Anda di halaman 1dari 24

Modul ke

Manajemen Keuangan
Jasa
07
Risiko Atas Jasa Keuangan
Fakultas

Ekonomi & Bisnis


Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis
UniversitasWidyatama
Program Studi

Manajemen S1
Tujuan dan Kompetensi

Membahas pengertian dan pemahaman tentang risiko,


risiko keuangan dan risiko dalam jasa keuangan
 
 
Mampu memiliki pemahaman tentang risiko, risiko
keuangan, dan risiko atas jasa keuangan
 
 
 
 
Pengertian Risiko
Norken (2015) mengemukakan, bahwa risiko sebagai faktor
yang memberikan pengaruh buruk dan harus ditangani untuk
tercapainya penyelesaian pekerjaan yang dibatasi oleh
waktu, biaya dan kualitas
Menurut Labombang (2011) risiko adalah variasi hal yang
mungkin terjadi secara alami atau kemungkinan terjadinya
peristiwa di luar hal yang diharapkan yang mengancam
keuntungan properti dan keuntungan finansial akibat bahaya
yang terjadi.
David Wijaya (201710), Risiko adalah kemungkinan adanya
kerugian atau variabilitas pendapatan dikaitkan dengan aset
tertentu
Pengukuran risiko
•Risiko dinyatakan dengan standar deviasi yang merupakan
akar kuadrat dari varians data.
•Standar deviasi menunjukan seberapa besar/jauh sebuah
kejadian menyimpang dari nilai rata-ratanya atau nilai yang
diharapkan.
•Semakin besar standar deviasi maka risiko yang ada semakin
besar. risiko juga dapat didefinisikan sebagai volatilitas dari
hasil yang tidak diharapkan, umumnya berkaitan dengan nilai
aset atau kewajiban.
Jasa Keuangan (Financial Services)

•Financial Services adalah bidang usaha jasa pembiayaa


keuangan non ban, terbagi dua,   yaitu retail dan korporasi.
•Retail diberikan kepada customer-customer perorangan,
untuk pembelian mobil, motor, rumah dll.
•Korporasi digunakan untuk kebutuhan modal kerja atau
untuk membeli alat-alat yang dibutuhkan dalam
menjalankan usaha customer, dengan model ‘Consumer
Finance’ atau ‘Financial leased’
Pengertian Jasa Keuangan berbasis Teknologi
Peranan system ABC
Kelemahan dan Keterbatasan ABC
Penyelenggara Jasa Keuangan berbasis Teknologi
. Risiko Keuangan

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR


17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN
MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI
KONGLOMERASI KEUANGAN,

Risiko keuangan adalah risiko yang dihadapi oleh


perusahaan yang berdampak
langsung dari kinerja keuangan perusahaan. Terdiri
dari Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, dan Risiko Kredit.
Risiko Pasar

Risiko pasar di mana investasi/pendapatan


perusahaan memberikan hasil yang menyimpang dari
yang diharapkan karena terjadi pergerakan variabel
pasar.
Misalkan perusahaan memiliki investasi pada obligasi.
Karena adanya perubahan di pasar obligasi, maka nilai
obligasi yang dimiliki perusahaan
turun. Risiko pasar juga dapat dibagi lagi menjadi risiko
tingkat suku bunga, risiko nilai tukar, dan risiko
komoditas.
Risiko tingkat suku bunga

Perubahan tingkat suku bunga bisa berdampak kepada


pendapatan, investasi dan beban bunga perusahaan.

Misalkan perusahaan memiliki sumber pendapatan


dari meminjamkan uang (seperti bank), maka ketika
tingkat suku bunga pasar naik
sedangkan pinjaman yang diberikan dalam suku bunga
tetap maka perusahaan
kehilangan potensi pendapatan bunga.
.
Risiko nilai tukar
Perubahan nilai tukar dapat menyebabkan perubahan pada arus kas,
laba, nilai perusahaan atau nilai aset perusahaan.

Jika perusahaan melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang


asing, maka dengan adanya perubahan nilai tukar akan menyebabkan
perubahan pada uang keluar dari dan masuk ke perusahaan. nilai
kewajiban perusahaan juga dapat terpengaruh.
Hal ini terjadi kalau perusahaan memiliki pinjaman dalam mata uang
asing. Jika terjadi perubahan pada nilai tukar, maka jumlah kewajiban
perusahaan akan berubah dan tentunya juga akan berpengaruh pada
laba akuntansi perusahaan.
Risiko komoditas

Transaksi perusahaan terkait dengan barang komoditas memberikan risiko


kepada perusahaan akibat adanya perubahan pada harga komoditas
tersebut.

Biasanya perusahaan meminimalkan risiko dengan melakukan transaksi


komoditas dengan forward. Jika perusahaan akan membeli bahan bakar
minyak dan memperkirakan harga akan naik. Untuk itu perusahaan perlu
melakukan kontrak forward untuk pembelian bahan bakar minyak dengan
harga yang telah ditetapkan saat ini.

