Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Maulid Dhea Ayu Putri

NIM : 21.01.01.0141
KELAS : Manajemen A4 / III
MATA KULIAH : Manajemen Risiko

MENGANALISIS RISIKO OPERASIONAL, RISIKO VALUTA ASING DAN RISIKO


PERBANKAN

I. RISIKO OPERASIONAL
Menurut Veithzal (2013:482) BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional
dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank
dalam melakukan kegiatan operasinya. Jika tingkat BOPO yang dihasilkan semakin
rendah maka kinerja manajemen dari bank tersebut berarti semakin baik. Hal
tersebutmenunjukkan bahwa bank lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang
ada untuk kegiatan operasionalnya sehingga profitabilitas akan semakin meningkat yang
berarti kinerja keuangan baik. Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio
BOPO adalah dibawah 90%. Risiko operasional adalah risiko akibat ketidak cukupan atau
tidak berfungsinya poses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya
kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi opersional bank (Kasmir, 2011:7).
Beberapa jenis risiko operasional menurut Fahmi (2010) adalah antara lain:

1. Manual Risk
Dalam manual risk, ada beberapa hal yang dapat terjadi seperti dalam membuat pembukuan
secara manual yang ditulis menggunakan kertas – membuatnya terancam saat kantor Anda
kebanjikan, kebakaran, atau ada kesalahan dalam pelatakkannya sehingga tidak dapat atau
hampir tidak mungkin untuk diganti. Karena menulisnya secara manual, tentu dapat terjadi
kesalahan dalam menulis data dan informasi mengenai bisnis Anda. Selain itu, saat
mengirimkan dokumen menggunakan pos atau jasa pengiriman surat, tetap ada kemungkinan
dokumen tersebut dapat rusak atau hilang. Cara mengatasi hal ini adalah untuk mengandalkan
teknologi modern. Dengan menggunakan menaruh semua data yang dimiliki data bisnis Anda
dalam sebuah perangkat, bencana yang dapat merusak selembar kertas tidak akan mengancam
data Anda untuk hilang atau rusak. Mengirim semua dokumen menggunakan email juga dapat
menghindarkan hal-hal yang tidak ingin terjadi.

2. Computer Risk
Walau teknologi memang sekarang sudah makin canggih, fakta tersebut tidak menutupi
kemungkinan akan terjadinya error. Dari apabila ada perubahan dalam program yang bisnis
Anda pakai, kualitas IT yang kurang mahir, pergantian perangkat komputer saat diperlukan,
dan apabila perangkat-perangkat bisnis Anda diserang oleh virus. Salah satu usaha yang dapat
Anda lakukan untuk menghindari hal tersebut adalah dengan mempekerjakan IT yang
overqualified untuk memerangi lawan elektronik bisnis Anda.

3. Pegawai Outsourcing
Saat mempekerjakan pegawai outsourcing, ada beberapa hal yang dapat berakhir dengan
salah. Karena bukan pegawai tetap, mereka akan bekerja sebatas masa kontrak kerja saja –
membuatnya tidak mempunyai rasa tanggung jawab sepenuh hati dalam melakukan pekerjaan
untuk bisnis Anda. Karena itu, rahasia perusahaan selama mereka bekerja untuk bisnis Anda
juga dapat dibocorkan kepada publik saat kontrak mereka sudah selesai.

Nah, dalam hal ini, Anda harus dapat memilih dengan cermat pegawai outsourcing yang dapat
Anda percayai. Membuat kontrak dengan perjanjian larangan pengungkapan informasi
rahasia juga mungkin dapat bermanfaat untuk bisnis Anda.

4. Kecelakaan Kerja
Tentu hal ini adalah hal yang harus diperhatikan karena sangat mungkin terjadi. Jika tidak
mempunyai sistem manajemen kerja yang baik untuk mengatasi hal tersebut, bisnis Anda juga
dapat menjadi sorotan dari pers – membuat nama bisnis Anda mempunyai reputasi yang
negatif. Siapkan sistem manajemen kerja yang baik agar saat hal-hal yang tidak diinginkan
terjadi, Anda dapat memastikan keselamatan pegawai serta bisnis Anda.

5. Globalisasi dalam Konsep dan Produk


Efek globalisasi tentu memiliki pengaruh besar bagi konsep pada seluruh sektor bisnis, baik
dari segi finansial dan nonfinansial. Maka itu, penciptaan konsep produk yang dibuat harus
bisa mengikuti alur globalisasi tersebut agar dapat diterima di pasaran dengan baik. Yang bisa
Anda lakukan adalah terus mengikuti perkembangan tren dan mengimplementasikan tren-tren
positif yang cocok untuk bisnis Anda.

