Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
3.1 Kesimpulan
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
NyA kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang risiko Operasional
Bisnis Jasa Keuangan di Masa Pandemi
Makalah ini sudah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Saya sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya saha dengan lapang
dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang risiko Operasional Bisnis Jasa Keuangan
di Masa Pandemi ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan beragam kegagalan. Di era
pandemi seperti saat ini, lembaga keuangan harus meninjau kembali manajemen risiko
operasionalnya.
Berbagai biaya yang awalnya tidak ada menjadi keharusan di masa pandemi, seperti
kewajiban memakai hand sanitizer, masker, dan pengukuran suhu tubuh bagi karyawan dan
konsumen. Ditambah lagi dengan penggunaan disinfektan yang mau tidak mau turut
membebani anggaran lembaga keuangan.
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini.
Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini adalah :
Risiko internal terkait dengan kegagalan prosedur dan proses. Hal ini dikarenakan karyawan
lembaga keuangan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan. Secara umum,
risiko internal terdiri dari kesalahan transaksi, kelalaian pemasaran, dan pencucian uang.
Risiko internal bisa terjadi di sebuah lembaga keuangan karena beberapa sebab, misalnya
praktik bisnis yang tidak efisien, perusahaan kurang terorganisir, dan mudahnya melakukan
manipulasi.
Risiko ini datang karena permasalahan sistem dan teknologi. Penyebab adanya risiko sistem
dan teknologi adalah kerusakan sistem, kesalahan data entry, kesalahan program,
keamanan sistem (virus dan hacking), dan kurangnya pengawasan terhadap perubahan.
Mitigasi risiko ini bisa berupa penggunaan sistem yang ter-updated dan pelatihan SDM yang
kredibel.
Ketidakpastian hukum bisa menjadi salah satu faktor risiko operasional yang bisa terjadi.
Adanya perubahan aturan negara mengenai lembaga keuangan, jika ada, membuat lembaga
keuangan perlu melakukan adaptasi cepat
Risiko eksternal berasal dari hal-hal di luar kuasa lembaga keuangan yang turut
mempengaruhi kinerja operasional perusahaan. Jika lambat memberi respons, risiko yang
ditimbulkan bisa cukup fatal.
Contoh dari risiko eksternal seperti kebakaran, bencana alam, demonstrasi massa, dan
gangguan pada layanan publik seperti transportasi dan komunikasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan