Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nopita Indah Lestari Silaban

NIM : 041143917
Asal : UPBJJ UT Tangerang

A. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN

Menurut Neunar (1997) sistem informasi penggajian untuk kebanyakan perusahaan adalah suatu sistem
dari prosedur dan catatan-catatan yang memberikan kemungkinan untuk menentukan dengan cepat
dan tepat berapa jumlah pendapatan kotor setiap pegawai, berapa jumlah yang harus dikurangi dan
pendapatan untuk berbagai pajak dan potongan lainnya dan berapa saldo yang harus diberikan kepada
karyawan. Dan menurut Mulyadi (2001) yaitu sistem informasi penggajian adalah suatu sistem yang
dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji karyawan dan pembayarannya, perancangan
sistem akuntansi penggajian ini harus dapat menjamin validitas, otorisasi kelengkapan, klasifikasi
penilaian, ketepatan waktu dan ketepatan posting serta ikhtisar dari setiap transaksi penggajian dan
pengupahan.

Dapat saya simpulkan bahwa sistem informasi penggajian merupakan sebuah sistem informasi yang
dibuat untuk menangani permasalahan-permasalahan yang ada yang berfungsi untuk mengolah data
pegawai tetap ataupun magang, menangani proses perhitungan gaji, uang lembur, dan pembuatan
laporan-laporan.

Lalu apakah perusahaan perlu mengembangkan sistem informasi penggajian? Jawabannya adalah iya.
Suatu perusahaan sangat diperlukan untuk mengembangkan sistem informasi penggajian pada
perusahaan tersebut karena hal ini bertujuan untuk mengatasi adanya kesalahan dan penyimpangan
dalam perhitungan dan pembayaran gaji dan upah maka perlu dibuat suatu sistem penggajian dan
pengupahan. Sistem informasi penggajian dirancang oleh perusahaan untuk memberikan gambaran
yang jelas mengenai gaji dan upah karyawan sehingga mudah dipahami dan mudah digunakan.

Sistem akuntansi penggajian memiliki tujuan pegendalian internal seperti :


 Seluruh transaksi penggajian akan diotorisasi dengan benar
 Penggajian akan dicatat dengan data yang valid
 Transaksi penggajian harus dicatat secara akurat
 Pemerintah memiliki aturan yang berhubungan dengan pengiriman pajak serta pengisian
laporan penggajian harus dipenuhi dan dilaporkan ke kantor pajak
 Menjaga aset baik secara kas dan data atas tindakan kehilangan maupun pencurian
 Melakukan siklus penggajian secara efektif dan lebih efisien

Menurut Whitten (2004) proses pengembangan sistem penggajian dilakukan pendekatan dengan
masalah yang ada , berikut langkah-langkahnya yaitu :
 Mengidentifikasi masalah
 Menganalisis dan memahami masalah
 Mengidentifikasi solusi yang diharapkan
 Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan yang terbaik
 Mendesain solusi yang dipilih
 Mengimplementasikan solusi
 Mengevaluasi hasilnya

Contoh pengembangan sistem informasi penggajian pada PT. Soechi Lines :


Semenjak pandemi Covid-19 perusahaan mewajibakan karyawannya untuk WFH (Work From Home) ,
maka dari itu dibutuhkan pengembangan sistem informasi penggajian dari sebelumnya melakukan
absensi finger print pada mesin finger print maka dilakukan update sistem informasi penggajian dimana
karyawan yang melakukan WFH harus absensi lewat aplikasi ms.team dengan mengisi manual jam
masuk kerja dan jam pulang kerjanya dengan ketentuan apabila karyawan WFH maka uang transport
akan dipotong. Ternyata hal ini merepotkan pihak manajemen HRD untuk melakukan penghitungan gaji
karyawan karena ada beberapa karyawan yang sudah melakukan absensi lewat ms team namun tidak
melakukan penginputan ulang form WFH pada sistem HRIS Perusahaan. Sehingga terjadi kesalahan
dalam penghitungan gaji tersebut. Lalu pihak IT diminta untuk melakukan pengembangan sistem
informasi penggajian , setelah IT menelaah permasalahan yang ada , maka dikembangkan sebuah sistem
absensi WFH dengan menggunakan aplikasi Attendance WFH . Aplikasi ini nantinya akan diakses oleh
karyawan sehingga memudahkan karyawan untuk melakukan absensi baik jam masuk kerja dan jam
pulang dan data absensi tersebut terhubung langsung dengan sistem HRIS perusahaan sehingga pihak
manajemen HRD dapat melakukan penghitungan gaji dengan baik dan benar. Apabila terdapat
karyawan yang WFH melakukan absensi masuk namun tidak melakukan absensi jam pulang kerja pada
aplikasi Attendance WFH maka secara otomatis sistem HRIS perusahaan akan memotong Rp.10.000
untuk hal tersebut.

Dari contoh diatas dapat kita simpulkan bahwa sistem informasi penggajian sangat perlu dikembangkan
untuk memudahkan pihak manajemen dalam melakukan pembayaran gaji terhadap karyawan. Sistem
informasi penggajian yang dapat menghitung secara otomatis berapa nilai uang makan, uang transport
dan uang operasional lainnya akan membantu pihak manajemen untuk mengendalikan penggajian pada
perusahaan tersebut. Manajemen pun akan lebih mudah dalam penginputan jumlah nominal gaji yang
dibayarkan pada sistem pembayaran seperi Bank BCA dan Mandiri , dan direksi bisa melakukan otorisasi
untuk data-data yang sudah diinput.

Sumber : bmp.sistem informasi akuntansi.EKSI4312.Modul 8

Anda mungkin juga menyukai