UNIVERSITAS SILIWANGI
Agenda
Agenda
• Risiko Operasional
• Penyebab Risiko Operasional
• Perangkat Manajemen Risiko Operasional (PERISKOP)
• Beban Risiko Operasional & Peristiwa Risiko Operasional
• Modul SA PERISKOP (SA)
• Modul Loss Event Database (LED)
• Modul Key Risk Indicator (KRI)
• Report SA, LED dan KRI PERISKOP
2
Risiko Operasional
Bank” Operation
(SE.OJK No.34/SEOJK.03/2016 tanggal 1
September 2016)
Law Reputation
Liquidity
3
Risiko Operasional
Risiko Operasional:
Liquidity
4
Risiko Operasional
Supervisi
tidak Pemberitaan buruk
optimal?
Transfer
knowledge? Komplain nasabah
Tidak patuh
pada kebijakan?
Kehilangan peluang bisnis
5
Risiko Operasional
6
Risiko Operasional
Internal Process
People
System & IT
External
7
Penyebab Risiko Operasional : Proses Internal
10
Penyebab Risiko Operasional : Kejadian Eksternal
11
Perangkat Manajemen Risiko Operasional
MODUL PERISKOP
• Salah satu metode dalam mendeteksi kemungkinan terjadinya risiko operasional yang
Self Assessment berupa persepsi/perkiraan unit operasional thd kemungkinan risiko yang dihadapi.
• Untuk menggali informasi proses dan lokasi kejadian peristiwa risiko operasional yang
Loss Event Data telah terjadi serta mengakomodasi konsep 8 business lines yang dipersyaratkan Basel II.
• Suatu set parameter untuk proses bisnis yang diasumsikan bersifat sangat prediktif
KRI Management tentang perubahan pada profil risiko operasional.
• Tindak lanjut untuk mitigasi risiko yang meliputi action planning tool seperti skedul
Action Plan pengingat (reminder), pelaporan proses & manajemen.
• Pelaporan yang dapat ditarik dari seluruh informasi yang tersedia di PERISKOP dimana
Reporting format dan jenis informasi yang dilaporkan dapat dikostumisasi sesuai kebutuhan.
• Pemeliharaan untuk Risk Issue/Loss Event Category, Business Line Category, Penambahan
Maintenance Field Data dll.
12
Perangkat Manajemen Risiko Operational
Loss Event Database Key Risk Indicators Risk Control Self Assessment
13
Keterkaitan antar Perangkat Manajemen Risiko Operasional
14
Perangkat Manajemen Risiko Operasional BNI
15
Dampak dari BRO/LED
Bagi Nasabah
• Menurunnya kepercayaan
nasabah terhadap Bank.
Bagi Pegawai • Menurunnya kenyamanan
nasabah dalam bertransaksi.
• Pegawai yang terlibat:
• Pelaporan komplain
• Mendapatkan sanksi dari
Bagi Bank Bank.
nasabah kepada regulator
(BI/OJK/ Ombudsman, dll.)
• Kerugian finansial. • Mendapatkan sanksi pidana.
• Denda dari regulator. • Pegawai yang tidak terlibat:
• Pemberitaan buruk dari • Nilai BRO (terutama fraud
nasabah dan media. internal) menjadi pengurang
Performance Cabang yang
• Performance dan laba
akan berpengaruh terhadap
Cabang menurun.
kompensasi yang diterima
• Tuntutan/komplain dari oleh pegawai Cabang.
nasabah
16
Beban Risiko Operasional (BRO)
17
17
Tipe Kejadian Risiko (7 Loss Event Types)
No Tipe Kejadian Risiko Deskripsi
1. Kecurangan Internal Kerugian akibat adanya kesengajaan untuk melakukan penggelapan,
penyalahgunaan properti atau pelanggaran peraturan, hukum, atau kebijakan
perusahaan, tidak termasuk pembedaan/diskriminasi, yang melibatkan paling
tidak satu pihak internal.
2. Kejahatan Eksternal Kerugian akibat adanya kesengajaan untuk melakukan penipuan,
penyalahgunaan property, atau pelanggaran hukum oleh pihak ketiga.
3. Lokasi dan Keselamatan Kerugian yang timbul dari tindakan yang tidak konsisten dalam
Pegawai ketenagakerjaan, peraturan kesehatan dan keselamatan kerja, atau perjanjian
kerja bersama, dari pembayaran klaim kecelakaan kerja, atau dari kejadian
perbedaan/diskriminasi.
4. Produk dan Bisnis Kerugian yang timbul akibat kegagalan yang tidak sengaja atau lalai untuk
memenuhi kewajiban profesional terhadap klien tertentu (termasuk
penjaminan dan persyaratan kesesuaian), atau akibat sifat atau rancangan
suatu produk.
