Anda di halaman 1dari 27

Dosen Pengampu :

Syamsudin Baharsyah, SE., MM


Telp/WA : 0821 1359 7386
email : syambahar950@gmail.com

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERTIWI


JALAN RAYA CIEUNGSI – JONGGOL BOGOR JAWA BARAT
TAHUN 2019
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERTIWI
PART 8
JALAN RAYA CIEUNGSI – JONGGOL BOGOR JAWA BARAT
TAHUN 2019
PENGERTIAN ANGGARAN
VARIABEL
Anggaran Variabel
Anggaran variable (Variable Budget) adalah anggaran yang
direncanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang
1) Tingkat perubahan (variabilitas) biaya aktivitas (kegiatan)
perusahaan terhadap biaya – biaya tidak langsung, yang terdiri
dari kelompok biaya overhead pabrik tidak langsung, kelompok
biaya administrasi, dan kelompok biaya pemasaran dari waktu
ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu akan datang.
2) Biaya overhead pabrik
3) Biaya pemasaran, dan
4) Biaya administrasi
Dikatakan sebagai biaya tidak langsung, karena biaya tersebut
tidak mempengaruhi kegiatan produksi dapat berjalan/tidak.
PENGERTIAN ANGGARAN VARIABEL
Lanjutan....

Sehubungan dengan
tingkat perubahan (variabilitas)
biaya tersebut, biaya – biaya tidak
langsung dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok utama,
yaitu :
a. Biaya Tetap (Fixed Cost)
b. Biaya Variable (Variable Cost)
c. Biaya SemiVariable
(Semivariable cost)
Lanjutan....

a. Biaya Tetap (Fixed Cost)


Adalah biaya yang tidak berubah meskipun terjadi perubahan
aktivitas perusahaan atau tingkat perubahannya sama dengan
nol.
b. Biaya Variable (Variable Cost)
Biaya Variable Proporsional, ialah biaya variable yang ikut
berubah secara sebanding dengan perubahan aktivitas
perusahaan.
Biaya Variable Degresif, ialah biaya variable yang ikut berubah
secara kurang dari sebanding dengan perubahan aktivitas
perusahaan.
Biaya Variable Progresif, ialah biaya variable yang ikut berubah
secara lebih dari sebanding dengan perubahan aktivitas
perusahaan.
Lanjutan....

c. Biaya Semi Variable (Semivariable cost)


Biaya SemiVariable (Semivariable cost) adalah biaya yang
didalamnya terdiri dari dua unsur, yaitu sebagai berikut :
1) Unsur Tetap (Fixed Component) ialah unsur biaya yang tidak
berubah meskipun terjadi perubahan aktivitas perusahaan.
2) Unsur Variable (Variable Component) ialah unsur biaya yang
berubah sesuia dengan perubahan aktivitas.

Sama seperti biaya variable, biaya semi variable juga memiliki 3(tiga)
kemungkinan terhadap ikut meningkatnya Unsur variable sebagai
akibat dari terjadinya peningkatan aktivitas perusahaan, yaitu :
Biaya Semi variabel Proporsional
Biaya Semi variabel Degresif
Biaya Semi variabel Progresif
PENGERTIAN lanjutan............

Anggaran variabel didasari oleh


Konsep'Variabilitas Biaya' yang
menyatakan bahwa biaya dapat
dikaitkan dengan output atau
aktivitas, dan apabila
hubungannya sedemikian
rupa maka biaya pada dasarnya
merupakan fungsi dari dua
faktor yakni :
(1) Faktor waktu
(2) Faktor aktivitas
TUJUAN ANGGARAN VARIABEL

Tujuan utama pendekatan


Anggaran. Variabel secara
khusus mengidentifisir
bagaimana, dan seberapa jauh,
masing-masing elemen biaya
dalam suatu pusat pertanggung
jawaban dipengaruhi oleh
aktivitas pusat pertanggung
jawaban yang bersangkutan.
CARA MENENTUKAN STANDAR BIAYA
1. Dengan menganalisa data dan informasi di waktu – waktu yang lalu, standar sesuatu
biaya dapat ditentukan.
2. Cara yang mendasarkan diri pada data penelitian khusus, dengan mengabaikan data
pengalaman di waktu – waktu yang telah lalu.

