Anda di halaman 1dari 24

Modul ke

Penganggaran dan
Perencanaan
13
Anggaran Biaya Variable
Fakultas

Ekonomi & Bisnis

Oleh :
Program Studi
Team Teaching Penganggaran dan Perencanaan
Universitas Widyatama Bandung
Manajemen S1
Pengertian Anggaran Biaya Variabel

Variable budget adalah skedul biaya yang menunjukan


bagaimana masing-masing biaya akan berubah dengan
volume, output atau aktivitas. Sedangkan menurut Ai
Lili Yuliati (2016) Variable budget adalah budget yang
merencanakan secara sitematis dan lebih terperinci
tentang tingkat perubahan (variabilitas) biaya tidak
langsung, sehubungan dengan adanya perubahan
aktivitas perusahan dari waktu ke waktu (bulan ke
bulan) selama periode tertentu yang akan
datang.Dengan demikian, variable budget menyatakan
hubungan antara volume dan biaya dalam suatu
relavant range volume yang terbatas.
ANGGARAN BIAYA VARIABEL

Variabel budget didasari oleh konsep variabilitas biaya yang menyatakan


bahwa biaya dapat dikaitkan dengan output atau aktivitas, dan apabila
hubungannya sedemikian rupa maka dapat dikaitkan degan output atau
aktivitas, dan apabila hubungannya sedemikian rupa maka biaya pada
dasarnya merupakan fungsi dari dua faktor yakni faktor waktu dan faktor
aktivitas. Variabel budget sering pula disebut sebagai:

• Flexible Budget
• Sliding scale budget
• Step budget
• Expenses formula budget
• Expenses control budget
Sifat Biaya

Dalam Titiek dan Jihadi (2017) sesuai dengan konsep varibilitas biaya, maka
biaya diklarifikasikanberdasarkan perilakunya ke dalam:
1. Biaya tetap (fixed cost)
Adalah biaya yang tidak berubah karena perubahan output atau aktivitas yang
produktif sehingga jumlahnya tetap konstan selama periode tertentu dalam
suatu relavant range aktivitas (gaji, depresiasi, amortisasi, PBB, dan lain-lain).
2. Biaya variable (variable cost)
Adalah biaya yang berubah searah dan sebanding dengan perubahan output
atau aktivitas (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan lain-lain).
3. Biaya semi variabel atau semi tetap
Adalah biaya yang berubah karena perubahan output atau aktivitas, akan
tetapi perubahan tersebut tidak sebanding lurus (material reparasi,
pemeliharaan, tenaga kerja tak langsung, dan lain-lain).
Kegunaan Penyusunan Anggaran Variabel

Secara umum, anggaran variabel digunakan sebagai alat


pengawasan yangdinamis, sehingga dapat dengan mudah
menghitung expenses allowance atau adjusted expensed
budget pada berbagai tingkat kegiatan.
Sedangkan secara khusus, anggaran variabel berguna
sebagai:
• Dasar perhitungan anggaran pada suatu departemen.
• Dasar perhitungan biaya yang ditargetkan, apabila
rencana kegiatan dalam departemen direvisi
(diperbaiki).
Tujuan Penyusunan Anggaran Variabel

Tujuan penyusunan anggaran variabel yang utama  adalah


untuk menunjukkan bagaimana dan sampai sejauh mana biaya
dipengaruhi oleh volume output. Hubungan antara faktor biaya
dan output tersebut ditunjukkan dalam anggaran variabel
ini.Dengan demikian, anggaran variabel menjadi rumus atau
petunjuk yang mempedomani bagaimana setiap elemen biaya
akan berubah sehubungan dengan adanya perubahan dalam
volume, output atau tingkat kegiatan perusahaan. Hubungan
tersebut ditunjukkan dalam suatu relevant range, yakni suatu
interval batas berlakunya anggaran variabel yang disusun.
Ditetapkannya interval tersebut mengingatkan bahwa biaya-
biaya tetap dalam jangka panjang bisa berubah.
Manfaat Penyusunan Variabel
Budget
• Mempermudah penyusunan anggaran biaya
departemental untuk dimasukkan ke dalam profit plan.
• Menetapkan tujuan biaya bagi pusat manajer pusat
pertanggungjawaban selama periode profit plan.
• Menetapkan anggaran yang disesuaikan untuk tujuan
perbandingan dengan biaya sesungguhnya dalam
laporan pelaksanaan bulanan.
Titiek dan Jihadi (2017)
Kegunaan Anggaran Biaya Variabel

• Anggaran Biaya Pabrik Tidak Langsung


• Anggaran Biaya Pemasaran
• Anggaran Biaya Administrasi

(Ai Lili Yuliati : 2016)


