Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NISA FIRDAUSI RISKI

NIM : 221210000418

RESUME MATERI PERILAKU BIAYA


A. PENGERTIAN PERILAKU BIAYA
Perilaku biaya adalah suatu hubungan antara total dengan perubahan
volume aktivitas pada suatu perusahaan. Umumnya, perilaku ini mempunyai 3
jenis perubahan volume kegiatan biaya, seperti biaya tetap, biaya semi-variabel,
dan juga biaya variabel.

B. JENIS – JENIS PERILAKU BIAYA


1. Perilaku Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah suatu biaya yang mempunyai jumlah total secara tetap
meskipun terdapat perubahan volume dari suatu kegiatan tertentu. Tapi, pada
biaya tetap per satuan akan berubah karena terdapat perubahan dari sisi
volume aktivitas.
Biaya tetap dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
- Committed Fixed Costs
- Discretionary Fixed Cost
2. Perilaku Biaya Variabel (Variable Costing)
Variabel costing atau biaya variabel adalah suatu biaya yang seluruh total
nilainya bisa berubah, tapi sebanding dengan adanya perubahan volume
kegiatan perusahaan, seperti biaya bahan baku. Sehingga akan terbagi lagi
menjadi dua bagian, yaitu:
- Engineered Variable Costs
- Discretionary Variable Costs
3. Biaya Semi Variabel