Dengan mempertimbangkan untung dan rugi dalam menggunakan kedua cara tsb, maka
standar dari berbagai biaya dpt ditentukan sebagai berikut :
a. Menentukan Standar Biaya Tetap
Pada umumnya standar biaya tetap selalu dikaitkan dengan satuan waktu, misalnya :
Biaya gaji karyawan administrasi, Biaya upah tukang batu, Biaya gaji pengawas
lapangan, dan Biaya Depresiasi mesin.
b. Menentukan Standar Biaya Variable
Pada umumnya standar biaya variabel selalu dikaitkan dengan aktivitas perusahaan,
misalnya : Biaya bahan pembantu pabrik, Biaya bahan pembantu administrasi, Biaya
bahan pembantu pemasaran, dan Biaya penggandaan. Apabila karyawan bekerja
secara efisien, maka biaya variabel akan kecil. Sebaliknya, apabila karyawan bekerja
secara tidak efisien, maka biaya variabel akan besar.
c. Menentukan Standar Biaya Semivariable
Pada umumnya standar biaya semivariable selalu dikaitkan dengan waktu dan
aktivitas perusahaan, misalnya : Biaya listrik, Biaya Telepon, Biaya gaji mandor, Biaya
gaji salesman.
CARA MENENTUKAN STANDAR BIAYA lanjutan...
Untuk mengolah data historis atau data penelitian khusus tersebut, tersedia
empat metode yang dapat dipilih, yaitu sebagai berikut ;

Ø Metode Biaya Berjaga (Stand by Cost Method)


Menurut metode ini, unsur tetap dan unsur variabel dari suatu biaya semivariabel
dapat diketahui dengan cara menghentikan aktivitas perusahaan selama jangka
waktu tertentu.

Ø Metode Taksiran Langsung (Direct Estimate Method)


Menurut metode ini, unsur tetap dan unsur variabel dari suatu biaya semivariabel
dapat diketahui dengan cara mengandaikan perusahaan menghentikan aktivitas
perusahaan selama jangka waktu tertentu.

Ø Metode Makasimun dan Minimum (Maximun and Minimun Method)


Menurut metode ini, unsur tetap dan unsur variabel dari suatu biaya semivariabel
dapat diketahui dengan cara membandingkan besarnya biaya semivariabel yang
bersangkutan pada aktivitas maksimun yang pernah terjadi, dengan besarnya
biaya semivariabel tersebut pada aktivitas minimum yang pernah terjadi.
CARA MENENTUKAN STANDAR BIAYA lanjutan...
Ø Metode Regresi (Regression Method)
Menurut metode ini, unsur tetap dan unsur variabel dari suatu biaya semivariabel
dapat diketahui dengan perhitungan regresi, baik berdasarkan data historis atau
penelitian khusus. Variabel tak bebas (dependent variable) adalah data biaya
semivariabel yang ingin diketahui standarnya, sedangkan variabel bebas
(independent variable) adalah suatu data yang diperkirakan mempunyai pengaruh
kuat (baik positif ataupun negatif) terhadap besar kecilnya biaya semivariabel
tersebut.
Jika digunakan perhitungan regresi gariss lurus (linier), maka akan diperoleh nilai
persamaan regresi Y = a + bX dengan menggunakan rumus :
(I) ∑Y = an + b∑
(II) ∑XY = a∑X + b∑X2
Sedangkan, jika digunakan perhitungan regresi garis lengkung (nonlinier), maka
akan diperoleh nilai persamaan regresi Y = a + bX – cX2 dengan menggunakan
rumus :
(I) ∑Y = an + b∑X + c∑x2
(II) ∑XY = a∑X + b∑X2 + c∑X3
(III) ∑X2Y = a∑X2 + b∑X3 + c∑X4
KEGUNAAN
ANGGARAN
VARIABEL

