Kelas : B
MK : Manajemen Resiko Islam
Risiko Internal
Risiko internal terkait dengan kegagalan prosedur dan proses. Hal ini dikarenakan
karyawan lembaga keuangan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan.
Secara umum, risiko internal terdiri dari kesalahan transaksi, kelalaian pemasaran,
dan pencucian uang.
Risiko internal bisa terjadi di sebuah lembaga keuangan karena beberapa sebab,
misalnya praktik bisnis yang tidak efisien, perusahaan kurang terorganisir, dan
mudahnya melakukan manipulasi.
Risiko ini datang karena permasalahan sistem dan teknologi. Penyebab adanya risiko
sistem dan teknologi adalah kerusakan sistem, kesalahan data entry, kesalahan
program, keamanan sistem (virus dan hacking), dan kurangnya pengawasan terhadap
perubahan.
Mitigasi risiko ini bisa berupa penggunaan sistem yang ter-updated dan pelatihan
SDM yang kredibel.
Risiko Hukum
Ketidakpastian hukum bisa menjadi salah satu faktor risiko operasional yang bisa
terjadi. Adanya perubahan aturan negara mengenai lembaga keuangan, jika ada,
membuat lembaga keuangan perlu melakukan adaptasi cepat.
Risiko Eksternal
Risiko eksternal berasal dari hal-hal di luar kuasa lembaga keuangan yang turut
mempengaruhi kinerja operasional perusahaan. Jika lambat memberi respons, risiko
yang ditimbulkan bisa cukup fatal.
Manajemen Risiko Operasional adalah risiko yang timbul akibat tidak berfungsinya
proses internal, adanya kesalahan manusia, kegagalan pada sistem, dan faktor atau
kejadian dari luar /eksternal.
-Is operational risk easier to manage than credit or market risk? Why?
Lebih mudah mengatur risiko operasional dibandingkan dengan risiko kredit dan
risiko pasar, karena risiko operasional lebih banyak mengatur tentang sistem dan
proses internal sedangkan untuk risiko kredik dan risiko pasar lebih kepada mengatur
operasional dari faktor eksternal.
-Is operational risk in sharia banks more complicated than that of conventional banks?
Explain!
Risiko operational bank syariah tidak serumit dengan resiko operasional di bank
syariah di karenakan sistem keungan dan pendanaan di bank syariah berbeda dengan
sistem pada perbankan konvsional salah satunya adalah suku bunga.
Karena terdapat tahapan yang berbeda pada setiap perhitungannya dari basic
approach, standar approach, hingga advance approach sehingga untuk melakukan
perhitungan risiko operasional di butuhkan pendekatan yang berbeda pula pada setiap
tingkatannya.