Jika hal ini tidak dilakukan maka perusahaan akan


menghadapi risiko akibat peningkatan harga minyak. Barang-barang yang
termasuk komoditas antara lain minyak bumi, crude palm oil (CPO), emas,
perak, batu bara, dll.
Risiko Likuiditas

Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan


perusahaan
untuk memenuhi kewajiban/hutang yang jatuh tempo
segera.
Likuiditas juga berarti kemampuan
sebuah aset untuk segera dikonversikan menjadi kas
tanpa harus kehilangan nilainya secara signifikan.
Risiko Kredit

1.Risiko kredit adalah risiko di mana debitur


(peminjam) tidak mampu membayar
2.kewajiban/hutangnya baik itu berupa bunga
dan atau pokok pinjamannya. Risiko
3.kredit ini muncul tidak hanya melalui transaksi
pinjam meminjam langsung
4.seperti bank memberikan pinjaman ke
nasabahnya atau ketika perusahaan
5.melakukan penjualan secara kredit ke
pelanggan tetapi juga bisa berupa
6.kegiatan investasi pada obligasi.
an publik dalam menetapkan keputusannya. Jika suku bunga bank mengalami kenaikan, maka publik akan menyimpan dananya di bank seperti dalam bentuk de

Menurut Irham Fahmi (2011:188) ada beberapa


sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko
suatu investasi.
1.Risiko suku bunga. Naik turunnya suku bunga perbankan, baik deposito,
tabungan, dan pinjaman akan mempengaruhi keputusan publik dalam
menetapkan keputusannya. Jika suku bunga bank mengalami kenaikan, maka
publik akan menyimpan dananya di bank seperti dalam bentuk deposito,
namun jika suku bunga bank terjadi penurunan maka publik akan
mempergunakan dana tersebut untuk membeli saham.

2.Risiko pasar. Kondisi risiko pasar tergambarkan pada


fluktuasi pasar, krisis moneter, dan resesi ekonomi.

3.Risiko inflasi. Daya beli masyarakat pada saat inflasi terjadi


penurunan, namun pada saat inflasi stabil atau rendah maka
daya beli masyarakat akan terjadi peningkatan
Risiko bisnis. Perkembangan
dalam bidang tren, mode, dan
dinamika lainnya telah mampu
mempengaruhi berbagai
keputusan publik dalam
melakukan pembelian
Risiko bisnis
1.Risiko finansial. Memakai utang dalam membiayai perusahaan, maka akan menyebabkan
utang terjadi peningkatan hingga berefek pada risiko yang ikut meningkat juga sehingga
otomatis risiko finansial akan ikut meningkat.

Risiko likuditas. Menyangkut kemampuan likuiditas perusahaan dalam memenuhi kebutuhan


jangka pendeknya, seperti membayar gaji karyawan, teknisi, membayar listrik, telepon, dan
biaya operasional lainnya

Risiko nilai tukar mata uang. Naik turunnya nilai mata uang suatu negara saat dikonversikan
dengan mata uang negara lainnya, seperti dengan dolar, yen, euro, dan lainnya. Apalagi saat
itu ada berbagai perusahaan membutuhkan mata uang asing dalam setiap transaksi bisnisnya.

Risiko negara. Ini menyangkut dengan kerusuhan politik, kudeta militer, dan pemberontakan
lainnya. Contohnya apa yang terjadi di Irak, Afganistan, Thailand (2009) dan Myanmar
Schlagel dan Trent (2015),

•Risiko Strategis (Strategic Risk)


Risiko strategis adalah risiko yang
paling berpengaruh pada
kemampuan organisasi untuk
menjalankan strategi bisnisnya,
mencapai tujuan perusahaan, dan
melindungi aset dan nilai merek.
Schlagel dan Trent (2015),

•Risiko Bahaya (Hazard Risk) Kategori risiko ini


berkaitan dengan gangguan yang tak terduga,
beberapa di antaranya melibatkan tindakan Tuhan.
Risiko ini meliputi letusan gunung berapi di Islandia,
tsunami yang menghancurkan Jepang, banjir besar
di Thailand, dan badai super bernama Sany yang
mempengaruhi Amerika Serikat. Termasuk juga
kebakaran dan kejahatan seperti kecelakaan,
gangguan produk, pencurian , dan tindakan
terorisme.
Schlagel dan Trent (2015

•Risiko Keuangan (Financial Risk), Risiko


keuangan terkait dengan kesulitan keuangan
internal dan eksternal pelaku dalam rantai
aktivitas pasok. Semua peristiwa risiko rantai
pasok pada akhirnya memiliki implikasi risiko
keuangan, risiko finansial dikategorikan sebagai
efek utama dan langsung dari risiko, daripada
efek berikutnya atau sekunder, terkait secara
finansial.
Schlagel dan Trent (2015

•Risiko Operasional (Operational Risk), Risiko


operasional muncul dari operasional harian. Sejauh
ini seperangkat risiko rantai pasok yang tidak
proporsional akan dikategorikan sebagai
operasional karena kategori ini mencakup masalah
kualitas internal dan eksternal, pengiriman
terlambat, kegagalan layanan karena inventaris
yang dikelola dengan buruk, masalah terkait
dengan peramalan yang buruk, dan ribuan
peristiwa lainnya terkait dengan kegagalan kinerja
operasional
Terima Kasih

Team Teaching Manajemen Keuangan Jasa


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG

Anda mungkin juga menyukai