5. Kerusakan Asset Kerugian yang timbul dari kerugian atau kerusakan atas aset fisik akibat
bencana alam atau kejadian lain.
6. Gangguan Bisnis dan Kegagalan Kerugian yang timbul akibat gangguan bisnis atau kegagalan sistem.
Sistem
7. Transaksi, Distribusi, dan Kerugian akibat kegagalan proses transaksi atau manajemen proses akibat
Manajemen Proses hubungan dengan pihak lawan dan vendor.
18
18
Tipe Kejadian Risiko (7 Loss Event Types)
Dari daftar risiko ini, identifikasikan jenis risk issue berdasarkan jenis kejadian risiko
operasional:
Risk Issue Risk Event Type
• Pengadaan barang-barang dan pengeluaran biaya fiktif
• Terjadi gangguan pada network Kantor Cabang/Capem/
ATM (bandwidth, jalur komunikasi, dll.)
• Staf pelayanan nasabah tidak dapat memberikan informasi
produk dan jasa perbankan secara memadai
• Kesalahan pencatatan pos biaya dan inventaris
• Kerugian akibat kebakaran, banjir, gempa bumi, dll
19
Tipe Kejadian Risiko (7 Loss Event Types)
Dari daftar risiko ini, identifikasikan jenis risk issue berdasarkan jenis kejadian risiko
operasional:
Risk Issue Risk Event Type
• Pengadaan barang-barang dan pengeluaran biaya fiktif Kejahatan Internal (1)
• Terjadi gangguan pada network Kantor Cabang/Capem/ Gangguan Bisnis &
ATM (bandwidth, jalur komunikasi, dll.) Kegagalan Sistim (6)
• Staf pelayanan nasabah tidak dapat memberikan informasi
Produk & Bisnis (4)
produk dan jasa perbankan secara memadai
Transaksi Distribusi &
• Kesalahan pencatatan pos biaya dan inventaris Mgmt Proses (7)
• Kerugian akibat kebakaran, banjir, gempa bumi, dll Kerusakan Asset (5)
20
Pengertian Self Assessment
Pengertian Self Assessment adalah:
Self Assessment (SA) merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan sendiri oleh
setiap unit (pemilik risiko) dalam mengidentifikasi operational risk issue yang terdapat di
unitnya, mencari penyebabnya, mengukur potensi kerugian yang mungkin timbul, serta
mencarikan solusi untuk mengatasinya.
21
Tujuan Self Assessment
Tujuan diterapkannya Self Assessment adalah:
Agar pemilik risiko atau masing-masing pegawai mengetahui setiap potensi risiko
yang melekat pada fungsi, tugas, dan aktivitas di unit kerjanya melalui identifikasi
risk issue unit-unit.
Dengan pemahaman terhadap potensi risiko pada masing-masing unit, diharapkan
dapat mengantisipasi atau menghindarkan setiap pegawai dari kemungkinan terkena
masalah operasional (kasus kelalaian, kecurangan, dan lain-lain).
22
Manfaat Self Assessment
Apabila dilakukan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan/kondisi yang sebenarnya, Self
Assessment dapat bermanfaat sebagai berikut :
Sebagai early warning system, dimana setiap pegawai (dan unit kerjanya) dapat
mempersiapkan diri secara dini untuk menghadapi setiap potensi risiko operasional yang
mungkin terjadi di unit pemilik risiko.
Merupakan sarana komunikasi bagi pemilik risiko untuk menyampaikan masalah/potensi
risiko di unit kerjanya kepada manajemen lini/supervisor yang lebih tinggi.
Implementasi SA merupakan objek pemantauan Direksi dan Komisaris serta beberapa pihak
eksternal lainnya seperti Bank Indonesia dan BPK.
Merupakan tuntutan regulator, untuk kepentingan pengelolaan risiko operasional yang lebih
baik sesuai International Best Practices.
23
Modul SA PERISKOP
24
Proses Flow SA PERISKOP
1. Reporting Process Flow
Reporting Process Flow Modul Self Assessment (SA) PERISKOP
Cabang
a b c
Wilayah T1 T2 T4 T5
Sentra
Divisi
25
Proses Penilaian Risiko
Proses penilaian risiko dalam Self Assessment dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
PIC menilai
Tier 1 PIC memilih
potensi dampak
penyebab risiko
(Pemilik dan frekuensi
dan solusi risiko
Risiko) untuk setiap
yang tepat
risk issue
26
PRAKTIKA OPERASIONAL BANK
27