Anda di halaman 1dari 4

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL AFRIANA SAUMI

KELAS B 2007210216

Jenis-jenis resiko yang dikenal saat ini:


1. Risiko suku bunga
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi.
Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, yang
berarti jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun. Demikian pula
sebaliknya, apabila suku bunga menurun, maka harga saham akan meningkat.
(buku Manajemen Resiko Perbankan : pengarang Prof.Dr.Imam
Ghozali,M.Com.MPM,Akt.)

2. Risiko pasar
Resiko yang timbul karena suatu perubahan dalam pasar secara makro dimana kita
sebagai pelakunya tidak dapat membendung.
Contohnya, kalau anda sebagai pengusaha minyak sayur dan anda baru membeli
dalam jumlah banyak ke dalam gudang anda untuk stock. Tiba-tiba terjadi
penurunan harga pasar karena adanya adanya over supply dalam pasar dari
supplier lain. Kejadian ini tentunya akan merugikan anda, karena stock anda itu
dibeli dengan harga yang lebih tinggi dari harga jual saat ini. (buku Manajemen
Resiko Perbankan : pengarang Prof.Dr.Imam Ghozali,M.Com.MPM,Akt.)
Untuk itu anda perlu memahami kondisi pasar yang berpotensi terhadap
usaha yang anda jalankan. Yang dimaksud risiko pasar adalah fluktuasi pasar
yang secara keseluruhan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi.
Perubahan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti munculnya resesi
ekonomi, kerusuhan, maupun perubahan politik.
3. Risiko inflasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah
diinvestasikan. Maka dari itu, risiko ini juga bisa disebut sebagai risiko daya beli.

4. Risiko bisnis
Risiko bisnis merupakan risiko yang terdapat dalam menjalankan bisnis suatu
jenis industri. Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bergerak di bidang industri
tekstil, akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik industri tekstil itu sendiri.

5. Risiko finansial
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang
dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar hutang yang digunakan, maka
semakin besar pula risiko yang akan ditanggung.

6. Risiko likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan
bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas
diperdagangkan, maka semakin likuid sekuritas tersebut. Dan demikian pula
sebaliknya.
TUGAS EKONOMI MANAJERIAL AFRIANA SAUMI
KELAS B 2007210216

7. Risiko nilai tukar mata uang (valas)


Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai
mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal dengan nama currency risk atau
exchange rate risk.

8. Risiko negara
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan
kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri,
maka stabilitas ekonomi dan politik negara bersangkutan akan sangat perlu
diperhatikan guna menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.

Selain risiko di atas tersebut, dalam manajemen investasi dikenal pembagian


risiko dalam dua jenis, yaitu risiko sistematis dan risiko unsistematis. Risiko
sistematis merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di
pasar secara keseluruhan. Sedangkan risiko unsistematis merupakan risiko yang
tidak berkaitan dengan perubahan pasar secara keseluruhan.

9. Resiko Kredit
Bila anda dalam usaha memberikan penjualan secara kredit, tentunya anda
memiliki resiko untuk tidak dibayar setelah barang dikirim. Orangnya bisa kabur,
bangkrut, meninggal dunia dll. Karenanya anda perlu melakukan analisa terhadao
debitur anda, bagaimana kinerja perusahaan itu, bagaimana karakter pemiliknya,
kemampuannya untuk membayar dll. Setelah dianalisa, anda perlu menentukan :
-Berapa batas utang yang dapat diberikan misalnya maksimum utang Rp.200 juta
-Berapa lama maksimum kredit diberikan misalnya maksimum 3 minggu dari
tanggal pengiriman.

Bila dalam 1 minggu total kreditnya telah mencapai Rp.200 juta, maka permintaan
pengiriman barang tidak akan dilayani lagi atau bila total utangnya Cuma Rp.50
juta tapi telah melewati 3 minggu masih belum dibayar, maka permintaan barang
tetap tidak akan dikirim.

10. Resiko Operasional


Ini adalah resiko yang berhubungan dengan proces, orang yang mengerjakannya,
system yang digunakan dalam perusahaan, kondisi kantor dll. Perlu dianalisa
bagaimana process produksinya, process pembelian bahan bakunya. Apakah
processnya sudah efisien, apakah ada process QC yang baik untuk menghindari
produk cacat. Apakah orang yang diperkerjakan memenuhi kualifikasi, bila tidak
qualified, ada resiko orang itu melakukan kesalahan yang dapat merugikan
perusahaan. Apakah ada konsentrasi risk terhadap orang tertentu. Bila orang itu
tidak ada, maka perusahaan tidak bisa beroperasi. Apakah sistem komputer sudah
baik dan tidak mudah terserang virus yang dapat merusak seluruh sistem dalam
perusahaan dll.
TUGAS EKONOMI MANAJERIAL AFRIANA SAUMI
KELAS B 2007210216

11. Resiko Legal / Hukum


Resiko yang timbul karena tuntuan dari pihak lain karena adanya pelanggaran
hukum contoh pelanggaran hak cipta, ingkar janji dalam suatu kontrak dll.
Karenanya perlu memahami dengan baik sebelum suatu kontrak yang ditanda
tangani.

12. Resiko Strategi


Resiko yang berhubungan dengan strategi yang diambil. Ini sangat berhubungan
dengan opportunitu cost dalam usaha dan kesinambungan usaha dimasa akan
datang. Contoh Keputusan untuk melakukan strategi usaha utnuk pindah dari
suatu negara ke negara lain, keputusan untuk merger dengan perusahaan sejenis
untuk menghadapi kompetitor lain dll.

13. Resiko Compliance / Kepatuhan


Resiko yang timbul karena tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan/peraturan-
peratusan Negara/daerah setempat. Seperti pelanggaran Hamdal, pelanggaran
UMR, pelanggaran pajak. Pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku akan
dapat mengakibatkan perusahaan di cabut ijin, maka terpaksa perusahaan tidak
dapat beroperasi lagi

14. Resiko Reputasi


Resiko ini tidak berhubungan dengan kerugian material secara langsung, tapi
cenderung kepada reputasi/citra perusahaan yang telah dibangun cukup lama.
Sehingga pelanggan merasa tidak simpatik/bangga dalam menggunakan produk
yang anda produksi/jual. Akibatnya produk anda tidak laku lagi.

Dalam prakteknya anda tidak perlu secara ketat menganalisa dan menerapkan
resiko-resiko diatas sehingga mengakibatkan boomerang bagi kinerja usaha anda.
Tapi jadikan pemahaman resiko-resiko ini untuk menunjang setiap keputusan
yang diambil (Irwan Santoso).

Risiko yang dapat menyebabkan penyimpangan tingkat pengembalian


investasi dapat dikelompokan menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Systematic risk

Systematic risk disebut juga risiko pasar karena berkaitan dengan


perubahaan yang terjadi di pasar secara keseluruhan, risiko ini terjadi
karena kejadian diluar kegiatan perusahaan, seperti :

Risiko inflasi

Inflasi akan mengurangi daya beli uang sehingga tingkat pengembalian


setelah disesuaikan dengan inflasi dapat menurunkan hasil dari investasi tersebut.
TUGAS EKONOMI MANAJERIAL AFRIANA SAUMI
KELAS B 2007210216

- Risiko nilai tukar mata uang (kurs)


Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh nilai tukar mata
uang asing menjadi risiko dalam investasi.

- Risiko tingkat suku bunga


Jika suku bunga naik maka return investasi yang terkait dengan
suku bunga, misalnya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) akan
naik ini dapat menarik minat investor saham untuk memindahkan dana ke
Sertifikat Bank Indonesia, sehingga banyak yang akan menjual saham dan
harga saham akan turun oleh karena itu perubahan suku bunga akan
mempengaruhi variabelitas return suatu investasi.
Systematic risk disebut juga undiversible risk karena risiko ini
tidak dapat dihilangkan atau diperkecil melalui pembentukan portofolio.

b. Unsystematic risk

Unsystematic risk merupakan risiko spesifik perusahaan karena


tergantung dari kondisi mikro perusahaan. Contoh unsystematic risk antara
lain : risiko industri, operating laverage risk dan lain-lain. Risiko ini dapat
diminimalkan dengan melakukan diversifikasi investasi pada banyak
sekuritas dengan pembentukan portofolio, unsystematic risk disebut juga
diversible risk.

Jawaban No. 2 :

Kurva yang memiliki resiko kecil adalah kurva yang runcing


karena kurva dengan model runcing menggambarkan harga yang diterima
oleh perusahaan per unit komoditas adalah sama dengan pendapatan rata-
rata dari perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai