Anda di halaman 1dari 3

1.

Kerugian Finansial
 Kerugian langsung berupa merosotnya reputasi sehingga pendapatan
perusahaan menurun
 Kerugian pendapatan seperti penghentian operasional perusahaan yang
disebabkan oleh suatu kerugian dimana tidak dapat ditempatinya ruang kerja
tertentu
 Kerugian mengganti kewajiban hak orang lain artinya membayar uang kepada
kreditur
 Kerugian membayar denda-denda yang disebabkan oleh adanya tuntutan
hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung.
 Kerugian biaya dalam membangun citra positif kembali kepada masyarakat.

2. Kerugian Reputasi
 Kerugian sulitnya untuk bersaing dengan kompetitor
 Kerugian kredibilitas perusahaan menurun di masyarakat
Kerugian lainnya adalah kerugian yang ditimbulkan oleh resiko
kepatuhan pegawai (compliance). Pegawai yang tidak patuh dapat merusak
keseluruhan sistem kerja. Hal ini disebabkan karena ketidakpatuhan yang
dibuatnya dapat mengganggu koordinasi dan pelimpahan tanggung jawab oleh
atasannya. Kerahasiaan perusahaan pun dapat terancam dengan munculnya
pegawai seperti ini. Mereka akan cenderung mengupayakan berbagai hal
untuk memuaskan kepentingan sendiri meskipun harus melanggar peraturan.

3. Aspek hukum dan peraturan, Tidak mematuhi peraturan yang berlaku dapat
mengakibatkan adanya tuntutan perdata atau pidana yang menyebabkan
kerusakan reputasi, denda dan sanksi

4. Hubungan industry dan pekerja yang berkompeten, resiko ini terjadi


apabila terdapat gangguan terhadap relasi perusahaan dan karyawan atau
serikat pekerja membawa dampak yang buruk bagi kegiatan operasional biaya,
dan reputasi brand. Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, menarik atau
mempertahankan karyawan yang berkualitas, akan mempersulit pengelolaan
bisnis dan mempengaruhi operasi dan hasil keuangan

5. Customer relationship, Kegagalan untuk mempertahankan hubungan yang


erat dengan pelanggan dapat berdampak negatif terhadap perjanjian kerjasama
kami dengan pelanggan yang bersangkutan, sehingga dapat mengurangi
ketersediaan produk terhadap konsumen.
Pada Kasus PT Jamu Nyonya Meneer, faktor penyebab terjadinya
resiko adalah berasal dari lemahnya pemberdayaan SDM. Penyebab
merosotnya kinerja PT Jamu Nyonya Meneer dikarenakan banyaknya pegawai
yang sudah lanjut usia. Sang pewaris generasi ketiga Nyonya Meneer ternyata
tidak tega untuk memberhentikan pegawai-pegawainya yang sudah lanjut usia.
Padahal, egeerasi karyawan sangat peting. Karyawan baru yang masih muda
dan produktif harus bisa menggantikan karyawan lama yang mulai menurun
kinerjanya.
Faktor penyebab lainnya yaitu kurangnya inovasi pada produk. Saat
ini produk jamu tadisional memang sudah berkurang pangsa pasarnya. Nyonya
Meneer seharusnya bisa mengepankan inovasi terhadap produk yang mereka
miliki. Misalnya seperti produk jamu serbuk. Pasar jamu serbuk memang
masih ada, namun umumnya sudah tua dan bukan di kota besar. Jika anak
muda, sudah tidak mau lagi minum jamu seduh yang pahit. Mereka lebih mau
yang praktis, seperti kapsul ataupun sirup.
Selain itu penyebab lainnya yaitu disebabkan oleh cash flow
management yang kurang baik. Ketika berhutang demi mendapatkan modal,
artinya terdapat beban finansial yang meski ditanggung. Untuk itu arus kas
usaha harus lebih di perhatikan lagi, tidak boleh berantakan. Pastikan
membayar utang tersebut tepat waktu agar terbebas dari denda atau penalti.
Kita juga harus menjaga hubungan baik dengan kreditur, untuk mengantisipasi
hal buruk yang akan terjadi.

Sumber (https://esqtraining.com/kenapa-nyonya-meneer-bangkrut/ )

Jenis resiko menurut sumber atau penyebab timbulnya

a. Risiko Intern yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, seperti:
kerusakan aktiva karena ulah karyawannya sendiri, kecelakaan kerja, mismanajemen
atau yang berhubungan dengan faktor-faktor yang memengaruhi pasaran produk.
Risiko ini juga sering disebut risiko bisnis.
b. Risiko Ekstern yaitu risiko yang berasal luar perusahaan, seperti: risiko
pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan policy pemerintah
dan sebagainya. Salah satu jenis risiko eksternal yang penting adalah risiko
finansial, yaitu yang muncul dari kemungkinan kerugian dalam pasar
keuangan, yaitu akibat adanya perubahan pada variabel-variabel keuangan.
Risiko ini biasanya berhubungan dengan leverage dan risiko di mana
kewajiban dan liabilitas tidak bisa dipertemukan dengan aset lancar

Pt jamu nyonya meneer dalam hal ini dapat digolongkan ke dalam kategori
resiko intern. Artinya, Jamu nyonya meneer masih dapat dicegah dikemudian
hari untuk menghindari peristiwa yang sama. Misalnya menerapkan cash flow
management yang baik tidak akan terjadi beban utang yang banyak. Beratnya
beban utang yang ditanggung, membuat perusahaan tak lagi sehat. Selain
beban utang, sengketa perebutan kekuasaan antarkeluarga disebut-sebut
menjadi pemicu bangkrutnya perusahaan ini.

Sumber ( https://www.merdeka.com/uang/analisa-penyebab-bangkrutnya-
produsen-jamu-nyonya-meneer.html )

Anda mungkin juga menyukai