Faktor-faktor Yang Harus Diperhatikan dalam
Penyusunan Anggaran Variabel

1. Penentuan satuan kegiatan


Tingkatan kegiatan dalam suatu perusahaan harus dinyatakan dalam
satuan tingkat kegiatan (activity base), misalnya jam mesin langsung, jam
kerja langung, jam reparasi langsung, kilowatt per jam. Pemilihan satuan
kegiatan harus menunjukan hubungan yang betul-betul kuat antara biaya
dengan tingkat kegiatan, bila tidak maka analisa kuat antara biaya tidak
berguna. Dalam pemilihan satuan kegiatan ada beberapa kreteria yang
harus diperhatikan antara lain:
• Satuan kegiatan harus mudah dipahami dan diterima
• Satuan kegiatan harus mampu menunjukkan atau mengukur naik
turunnya tingkat kegiatan yang disebabkan oleh naik turunnya biaya
• Satuan kegiatan hendaknya sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor-
faktor variabel yang lain selain output dan tingkat kegiatan
Faktor-faktor Yang Harus Diperhatikan dalam
Penyusunan Anggaran Variabel

2. Penentuan Relavant Range


Range adalah suatu interval yang dinyatakan
dengan tingkat output tertentu di mana anggaran
variabel yang bersangkutan masih dapat dipakai
atau masih berlaku. Relavant range perlu
ditentukan karena biaya tetap dan biaya variabel
per unit dapat berubah pada tingkat output
tertentu sehingga biaya-biaya ini harus
dihubungkan dengan relavant range tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran
variable budget

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran variable budget menurut


Drs. M. Munandar dalam Puspitasari et,al (2018) adalah:
1. Untuk biaya upah (gaji) tenaga kerja tidak langsung, banyak dipengaruhi oleh
sistem pembayaran upah yang berlaku di perusahaan:
a. Apabila perusahaan memakai sistem upah menurut waktu, maka upah tenaga
kerja langsung tersebut merupakan biaya tetap(fixed cost), karena besar kecilnya
tidak dipengaruhi oleh aktifitas perusahaan.
b. Apabila perusahaan memakai sistem upah menurut unit hasil (output), maka upah
tenaga kerja tidak langsung tersebut merupakan biaya variabel (variable cost), karena
besar kecilnya tergantung pada aktifitas perusahaan, yang dinyatakan dalam bentuk
unit hasil (output).
c. Apabila perusahaan menggunakan sistem upah insentif, maka upah kerja tidak
langsung tersebut merupakan biaya semi-variabel, karena sebagian dari upah
tersebut mempunyai sifat tetapdan sebagian lagi berupa insentif mempunyai sifat
variabel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran
variable budget

2. Untuk biaya bahan baku dipengaruhi oleh:


a. Teknologi proses produksi yang dimiliki dan dipakai oleh perusahaan.
b. Sifat atau tingkah laku biaya bahan baku tersebut, dalam kaitannya
dengan teknologi proses produksi yang dimiliki perusahaan.

3. Kondisi mesin-mesin dan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan.


a. Untuk biaya pemeliharaan aktiva tetap (gedung,mesin,alat-alat, dan
sebagainya) banyak dipengaruhi oleh:
b. Kondisi aktiva tetap yang bersangkutan ditinjau dari sudut teknologis.
c. Kondisi aktiva tetap yang bersangkutan ditinjau dari sudut umur
pemakaiannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran
variable budget

4. Untuk biaya listrik,banyak dipengaruhi oleh:


a. Peraturan yang berlaku dan dikeluarkan oleh PLN.
b. Kebutuhan tenaga listrik dari masing-masing mesin dan
peralatan yang dimiliki perusahaan.

5. Untuk beban depresiasi aktiva tetap, banyak dipengaruhi oleh:


a. Harga(nilai) pembelian aktiva tetap yang bersangkutan.
b. Umur ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan.
c. Nilai residu(salvage-value) aktiva tetap yang bersangkutan.
d. Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan.
6. Untuk biaya promosi banyak dipengaruhi oleh:
a. Jenis produk yang akan dijual oleh perusahaan.
b.Keadaan persaingan di pasar.
c. Penguasaan pasar.
d. Tersedianya modal kerja yang dimiliki oleh
perusahaan.
Metode Variabilitas Biaya

1. Metode Taksiran Langsung


2. Metode titik tertinggi dan terendah
a. Bentuk Formula / Rumus : Menetapkan biaya variabel untuk tiap unit dan
biaya tetap untuk tiap periode.
b. Bentuk Tabel : Menyusun budget variabel untuk tiap tingkat kegiatan dari
tiap-tiap jenis biaya.
c. Budget Grafik : Budget variabel yang menggambarkan biaya varibel total,
biaya tetap, dan biaya total dalm bentuk garis.
3. Metode Korelasi (correlation method)
Metode yang menghubungkan antara volume yang direncanakan dengan biaya.
Metode ini terdiri dari:
a. Graph method
b. Matematical method
Kelemahan Anggaran Variabel
Menurut Mulyadi (2017), anggaran variable memiliki
kelemahan seperti berikut :
• Biaya variable dan biaya tetap tidak selalu dapat
dipisahkan secara tepat.
• Dalam kenyataan, biaya variable per unit dalam suatu
periode mudah berubah.
• Penentuan harga pokok variable/anggaran variable tidak
dapat digunakan untuk laporan biaya eksternal.
Keunggulan Anggaran Variabel