1. Mempermudah
penyusunan anggaran biaya
departemen untuk
dimasukkan ke dalam profit
plan.
2. Menetapkan tujuan biaya
bagi manajer pusat
pertanggung jawaban
selama periode profit plan.
3. Menetapkan anggaran yang
disesuaikan untuk tujuan
perbandingan dengan biaya
sesungguhnya dalam
laporan pelaksanaan
bulanan.
MANFAAT PENYUSUNAN
ANGGARAN VARIABEL
1. Sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja
Manajemen perusahaan akan memperoleh gambaran yang lebih jelas
apabila terdapat perubahan tingkat kegiatan yang dilaksanakan di
dalam perusahaan

2. Sebagai pedoman kerjaberapapun kapasitas yang akan dipergunakan


sejauh masih berada di dalam kisar relevan akan segera dapat
ditentukan besar biayanya.

3. Sebagai alat manajemen untuk melakukan pengawasan sehingga


kerja manajemen perusahaan akan dapat mengetahui seberapa
besarnya dana yang diperlukan untuk setiap tingkat kegiatan. Dengan
demikian maka pengeluaran dana akan dapat dikelola dengan baik
karena jumlah dana yang diperlukan untuk setiap kegiatan ini dapat
diketahui dengan benar.
Bentuk-bentuk Anggaran Variabel
(Variabe Budgeting)
1. Bentuk anggaran variabel yang memperhatikan dengan jelas unsur
tetap dan atau unsur variabel dari masing – masing biaya secara
terpisah. Untuk itu ada tiga cara penyajiannya dapat dilakukan
sebagai berikut :

a) Anggaran variabel berbentuk tabel


b) Anggaran variabel berbentuk formula, adalah anggaran variabel
yang disusun dalam suatu bentuk formulasi fungsi matematika ,
yang memperlihatkan hubungan antara unsur tetap dan unsur
variabel di satu pihak, dengan aktivitas perusahaan di pihak lain.
Formulasi garis lurus (linier) akan berbentuk fungsi { Y = a + bX },
sedangkan formulasi garis lengkung (nonlinier) akan berbentuk
fungsi { Y = a + bX + cX2 }.
c) Anggaran variable yang berbentuk grafik
Faktor – Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam
Penyusunan Anggaran Variable (Variable Budget)

1. Penentuan satuan kegiatan


Tingkat kegiatan dalam suatu perusahaan harus dinyatakan
dalam satuan kegiatan (activity Base), misalnya jam mesin
langsung, jam kerja langsung, jam reparasi langsung dan
kilowatt per jam
2. Kriterian Yang harus diperhatikan dalam pemilihan satuan
kegiatan :
a. Satuan kegiatan harus mudah dipahami dan di terima
b. Satuan kegiatan harus mampu menunjukan atau mengukur
naik turunya tingkat kegiatan yang disebabkan oleh naik
turunnya biaya
c. Satuan kegiatan hendaknya sekecil mungkin dipengaruhi oleh
faktor – faktor variabel yang lain selain out put dan tingkat
kegiatan.
METODE PENENTUAN
VARIABILITAS BIAYA

c. Metode Korelasi (Correlation Method)


