Anda di halaman 1dari 1

 Risiko Produk : Menurut saya, Risiko ini merupakan risiko yang menyangkut ketidakpastian dalam urusan

personalia, teknik produksi, cara mendapatkan persediaan, dan penggunaan mesin produksi. Biasanya
berkaitan dengan kebutuhan dan permintaan pasar dengan kemampuan Anda sebagai seorang pengusaha
dalam memenuhinya.
Contoh : Produk cacat yang tidak lolos pada tahap quality control akan berdampak pada
kekecewaan konsumen yang membeli produk tersebut. Hal ini tentunya akan menimbulkan
komplain atau review yang buruk dari pelanggan. Oleh karenanya risiko usaha ini akan berdampak
pada menurunnya jumlah konsumen.
 Risiko Pasar : Menurut saya, Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan yang
disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar di luar dari kendali perusahaan. Risiko pasar biasanya
terjadi pada perusahaan yang produknya dikonsumsi atau digunakan secara luas oleh masyarakat. Risiko ini
biasa muncul karena harga pasar bergerak dalam arah yang merugikan organisasi. Dalam hal ini perusahaan
harus memperhitungkan risiko pasar seperti adanya penolakan terhadap produk atau mungkin tuntutan
hukum dari masyarakat konsumen atau larangan beredarnya produk dimasyarakat oleh lembaga yang
berwenang. Risiko lain yang berkaitan dengan pasar dapat berupa persaingan pasar.
Contoh : Bank membeli obligasi negara dengan kupon tetap, dimana harga pasar obligasi akan
turun apabila suku bunga pasar meningkat, Bank membeli valuta asing USD dimana nilai dalam
valuta rupiah akan menurun bila nilai tukar USD melemah, dan berbagai contoh lainnya.
 Risiko Keuangan : Merupakan segala bentuk keputusan berkaitan dengan keuangan yang menimbulkan
kerugian. Risiko keuangan sangat berkaitan dengan keuangan seperti pengaruh transaksi dalam neraca,
kewajiban kontrak kerja, jatuh tempo pembayaran utang, risiko likuiditas perusahaan dan hal-hal yang
mengurangi fleksibilitas keuangan.
Contoh : Kesalahan keputusan investasi, Terjadinya perubahan pendapat, Banyak utang tak tertagih
 Risiko Operasional : Biasanya menyangkut tentang ketidakpastian dalam urusan personalia, teknik
produksi, cara mendapatkan persediaan, dan penggunaan mesin produksi. Risiko ini dapat berasal dari
kegiatan operasional yang berkaitan dengan bagaimana cara mengelola perusahaan yang baik dan benar.
Perusahaan yang memiliki sistem manajemen yang kurang baik mempunyai risiko untuk mengalami
kerugian.
Contoh : Pemalsuan bilyet deposito oleh karyawan bank yang kemudian dijadikan agunan kredit,
Kesalahan posting transaksi kepada core banking system karena karyawan yang ditunjuk kurang
berpengalaman, terjadi bencana alam berupa banjir besar sehingga bank tidak dapat beroperasi
secara normal,

3.

Anda mungkin juga menyukai