggi<-2 standar deviasi rerata
■ Sanitasi: Sumber air minum yang baik berasal dari air kemasan, perusahaan
pemasok air, air keran yang dapat diminum, mata air yang terlindungi, sungai,
danau, dan sistem irigasi
■ Higienitas: Cuci tangan menggunakan sabun saat ingin makan, saat menyiapkan
makanan, dan setelah dari toilet akan menghilangkan bakteri di tangan.
Metode

■ Karakteristik Anak: Data termasuk usia, jenis kelamin, berat badan lahir, inisiasi
menyusui dini, ASI eksklusif, diare, dan riwayat infeksi saluran pernapasan atas.
■ Karakteristik Keluarga: Tinggi ibu, status pekerjaan, pendidikan, jumlah anggota
keluarga, dan status social ekonomi. Penelitian ini mengklasifikasikan tinggi ibu
<150cm dalam kategori pendek.
■ Analisis Data: Data penelitian dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS versi
16. Data dianalisis menggunakan analisis bivariat dan multiple logistic regression.
Hasil

■ Hasil penelitian menunjukkan bahwa 33,3% anak Indonesia berusia di bawah dua
tahun menderita stunting.
■ Hasil analisis karakteristik dari anak-anak, kami menemukan bahwa 57,8% dari
subyek di bawah usia 2 tahun mengalami stunting, dengan 51,4% dari mereka
berjenis kelamin laki-laki
Diskusi

■ Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prevalensi stunting di Indonesia mencapai


33,3%. Sedangkan menurut Riskesdas 2013 stunting di Indonesia sebanyak 32,9%.
Penelitian ini dilakukan di tiga provinsi di Indonesia dengan cakupan 28,4%.
■ Berdasarkan variabel-variabel penyebab terjadinya stunting, sanitasi, pengelolaan
sampah, dan higienitas memiliki hubungan langsung terhadap prevalensi stunting.
■ Terdapat 3 keterbatasan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian, keterbatasan
data dan ketidakrataan pemeberian ASI eksklusif akan berdampak pada malnutrisi dan
kualias air yang tidak diuji di lab.
■ Penelitian ini menunjukan hubungan antara berbagai faktor dan stunting diantaranya,
nutrisi, status sosial ekonomi, pendidikan, pengelolaan limbah, sanitasi, dan higienitas.
■ Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berat badan lahir rendah pada anak usia di
bawah 2 tahun menjadi faktor terbesar terjadinya stunting.
Kesimpulan

■ Nutrisi, status sosial ekomomi, dan lingkungan yang sehat adalah kunci untuk
menjamin tercapainya standar tumbuh kembang pada anak usia di bawah 2 tahun.
Cara penanggulangan stunting pada anak membutuhkan pengetahuan mengenai
nutrisi yang baik dan lingkungan yang sehat, tak luput juga segi status social
ekonomi orang tua.
Telaah Kritis Journal Reading
Judul Artikel

■ Kata-kata pada judul pada jurnal cukup diantaranya terdapat 12 kata


■ Kata-kata kunci yang ada pada judul kurang tepat disebabkan pada isi jurnal terdapat banyak variabel lain yang tidak
dimuat pada judul jurnal
■ Judul jurnal menjelaskan mengenai stunting sesuai dengan bidang yang dibahas dalam isi
■ Judul jurnal cukup menarik perhatian pembaca
■ Penggunaan bahasa baku dalam penulisan judul
■ Tidak ada kekhususan tertentu seperti tempat atau waktu dalam penulisan judul
■ Terdapat variabel dependen dan independen yang jelas dan saling berkaitan
■ Tidak terdapat singkatan, rumus, dan jargon
■ Didalamnya tidak mengandung kata kerja
■ Tidak ada metafora
■ Tidak terdapat subjudul.
Pengarang

■ Urutan nama penulis berdasarkan kesepakatan antar penulis


■ Penulis bertanggung jawab atas isi tulisan, dilihat dari salah satu penulis
mencantumkan alamat email jika pembaca memiliki pertanyaan
■ Urutan nama penulisan diawali dari penulis yang memiliki kontribusi lebih besar
terlebih dahulu
■ Asas penulisan nama benar
■ Penulis korespondensi diberi tanda bintang
■ Nama penulis ditulis tanpa adanya gelar
Abstrak dan Kata Kunci

