Anda di halaman 1dari 4

OPERATIONAL RISK/ RISIKO OPERASIONAL, LEGAL RISK /

RISIKO HUKUM, REPUTATIONAL RISK/ RISIKO


REPUTASI

OLEH :
ELISABAHATI LAIA

DOSEN PENGAMPU
DR. NISRUL IRAWATI, MBA.
NIM : 207007084

ABSTRACT

Pokok pembahasan artikel ini adalah menjelaskan mengenai risiko operasional, risiko hukum
dan risiko reputasi yang pada umumnya sering terjadi disuatu perusahaan atau organisasi
dengan tujuan untuk meminimalisirkan terjadinya posisi rugi yang disebabkan oleh proses
atau kejadian yang bersifat operasional, melindungi reputasi bank atau perusahaan dan
meningkatkan kepercayaan kepada nasabah/pelanggan dengan memberikan layanan yang
baik. Dengan artikel ini kita dapat mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi risiko operasional, risiko hukum, serta risiko reputasi yang terjadi di suatu
perusahaan atau organisasi. Di artikel ini juga kita dapat mengetahui pengertian legal risk
serta apasaja jenis-jenis risiko hukum pada suatu organisasi dan bagaimana tanggung jawab
departemen Hukum dalam mitigasi resiko hukum serta bagaimana cara mengendalikan risiko
tersebut. Selain risiko operasional dan resiko hukum, perusahaan atau organisasi juga harus
meningkatkan reputasi perusahaan atau organisasi untuk dapat mempertahankan jati diri
perusahaan tersebut. Dengan artikel ini kita dapat mengetahui lebih lanjut apa itu
reputational risk dan bagaimana cara pengelolaan risiko reputasi tersebut.

Key words : operational risk, Legal risk, Reputational risk

I. INTRODUCATION
Untuk lebih dalam, kita harus mengenal terlebih dahulu pengertian tentang resiko
operasional, resiko hukum dan resiko reputasi pada perusahaan atau suatu
organisasi. Menurut Djohanputro (2008:65), risiko operasional adalah potensi
penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena tidak berfungsinya suatu sistem,
SDM, teknologi, atau faktor lain. Risiko operasional bisa terjadi pada 2 tingkatan :
teknis dan organisasi. Pada tataran teknis, risiko operasional bisa terjadi apabila
sistem informasi, kesalahan mencatat, informasi yang tidak memadai, dan
pengukuran risiko tidak akurat dan tidak memadai. Pada tataran organisasi, resiko
operasional bisa muncul karena sistem pemantauan dan pelaporan, sistem dan
prosedur, serta kebijakan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Risiko operasional
sebagai risiko kerugian yang timbul dari kegagalan atau tidak memadainya proses
internal, manusia dan sistem, atau kejadian-kejadian eksternal. Secara umum, risiko
operasional terkait dengan sejumlah masalah yang berasal dari kegagalan suatu
proses atau prosedur. Oleh karena itu, risiko operasional sebenarnya bukan
merupakan suatu risiko yang baru dan tidak hanya dihadapi oleh bank, walaupun
semua bank anak menghadapi kegagalan dan harus memiliki proses untuk
mengatasinya. Risiko operasional merupakan risiko yang mempengaruhi semua
kegiatan usaha karena merupakan suatu hal yang inherent dalam pelaksanaan suatu
proses atau aktivitas operasional.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan risiko hukum merupakan risiko akibat tuntutan
hukum atau kelemahan aspek yuridis yang dialami suatu perusahaan. Risiko ini
timbul biasanya karena kelemahan aspek yuridis. Ada beberapa faktor yang dapat
menpengaruhi risiko hukum diantaranya adalah 1faktor litigasi yang merupakan
faktor yang dimana dapat terjadi karena adanya gugatan atau tuntutan dari pihak
ketiga kepada perusahaan, gugatan atau tuntutan yang mengakibatkan kerugian
perusahaan, 2Adanya kelemahan perikatan yang dilakukan oleh perusahaan
merupakan sumber terjadinya permasalahan atau sangketa dikemudian hari yang
dapat mengakibatkan kerugian dikemudian hari bagi perusahaan, 3ketiadaan atau
perubahan perundang-undangan terutama produk yang dimiliki perusahaan atau
transaksi yang dilakukan perusahaan akan mengakibatkan produk tersebut menjadi
sengketadikemudian harinya dan dapat mengakibatkan resiko hukum.

Kemajuan teknologi informasi telah membuat perhatian terhadap resiko reputasi


meningkat. Peningkatan kapabilitas masyarakat untuk memperoleh dan
menyebarkan informasi secara massal, mudah, dan cepat dan tanpa berbayar. Resiko
reputasi adalah dampak positif atau negatif yang dihasilkan reputasi yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.

II. LITERATURE REVIEW


Menurut Fahmi (2010:54), Klasifikasi risiko operasional terdapat 7 jenis risiko
operasional antara lain :
1. Kesalahan dalam pembukuan secara manual (manual risk)
2. Risiko pada komputer (computer risk)
3. Pegawai Outsourching
4. Kecelakaan kerja
5. Globalisasi dalam konsep dan produk
6. Kesalahan produksi barang dan tidak ada kesepakatan bahwa barang yang dibeli
tidak dapat ditukar kembali

Faktor-faktor yang menyebab risiko operasional adalah sebagai berikut:


1. Manusia, dimana faktor ini disebabkan atau terjadi karena adanya pelanggaran
yang dilakukan oleh karyawan perusahaan (lalai dan ceroboh) misalnya seperti
tanda tangan dipalsukan oleh karyawan
2. Proses, dimana faktor proses ini terjadi karena adanya kesalahan proses,misalnya
kesalahan input data karyawan
3. Sistem, risiko ini disebabkan karena adanya gangguan sistem misalnya komputer
down
4. Kejadian eksternal, faktor atau kejadian eksternal yang mengakibatkan kerugian
bagi perusahaan misalnya banjir dan gempa bumi
Berdasarkan surat edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/SEOJK.03/2014
menjelaskan tentang sumber risiko hukum antara lain:
1. Faktor Ligitasi: meliputi indikator-indikator seperti abesarnya nominal tuntutan
atau gugatan yang diajukan atau estimasi kerugian yang mungkin dialami oleh
perusahaan akibat dari gugatan dibandingkan dengan modal perusahaan,
b
besarnya kerugian yang dialami oleh perusahaan karena suatu putusan dari
pengadilan yang telah dimiliki kekuatan hukum tetap dibandingkan dengan modal
perusahaan, cdasar dari gugatan yang terjadi dan pihak yang tergugat/menggugat
perusahaan dalam suatu gugatan yang diajukan serta tindakan dari manajemen
atas suatu gugatan perusahaan, dkemungkinan timbulnya gugatan yang serupa
karena adanya standar perjanjian yang sama dan estimasi total kerugian yang
mungkin timbul dibandingkan dengan modal perusahaan.
2. Faktor kelemahan perikatan: meliputi indikator-indikator seperti atidak
terpenuhinya syarat sah perjanjian, bterdapat kelemahan klausula perjanjian
dan/tidak terpenuhinya persyaratan yang telah disepakati, cpemahaman para pihak
yang terkait dengan perjanjian, terutama mengenai resiko-resiko yang ada dalam
suatu transaksi yang kompleks dan menggunakan istilah-istilah yang tidak lazim
bagi masyarakat umum, dtidak dapat dilaksanakannya suatu perjanjian baik untuk
keseluruhan maupun sebagian, eketidakcukupan dokumen pendukung terkait
perjanjian yang dilakukan oleh perusahaan dengan pihak ketiga, fpembaharuan
dan tinjauan dari pengguna standar perjanjian oleh perusahaan dan/pihak
independen

Menurut rangkuman dari The Balance Small Business ada beberapa jenis resiko
yang dapat merusak reputasi perusahaan antara lain:
1. Data breach yang merupakan kondisi ketika data-data yang berisikan informasi
sensitif atau rahasia diakses oleh orang dari luar perusahaan
2. Produk bermasalah
3. Ulasan buruk dari pelanggan, ini adalah salah satu risiko reputasi yang harus
diawasi, apalagi diera yang memudahkan semua orang untuk mencari segala
sesuautnya dari online terlebih dahulu

Cara mengurangi risiko reputasi menurut Harvard Business Review salah satu alasan
bisnis terpapar risiko reputasi adalah koordinasi internal yang lemah dan tidak
terstruktur. Untuk menghindari kejadian serupa dan mengurangi reputational risk
yaitu sebagai berikut:
1. Buat manajemen reputasi
2. Buat rencana terkait Cybersecurity

III. DISCUSSION
risiko operasional adalah potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena
tidak berfungsinya suatu sistem, SDM, teknologi, atau faktor lain. Risiko
operasional bisa terjadi pada 2 tingkatan : teknis dan organisasi. Pada tataran teknis,
risiko operasional bisa terjadi apabila sistem informasi, kesalahan mencatat,
informasi yang tidak memadai, dan pengukuran risiko tidak akurat dan tidak
memadai. Pada tataran organisasi, resiko operasional bisa muncul karena sistem
pemantauan dan pelaporan, sistem dan prosedur, serta kebijakan tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
risiko akibat tuntutan hukum atau kelemahan aspek yuridis yang dialami suatu
perusahaan. Risiko ini timbul biasanya karena kelemahan aspek yuridis. Sedangkan
Resiko reputasi adalah dampak positif atau negatif yang dihasilkan reputasi yang
dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.

IV. CONCLUSION
Jenis resiko operasional ada tujuh jenis diantaranya sebagai berikut:
1. Kesalahan dalam pembukuan secara manual (manual risk)
2. Risiko pada komputer (computer risk)
3. Pegawai Outsourching
4. Kecelakaan kerja
5. Globalisasi dalam konsep dan produk
6. Kesalahan produksi barang dan tidak ada kesepakatan bahwa barang yang dibeli
tidak dapat ditukar kembali.

Untuk jenis-jenis risiko reputasi terdapat beberapa jenis diantara lainnya adalah
sebagai berikut:
1. Data breach yang merupakan kondisi ketika data-data yang berisikan informasi
sensitif atau rahasia diakses oleh orang dari luar perusahaan
2. Produk bermasalah
3. Ulasan buruk dari pelanggan, ini adalah salah satu risiko reputasi yang harus
diawasi, apalagi diera yang memudahkan semua orang untuk mencari segala
sesuautnya dari online terlebih dahulu

REFERENCES
1. Business lounge journal (blj.co.id)
2. https://hukumline.com/resiko-hukum/
3. https://irmapa.org/pengelolaan-risiko-reputasi-perguruan-tinggi/
4. Djohanputro (2008:65)
5. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00328-MN%20Bab2001.pdf
6. otoritas jasa keuangan (2016)
7. kawanhukum.id
8. center for risk management & Sustainability
9. Fahmi (2010:54)
10. https://glints.com/id/lowongan/risiko-reputasi-reputational-risk/#.Yjl7bOpBzIU
11. The Balance Small Business
12. Harvard Business Review

Anda mungkin juga menyukai