Metode ini menggunakan salah sate alai analisa statistik, dimana lebih menitik
beratkan pada data historis. Metode ini dipakai dengan melihat hubungan
antara biaya dan tingkat kegiatan (output) di masa lampau. Metode ini terdiri
dari :
(+) Metode Grafik (Graph Method), adalah : menunjukkan secara visuail
bagaimana hubungan antara tingkat biaya dengan tingkat kegiatan.
(+) Metode Matematik (Mathematical Method), Metode Penyajian Anggaran
Variabel :
(-) Metode Formula : Pada bentuk ini diberikan secara jelas gambaran unsur tetap
dan unsur variabel yang dikandung oleh setiap pos biaya.
(-) Metode Tabel : Pada bentuk ini dapat dilihat berapa besarnya biaya (total) pada
masing-masing pos, pada berbagai tingkat output.
CONTOH KASUS
PENYUSUNAN ANGGARAN VARIABEL
PADA PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA
Untuk memperoleh laba/pendapatan, PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA
menanggung atau mengeluarkan biaya, sehingga diperoleh laba perusahaan. Adapun
biaya tidak langsung yang terjadi adalah sebagai berikut :
A. Penggolongan Biaya
Biaya Pemasaran : Biaya Administrasi dan Biaya Overhead Pabrik
Umum :
 Biaya Gaji bagian  Biaya Pemeliharaan
Pemasaran  Biaya Gaji bagian Gedung Pabrik
 Biaya Pemeliharaan Administrasi dan Umum  Biaya Listrik bagian Pabrik
Gedung Toko  Biaya Pemeliharaan  Biaya Gaji Tenaga Kerja
Biaya Penyusutan Gedung Kantor Tidak Langsung
Peralatan Toko  Biaya Penyusutan  Biaya Bahan Pembantu
 Biaya Depresiasi Gedung Peralatan Kantor  Biaya Pemeliharaan Alat-
Toko  Biaya Depresiasi Gedung Alat Pabrik
 Biaya Listrik Toko Kantor  Biaya Depresiasi Gedung
 Biaya Listrik bagian bagian Pabrik
Kantor  Biaya Depresiasi Alat-Alat
Pabrik
CONTOH KASUS
PENYUSUNAN ANGGARAN VARIABEL
PADA PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA lanjutan....

Untuk memperoleh laba/pendapatan, PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA menanggung atau


mengeluarkan biaya, sehingga diperoleh laba perusahaan. Adapun biaya tidak langsung yang terjadi
adalah sebagai berikut :
B. Penentuan Standar Biaya :
1. Biaya Tetap
Besa-kecilnya biaya tetap yang telah ditetapkan adalah berdasarkan peraturan tertentu yang dibuat
oleh yang berwenang seperti gaji dan penyusutan (berdasarkan metode garis lurus).
Biaya Gaji Bagian Pemasaran Besarnya gaji untuk bagian pemasaran adalah Rp 20.000.000/kuartal
Biaya Penyusutan Peralatan Toko Diketahui untukPenyusutan peralatan yang ada di took
menggunakan metode garis lurus, dan diketahui penyusustan per tahunnya sebesar Rp 2.500.000,-
Biaya Depresiasi Gedung Toko Seperti yang telah ditetapkan sebelumnya pada anggaran BOP
besarnya biaya depresiasi gedung toko adalah sbesar Rp 5.000.000,-
Biaya Gaji bagian Administrasi dan Umum Besarnya gaji bagian administrasi dan umum adalah
Rp 25.000.000,-/kuartal
Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Besarnya penyusutan peralatan kantor untuk tahun 2014 adalah
Rp 4.000.000
Biaya Depresiasi Gedung Kantor Besarnya biaya depresiasi untuk gedung kantor adalah Rp
2.500.000,-
Biaya Depresiasi Gedung bagian Pabrik Besarnya depresiasi untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp
17.500.000,-
CONTOH KASUS
PENYUSUNAN ANGGARAN VARIABEL
PADA PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA lanjutan....

Untuk memperoleh laba/pendapatan, PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA menanggung atau


mengeluarkan biaya, sehingga diperoleh laba perusahaan. Adapun biaya tidak langsung yang terjadi
adalah sebagai berikut :
B. Penentuan Standar Biaya :
Biaya Depresiasi Alat-Alat Pabrik
Untuk tahun 2014 yang akan datang, dengan menggunakan metode depresiasi garis lurus , ditetapkan
pula bahwa depresiasi alat alat yang terdapat dan dipergunakan di masing masing subbagian di
dalam pabrik per tahun sebagai berikut :
Subbagian Gunting sebesar Rp 800.000

