Diskripsi Matakuliah Matakuliah ini mempelajari dasar-dasar keteknikan dalam ilmu teknologi pangan dan hasil pertanian Pokok Bahasan • Kesetimbangan massa • Thermodinamika • Kesetimbangan energi • Hukum-hukum fluida • Transfer panas • Sistem pembangkit tenaga Literatur • Purwiyatno Hariyadi, 2019. Landasan Teknik Pangan. IPB Press, Departemen ilmu dan teknologi pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor. • Christie J. Geankoplis, 1993. Transport Processes and Unit Operations. University of Minnesota, Prentice-Hall International, Inc. • Early, R. L., 1983. Unit Operation in Food Processing. Second Ed., Pergamon Press, New York. Neraca massa/kesetimbangan massa
Low of conservationof mass:
“mass cannot be created or destroyed” (excluding nuclear or atomic reaction) Input = Output + Accumulation Input = Output (steady state) Manfaat neraca massa Neraca massa ini bermanfaat untuk mengetahui perubahan kuantitatif pada setiap tahap proses, untuk pembuatan diagram alir kuantitatif, menentukan jumlah kebutuhan bahan-bahan dalam pembuatan suatu produk hingga dapat digunakan untuk menentukan formulasi campuran, menghitung komposisi akhir produk, memperkirakan kebutuhan utilities (seperti steam, udara pengering, air dan lain- lain), juga dapat digunakan untuk menentukan efisiensi pemisahan. Tahapan proses • Menggambar diagram proses dan dilengkapi dengan kecepatan aliran bahan • Memilih basis kalkulasi, dapat untuk bahan masuk maupun bahan keluar dari proses • Memberi simbol terutama untuk jumlah bahan yang tidak diketahui • Menuliskan hubungan neraca massa dari konstituen-konstituen yang ada • Tahap akhir adalah penyelesaian/menghitung. https://www.youtube.com/watch?v=UGVEtzgR0 lw Kesetimbangan massa total • Total massa semua input dan output yang terlibat dalam proses • Total proses yang terlibat dalam aliran bahan (tidak memperhatikan pertahap proses) Kesetimbangan massa komponen • Komponen → sesuatu yang terkandung dalam bahan : kadar air, kadar protein, kadar gula, kadar lemak dll. • Persamaan matematis dibuat terhadap komponen tersebut • Pertimbangan pemilihan komponen indikator tergantung pada seluruh rangkaian proses (memperhatikan seluruh rangkaian proses) Basis • Bilangan bulat tertentu yang digunakan sebagai perumpamaan • Umumnya digunakan untuk proses yang kontinyu • Dapat diberikan pada aliran masuk maupun keluar • Bisa bahan baku maupun produk/hasil Tie material • Komponen yang selama proses pengolahan tidak mengalami perubahan jumah • Sehingga komponen ini dapat menghubungkan antara sub proses yang satu dengan sub proses berikutnya • Contoh : total padatan dalam proses pengeringan, kandungan lemak dalam proses evaporasi, kandungan pektin dalam pembuatan jam/jelly.
Neraca massa total : F = M + P
Neraca massa komponen (solid/padatan): 0,1 F = 0,4 P Neraca massa komponen (air): 0,9 F = 0,6 P + M Neraca massa total: B=C+K C=P+ X B=K+P+X Neraca komponen (air): X = kandungan air B – kandungan air P – kandungan air K X = kandungan air C – kandungan air P Kadar dan konsentrasi • Kadar suatu komponen dari suatu bahan biasanya dinyatakan dalam persen dan ada dua macam yaitu persen dalam wet basis (wb) dan dry basis (db). Persen dalam wb adalah berat komponen dibagi berat total bahan, sedangkan persen dalam db merupakan berat komponen dibagi berat bahan tanpa air. • Konsentrasi dapat dinyatakan dalam berbagai satuan yaitu berat per berat (w/w); berat per volume (w/v), konsentrasi molal (M) dan fraksi mol.