• Menyajikan jumlah anggaran pengeluaran yang


disesuaikan dengan   aktivitas
sesungguhnya dibandingkan dengan pengeluaran
sesungguhnya.
• Mempermudah penyusunan anggaran biaya
departemental untuk dimasukkan kedalam profit plan.
• Menetapkan tingkat biaya bagi manajer pusat sebagai
pertanggungjawaban selama profit plan.
Metode Pemisahan Komponen Fixed dan Variable

Tersedia beberapa metode yang dapat digunakan untuk


memperkirakan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel
yang terkandung dalam biaya semi variabel yaitu:
• Metode Langsung, yaitu didasarkan atas hasil penelitian
dipabrik atau atas dasar analisis terhadap data historis yang
dilengkapi dengan interprestasi keputusan manajemen yang
ada kaitannya dengan data historis yang bersangkutan.
• Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point
Method), yaitu dengan cara memisahkan komponen biaya tetap
dan variabel dengan perhitungan interpolasi di antara dua
macam volume output atau tingkat kegiatan yang berbeda.
Contoh Soal
Dibawah ini data mengenai rencana biaya untuk departemen reparasi yang
terdiri dari tiga macam biaya.
Jenis Biaya 10.000 DRH 16.000 DRH

Gaji Rp 100.000 Rp 100.000


Bahan pembantu Rp 144.000 Rp 189.000
Lain-lain Rp   30.000 Rp   42.000

Berdasarkan data, diminta:


a) Menyusun anggaran variabel yang terperinci dalam bentuk tabel dengan
relevan range kelipatan 2.000 DRH.
b) Membuat anggaran variabel dalam bentuk formula.
c) Menentukan biaya yang harus disediakan apabila departemen reparasi bekerja
pada tingkat 15.200 DRH
Penyelesaian
• Anggaran Variabel dalam bentuk Tabel
Bahan Pembantu (Biaya Semi Variabel)
Jenis Biaya 10.000 DRH 12.000 DRH 14.000 DRH 16.000 DRH
Gaji Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
Bahan Pembantu Rp 144.000 Rp 159.000 Rp 174.000 Rp 189.000
Lain-lain Rp 30.000 Rp 34.000 Rp 38.000 Rp 42.000
Jumlah Rp 274.000 Rp 293.000 Rp 312.000 Rp 331.000

• Anggaran Variabel dalam bentuk Formula

Total biaya pada titik maksimal 16.000 DRH = Rp  189.000

Total biaya pada titik minimal (10.000 DRH) = Rp (144.000)

Selisih 6.000 DRH = Rp    45.000

Biaya variabel per DRH = Rp. 45.000 : 6000 DRH = Rp 7,50,-


• Anggaran Variabel dalam bentuk Tabel
Biaya lain-lain (Biaya Semi Variabel)

Total biaya pada titik maksimal  16.000 DRH =  Rp 42.000

Total biaya pada titik minimal (10.000 DRH) = (Rp 30.000)

Selisih    6.000 DRH =  Rp 12.000


Biaya variabel per DRH = Rp. 12.000 : 6.000 DRH = Rp 2,00,-
 
Total biaya pada tingkat 16.000 DRH =  Rp 42.000

Biaya variabel = 16.000 x Rp 2,00,- = (Rp 32.000)

Biaya tetap =  Rp 10.000

Jenis Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel/ DRH


Gaji RP 100.000 -
Bahan Pembantu RP   69.000 RP 7,50
Lain-lain RP   10.000 RP 2,00
Jumlah RP 179.000 RP 9,50
persamaan anggaran variabel: Y = 179.000 + 9,50 (X)
 
Total biaya yang harus disediakan, apabila departemen reparasi bekerja pada
tingkat 15.200 DRH:
Dengan menggunakan formula diatas, maka:
X  = 15.200
Y  = 179.000 + 9,50(15.200)
     = 323.400
total biaya yang harus disediakan Rp.323.400,-
Referensi
• Ai Lili Yulianti. 2016. “Modul Penganggaran”. Universitas
Telkom.
• Mulyadi. 2017. “Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat”.
Jakarta: Salemba Empat.
• Ambarwati Titiek dan M. Jihadi, 2017. Anggaran
Perusahaan, edisi pertama, cetakan pertama. Malang:
UNM, Press.
Terima Kasih Atas Perhatiannya

Team Teaching Penganggaran dan Perencanaan


Universitas Widyatama Bandung

Anda mungkin juga menyukai