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung


Seperti yang telah ditentukan pada anggaran biaya overhead pabrik besarnya BTKTL adalah Rp
3.000.000,-/orang/ bulan. Jadi besarnya gaji untuk masing-masing departemen adalah :
Subbagian Administrasi Pabrik = 4 x 3.000.000 = Rp 12.000.000,-
Subbagian Linting = 3 x 3.000.000 = Rp 9.000.000,-
Subbagian Gunting = 3 x 3.000.000 = Rp 9.000.000,-
Subbagian Longsong = 3 x 3.000.000 = Rp 9.000.000,-
Subbagian Pengepakan = 3 x 3.000.000 = Rp 9.000.000,-
Jumlah Rp 48.000.000
CONTOH KASUS
PENYUSUNAN ANGGARAN VARIABEL
PADA PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA lanjutan....

Untuk memperoleh laba/pendapatan, PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA


menanggung atau mengeluarkan biaya, sehingga diperoleh laba perusahaan. Adapun
biaya tidak langsung yang terjadi adalah sebagai berikut :

B. Penentuan Standar Biaya :

2. Biaya Variabel
Biaya Variabel selalu dikaitkan dengan aktivitas perusahaan, oleh karena itu biaya variable
berkaitan langsung dengan efisiensi. Dengan demikian untuk menentukan standar biaya
yang efisien harus menggunakan cara yang mendasarkan pada data penelitian khusus,
karena akan menghasilkan data yang akurat.

Biaya Bahan Pembantu


Tarif besarnya biaya bahan pembantu telah ditetapkan sebagai berikut :
Subbagian Administrasi Pabrik = Rp 10 per DLH
Subbagian Linting = Rp 40 per DLH
Subbagian Longsong = Rp 35 per DLH
Subbagian Pengepakan = Rp 35 per DLH
CONTOH KASUS
PENYUSUNAN ANGGARAN VARIABEL
PADA PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA lanjutan....

Untuk memperoleh laba/pendapatan, PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA


menanggung atau mengeluarkan biaya, sehingga diperoleh laba perusahaan. Adapun
biaya tidak langsung yang terjadi adalah sebagai berikut :

B. Penentuan Standar Biaya :

3. Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel mengandung dua unsur yaitu unsur tetap dan unsure variable. Oleh
karena itu biaya semivariabel juga berkaitan erat dan langsung dengan efisiensi kerja
karyawan. Dengan demikian untuk menentukan standar biaya yang efisiensi harus
menggunakan cara yang mendasarkan pada penelitian khusus.
Biaya Pemeliharaan Alat-Alat Pabrik
Besarnya biaya pemeliharaan alat alat untuk masing masing subbagian ditetapkan dengan
tarif sebagai beikut :

