Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ardiansyah Putra

NIM : 002183218
Matkul: Manajemen Resiko

1. Terdapat beberapa metode dalam identifikasi resiko :


a. Kuesioner
Mendistribusikan kuesioner kepada staf dan relawan tentang pengamatan risiko dan pengetahuan tentang
prosedur manajemen risiko. Ada kemungkinan orang-orang di dalam organisasi mengetahui risiko yang
sebelumnya tidak diidentifikasi dalam audit manajemen risiko. Kuesioner manajemen risiko
dapat membantu mengingat kejadian tertentu atau mendorong orang untuk memberikan pendapat mereka
mengenai risiko yang dirasakan.
b.Arsip organisasi
Meninjau dokumen pada organisasi dapat menghasilkan informasi tentang eksposur risiko. Namun, aspek
audit risiko ini mungkin memerlukan banyak waktu. Dokumen-dokumen yang dapat digunakan dalam
melakukan identifikasi risiko antara lain :

1) Notulensi rapat komite


2) Rencana dan laporan pengelolaan acara
3) Dokumen kebijakan perusahaan
4) Kontrak untuk fasilitas yang disediakan
5) Proposal sponsorship
6) Perjanjian sumber daya dengan penyedia dana pemerintah

c.Pembuatan Flowchart
Strategi identifikasi risiko yang bermanfaat adalah membuat bagan alur untuk organisasi dan
penyampaian program, acara dan layanan yang disediakan oleh organisasi.
Manfaat dari diagram alur ke proses identifikasi risiko adalah mengidentifikasi cara yang mungkin di
mana proses dasar dalam manajemen organisasi dapat terganggu. Setiap gangguan yang dihadapi menjadi
sebuah potensi kerugian suatu perusahaan atau organisasi.
d. Berdasar pada Keahlian Profesional
Organisasi dapat mempertimbangkan untuk menggunakan konsultan manajemen risiko dengan keahlian
untuk mengidentifikasi hampir semua risiko yang akan terjadi. Namun, dengan bantuan layanan konsultan
semacam itu mungkin membutuhkan tambahan biaya yang signifikan.

e.Investigasi di Tempat
Investigasi di tempat memberikan kesempatan untuk diskusi tatap muka dengan
Nama : Ardiansyah Putra
NIM : 002183218
Matkul: Manajemen Resiko
personel organisasi. Diskusi semacam itu dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik
mengenai tingkat risiko yang timbul saat kejadian dan aktivitas tidak berjalan seperti yang

direncanakan. Investigasi di tempat juga dapat menjelaskan frekuensi kejadian yang tidak
diinginkan tersebut terjadi.

2. Selain itu, fluktuasi harga cenderung semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai
ilustrasi, Indonesia mengalami perubahan sistem kurs dari tetap menjadi mengambang pada
pertengahan tahun 1997. Sebelum krisis pada tahun 1997, Indonesia menganut sistem kurs tetap,
dengan menetapkan kurs Rp/$ pada tingkat sekitar Rp2.500/$. Pada pertengahan tahun 1997,
untuk mengurangi tekanan terhadap kurs karena ada krisis ekonomi, pemerintah
mengambangkan kurs Rp/$. Sistem kurs mengambang tersebut masih berlaku sampai saat ini.
Kurs Rp/$ tidak lagi tetap, tetapi bisa berubah tergantung mekanisme pasar. Sistem kurs
mengambang tersebut mengakibatkan fluktuasi kurs Rp/$ jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
fluktuasi kurs Rp/$ pada sistem kurs tetap. Mengapa fluktuasi cenderung meningkat? Ada
beberapa faktor yang mendorong peningkatan fluktuasi tersebut, seperti:
a. Globalisasi dunia.
b. Liberalisasi dunia.
c. Proses Informasi yang semakin cepat, reaksi investor yang semakin cepat.

3. Kata risiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam
percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Memahami konsep risiko secar luas, akan
merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen risiko. Oleh
karena itu dengan mempelajari berbagai definisi yang ditemukan dalam berbagai literatur
diharapkan pemahaman tentang konsep risiko semakin jelas.
Vaughan (1978) mengemukan beberapa definisi risiko sebagaimana dapat kita lihat berikut ini.
a. Risk is the chance of loss (Risiko adalah kesempatan dari kerugian).
Chance of loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat suatu
keterbukaan (exposure) terhadap kerugian atau suatu kemungkinan kerugian. Sebaliknya jika
Nama : Ardiansyah Putra
NIM : 002183218
Matkul: Manajemen Resiko
disesuaikan dengan istilah yang dipakai dalam Statistik, maka “chance” sering dipergunakan
untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu.
b. Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian)
Istilah “possibility” berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antar nol dan satu.
Definisi ini barangkali sangat mendekati dengan pengertian risiko yang dipakai sehari-hari.Akan
tetapi definisi ini agak longgar, tidak cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
c. Risk is Uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian)
Tampaknya ada kesepakatan bahwa risiko berhubungan dengan ketidakpastian (uncertainty)
yaitu adanya risiko, karena adanya ketidakpastian.
Jadi, manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui menganalisis serta
mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh
efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi.Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu
rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber
daya.

