Anda di halaman 1dari 2

DISKUSIKANLAH..

Ada beberapa risiko eksternalitas yang dihadapi oleh perusahaan, yaitu risiko reputasi, risiko
lingkungan, risiko sosial, dan risiko hukum. Berikan contoh dari masing-masing risiko tersebut
dan bagaimana sebaiknya antisipasi yang harus dilakukan agar perusahaan dapat mengurangi
bahkan menghilangkan risiko-risiko tersebut.
Selamat berdiskusi!
Ada beberapa risiko eksternalitas yang dihadapi oleh perusahaan, yaitu risiko
reputasi, risiko lingkungan, risiko sosial, dan risiko hukum. Berikan contoh
dari masing-masing risiko tersebut dan bagaimana sebaiknya antisipasi yang harus
dilakukan agar perusahaan dapat mengurangi bahkan menghilangkan risiko-risiko
tersebut.

Jawab :
Pengertian Risiko eksternalitas (external risk) :
Risiko eksternalitas (external risk) adalah potensi penyimpangan hasil pada
eksposur perusahaan strategis, dan bisa berdampak pada potensi penutupan usaha,
karena pengaruh dari faktor eksternal.
Risiko eksternalitas bersumber dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar
pengendalian langsung namun dapat pula justru ditujukan langsung pada fasilitas
dan atau manajemen perusahaan.
Macam-macam Risiko Eksternalitas :
Risiko Reputasi adalah potensi hilangnya atau hancurnya image perusahaan karena
penerimaan lingkungan eksternal yang rendah, atau bahkan bisa terjadi penolakan.
Penyebab penolakan tersebut ada dua: ketidakmampuan perusahaan mengambil
tindakan terhadap isu eksternal yang terkait dengan perusahaan dan
ketidakmampuan perusahaan mengelola komunikasi dengan pihak berkepentingan
eksternal yang dapat menimbulkan persepsi positif terhadap perusahaan. Faktor
mana yang lebih penting? Sebenarnya kedua faktor tersebut sangat penting
sekalipun tidak selalu sejalan.
Risiko reputasi di dalam industri perbankan, baik yang disebabkan oleh internal
perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan tidak hanya merusak bank secara
individu, tetapi dapat juga merusak sistem perbankan secara keseluruhan.
Pengelolaan risiko reputasi : Pilihan yang terbaik bagi perusahaan adalah
mencegah terhadap kemungkinan terjadinya risiko reputasi. Upaya pencegahan
biasanya tidak terlalu menampakkan hasil. Seolah-olah tanpa upaya pencegahan pun
perusahaan berjalan normal. Pencegahan akan terasa sangat penting setelah
perusahaan mengalami musibah yang menghancurkan reputasi. Semua karyawan,
direksi, dan komisaris akan berkomentar, "Kalau saja kita menerapkan sistem
pencegahan terhadap reputasi, kita tidak terpuruk seperti ini". Ada beberapa hal
agar risiko tidak terjadi, antara lain:
(a) Maksimalkan Peran Kehumasan
(b) Prosedur dan budaya kerja
Risiko lingkungan adalah potensi penyimpangan hasil, bahkan potensi penutupan
perusahaan karena ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola polusi dan dampaknya
yang ditimbulkan oleh perusahaan. Analisis resiko lingkungan adalah proses
memperkirakan resiko pada organisme, sistem, atau populasi dengan segala
ketidakpastian yang menyertainya. Jadi intinya analisis risiko lingkungan adalah
proses prediksi kemungkinan dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan
sebagai akibat dari kegiatan tertentu.
Cara untuk mengurangi risiko lingkungan adalah Indentifikasi dari kegiatan pada
masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang memiliki potensi memiliki dampak
negatif terhadap lingkungan. Ada 4 langkah dalam menentukan aspek dan dampak
lingkungan, yaitu :
(1).Identifikasi secara menyeluruh aktifitas dari suatu kegiatan dengan
menggunakan diagram alur atau table.
(2).Identifikasi aspek lingkungan dari kegiatan yang dilakukan sebanyakbanyaknya.
(3).Identifikasi dampak yang ditimbulkan berdasarkan aspek-aspek yang telah
dibuat,
(4).Evaluasi dampak yang signifikan
Risiko sosial adalah potensi penyimpangan hasil karena tidak akrabnya perusahaan
dengan lingkungan tempat perusahaan berada. Termasuk di dalamnya adalah kalau
perusahaan tidak peka terhadap rekruitmen karyawan tanpa memberi kesempatan
masyarakat setempat dan peran sosial perusahaan dalam masyarakat.
Risiko sosial timbul karena perbedaan persepsi dan budaya yang mengakibatkan
terjadinya rasa ketidakpuasan serta ketidakadilan dari para pemangku kepentingan
eksternal. Kegagalan mengelola risiko sosial ini dapat mengakibatkan biaya
ekonomi tinggi dan merusak reputasi dari organisasi, serta pada akhirnya dapat
berdampak sistemik menghancurkan keunggulan bersaing dari suatu negara
Ada 4 komponen yang menjadi karakteristik risiko sosial, yaitu : (1) isu
dominan; (2) pemangku kepentingan; (3) cara membangun konflik; (4) persepsi.
Risiko hukum (legal risk) adalah kemungkinan penyimpangan hasil karena
perusahaan tidak mematuhi peraturan dan norma yang berlaku. Legal risk berakar
dari terdapatnya ketidakpastian terkait dengan efektivitasnya langkah hukum
(legal actions) atau ketidakpastian dalam penerapan atau penafsiran
(interpretation) isi suatu contracts, laws atau regulations. Risiko hukum di
lingkungan perbankan, dikenal dengan risiko kepatuhan (compliance risk).
Luasnya permasalahan yang menjadi sumber dan akibat yang ditimbulkan oleh
terjadinya legal risk berbeda jauh antara suatu negara dengan negara lainnya dan
dalam tren yang meningkat pula. Pada beberapa negara, legal risk terjadi
menyusul ketiadaan kejelasan legal position perihal suatu aspek tertentu.
Contohnya adalah: ketentuan mengenai property ownership (bagi pihak asing) dan
kepastian penerapan hukum kepailitan.
Ada beberapa sumber yang dapat menjadi penyebab risiko hukum perusahaan, antara
lain:
1)Kelemahan Yuridis
2)Perubahan hukum
3)Kesalahan dalam kontrak
4)Kegagalan dokumentasi
5)Kegagalan akibat kebangkrutan
Ada beberapa hal yang dapat menjadi pegangan bagi manajemen untuk mengecek
adanya risiko hukum dalam perusahaan.
1)Format dokumen
2)Klausul Perlindungan
3)Netting
4)Status hukum

Sumber : ADBI4211 Manajemen Risiko dan Asuransi

Anda mungkin juga menyukai