Subbagian Gunting = Rp 5 per DLH


Setelah dilakukan penelitian, diperoleh bahwa jika perusahaan tidak melakukan produksi,
perusahaan tetap mengeluarkan biaya sebesar Rp 200.000,-/bulan
CONTOH KASUS
PENYUSUNAN ANGGARAN VARIABEL
PADA PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA lanjutan....
Untuk memperoleh laba/pendapatan, PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA menanggung atau
mengeluarkan biaya, sehingga diperoleh laba perusahaan. Adapun biaya tidak langsung yang terjadi
adalah sebagai berikut :
B. Penentuan Standar Biaya :
Biaya Listrik Pabrik
Berdasarkan data yang diperoleh besarnya biaya listrik bagian pabrik adalah Rp 6.000.000,-
Sub Linting Rp 711.100 + 10/DLH
Sub Gunting Rp 609.784 + 7/DLH
Sub Longsong Rp 55.550 + 25/DLH
Sub Pengepakan Rp 57.760 + 40/DLH
Sub Admin Pabrik Rp 111093 + 3/Unit Produksi
Biaya Pemeliharaan Gedung Toko
Biaya Pemeliharaan Gedung Toko, sesuai dengan pembagian persentase yang dibagikan pada
Anggaran Biaya Overhead Pabrik yaitu sebesar Rp 800.000,-. Setelah dilakukan penelitian khusus jika
perusahaan tidak melakukan produksi, perusahaan tetap mengeluarkan biaya sebesar Rp 69.262,-
ditambah Rp 2,-/Unit yang terjual
Biaya Listrik Toko
Besarnya biaya listrik yang terjadi pada bagian Toko untuk berdasarkan perhitungan yang telah terjadi
adalah sebesar Rp 4.500.000,- Biaya tetap yang dikeluarkan jika perusahaan tidak malakukan produksi
adalah Rp 846.410,- ditambah Rp 10,-/unit yang terjual
Biaya Pemeliharaan Gedung Kantor
Untuk besarnya pemeliharaan gedung kantor adalah sebesar Rp 400.000,- biaya tetap yang
dikeluarkan jika perusahaan tidak beroperasi adalah sebesar Rp 34.641,- ditambah Rp 1,-/ unit yang
CONTOH KASUS
PENYUSUNAN ANGGARAN VARIABEL
PADA PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA lanjutan....
Untuk memperoleh laba/pendapatan, PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA menanggung atau
mengeluarkan biaya, sehingga diperoleh laba perusahaan. Adapun biaya tidak langsung yang terjadi
adalah sebagai berikut :
B. Penentuan Standar Biaya :
Biaya Pemeliharaan Gedung Kantor
Untuk besarnya pemeliharaan gedung kantor adalah sebesar Rp 400.000,- biaya tetap yang
dikeluarkan jika perusahaan tidak beroperasi adalah sebesar Rp 34.641,- ditambah Rp 1,-/ unit yang
terjual

Biaya Listrik bagian Kantor


Biaya listrik untuk bagian kantor adalah sebesar Rp 4.500.000,- Biaya tetap yang dikeluarkan jika
perusahaan tidak malakukan operasi adalah Rp 846.410,- ditambah Rp 10,-/unit yang terjual
Biaya Pemeliharaan Gedung Pabrik
Besarnya biaya pemeliharaan gedung pabrik yang terjadi berdasarkan perhitungan yang telah terjadi
adalah sebesar Rp 2.800.000,-
Sub Linting Rp 155.550 + 5/DLH
Sub Gunting Rp 177.328+ 5/DLH
Sub Longsong Rp 233.330 + 5/DLH
Sub Pengepakan Rp 435.560 + 5/DLH
Sub Admin Pabrik Rp 62218,6 + 0,6/ Unit Produksi
CONTOH KASUS
PENYUSUNAN ANGGARAN VARIABEL
PADA PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA lanjutan....
Untuk memperoleh laba/pendapatan, PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA menanggung atau
mengeluarkan biaya, sehingga diperoleh laba perusahaan. Adapun biaya tidak langsung yang terjadi
adalah sebagai berikut :
C. Anggaran Biaya Variabel/Fleksibel
PABRIK ROKOK KENCANA
Anggaran Biaya Variabel
Tahun 2014
Bagian Pemasaran

Keterangan Unsur Tetap Unsur Variabel


Jumlah Satuan

Biaya Gaji bagian Pemasaran 80.000.000 - -


Biaya Pemeliharaan Gedung Toko - 2 unit terjual
Biaya Penyusutan Peralatan Toko 2.500.000 - -
Biaya Depresiasi Gedung Toko 5.000.000 - -
Biaya Listrik Toko 846.410 10 unit terjual
CONTOH KASUS
PENYUSUNAN ANGGARAN VARIABEL
PADA PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA lanjutan....
Untuk memperoleh laba/pendapatan, PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA menanggung atau
mengeluarkan biaya, sehingga diperoleh laba perusahaan. Adapun biaya tidak langsung yang terjadi
adalah sebagai berikut :
C. Anggaran Biaya Variabel/Fleksibel
PABRIK ROKOK KENCANA
Anggaran Biaya Variabel
Tahun 2014
Bagian Administrasi & Umum

Unsur Tetap Unsur Variabel


Keterangan
Jumlah Satuan

Biaya Gaji bagian Adm. & Umum 100.000.000 - -


Biaya Pemeliharaan Gedung Kantor 34.641 1 unit terjual
Biaya Penyusutan Peralatan Kantor 4.000.000 - -
Biaya Depresiasi Gedung Kantor 2.500.000 - -
Biaya Listrik bagian Kantor 846.410 10 unit terjual
PABRIK ROKOK KENCANA
Anggaran Biaya Variabel
Tahun 2014
CONTOH KASUS
PENYUSUNAN ANGGARAN VARIABEL
Departement Produksi

PADA PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA lanjutan....


Untuk memperoleh laba/pendapatan, PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA menanggung atau
mengeluarkan biaya, sehingga diperoleh laba perusahaan. Adapun biaya tidak langsung yang terjadi
adalah sebagai berikut :
C. Anggaran Biaya Variabel/Fleksibel

Unsur Unsur Variabel


Keterangan
Tetap Jumlah Satuan
Bagian Linting
- Biaya Gaji Tenaga Tidak Langsung 108.000.000 -
- Biaya Bahan Pembantu - 10 DLH
- Biaya Pemeliharaan Gedung Pabrik 155.550 5 DLH
- Biaya Pemeliharaan Alat-Alat Pabrik - -
- Biaya Listrik Pabrik 711.100 10 DLH
- Biaya Depresiasi Gedung Pabrik 17.500.000 -
- Biaya Depresiasi Alat Pabrik - -
Bagian Gunting
- Biaya Gaji Tenaga Tidak Langsung 108.000.000 -
- Biaya Bahan Pembantu - 40 DLH
- Biaya Pemeliharaan Gedung Pabrik 177.328 6 DLH
- Biaya Pemeliharaan Alat-Alat Pabrik
- Biaya Listrik Pabrik 609.784 7 DLH
- Biaya Depresiasi Gedung Pabrik
- Biaya Depresiasi Alat Pabrik 800.000 -
Bagian Longsong
- Biaya Gaji Tenaga Tidak Langsung 108.000.000
- Biaya Bahan Pembantu - 35 DLH
- Biaya Pemeliharaan Gedung Pabrik 21.778 15 DLH
- Biaya Pemeliharaan Alat-Alat Pabrik
- Biaya Listrik Pabrik 55.550 25 DLH
- Biaya Depresiasi Gedung Pabrik 17.500.000 -
- Biaya Depresiasi Alat Pabrik - -
Bagian Pengepakan
- Biaya Gaji Tenaga Tidak Langsung 108.000.000 -
- Biaya Bahan Pembantu - 35 DLH
- Biaya Pemeliharaan Gedung Pabrik 124.440 10 DLH
- Biaya Pemeliharaan Alat-Alat Pabrik
- Biaya Listrik Pabrik 57.760 40 DLH
- Biaya Depresiasi Gedung Pabrik 17.500.000 -
- Biaya Depresiasi Alat Pabrik - -
PABRIK ROKOK KENCANA
CONTOH KASUS Anggaran Biaya Variabel
Tahun 2014
PENYUSUNAN ANGGARAN VARIABEL Departement Pambantu

PADA PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA lanjutan....


Untuk memperoleh laba/pendapatan, PABRIK ROKOK “KENCANA” SURAKARTA menanggung atau
mengeluarkan biaya, sehingga diperoleh laba perusahaan. Adapun biaya tidak langsung yang terjadi
adalah sebagai berikut :
C. Anggaran Biaya Variabel/Fleksibel

Unsur Unsur Variabel


Keterangan
Tetap Jumlah Satuan
144.000.00
- Biaya Gaji Tenaga Tidak Langsung 0 -
- Biaya Bahan Pembantu - -
- Biaya Pemeliharaan Gedung Pabrik 62.218 1 Unit Produksi
- Biaya Pemeliharaan Alat-Alat Pabrik
- Biaya Listrik Pabrik 111.093 3 Unit Produksi
- Biaya Depresiasi Gedung Pabrik
- Biaya Depresiasi Alat Pabrik 800.000 -

Anda mungkin juga menyukai