Biaya semi variabel merupakan suatu biaya yang memiliki unsur tetap dan
juga variabel, yang mana dalam biaya semi variabel ini terdapat biaya tetap
yang tergolong sebagai jumlah biaya minimal untuk penyediaan jasa.
C. POLA PERILAKU DAN FUNGSI BIAYA
Penentuan pola perilaku biaya berkaitan dengan pemisahan biaya ke dalam
unsur biaya tetap dan biaya variabel, untuk keperluan perencanaan dan
pengendalian biaya. Hubungan antara biaya total dengan volume kegiatan
perusahaan dinyatakan dalam fungsi biaya :
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP TOTAL + BIAYA VARIABEL TOTAL
Untuk penyederhanaan dianggap pola tersebut berbentuk linier atau garis
lurus. Oleh karena itu berlaku asumsi:
1. Hubungan teknis antara input dan output bersifat linier.
2. Jumlah input yang diperlukan harus sama dengan jumlah input yang
digunakan.
3. Harga perolehan input bersifat linier dengan kuantitas input yang
digunakan.
Karena biaya variabel dipengaruhi oleh besar kecilnya volume kegiatan,
maka biaya variabel total merupakan hasil perkalian antara biaya variabel per unit
dengan volume kegiatan.
Biaya Total = Biaya Tetap Total + Biaya Variabel/unit x Volume kegiatan
Maka fungsi biaya tersebut dapat diformulasikan:
Y=a+bX
Y = Biaya total, a = Biaya tetap, b = Biaya variabel per unit, X = Volume
kegiatan.
D. METODE PENENTUAN POLA PERILAKU BIAYA
1. Pendekatan Intuisi
2. Pendekatan analisis engineering
3. Pendekatan analisis data biaya masa lalu.
Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (High and Low Point Method)
1. Mengitung biaya variabel per unit aktivitas
Biaya variabel (b) = Biaya Tertinggi – Biaya Terendah
Vol Prod. Tertinggi – Terendah
2. Menghitung biaya tetap total
Biaya tetap ditentukan dengan menghitung selisih biaya total dengan biaya
variabel total.
Biaya Tetap (a) = Total Biaya – (Biaya Variabel/unit x unit)
Metode Biaya Cadangan (Standby Cost)
1. Menentukan unsur biaya tetap dari biaya yg bersangkutan.
2. Mengidentifikasi perusahaan untuk menentukan waktu.
3. Biaya yang timbul selama kegiatan perusahaan dihentikan disebut biaya
cadangan.
4. Menentukan biaya cadangan.
Untuk menentukan perilaku biaya berlaku formulasi sbb:
Y = a + bX
a = biaya tetap diperoleh dari biaya cadangan, b = selisih biaya cadangan
dengan biaya total dibagi volume kegiatan, Y = Total biaya, X = Volume
kegiatan.
Metode Kuadrat Terkecil (Least Square)
Penentuan pola perilaku biaya pada metode ini dengan menentukan total biaya
tetap (a) dan total biaya variabel (b) menggunakan rumus :
RESUME MATERI KONSEP DAN JENIS BIAYA
Proses akuntansi adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan transaksi
dan berakhir dengan penutupan buku – berakhirnya seluruh proses pencatatan
pada periode tertentu. Karena proses ini diulang setiap periode pelaporan, ini
disebut sebagai siklus akuntansi dan mencakup langkah-langkah utama, yaitu :
1. Tahap Pencatatan dan Penggolongan
Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam tahap pencatatan dan penggolongan
antara lain:
a. Penyusunan atau pembuatan bukti- bukti pembukuan atau bukti transaksi,
baik transaksi internal maupun transaksi eksternal,
b. Pencatatan ke dalam jurnal, baik jurnal umum maupun jurnal khusus,
c. Posting atau pencatatan ke buku besar, baik ke buku besar utama maupun
buku besar pembantu.
2. Tahap Pengikhtisaran/Peringkasan
a. penyusunan neraca saldo, yang datanya bersumber dari saldo-saldo yang
ada pada buku besar,
b. penyusunan jurnal penyesuaian, untuk menyesuaikan dengan keadaan atau
fakta yang sebenarnya pada akhir periode, dan penyusunan kertas
kerja/neraca lajur yang bertujuan untuk mempermudah penyusunan
laporan keuangan,
c. pembuatan jurnal penutup, dibuat untuk mengetahui besarnya laba atau
rugi suatu perusahaan, sekaligus untuk menutup perkiraan atau akun yang
bersifat sementara (temporary account),
d. pembuatan necara saldo setelah penutupan, dipergunakan untuk mengecek
kembali pencatatan yang akan dilakukan pada periode berikutnya,
e. penyusunan jurnal pembalik, dipergunakan untuk mengantisipasi
terjadinya kesalahan pencatatan pada periode akuntansi berikutnya.
3. Tahap Pelaporan dan Penganalisaan
a. Penyusunan laporan keuangan, yang terdiri atas Laporan Laba/Rugi,
Laporan Perubahan Modal, Neraca, dan Laporan Arus Kas.
b. Pembuatan analisa laporan keuangan digunakan untuk pengambilan
keputusan ekonomi, baik untuk perkembangan usaha maupun penambahan
investasi.
JENIS – JENIS BIAYA PRODUKSI
Jenis - jenis biaya produksi maupun komponen dalam biaya produksi adalah
sebagai berikut :
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam besaran yang tetap atau stabil.
Biaya tetap ini, keberadaannya tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan jumlah
atau aktivitas produksi pada tingkat tertentu.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang besarannya berubah-ubah, tergantung pada
volume kegiatan. Jadi, jika volume produk mengalami peningkatan, maka biaya
variabel akan ikut naik dan begitupun sebaliknya. Unsur biaya variabel terbagi
menjadi 3 yaitu, biaya bahan baku (direct materials), tenaga kerja langsung (direct
labour) dan biaya overhead.
3. Biaya Total (Total Cost)
Biaya total adalah keseluruhan biaya yang digunakan untuk memproduksi sebuah
output. Biaya total bersifat menyeluruh mencakup biaya tetap, maupun biaya
variabel.
4. Biaya Rata-Rata (Average Cost)
Biaya rata-rata adalah jumlah biaya produksi per unit yang dihasilkan. Besar biaya
rata-rata dihitung dengan cara membagikan keseluruhan total biaya dengan jumlah
produk yang dihasilkan.
5. Biaya Marjinal (Marginal Cost)
Biaya marjinal adalah biaya tambahan untuk menghasilkan satu barang. Biaya ini
akan diperlukan ketika dilakukan perluasan produksi untuk menambah jumlah
barang yang dihasilkan.
SOAL ANALISIS BIAYA
1. Berikut data PT Sejahtera

Hitunglah berapa biaya variable dan tetap yang menggunakan metode titik tinggi
rendah!
2. Mengapa biaya produk sering juga disebut biaya persediaan?
3. Berilah penjelasan dan perbedaan antara laporan laba rugi perusahaan manufaktur
dengan perusaahaan dagang!

Anda mungkin juga menyukai