4. Jenis-Jenis Risiko Bisnis & Solusinya


a. Risiko Pasar (Market Risk)
Teknologi yang terus berkembang membuat perubahan yang begitu cepat, terutama dalam bisnis.
Risiko bisnis yang pertama adalah risiko pasar yang diakibatkan karena perubahan dalam pasar
secara makro, di mana banyak pebisnis yang tidak mampu membendungnya.
Misalnya, ketika Anda menjalankan bisnis kopi kekinian dan Anda baru membuat menu baru
‘Kopi Gula Aren’ yang saat itu sedang tren dan diminati banyak konsumen. Namun, tiba-tiba,
keluarlah menu baru yang menjadi kegemaran konsumen, misalnya ‘Kopi Regal’. Padahal, saat
itu Anda sudah membeli bahan untuk membuat Kopi Gula Aren yang cukup banyak. Inilah hal
yang merugikan Anda, di mana Anda memiliki stok bahan yang tinggi namun tidak lagi
dibutuhkan.
Solusinya adalah, Anda perlu memahami kondisi pasar dan kemungkinan yang akan terjadi di
masa depan. Mulailah dengan melakukan pendekatan personal dengan pelanggan Anda.
Nama : Ardiansyah Putra
NIM : 002183218
Matkul: Manajemen Resiko
Misalnya ketika mereka datang, mintalah sedikit waktu untuk meminta pendapat serta saran dari
konsumen untuk inovasi produk selanjutnya.
b. Risiko Strategi
Risiko ini sangat berkaitan dengan strategi, di mana terjadi risiko atau ketidakpastian yang
diakibatkan dari kurang matangnya strategi dalam menjalankan bisnis. Strategi sangat
dibutuhkan dan dipersiapkan dengan matang dalam bisnis, atau terkadang strategi bisnis itu
harus dijalankan ketika ada persaingan yang mungkin mengancam bisnis kita. Misalnya saja
perusahaan ponsel bernama Nokia yang dulu sempat tren di segala kalangan, namun setelah
kedatangan sistem operasi terbaru yaitu Android, Nokia justru menggunakan sistem operasi lain
dan mengalami kerugian besar karena konsumen lebih memilih untuk menggunakan Android.
Contoh lainnya adalah Yahoo yang pada masa keemasannya pada tahun 1990an seperti Google
masa kini, di mana Yahoo terlalu fokus untuk mengembangkan iklan banner namun tidak
mengembangkan salah satu produknya yakni mesin pencari sehingga pada akhirnya produk
mesin pencari ini dikuasai oleh Google.
Solusinya, Anda harus mempersiapkan strategi apa yang mungkin akan dijalankan ketika akan
atau sedang memulai bisnis, agar nantinya bisnis bisa berjalan di jalur yang benar sehingga dapat
meminimalisir kerugian yang mungkin bisa ditimbulkan. Sebagai pebisnis, Anda juga tidak
boleh egois dan menganggap apa yang Anda pikirkan adalah benar, Anda tetap harus
memikirkan kondisi pasar yang ada dan berani untuk memilih strategi yang mungkin tidak
langsung mendatangkan profit, namun akan menghasilkan profit jangka panjang ke depan.
c. Risiko Kredit
Risiko ini berlaku bagi Anda yang menjalankan bisnis dengan sistem pembayaran kredit, seperti
perusahaan pembiayaan. Di mana, Anda harus memahami risiko konsumen yang tidak
membayar hingga lunas setelah barang dikirim. Mungkin saja orang tersebut kabur, bangkrut,
meninggal dunia, dan sebagainya. Untuk menghindari risiko tersebut, Anda perlu melakukan
analisa terhadap debitur atau calon konsumen Anda, bagaimana kinerja perusahaan itu,
bagaimana karakter pemiliknya, kemampuannya untuk membayar, dan sebagainya.
Selanjutnya, Anda juga perlu menentukan beberapa hal seperti berapa batas utang yang dapat
diberikan dan berapa lama maksimum jangka waktu kredit yang bisa Anda diberikan.

Baca Juga: Manfaat & Komponen Penting yang Harus Ada Dalam Surat Perjanjian Utang
Nama : Ardiansyah Putra
NIM : 002183218
Matkul: Manajemen Resiko

d. Risiko Operasional
Risiko ini biasanya akan lebih mengarah pada suatu kegagalan dalam mengelola perusahaan
yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari. Hal ini mungkin saja terjadi karena
beberapa kegagalan teknis, seperti server error, human error, maupun proses pada kegiatan
operasional perusahaan yang tidak efisien. Dalam beberapa kasus, risiko operasional biasanya
memiliki lebih dari satu penyebab.
Misalnya, perusahaan Anda melakukan rekrutmen untuk bidang business development sebanyak
5 orang, padahal setelah dijalani, diketahui bahwa sebenarnya kebutuhan merekrut 5 orang ini
karena adanya pekerjaan yang tidak efisien sehingga hanya dengan 3 orang saja sudah cukup.
Tentunya ini dapat merugikan perusahaan dari segi materi dan waktu, di mana perusahaan perlu
memberikan gaji bagi karyawan tersebut dan perusahaan juga meluangkan waktu yang cukup
lama ketika proses rekrutmen.
e. Risiko Finansial
Risiko ini biasanya akan berdampak kepada finansial perusahaan dan mengacu secara khusus
terhadap arus kas masuk dan keluar yang memungkinkan terjadi kerugian finansial perusahaan.
Sebagai contoh, Anda memiliki perusahaan yang sebagian besar pemasukan perusahaan berasal
dari sejumlah klien besar yang melakukan proses pembayaran produk dengan beberapa tahapan.
Kemudian ketika tahap pelunasan, klien perusahaan Anda tidak melakukan pembayaran sesuai
dengan jadwal yang ditentukan. Hal ini tentunya dapat merusak arus kas Anda dan menimbulkan
ketidakpastian kapan klien akan membayar pelunasannya.
Contoh lain misalnya ketika perusahaan Anda memiliki banyak utang dan Anda harus
melunasinya dalam jangka pendek. Hal ini akan berpengaruh ke arus kas perusahaan karena
hutang ini perlu didahulukan untuk dibayar, terlebih jika ada bunga yang tinggi, Solusinya
adalah membuat sistem jual beli dengan ketentuan yang lebih aman, misalnya pelunasan
pembayaran hanya sebesar 5% dari total biaya tagihan dan diatur mengenai denda bagi klien
yang terlambat melakukan pembayaran. Selain itu, hindari utang apabila bukan untuk keperluan
mendesak.
f. Risiko Legal & Kepatuhan
Risiko legal biasanya timbul karena adanya tuntutan dari pihak lain karena adanya pelanggaran
hukum, misalnya terjadi pelanggaran hak cipta, mengingkari kesepakatan yang telah tertulis
Nama : Ardiansyah Putra
NIM : 002183218
Matkul: Manajemen Resiko
dalam kontrak (wanprestasi), tidak mengikuti peraturan atau undang-undang yang berlaku, dan
lain sebagainya. Untuk menghindari risiko ini, Anda harus membuat kontrak dan memahami isi
di dalam kontrak dengan benar dan jelas sebelum melakukan tanda tangan kontrak.
Selain itu, risiko kepatuhan juga berkaitan erat dengan risiko legal, di mana risiko ini timbul
karena adanya ketidakmampuan dalam memenuhi ketentuan atau peraturan perundang-
undangan. Misalnya pelanggaran di bidang ketenagakerjaan seperti pemberian gaji di bawah
UMR, di bidang Pajak, atau tidak memiliki izin usaha dalam menjalankan bisnisnya.Di mana,
jika Anda melakukan pelanggaran ini, Anda dapat dikenakan sanksi bermacam-macam antara
lain berupa teguran, denda, hingga pembekuan kegiatan usaha.
Karena itulah penting untuk memastikan risiko legal dan kepatuhan dapat Anda hindari. Di
mana, risikonya bukan lagi kerugian materi namun kerugian yang bisa menyebabkan bisnis Anda
dipaksa untuk tutup dan tidak beroperasi kembali. Selain itu, jika mengabaikan pembuatan
kontrak, Anda mungkin saja mengalami kerugian ketika klien Anda tidak memenuhi
kewajibannya, Anda tidak memiliki dasar untuk mengajukan klaim ganti kerugian kepadanya
karena tidak pernah ada kontrak yang dibuat antara Anda dan klien.

Referensi :
http://www.leoisaac.com/ris/ris028.htm

Anda mungkin juga menyukai