6. Kesalahan Produksi Barang dan Tidak Adanya Kesepakatan tentang Penukaran Produk
Walau berharap ini tidak akan terjadi pada produk bisnis Anda, hal ini tetap mungkin dapat
terjadi. Saat ada produk yang tidak laku dan bisnis Anda tidak memiliki perjanjian dapat
ditukar, tentu bisnis Anda akan mengalami kerugian yang tidak diinginkan. Selain itu, saat
produk-produk Anda sudah diproduksi dan ternyata ada sisa, bisnis Anda terpaksa
menjualnya dengan harga yang lebih murah untuk menghindari masa kadaluarsa agar bisnis
Anda tidak mengalami kerugian.

II. RISIKO VOLUTA ASING

Risiko kurs valuta asing merupakan risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs valuta
asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan, terutama ketika
dikonversikan dengan mata uang domestik (Fahmi, 2014:557). Secara umum, transaksi
valuta asing menimbulkan berbagai risiko yaitu a) risiko pasar adalah risiko yang
berkaitan dengan perubahan harga atau kurs; b) risiko volume adalah risiko yang
berkaitan dengan total aktivitas pada pasar atau mata uang tertentu; c) risiko kredit adalah
risiko yang berkaitan dengan kemampuan pihak lawan dalam memenuhi kewajibannya;
d) technology risk adalah risiko yang berkaitan dengan tingkat kelayakan peralatan atau
teknologi yang digunakan dan kemampuan sumber daya manusia. Adapun risiko kurs
valuta asing dapat dihitung menggunakan formula berikut:
ΔY = a + b3 Δx3 + c
Sumber: Joseph dan Vezos (2006)
Keterangan:
Y = Closing Price
Δ = Delta
X3 = Valuta Asing
c = standard error

 Cаrа Mеnghindаri Risiko Vаlutа Аsing


Fаhmi (2010:85), mеnyаtаkаn аdаnyа tigа cаrа yаng lаzim ditеmpuh olеh suаtu pеrbаnkаn
gunа mеnghindаri risiko vаlutа аsing, yаitu Аccounting/Trаnslаtion Еxposurе, Trаnsаction
Еxposurе, dаn Еconomic Еxposurе (Opеrаting/Compеtitivе Еxposurе).
 Kеuntungаn dаn Kеrugiаn Pеrgеrаkаn Vаlutа Аsing
Sеcаrа umum, kеuntungаn dаn kеrugiаn yаng bеrаsаl dаri pеrgеrаkаn nilаi tukаr mаtа uаng
аsing (Fаhmi, 2010:87), yаitu :
a. Trаnsаksi yаng mеngаkibаtkаn lаbа аtаu rugi
b. Аktivа dаn kеwаjibаn dаlаm nеrаcа pеnutupаn
c. Аktivа bеrsih pаdа nеrаcа аwаl
d. Pеrbеdааn nilаi tukаr аtаs pinjаmаn dаlаm bеntuk mаtа uаng аsing sеcаrа lаngsung
e. Sеluruh kеuntungаn dаn kеrugiаn lаinnyа tеlah masuk dаlаm lаporаn lаbа-rugi.

III. RISIKO PERBANKAN

Perusahaan selalu berusaha untuk menghindari risiko, baik itu internal maupun eksternal
dalam sebuah organisasi atau badan usaha. Fahmi (2014:2) mengatakan Risiko dapat
ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu kedaan yang akan terjadi
nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan
pada saat ini. Risiko merupakan suatu keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat
ketidakpastiannya terukur secara kuantitatif. Fahmi (2012:122), Menyatakan Risiko
perbankan adalah risiko yang dialami oleh sektor bisnis perbankan sebagai bentuk dari
berbagai keputusan yang dilakukan dalam berbagai bidang, seperti keputusan penyaluran
kredit, penerbitan kartu kredit, valuta asing, inkaso, dan berbagai bentuk keputusan
financial lainnya, dimana itu telah menimbulkan kerugian bagi perbankan tersebut, dan
kerugian terbesar adalah dalam bentuk Keuangan.

 Jеnis pеrbаnkаn
mеnurut Kаsmir (2012:22) yаitu :
a. Jеnis-jеnis bаnk bеrdаsаrkаn fungsinyа yаitu Bаnk Umum dаn Bаnk Pеrkrеditаn Rаkyаt
(BPR).
b. Jеnis-jеnis bаnk bеrdаsаrkаn kеpеmilikаnnyа yаitu Bаnk Milik Pеmеrintаh, Swаstа, Аsing,
dаn Cаmpurаn.
c. Jеnis-jеnis bаnk bеrdаsаrkаn stаtusnyа yаitu Bаnk Dеvisа dаn Non Dеvisа.
d. Jеnis-jеnis bаnk bеrdаsаrkаn cаrа mеnеntukаn hаrgа yаitu Bаnk bеrdаsаrkаn prinsip
konvеnsionаl dаn syаriаh.

Anda mungkin juga menyukai