■ Kata-kata pada abstrak kurang panjang hanya sekitar 135 kata. Sangat jauh dari
jumlah maksimal yaitu 250 kata
■ Abstrak sesuai dengan format IMRAD (introduction, methods, results, and
discussion) namun ada tambahan berupa conclusion pada abstrak
■ Hal-hal seperti hasil dan simpulan dimuat di abstrak
■ Tidak terdapat pengacuan ke tabel, ilustrasi, dan rujukan
■ Tidak terdapat singkatan pada abstrak
■ Kata kunci pada abstrak cukup, ada 4 kata. Singkat dan jelas
Pendahuluan dan Latar belakang

■ Konsep umum berupa stunting dijelaskan hubungannya dengan konsep khusus (faktor-
faktor penyebabnya)
■ Konsep teoritik dijelaskan, namun konsep empirik hanya dibahas secara sepintas
■ Alur pikir tepat menuju ke permasalahan penelitian, diawali penjelasan mengenai
stunting berlanjut ke faktor-faktor yang memicu terjadinya stunting
■ Rumusan masalah jelas dalam mencari hubungan antara faktor-faktor terjadinya
stunting
■ Tujuan penelitian dijelaskan di akhir, yaitu untuk mengidentifikasi hubungan antara
sanitasi, higienitas, dan stunting pada anak usia di bawah dua tahun
■ Manfaat penelitian untuk melakukan intervensi dalam mensukseskan turunnya angka
kejadian pada tahun 2025
Metode

■ Disain penelitian menggunakan cross sectional, lokasi penelitian di Indonesia, dan waktu
pelaksanaan penelitian pada tahun 2015
■ Populasi penelitian adalah anak usia di bawah 2 tahun pada tahun 2013 yang datanya lengkap
diambil dari Riskesdas tahun 2013
■ Populasi diambil dari data yang lengkap yaitu sebanyak 9688 data dari 30801 data anak usia di
bawah 2 tahun
■ Teknik sampling menggnakan total sampling, perkiraan besar sampel diambil dari data yang
lengkap saja dari data keseluruhan
■ Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder dari Riskesdas 2013
■ Definisi operasional dijelaskan secara rinci berdasarkan masing-masing variabel penelitian namun
tidak berdasarkan judul penelitian
■ Pengolahan data menggunakan SPSS versi 16, data yang dihasilkan cukup kuat karena dianalisis
secara univariat, bivariat, dan multivariat
Hasil

■ Penyajian hasil sistematis, dijelaskan sesuai dengan hipotesis penelitian


■ Data yang dimuat melebihi apa yang dijelaskan pada tujuan penelitian
■ Tabel terlalu besar dan rumit, tidak dijelaskan jika ada singkatan-singkatan dalam
tabel
■ Penjelasan dari tabel dijelaskan melalui paragraf selanjutnya. Penguatan temuan
penelitian dijabarkan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
■ Masing-masing data ditampilkan hanya sekali
■ Olahan data dijelaskan kembali dalam teks namun tidak ada ilustrasi
Pembahasan

■ Membahas hal yang relevan namun ada beberapa variabel yang tidak sesuai judul
dan tujuan penelitian
■ Keterbatasan penelitian disebabkan karena data yang didapatkan kurang lengkap
dan pengukuran yang tidak sesuai serta metode cross-sectional tidak dapat
mengemukakan hubungan antara variabel penyebab stunting dan stunting
■ Teori penelitian sedikit berbeda dengan hasil penelitian
■ Kesimpulan sesuai dengan data penelitian
■ Tidak terdapat saran dalam penelitian ini
Simpulan dan Saran

■ Simpulan disampaikan berdasarkan hasil yang telah didapatkan oleh peneliti


■ Simpulan singkat, padat, dan jelas
■ Simpulan menjawab salah satu dari tujuan penelitian yaitu mengenai higienitas
■ Simpulan tidak terdapat pengulangan
■ Saran tidak dimuat dalam simpulan penelitian
Ucapan Terima Kasih

■ Tidak terdapat ucapan terima kasih peneliti


Daftar pustaka

■ Mayoritas daftar pustaka mutakhir dan menggunakan data primer


■ Daftar pustaka sesuai dengan naskah
■ Tata cara penulisan menggunakan metode vancouver
■ Pedoman penulisan sesuai dengan metode vancouver
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai