Anda di halaman 1dari 8

RISIKO TERHADAP BERBAGAI ASPEK

DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

DOSEN PENGAMPU: FITRI AYU NOFIRDA, SE, BBA (HONS), M.SC


PENGERTIAN RISIKO

Risiko adalah probabilitas suatu hasil akan berbeda dari yang diharapkan.

Manajemen risiko adalah sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan
keuntungan badan usaha atau perorangan terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena
suatu risiko, dimana dalam usaha ketidakpastian ini dihubungkan dengan penghasilan perusahaan,
arus keluar masuk uang, dan harta benda yang telah ada atau yang dibutuhkan di masa datang.

Risiko perusahaan dapat dibagi ke dalam 2 tipe :


• tipe pertama adalah risiko yang sulit dikendalikan manajemen perusahaan, seperti risiko
kebakaran karena hubungan pendek arus listrik dan penipuan pihak-pihak tertentu.
Perusahaan biasanya melindungi dirinya misalnya dengan cara membeli asuransi.
• Tipe kedua adalah risiko yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Risiko ini dapat
terjadi misalnya pada saat perusahaan membangun pabrik baru, meluncurkan produk baru,
atau membeli perusahaan lain.
RISIKO PADA ASPEK SUMBER
DAYA MANUSIA
1. Risiko pada para 3. Risiko dalam 4. Risiko stres dan
top eksekutif dan 2. Risiko pada hubungan industri kesehatan yang 5. Risiko bila tidak
karyawan beretika
para pekerja inti dan perselisihan buruk
• Memiliki eksekutif • seperti amarah • Perusahaan harus • Ketegangan, • Konflik di Dalam
kepala yang kurang karyawan karena melakukan bersamaan dengan Bisnis
memiliki sense of pemutusan penilaian-penilaian kebiasaan makan • Perubahan Kultur
leadership hubungan kerja mengenai yang buruk dan Perusahaan
• sulit dikendalikan yang tidak adil, kemungkinan merokok, dapat
oleh dewan penghasilan adanya menyebabkan
komisaris tambahan yang pemogokan, penyakit jantung
• direktur keuangan tidak transparan, memikirkan koroner. Kebiasaan
yang lemah perjanjian tentang kerusakan apa yang bolos kerja
• Ketidakmampuan wanita hamil, dapat terjadi, dan menjadi suatu
pengurangan menganalisis indikator dari
manajemen untuk
fasilitas seperti bagaimana hal ini seorang tenaga
menjawab tempat ibadat dan dapat diantisipasi, kerja yang merasa
perubahan
kantin, serta situasi termasuk di kecewa.
lingkungan usaha
dengan cepat dan kerja yang tidak dalamnya perihal
aman. membangun buffer
tepat.
stocks dan
• Struktur organisasi memindahkan
yang tidak efektif produksi pada
pabrik-pabrik
lainnya.
RISIKO PADA ASPEK
KEUANGAN
1. Biaya Produksi yang Berlebihan
• Biaya produksi yang tinggi akan berdampak pada harga jual produk yang tinggi
pula, sehingga produk akan sulit bersaing di pasar.
• Cara mengatasi pengurangan biaya tersebut dapat dilakukan dengan cara
melakukan efisiensi dan otomatisasi.

2. Biaya Produksi yang Berlebihan


• Perusahaan berskala besar, biasanya biaya per unit produk yang dihasilkan lebih
rendah dari perusahaan yang lebih kecil, karena pangsa pasar yang dimiliki lebih
besar. Perusahaan yang berkembang pesat pun membutuhkan biaya-biaya
tambahan untuk membantu mendapatkan pasar yang lebih besar pula.
• Oleh karenanya, pemotongan biaya perlu dilakukan, tetapi hendaknya
diprioritaskan pada biaya kegiatan-kegiatan yang tidak signifikan untuk
menghasilkan penjualan walaupun tidak mudah melakukannya
RISIKO PADA ASPEK
KEUANGAN
3. Utang
• utang swasta kepada kreditor asing yang pada saat jatuh tempo ternyata tidak terbayar.
• Kondisi seperti ini sangat beresiko bagi kebijakan keuangan perusahaan.
• Lebih baik mengerahkan beberapa tenaga penjualan untuk mengunjungi pembayar yang telat,
mendiskusikan keadaannya dan dengan kebijakan mengusahakan bagaimana cara pembayarannya. Cara lain
untuk mencegah terjadinya utang ini misalnya adalah dengan kredit asuransi.

4. Pinjaman yang Berlebihan


• disebabkan oleh:
• Ketergesaan menejemen
• Ketidakaktifan menejemen
• Kenaikan nilai bunga
• Utang mempunyai 3 (tiga) efek yang membahayakan yaitu :
• Menambah beban perusahaan
• Bank atau para pemegang saham mungkin hilang kepercayaannya pada perusahaan dalam hal
kemampuannya untuk membayar kembali pinjamannya.
• Jika perusahaan sudah tidak dapat lagi mendapatkan pinjaman dari bank oleh karena nilai pinjamannya
sudah maksimal, dan jika perusahaan tidak mampu lagi membayar utang-utangnya, perusahaandapat
dilikuidasi.
RISIKO PADA ASPEK
PEMASARAN
1. Masalah Kebijakan pemerintah
• Kenaikan pajak, akan mengakibatkan naiknya pajak kekayaan atau akan terjadi inflasi yang menyebabkan
turunnya permintaan.
• Peraturan pemerintah yang berdampak pada meningkatnya biaya perusahaan

2. Masalah Perubahan permintaan di pasar


• Pada pasar produk demikian, perusahaan-perusahaan akan mendapatkan masalah dengan pendapatan yang
bergelombang, yaitu cepet untung akan tetapi cepat pula buntung.
• Dengan demikian hendaknya perusahaan mengubah strategi perusahaan disesuaikan dengan situasi dan
kondisi pasar dari produk tersebut.

3. Masalah Perang Harga


• Disebabkan oleh:
• Dampak dari kapasitas produksi
• Kegiatan inovasi yang rendah di pasar.
• Satu perusahaan melakukan kampanye pemasaran yang agresif.
• Pasar berbentuk oligopoli.
RISIKO PADA ASPEK
PEMASARAN
4. Pemalsuan
• Pemalsuan merk, selain akan mengurangi pendapatan, juga akan mengurangi reputasi perusahaan karena biasanya
kualitas dari barang yang menggunakan merk palsutersebut tidak sebaik yang asli.

5. Performance Produk yang Rendah


• Hal ini sangat berbahayakarena konsumen hanya akan membeli produk yang dapatmemuaskan kebutuhannya,
sehingga hanya produk dengan kinerjaterbaik saja yang akan menjadi pemimpin pasar

6. Masalah Promosi yang Kurang Baik


• Promosi hendaknya dilakukan secara berencana dan kontinyu agarefektif sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.

7. Masalah Merek
• Perusahaan yang mempromosikan merk produk yang tidak sesuai dengan kenyataannya akan merugikan produk
itu sendiri.
• kegagalan memperkenalakan produk biasanya disebabkan oleh promosi yang lemah atau kinerja produk yang juga
lemah.
RISIKO PADA ASPEK
PEMASARAN
8. Masalah Mengembangkan Produk
• perkembangan produk baru lebih berpeluang gagal
dari pada berhasil, hal ini biasanya disebabkan pada
lemahnya penelitian produk yang dilakukan.

9. Masalah Distribusi
• banyak perusahaan hanya berfikir menjual produk
secara lokal pada hal produknya berpotensi bagus
kalau dijual untuk skala nasional atau ekspor.

Anda mungkin juga menyukai