Anda di halaman 1dari 3

Bab 15 Manajemen Risiko Operasi

Risiko operasi adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses intnal yang kurang
memadai. Kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan atau
kejadian-k jadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Sumber risiko operasi
disebabkan antara lain oleh SDM, proses, sistem, dan kejadian eksternal yang berdampak
negatif pada operasional bank sehingga muncul jenis-jenis kejadian risiko operasional
merupakan salah satu ukuran keberhasilan atau kegagalan manajemen risiko untuk risio
operasional.
Risiko operasional merupakan risiko yang mempengaruhi semua kegiatan usaha
karena merupakan suatu hal yang inheren dalam pelaksanaan suatu proses atau aktivitas
operasional. Adapun kejadian-kejadian risiko operasional dapat digolongkan menjadi
beberapa jenis kejadian seperti fraud internal dan eksternal; praktik ketenagakerjaan; dan
keselamatan lingkungan kerja, nasabah, produk, dan parktik bisnis, kerusakan aset fisik,
gangguan aktivitas bisnis dan kegagalan sistem.
A. Profil Risiko Operasional
Profil risiko adalah gambaran keseluruhan risiko yang melekat pada operasional bank
syariah baik BUS maupun UUS. Risiko inheren merupakan risiko yang melekat pada keiatan
bisnis bank syariah baik yang dapat dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi
memengaruhi posisi keuangan bank. Parameter yang digunakan dalam menilai risiko inheren
atas risiko operasional adalah
1. Karakteristik dan Kompleksitas bisnis
2. Sumber daya insani
3. Teknologi informasi dan infrastruktur pendukung
4. Fraud
5. Kejadian eksternal
B. Kategori Risiko Operasional
No Risiko Contoh
1 Proses Internal akibat Kelalaian pemasaran, pengendalian kurang, kesalahan
kegagalan proses atau pemasaran, pencucian uang, kesalahan transaksi,
prosedur dokumentasi tidak lengkap.
2 Risiko Manusia Terlalu bergantung pada karyawan, fraud internal
sengketa pekerja, dll
3 Risiko sistem akibat Kesalahan input data, kesalahan program, problem
penggunaan teknologi keamanan TI
4 Risiko eksternal Bencana alam, terorisme, Listrik mati, Fraud eksternal

C. Frekuensi VS Dampak
Menurut Hardanto (2006) kejadian risiko operasional dapat diklasifikasikan kedalam
2 faktor : frekuensi(seberapa sering kejadian terjadi) dan dampak (besarnya kerugian dari
kejadian). Pengelompokan ini bergantung pada seberapa sering kejadian terjadi dan seberapa
besar dampak yang muncul. Berikut ini 4 jenis utama kejadian :
1. Low frequency/ low impact : Bank mengabaikan kejadian karena biaya untuk
mengelola dan memonitor tersebut lebih tinggi dari kerugian.
2. Low frequency/ high impact :kejadian paling menantang karena sulit dipahami
dan sulit diprediksi. Menimbulkan dampak yang besar bahkan kebangkrutan.
3. High frequency/ low impact : kejadian ini dikelola untuk meningkatkan efisiensi
bisnis.
4. High frequenc/high impact : kejadian ini tidak relevan umtuk dikelola karena
apabila jenis kejadian ini terjadi maka bank akan segera bangkrut.
Secara umum manajemen risiko operasional bank syariah hanya berfokus pada
kejadian yang sifatnya low frequency/high imopact dan high frequency/low impact.
Sebaliknya, kejadian yang sifatnya high frequency dan high impact adalah tidak relevan,
mengingat kejadian ini akan mengakibatkan bank jatuh dalam waktu singkat.
Expected Loss vs Unexpected Loss
Pada saat menghitung modal risiko operasional, bank harus melakukan perhitungan kerugian
yang diperkirakan (EL) dan kerugian yang tidak diperkirakan (UL). Dalam praktiknya EL
biasanya sudah dimasukan ke struktur penentuan harga produk. Oleh karena itu, hal ini sering
dikenal sebagai biaya dalam menjalankan bisnis. Kerugian UL merupakan kerugian yang
terjadi secara signifikan yang melebihi EL. Bank syariah menghitung UL dengan memakai
data internal yang tersedia dan eksternal bank lain. Secara umum, kalkulasi UL menggunakan
standar deviasi.
D. Penerapan Manajemen Risiko Operasional
a. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris, Direksi, serta DPS
1) Kewenangan dan Tanggungjawab Dewan Komisaris, Direksi serta DPS
2) Sumber Daya Insani
3) Organisasi Manajemen Risiko Operasional
b. Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
1) Strategi Manajemen Risiko
2) Tingkat Risiko yang Akan Diambil dan Toleransi Risiko
3) Kebijakan dan Prosedur
4) Limit
c. Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem
Informasi Manajemen Risiko Operasional
1) Identifikasi dan Pengukuran Risiko Operasional
2) Pemantauan Risiko Operasional
3) Pengendalian Risiko Operasional
4) Sistem Informasi Manajemen Risiko Operasional.
d. Sistem Pengendalian Internal

Anda mungkin juga menyukai